Penasaran

Tanpa mereka sadari kehebohan mereka berdua diperhatikan oleh seorang pria yang juga sedang duduk dimeja makan bersama teman-temannya sambil menonton sepakbola di televisi yang sama. Namun posisinya cukup jauh dari televisi, sehingga yang diperhatikan tidak menyadarinya

Tiba-tiba

"Aduh, ya ampun" Teriak Ana dan Clara bersamaan.

Ketiga sahabat yang dinantikan oleh mereka bertiga lah yang sudah menjahili Ana dan Clara dengan cara mencubit lengannya dengan cukup keras sehingga Ana dan Clara berteriak kesakitan. Siapa lagi kalau bukan Ratih, Nanda dan Rere.

"Kalian ini gak tau tempat banget sih,, lihatlah orang-orang jadi memperhatikan kita" Ucap Ana sambil mengedarkan pandangannya melihat orang-orang disekelilingnya.

"Ya abisnya kalian serius amat sih nontonnya sampai gak sadar kalau kita udah sampai dari 5 menit yang lalu" Jawab Ratih dengan wajah serius. Ratih memiliki pengetahuan sepakbola yang paling sedikit dari yang lain. Ratih suka sepakbola ya karna ikut-ikutan, ya begitulah...

"Hey kalian berdua sadar gak dari tadi kalian diperhatiin sama cwo yang di pojok" Selidik Nanda pada Ana dan Clara sambil memberi kode dengan matanya pada sosok lelaki di pojokan sana yang seketika langsung terdiam mendengar ucapan Nanda.

"Mana ada? Mungkin mereka juga lagi nonton bola juga dan tidak sengaja melirik ke kami..!" Jawab Clara santai..

"Iya sih, tapi liat deh dia paling aneh dari teman-temannya" Ucap Nanda lagi sambil berusaha meyakinkan Ana dan Clara

"Udah-udah duduk yuk, lapar nih pengen cepet-cepet makan" Kata Rere sambil memanggil pelayan untuk memesan makanan. Setelah selesai pelayan pun bergegas untuk membuatkan pesanan mereka

"Ehh itu bukannya cwo yang tadi nabrak aku ya, huh dasar...!! Gimna gak aneh coba kelakuannya, mukanya aja aneh gtu, wkwkwk" Pikir Ana sambil memperhatikan cwo tersebut.

Beberapa detik kemudian cwo tersebut juga menengok ke arah Ana, sehingga pandangan mereka bertemu, dan alangkah bodohnya Ana malah tersenyum.

"Ehh kok aku senyum?" Protes Ana pada dirinya sendiri..

Si cwo mengernyitkan dahinya melihat kelakukan Ana, dan kemudiaan mengalihkan pandangannya dari Ana. Membuat Ana meringis menahan malu..

Beberapa saat kemudian datang para pelayan untuk membawa pesanan mereka. Secara tiba-tiba Ana berteriak membuat pelayan yang membawa pesanan mereka kaget dan hampir menjatuhkan bawaannya..

"Goooolllllll gol gol gol" Ya begitulah Ana kalau berhubungan dengan sepakbola (bar- bar sekali)

"Haduh mba ngagetin aja kirain kenapa" Keluhan salah satu pelayan yang hampir menjatuhkan pesanannya..

"Hehe maaf ya mba" Ucap Ana sambil nyengir..

"Gila akhirnya gol juga, dari tadi aku sesak sabar takut banget gawang kita kebobolan, untung aja di Udin pinter jadi kipernya. Akhirnya tidur nyenyak malam ini guys" Ucap Ana dengan riang gembira..

"Iya liat tadi ekspresinya, issttt keres banget jadi pengen nyium, wkwk" Teriak Clara tidak kalah heboh..

"Iya kak, eh tapi kasian tuh gawang yang di bobol, mukanya kayak lagi nahan pup" Ejek Rere dengan sinis..

"Paling greget sih liat pelatihnya tadi, sok banget dia bilang gol nya enggak sah lagi. Dasar kalah mah kalah aja" Ucap Ratih santai

Hahahhahahahaha

Mereka semua ketawa dengan kencang, tanpa mereka sadari sekarang mereka menjadi pusat perhatiaan.

"Samperin ahhh" Ucap Raka sambil memperhatikan kawan-kawannya, mempertanyakan apakah mereka akan ikut atau tidak.

"Kuy lah ikut" Sahut Doni dan Anton.

"Lo gak ikut" Tanya Raka, Doni dan Anton pada Dana. Tetapi Dana hanya diam saja dengan wajah datarnya..

"Kamu ini kalau suka mah suka aja gak, apa enaknya nonton bola tapi diem-diem aja" Kata Doni yang merupakan adik dari Dana.

Lagi-lagi dana diam saja..

"Udah lah tinggal aja..! Gw kesana dlu ya dan" Ucap doni, raka, dan anton serempak dan langsung meninggalkan meja mereka menuju meja si cewe heboh.

Sementara di meja Ana..

"Ya udah yuk dimakan guys pesanan kita ini kasihan dicuekin terus kayak aku" Ucap Ratih dengan nada memelas..

"Huh kamu ini apa-apa dibaperin" Ucap temen-temannya sambil ketawa..

Kemudiaan mereka mengambil pesanannya masing-masing, dan hendak menyuapi mulutnya akan tetapi...???

"Hey kakak-kakak cantik" Sapa seorang cwo yang kini berada di belakang Ana

"Siapa lagi sih ganggu aja" Batin Ana namun berusaha mengabaikan mereka..

"ada apa ya mas" Jawab Rere dengan sarkas..

"Gak apa-apa kok mba, boleh kami ikut gabung disini" Tanya cwo itu lagi dengan gaya playboy nya. Ya siapa lagi kalau bukan Raka yang terkenal karna terlalu pandai mempermainkan perempuan.

"Tapi maaf mas-mas tampan, meja disini sudah penuh" Jawab Clara sambil terus menatap raka dengan mata yang sedikit melotot..

"Guys aku ke toilet dulu ya sebentar" Sanggah Ana yang kemudian berdiri menuju ke toilet yang menjadi tujuannya kini.

"Eh eh, oke deh. Jangan lama-lama ya makanan aja belum kita sentuh" Jawab Ratih seenaknya sambil melirik Ana kemudian menatap para lelaki dengan gaya menyelidiknya.

"Owh ya udah deh, kalau tidak boleh. Yuk guys duduk disana aja" Ajak Raka pada Doni dan Anton sambil menunjuk meja di sebelah para cewe-cewek.

"Ya udah ayok. Capek nih berdiri trus..!!" Ajak Anton yang kemudian di ikuti Doni dan Raka

"Yah masa gak boleh gabung sih" Keluh Doni sambil menatap keduanya, yang nampak terdiam.

"Sekarang boleh saja mereka menolak tapi liat aja apa yang akan gw lakukan pada mereka" Kata Raka di dalam hati..

Kemudian mereka para cwo semua pun terdiam sambil menyaksikan pertandingan sepakbola di televisi yang sekarang berjarak sangat dekat. Sementara para cewe mulai memakan makanan pesanan masing-masing.

Disisi lain ana yang menuju ke toilet tidak sengaja menatap dana yang trus memperhatikannya hingga Ana masuk ke lorong menuju toilet. Posisi duduk Dana dekat dengan lorong menuju toilet sehingga mudah baginya untuk memperhatikan Ana.

Beberapa saat kemudian ketika ana keluar dari toilet dia hampir saja berteriak ketika melihat seseorang yang berdiri di depan pintu toilet nya sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

"Hey ngapain kamu di sini..?" Tanya Ana sedikit panik...

#sampai di sini dulu ya guys

Jangan lupa terus dukung aku dengan memberi like dan komennya demi terciptanya karna author yang lebih baik lagi

Terimakasih sudah mampir

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***