AKU SENDIRIAN

Akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang. Evan benar-benar mendapat panggilan interview dari Jardine foundation untuk ke Hongkong. Dia bersiap-siap akan ke Hongkong, tiket dan semua yang berhubungan dengan keberangkatannya di tanggung Jardine.

Dia segera menemui ayah nya di ruang kerjanya. Dia mengetuk pintu sebelum masuk. Sampai si ayah menyahut dari dalam ruangan tersebut baru dia berani masuk. Dengan langkah ragu-ragu dia melangkah ke dalam ruangan ayahnya.

"Besok aku pergi ke Hongkong, buat interview dengan Jardine," ucap Evan pada ayahnya. Wisnu menatap Evan lalu mengambil sesuatu di bawah meja kerjanya.

"Ini laptop kamu! Papa beli yang baru, buat ganti laptop kamu yang kemaren," ucap Wisnu lembut. Tatapannya tidak seberingas kemarin lagi, terlihat lebih hangat dari biasanya. Itu membuat Evan sedikit heran dan bingung.

Evan membuka tas yang berisi laptop baru itu. Itu lebih bagus dari laptopnya yang dulu, tapi tetap saja laptop yang terbakar jauh lebih berarti baginya, karena dia mendapatkannya penuh perjuangan. Walau begitu dia tetap menerima pemberian ayahnya.

"Makasih," ucapnya lalu pergi. Dia keluar dari ruang kerja ayahnya dan menutup pintu ruangan tersebut dengan expresi wajah datar.

Ayahnya menatap kepergian Evan dari ruangannya, ada seutas penyesalan menyelinap di hatinya. Karena sudah menghajar Evan secara membabi buta, tanpa mau mendengarkan penjelasan Evan. Dia mulai berfikir untuk memperbaiki hubungannya dengan putranya tersebut.

...***...

Di kamar Evan menatap laptop pemberian ayahnya itu. Dia masih bingung kenapa ayahnya tiba-tiba baik padanya. Apa ada sesuatu?

"Dia merasa ini sudah cukup membayar semuanya?" gumam Evan dengan nada dingin pada dirinya sendiri, karena hanya ada dia di kamar tersebut. Dia menyimpan laptop tersebut ke dalam lemarinya dan mulai berkemas-Kemas untuk persiapan keberangkatan nya ke Hongkong.

Evan memang tengah mempersiapkan keberangkatannya ke Hongkong untuk interview Jardine foundation. Dia sudah bekerja keras selama 2 tahun ini untuk lulus tes ini, baginya ini masa depannya dan pembuktian baginya bahwa dia bisa tanpa bantuan ayahnya sekalipun, dia tetap akan sukses. Dia juga bukan Benalu yang hanya bisa meminta.

Setelah dia menyerah dengan beasiswa yang sudah di dapatnya, sekarang dia berjuang untuk mendapatkan beasiswa penuh dari Jardine lagi. Ini memang plan B nya seandainya dia tidak bisa mendapatkan beasiswa yang pertama maka Jardine lah harapan keduanya. Karena itu untuk masuk beasiswa Jardine pun juga sudah dipersiapkannya.

...***...

Tiba lah hari keberangkatan Evan, dia di antar oleh Tama ke bandara. Evan pergi dengan penuh harapan. Di sana dia benar-benar berjuang dengan anak-anak yang tidak kalah hebatnya. Mereka rata-rata pemenang olimpiade dan berprestasi secara internasional. Bersama mereka Evan berjuang menjadi yang terbaik. Dari 30 anak dia berusaha menjadi 15 yang terbaik agar dapat masuk daftar Beasiswa. Dia belajar dengan sangat giat. Sampai dia lupa makan dan beristirahat. Dia terlalu sibuk berkutat dengan buku , hafalan dan rumusan.

...***...

Hingga dia pulang kembali ke Indonesia dia sudah terlihat lebih kurus dan kelelahan. Tama tampak khawatir dengan Evan. Dia menjemput Evan yang baru pulang dari Hongkong. Sekali lagi dia menjemputnya sendirian tanpa ayah dan ibunya. Itu semakin menunjukkan betapa tidak perdulinya mereka terhadap Evan.

Di mobil Evan terlihat diam dan pucat. Tama memperhatikan Evan yang tampak tidak sehat itu. Evan tidak banyak bicara dari tadi, dia tengah tertidur sekarang. Tama merasa khawatir dengan keadaan adiknya ini.

"Van, Kamu nggak papa?" tanya Tama.

"Nggak. Cuman kecapean di jalan," ucap Evan singkat. Tama mengangguk mencoba memahami mungkin benar Evan mengalami mabuk perjalanan.

Tidak terasa mereka sampai di rumah. Ayahnya menatap Evan dengan senyum merekah menyambut Evan yang baru pulang. Evan seperti tidak berminat dengan kepedulian ayahnya itu. Dia langsung belok jalan lewat samping, meninggalkan ayahnya yang sudah bersiap merentangkan tangannya untuk memeluknya. Tama yang melihat reaksi Evan yang begitu, jadi agak kasian pada ayahnya yang seperti nya di acuhkan Evan.

"Dia mabuk udara tadi, pah. Lagi capek mungkin Nanti aja ngobrolnya," ucap Tama mencoba memberi pengertian pada ayahnya. Ayahnya pun mengangguk.

"Iya. Mungkin ini salah papa juga. Nggak perduli sama dia selama ini," ucap ayahnya.

"Dia udah dewasa, Pah. Dia mulai mengerti dengan keadaan. Papa sama mama harus perbaiki sikap baik sama dia, sebelum itu jadi dendam dia. Kejadian yang kemaren cukup fatal buat Tama. Papa harus minta maaf sama dia sebelum terlambat," nasehat Tama kepada kedua orangtuanya.

***

Ayahnya mulai berfikir, kalau mau merunut ke belakang, bukan hal yang aneh kalau Evan dendam. Ayahnya mulai ingin memperbaiki sikapnya dengan Evan sebelum Evan pergi ke Inggris. Dia tidak ingin anaknya menyimpan dendam padanya selama di rantau orang. Dia takut itu akan menjadi dendam kesumat bagi Evan padanya.

Malam itu di kamar ayahnya tampak termenung di atas ranjang. Tiba-tiba istrinya datang menghampirinya.

"Ada apa, pa? Apa ada yang papa pikir kan?" tanya Rima yang melihat suaminya banyak diam belakangan ini, seperti ada beban pikiran.

"Papa mulai berfikir dengan sikap papa sama Evan selama ini. Tiba-tiba papa takut Evan akan dendam sama kita. Firasat papa bilang anak itu mulai berubah. Apa lagi dengan kejadian kemaren. Dia nggak ngomong apa-apa, seakan-akan dia sudah tidak perduli lagi. Papa ganti laptopnya sebelum dia berangkat ke Hongkong. Dia ambil lalu pergi sebelum sempat papa ngomong apa-apa. Tadi juga, waktu papa sambut kedatangannya dia, dia cuek dan langsung pergi," ucap Wisnu dengan tatapan nanar penuh kekhawatiran.

"Mungkin perasaan Papa saja. Dia kan memang pendiam dan cuek, pah," ucap Rima berusaha menenangkan suaminya.

"Nggak! Bagaimanapun, dia itu anak papa. Papa merasa dia beda sekarang," ucap Wisnu lagi tanpa menatap Rima. Ada perasaan tidak ikhlas di hatinya saat suaminya menyebut Evan darah dagingnya, ada rasa cemburu saat ia mengingat ibu Evan kembali.

"Terserah papa lah. Mama ngantuk!" ucap Rima mulai malas dengan topik pembicaraan ini. Dan dia pun segera tidur dengan menyamping membelakangi suaminya dengan raut kesal.

Dari dulu ia selalu takut jika Wisnu masih mencintai ibu Evan. Karena itu dia takut jika suaminya mulai memperdulikan Evan. Dia takut jika suaminya akan lebih perduli Evan dari pada dia dan anaknya. Mengingat bagaimana cantik dan cerdasnya ibu Evan dulu membuat dia merasa cemburu.

...***...

Di sisi lain ada Evan yang mulai merasa tidak enak badan. Dia sudah belajar terlalu keras beberapa bulan ini, apa lagi waktu di Hongkong. Dia benar-benar menghabiskan waktunya untuk belajar.

Sekarang badannya mulai drop dan kelelahan, di kamarnya yang sempit dan pengap itu dia tertidur dengan suhu tubuh yang mulai tinggi. Keringat dingin mulai mengucur di seluruh tubuhnya. Tubuhnya mulai terasa dingin. Dia mencoba menahannya sendirian.

Minah yang baru tau kepulangan Evan segera menuju kamar Evan, setelah mengetuk beberapa kali dan tidak ada jawaban, diapun memberanikan diri membuka kamar pemuda itu.

"Ada kamu, Van. Di ketok beberapa kali nggak nyahut. Kirain kamu ndak ada di dalam," ucap Minah dengan logat medok jawanya. Dia mendekati Evan. Dan duduk di samping ranjang Evan. Evan tengah terbaring dengan tangan di atas kepalanya.

Minah heran kenapa Evan bercucuran keringat. Diapun menyentuh wajah Evan, benar saja Evan sakit. Badannya terasa panas.

"Walah, Van. Kamu demam. Tunggu sini dulu," ucap Minah lalu berlari keluar mencari obat di kotak obat. Biasanya paracetamol selalu ada di kotak obat, benar saja obat pertolongan pertama pada demam itu ada disana. Dia mengambil minum juga dan kembali ke kamar Evan.

"Bangun dulu minum obat kamu, pasti kamu kecapean di sana. Kalo kamu udah capek pasti sakit, makanya jangan terlalu kecapean," omel Minah. Hanya Minah yang peduli padanya saat sakit begini. Evan benar-benar merasa sendirian, saat tidur dia membalikkan badannya membelakangi Minah, tanpa Minah sadari Evan meneteskan Air matanya.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

🍁Ang❣️💋🅂🄷🄰🅀🄸🄻🄰👻ᴸᴷ

🍁Ang❣️💋🅂🄷🄰🅀🄸🄻🄰👻ᴸᴷ

pembantu aja peduli banget halloo apa kabar kmu yg ngakunya ayah biologis

2024-02-12

0

SR.Yuni

SR.Yuni

dia ini sebenarnya punya hati gak sih, karma menantimu Mak...kamu punya anak juga loh... jangan sampe anakmu disakiti orang lain suatu saat nanti

2024-02-05

1

SR.Yuni

SR.Yuni

anaknya lebih bijak dari bapak nya

2024-02-05

1

lihat semua
Episodes
1 SI KECIL EVAN
2 EVAN REMAJA
3 AKU BUKAN PENCURI
4 KATAKAN MAAF
5 AKU SENDIRIAN
6 SUDAH CUKUP MUAK
7 BIARKAN AKU PERGI
8 REKAN KERJA YANG MENYEBALKAN
9 KUNJUNGAN SI AROGAN
10 PEREMPUAN MENYEBALKAN
11 KAU SANGAT MENARIK
12 KEANGKUHAN
13 MEMBUNGKAM KEANGKUHAN
14 KEANGKUHAN YANG MEMUDAR
15 BISAKAH KAU MEMAAFKANKU
16 AKU AKAN DATANG
17 HIDUP ATAU MATI
18 BERDAMAILAH WAHAI HATI
19 SINDROM STOCKHOLM
20 CINTA YANG BERDURI
21 CINTA YANG SEMPURNA
22 PEMBUKTIAN
23 PULANG LAH
24 RUMAH YANG NYAMAN
25 USG
26 PERNIKAHAN
27 TRAUMA
28 MELEPAS KEPERGIANNYA
29 KEDATANGAN CINTA PERTAMA
30 MENDEKATLAH
31 MELAYANI WANITAKU
32 HATI YANG HANGAT
33 PENGUASA HATI SI MANJA
34 MATA-MATA
35 RENCANA LICIK BRIAN
36 MALAM YANG PANAS
37 MOTIF BRIAN
38 SI MANIPULATIF
39 RENCANA YANG GAGAL
40 CEMBURU BUTA
41 KESALAH PAHAMAN YANG BESAR
42 CINTAKU YANG TERLUKA
43 SUASANA YANG KACAU
44 DATANG LAH DENGAN CEPAT
45 DUKA YANG SANGAT DALAM
46 PERGI DARI SINI
47 PEMBALASAN SONI
48 PANCINGAN SONI
49 MEMATA-MATAI
50 BUKAN WANITA PANGGILAN
51 MISI SILVI
52 SUASANA YANG BURUK
53 MENJADI YANG TERBURUK
54 ALICE DAN ALUNA
55 TARI SI CHARMING
56 KEPUTUSAN
57 PERCERAIAN
58 AYO KITA BERPISAH
59 TAWARAN RICHARD
60 PERTEMUAN YANG TAK TERDUGA
61 CINCIN PENGIKAT
62 SI TAMPAN SEDANG KOSONG
63 TEMPAT TERSEMBUNYI UNTUKNYA
64 APA AKU IBU YANG JAHAT!!?
65 PENGAKUAN SONI
66 CURAHAN HATI EVAN
67 TARI SI PENGERTIAN
68 JADI REBUTAN
69 TERPOJOKKAN
70 SITUASI YANG MENYUDUTKAN
71 APA YANG HARUS AKU LAKUKAN
72 PINDAH
73 KEPULANGANNYA
74 BELAJAR BERSIKAP DEWASA
75 BELAJAR LAH DARI MASA LALU
76 MENCOBA BERTAHAN
77 PERGI BERSAMA
78 LUPAKAN SEMUA SEJENAK
79 OMBAK
80 SAMUDRA HATI
81 ALUNA SI CANTIK YANG ABSURD
82 TARI DAN ALUNA
83 RASANYA MASIH SAMA
84 AYO KITA BERTEMAN SAJA
85 BELAJAR MELEPASKAN
86 BELAJAR MENGIKLASKAN ITU SAKIT
87 AYO KITA AKHIRI INI SEGERA
88 BERDAMAI LAH
89 ARTI SEORANG IBU
90 KAU DI PECAT
91 PERNIKAHAN KE 2
92 AKHIR YANG SEMPURNA
93 PENUTUPAN AUTHOR
94 Pengumuman
95 Tak Akan Kabur Lagi
96 Sahabat terbaik kita
97 Si usil
98 Siapa Dia
99 Datang Kembali
100 Wanita Yang Aneh
101 Pergilah
102 Dengarkan Dia
103 Jangan Tinggalkan Alasan
104 Pantai Bercerita
105 Kencan
106 Lilin Yang Hampir Padam
107 Akan Sempurna Pada Waktunya
108 pengumuman
Episodes

Updated 108 Episodes

1
SI KECIL EVAN
2
EVAN REMAJA
3
AKU BUKAN PENCURI
4
KATAKAN MAAF
5
AKU SENDIRIAN
6
SUDAH CUKUP MUAK
7
BIARKAN AKU PERGI
8
REKAN KERJA YANG MENYEBALKAN
9
KUNJUNGAN SI AROGAN
10
PEREMPUAN MENYEBALKAN
11
KAU SANGAT MENARIK
12
KEANGKUHAN
13
MEMBUNGKAM KEANGKUHAN
14
KEANGKUHAN YANG MEMUDAR
15
BISAKAH KAU MEMAAFKANKU
16
AKU AKAN DATANG
17
HIDUP ATAU MATI
18
BERDAMAILAH WAHAI HATI
19
SINDROM STOCKHOLM
20
CINTA YANG BERDURI
21
CINTA YANG SEMPURNA
22
PEMBUKTIAN
23
PULANG LAH
24
RUMAH YANG NYAMAN
25
USG
26
PERNIKAHAN
27
TRAUMA
28
MELEPAS KEPERGIANNYA
29
KEDATANGAN CINTA PERTAMA
30
MENDEKATLAH
31
MELAYANI WANITAKU
32
HATI YANG HANGAT
33
PENGUASA HATI SI MANJA
34
MATA-MATA
35
RENCANA LICIK BRIAN
36
MALAM YANG PANAS
37
MOTIF BRIAN
38
SI MANIPULATIF
39
RENCANA YANG GAGAL
40
CEMBURU BUTA
41
KESALAH PAHAMAN YANG BESAR
42
CINTAKU YANG TERLUKA
43
SUASANA YANG KACAU
44
DATANG LAH DENGAN CEPAT
45
DUKA YANG SANGAT DALAM
46
PERGI DARI SINI
47
PEMBALASAN SONI
48
PANCINGAN SONI
49
MEMATA-MATAI
50
BUKAN WANITA PANGGILAN
51
MISI SILVI
52
SUASANA YANG BURUK
53
MENJADI YANG TERBURUK
54
ALICE DAN ALUNA
55
TARI SI CHARMING
56
KEPUTUSAN
57
PERCERAIAN
58
AYO KITA BERPISAH
59
TAWARAN RICHARD
60
PERTEMUAN YANG TAK TERDUGA
61
CINCIN PENGIKAT
62
SI TAMPAN SEDANG KOSONG
63
TEMPAT TERSEMBUNYI UNTUKNYA
64
APA AKU IBU YANG JAHAT!!?
65
PENGAKUAN SONI
66
CURAHAN HATI EVAN
67
TARI SI PENGERTIAN
68
JADI REBUTAN
69
TERPOJOKKAN
70
SITUASI YANG MENYUDUTKAN
71
APA YANG HARUS AKU LAKUKAN
72
PINDAH
73
KEPULANGANNYA
74
BELAJAR BERSIKAP DEWASA
75
BELAJAR LAH DARI MASA LALU
76
MENCOBA BERTAHAN
77
PERGI BERSAMA
78
LUPAKAN SEMUA SEJENAK
79
OMBAK
80
SAMUDRA HATI
81
ALUNA SI CANTIK YANG ABSURD
82
TARI DAN ALUNA
83
RASANYA MASIH SAMA
84
AYO KITA BERTEMAN SAJA
85
BELAJAR MELEPASKAN
86
BELAJAR MENGIKLASKAN ITU SAKIT
87
AYO KITA AKHIRI INI SEGERA
88
BERDAMAI LAH
89
ARTI SEORANG IBU
90
KAU DI PECAT
91
PERNIKAHAN KE 2
92
AKHIR YANG SEMPURNA
93
PENUTUPAN AUTHOR
94
Pengumuman
95
Tak Akan Kabur Lagi
96
Sahabat terbaik kita
97
Si usil
98
Siapa Dia
99
Datang Kembali
100
Wanita Yang Aneh
101
Pergilah
102
Dengarkan Dia
103
Jangan Tinggalkan Alasan
104
Pantai Bercerita
105
Kencan
106
Lilin Yang Hampir Padam
107
Akan Sempurna Pada Waktunya
108
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!