klek
Pintu ruangan itu terbuka, Duke Elios mengernyitkan dahinya. Ia menatap sekeliling ruangan itu secara saksama. Aneh, itulah yang dia rasakan. Apa dirinya salah masuk kediaman? pikirannya pun kemana-mana, setelah dirinya melihat ketua pelayan. Ia merasa yakin jika dirinya tidak salah masuk kediaman.
"Selamat datang Yang Mulia. Maaf hamba terlambat menyambut kedatangan Yang Mulia." ujarnya.
"Dimana Caroline?" tanya Duke Elios datar.
"Nona Caroline bersama Mia dan Kenan ke Kota Yang Mulia." balasnya.
Duke Elios menaikkan alisnya, ia merasa aneh. Seharusnya tadi saat ia sampai di Ibu Kota, Caroline pasti berteriak, gadis itu lah yang selalu antusias dengan kedatangannya. Sudah tiga semenjak ia mengadakan pertunangannya dengan Nona Ariana, ia tidak bertemu dengan Caroline. Pada saat pengawalnya mengatakan jika Caroline kecelakaan, ia hanya mampu menarik napas. Jika ia menjenguk Caroline sudah pasti Caroline meminta yang tidak-tidak, biasanya ia akan menyuruh untuk membatalkan pertunangannya. Hanya demi memberi hukuman pada Caroline, ia sengaja mengabaikan Caroline.
"Bagaimana kabar Caroline?" tanya Duke Elios.
"Nona Caroline baik-baik saja Yang Mulia setelah terbangun dari koma." ujarnya.
Duke Elios membelalakkan matanya, "Apa kamu bilang Caroline koma?" bentak Duke Elios dengan nada tinggi.
Seketika aura dingin keluar dari tubuh Duke Elios, apa mungkin Duke Elios tidak tahu setelah kecelakaan itu Nona Caroline tidak sadar kan diri selama sebulan."
"Katakan, kenapa tidak ada yang memberitau ku?" tanyanya.
"Maafkan hamba Yang Mulia, hamba mengira Yang Mulia sudah tau." cicit Ketua pelayan seraya membenarkan kaca matanya.
"Kesatria Oskar, Kesatria Emilio, kenapa kalian tidak memberitau ku?" tanya Duke Elios menatap tajam ke arah mereka.
"Maaf Yang Mulia, dulu hamba sempat ingin memberitaukan Yang Mulia, tapi mendadak Yang Mulia menghentikannya saat berpapasan dengan Nona Ariana." jawab Oskar.
Duke Elios diam, benar waktu itu dia sempat berbicara masalah Caroline, namun ia menyuruh menghentikannya. Ketika melihat Ariana memasuki ruang kerjanya.
"Kenapa kalian tidak mengatakannya lagi? lain kali jika ada sesuatu kalian harus mengatakannya." ucapnya dengan nada tajam.
"Tuan, di luar ada seorang pelayan yang mengirim vas bunga."
"Bawa masuk," perintahnya.
Ada 20 vas bunga yang berjejer rapi, 10 vas bunga berukuran besar dan 5 vas bunga berukuran sedang serta 5 vas bunga berukuran kecil. Duke Elios menatap semua vas bunga satu per satu.
"Kenapa dia membeli vas bunga sebanyak ini?" tanya Duke Elios merasa keheranan.
"Nona Caroline meminta mengganti semua barang di kediaman ini Yang Mulia. Bahkan semua barang di kamarnya di gantikan dengan perabotan yang baru." tutur Ketua pelayan.
Duke Elios langsung menuju ke kamar Caroline di ikuti Ketua pelayan. Benar ! semua perabotan di kamar Caroline berganti yang baru, bahkan cat dindingnya di ganti dengan warna biru, kelambu serta gorden bernuansa biru.
"Apa pengeluarannya banyak?" tanya Duke Elios.
"Benar, Yang Mulia. Saya sudah mencatatnya."
"Untuk semua pengeluaran itu, biar aku saja yang membayarnya dan apa lagi yang Caroline ubah?" tanya Duke Elios.
"Nona Caroline juga mengubah bunga di pinggiran Danau, di ganti dengan bunga mawar Yang Mulia."
"Baguslah, setidaknya dia tidak terbayang oleh ku." jawab Duke Elios merasa lega, berarti Caroline sudah melepaskan semua perasaanya padanya.
"Aku ingin melihatnya," seru Duke Elios melangkahkan kakinya menuju ke arah Danau. Ia melihat sekeliling Danau terdapat warna mawar biru dan merah.
"Saat tidak bersama ku Caroline, siapa yang menjaga Caroline?"
"Tidak ada Yang Mulia, Baron Cosmin dan Nyonya Verland baru saja mengunjunginya, mungkin karna kesibukannya yang tidak bisa di abaikan."
Duke Elios mengangguk, ia tau seperti apa kesibukan jika menjadi seorang bangsawan.
"Tapi Baron Cosmin dan Nyonya Verland menginap disini untuk sementara waktu Yang Mulia. Tapi sekarang Nyonya Verland tengah keluar ke rumah temanya." sambungnya lagi.
"Baiklah, aku akan menunggu kedatangan Caroline." ucap Duke Elios berlalu pergi. Duke Elios mondar mandir menunggu kedatangan Caroline, sesekali ia melihat ke arah gerbang. Langit sudah memasuki waktu sore, namun yang di tunggu-tunggu masih tidak terlihat batang hidungnya. Hingga sebuah kereta memasuki gerbang itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Kaka v
dasar duke elios ini menyebalkan ,
2025-02-15
0
Sandisalbiah
mungkin dulu krn Caroline tergila² dan begitu mendamba Elios, makanya di jd besar kepala dan mengabaikan Caroline.. tp sekarang gantian Caroline yg akan mengabaikannya...
2024-02-09
3
Ully Artha
caroline be like : Ihhhhh PEDDDE...
Hahahhahha
2023-08-23
1