Deg
Jantung Duke Elios tiba-tiba berdetak lebih cepat tidak seperti biasanya. Ia menghentikan langkah kudanya, entah dorongan apa? ia ingin melihat sekeliling Kota itu. Kali ini Duke Elios merasa heran dengan jantungnya. Sampai tatapannya berhenti ketika melihat seorang perempuan menghadap ke arah toko. Duke Elios memperhatikannya begitu lekat, ia merasa aneh jantungnya bertambah berdetak lebih kuat, tapi anehnya ia merasa tidak asing melihat postur tubuhnya.
Duke Elios tersenyum, baru kali ini dia melihat seorang wanita malah memalingkan wajahnya. Padahal semua wanita yang berada di dekatnya saat ini malah sedang memujanya.
Duke Elios pun melanjutkan perjalannya, ia ingin segera bertemu dengan Baginda Kaisar setelah itu ia akan bertemu dengan tunangannya.
Sedangkan wanita yang ia tatap, membalikkan badannya. Kini dirinya bisa bernafas lega kembali, Saat mendengarkan langkah kaki kuda Duke Elios melanjutkan langkahnya kembali.
Duke Elios turun dari kudanya, lalu memberikan penghormatan kepada pria paruh baya di depannya dan seorang wanita paruh baya di sampingnya.
"Hormat hamba, Baginda Kaisar dan Baginda Permaisuri serta Pangeran Luke dan Pangeran Oskar." seru Duke Rachid datar dan dingin.
glek
Kaisar Ferdinand dan Permaisuri Eveline saling menatap dan tersenyum, padahal bulu tengkuknya merinding, sebisa mungkin mereka bersikap tenang. Sedangkan Kedua Pangeran hanya tersenyum kikuk.
"Baiklah, hamba akan pergi. Baginda."
"Apa Duke ingin bertemu dengan Nona Ariana, tenang saja. Nona Ariana akan datang." seru Kaisar Ferdinand, sebelum Duke Elios datang, ia sudah menyuruh kesatrianya menjemput Nona Ariana, hanya Nona Ariana lah yang bisa menangkan singa bengis di depannya ini.
"Terimakasih Baginda." balas Duke Elios.
"Sebaiknya Duke beristirahat." seru Permaisuri Eveline.
"Duke," seru lembut itu membuat semua orang menoleh, Duke Elios tersenyum, ia menuju ke arah gadis di depannya. Gadis itu pun menggandengkan lengannya dengan lengan Duke Elios.
"Hormat hamba, Baginda Kaisar dan Permaisuri." serunya.
"Dan Pangeran Luke dan Pangeran Oskar" serunya.
"Baiklah, kalian pasti membutuhkan berdua." ucap Pangeran Oskar, sebisa mungkin ia mengusir dengan lembut Duke Elios, karna dirinya sudah merasakan sesak berdekatan dengan Duke Elios.
Duke Elios dan Nona Ariana pun memberikan hormat dan berlalu pergi. Mereka duduk di kursi taman saling menggenggam.
"Apa Nona merindukan ku?" tanya Duke Elios datar.
"Ya, aku sangat merindukan Duke." balasnya tersenyum, ia sudah terbiasa dengan perkataan Duke Elios yang terkesan datar.
"Aku sudah tidak sabar ingin segera menikah dengan Duke." sambungnya seraya menatap ke arah taman.
"Apa Nona Ariana masih mengkhawatirkan Caroline?" tanya Duke Elios, mereka sudah tau jika Caroline mencintai Duke Elios. Bahkan rumor tentang Caroline mencintai Duke Elios telah menyebar kesemua Kekaisaran.
"Iya," jawabnya.
"Sudahlah jangan mengkhawatirkan hal itu, nanti malam Baginda Kaisar akan mengadakan pesta. Datanglah secantik mungkin, agar aku tidak bisa berpaling dari mu." ucapnya tersenyum lembut.
"Baiklah, aku akan mengirimkan gaun yang paling bagus untuk mu, tapi untuk sekarang kita tidak bisa berdua sepuasnya. Aku harus melihat keadaan Caroline. Bagaimana pun juga, dia masih keponakan ku. Walaupun perasaanya itu salah." ujar Duke Elios. Merekapun berpisah di taman itu. Duke Elios langsung menuju ke halaman depan istana, setelah meminta ijin pada Kaisar Ferdinand dan seluruh anggota istana.
Sesampainya di gerbang keluarga Baron Betrigh. Duke Elios turun dari kudanya entah mengapa saat memasuki gerbang itu, membuatnya merasakan suasana asing. Duke Elios terus melangkahkan kakinya, ia terus melangkah demi selangkah. Sampailah ia di depan pintu megah itu. Suasana asing bertambah kuat. Ada rasa ragu di hatinya, tapi ia menepis semua keraguan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
eza
heleh
2023-02-23
1
Naviah
Duke akan kehilangan Caroline karena keras kepala nya
2022-08-03
0
Christy Oeki
berjuang selalu
2022-08-01
0