LUPAKAN KAMI

Betul banget, tadi saja, mereka sangat bahagia, dengan terkabulnya keinginan merek memiliki mami yang baru, semoga saja Nadia bisa menyayangi anak-anak dengan tulus." Ucap umi.

Malam ini Zidan merasa tenang, entah mengapa melihat ketiga putrinya bahagia, tak di pungkiri dia pun merasa bahagia, terlihat senyuman selalu menghiasi bibirnya.

Entah mengapa, hatinya berdesir, mana kala ayahnya menanyakan tentang puasanya, sungguh tak di sangka, ternyata sudah lebih dari 3 tahun tak pernah merasakan kenikmatan dunia, lebih tepatnya, 1 setengah tahun sebelum perceraian nya, lebih tepatnya setelah mengetahui perselingkuhan istrinya dengan mantan pacarnya, Zidan sudah tidak pernah menggauli istrinya.

Zidan mempertahankan rumah tangganya, hanya demi ketiga anaknya, namun semuanya berubah, saat istrinya yang tidak tahu malu, berselingkuh di depan anaknya.

Sejak saat itu, Zidan menutup mata untuk melihat wanita, ras marah, kecewa, dan emosi, menutup hatinya, bahkan kebutuhan dirinya sendiri pun tak pernah Zidan hiraukan.

Sungguh miris hatinya, melihat Vania putri sulungnya,di hina oleh ibunya sendiri. Sudah cukup kesabaran di hati Zidan, sehingga melupakan kebahagiaan keluarganya.

Zidan fikir, dengan hidup menjadi single parents, membuat kehidupan dirinya dan anak-anak nya bahagia, namun salah, justru dirinya merasa dihina oleh istrinya, yang sudah menikah dengan selingkuhannya, bahkan menghina darah dagingnya sendiri, mengatakan bahwa kehidupan Zidan dan anak-anaknya tidak bahagia, semenjak ditinggal Selly, mantan istrinya.

FLASHBACK ON

Setelah menjemput Vania dari pondok pesantren, disaat ketiga putrinya tidur siang, Zidan menelpon mantan istrinya, dan menanyakan kejadian malam itu.

"Assalamualaikum... Selly, apa kabar?"

"Waalaikum salam mas, kabar aku tentunya baik mas , gak seperti kamu belum bisa move on dari aku."

"Selly... apa yang kamu katakan pada anakmu? itu anakmu Selly, darah dagingmu, dan kamu menyakiti hatinya Selly, bahkan sekarang dia sangat membencimu, aku tak habis pikir sama kamu Selly, kamu nggak pernah rindu sama mereka?"

"Mas, semua itu hanyalah kesalahan, aku sebenarnya tidak ingin punya anak dari kamu, dan aku membenci mereka semua, bahkan orang tua ku sangat menginginkan anak laki-laki, memang nya aku ini mesin pembuat anak? aku juga bisa marah, karena orang tua mu, tidak menginginkan anak laki-laki, dan ketiga anakku semuanya perempuan, maka dari itu aku lebih baik pergi darimu, sekarang aku mengandung anak laki-laki mas, jadi jangan ganggu hidupku lagi." Terang Selly penuh dengan emosi.

"Baiklah, jika memang itu maumu, maka mulai sekarang, jangan kau katakan mengapa ketiga putrimu tidak mengingat mu dan mengingat siapa ibunya, karena dirimu lah uang memutuskan aliran darah di tubuhnya." jawab Zidan geram.

"Baguslah, dan bila bertemu dengan ku di tempat manapun, aku harap, tak ada satupun yang menggangguku."

"Mulai detik ini, lupakan kami, lupakan ketiga anakmu, anggap saja mereka tidak pernah ada, dan selamat atas kehamilan kamu,dan assalamualaikum." tutup Zidan seketika, air matanya mengalir begitu deras, ,Idan sekarang mengerti, betapa sakit hati Vania, di hina oleh ibunya sendiri, didepan orang banyak.

FLASH BACK OFF

Zidan sungguh ingin membuka hatinya, demi anak-anak nya, semoga saja Nadia menerima keadaan mereka, Zidan pun bertekad, akan menerima kehadiran Nadia di dalam kehidupannya, bahkan akan mencoba mencintai Nadia, seperti Nadia mencintai anak-anak nya.

Dan besok adalah hari dimana Zidan akan melamar Nadia dengan resmi, Zidan pun sudah membeli rumah baru, yang lebih besar dan lebih baik dari rumah yang mereka tempati saat ini.

Bahkan seluruh isi rumahnya, Zidan akan menyuruh Nadia sendiri yang menatanya, agar Nadia merasa menjadi nyonya rumah, dan merasa di hargai.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***