ABC ( AMARAH, BENCI, CINTA)
🔪
🔪
🔪
🔪
🔪
Kiara Anggun Taylor
Aliando Prayoga
Frans Wild Blood
Semua berawal 20 tahun yang lalu, Chen Taylor seorang Pengusaha yang sangat kaya dan disegani oleh semua orang baik didalam Negeri maupun diluar Negeri.
Chen Taylor bekerjasama dengan Pram Wild Blood seorang ketua Mafia kejam dan tidak pernah mengenal siapapun lawannya, suatu kesalaha besar untuk Chen karena harus masuk kedalam lingkaran hitam itu.
Pram Wild Blood adalah ketua Mafia yang sangat disegani dan ditakuti, gengster yang di ketuai bernama " The Blood " diambil dari nama belakang pemiliknya, kekayaan keluarga Blood tidak usah diragukan lagi kekayaannya sangat melimpah.
Disebuah rumah megah nan mewah sepasang suami istri sedang bercengkrama.
"Mah, sepertinya Papah akan keluar dari lingkaran setan ini," seru Papah Chen.
"Bukannya Mamah dari dulu meminta Papah untuk keluar dari bisnis haram itu, Mamah ga mau anak-anak memakan uang hasil dari bisnis haram Papah itu," sahut Mamah Tiara.
"Iya Mah, Papah juga sudah memikirkan semuanya dengan matang, tapi resikonya sangat tinggi Mah, Papah takut dengan Papah keluar dari bisnis haram ini keluarga kita jadi taruhannya."
Chen memeluk istri itu dengan sangat erat, seolah-olah dia takut akan kehilangan sang istri tercintanya.
" The Blood " adalah Mafia yang sangat terkenal dengan perdagangan Manusia, jual beli Narkoba, dan perdagangan organ tubuh Manusia karena bujuk rayunya, Pram Wild Blood bisa membawa Chen Taylor masuk kedalam lembah hitam.
Kinerja gengster ini sangat terencana dan rapi, sampai saat ini belum ada yang bisa memenjarakan dan membuktikan kejahatan yang membawa nama Pram Wild Blood.
Chen Taylor mempunyai istri yang sangat cantik bernama Tiara Seruni wanita asli Indonesia. Pram Wild Blood mengetahui akan kecantikan istri Chen sehingga Pram sangat menginginkannya.
Chen Taylor mempunyai 3 orang anak, Sandra Anggia Taylor, Daniel Kiendra Taylor, dan Kiara Anggun Taylor. Disaat istrinya hamil oleh Kiara, Chen sangat merahasiakan kehamilan istrinya karena Chen ingin keluar dari dunia hitam yang selama ini menjeratnya.
Keesokan harinya, seperti biasa Chen dan Tiara sarapan bersama dengan anak-anaknya mereka sangat bahagia tapi tidak dengan Chen, dia menatap kosong kepada anak dan istrinya itu seakan hatinya sakit .
"Sayang, kamu jangan terlalu capek ya soalnya kan kamu sedang mengandung anak kita." seru Chen yang sangat khawatir melihat istrinya sibuk menyiapkan makanan untuk sarapan.
"Gapapa kok Mas, aku ga capek kok malah di kehamilan aku yang sekarang aku sama sekali tidak merasa capek."
"Ya tetap saja kamu harus jaga kehamilan kamu, dan satu lagi ingat apa pesan aku?"
"Ga boleh keluar diam di rumah meskipun hanya sekedar ke teras rumah," jawab Tiara dengan cepatnya.
"Bagus,soalnya anak buah Pram ada dimana-mana dan kalian juga jangan sampai kalian keceplosan bilang kepada siapapun kalau Mamah kalian sedang mengandung, mengerti?" seru Papah Chen.
"Mengerti Pah," jawab Sandra dan Daniel bersamaan.
Namun Chen sangat paham bahwa keluar dari anggota Mafia itu tidak mudah dan pastinya akan mendapatkan masalah. Pram mengetahui semua anggota keluarga Chen, Chen sudah mempunyai feeling kalau keputusannya untuk meninggalkan dunia hitam itu akan mengakibatkan suatu musibah kepada keluarganya.
Maka dari itu jika suatu saat Chen dan keluarganya harus mati, setidaknya masih ada satu anggota keluarganya yang akan melanjutkan usahanya.
Chen sangat berhati-hati, dia tidak pernah membiarkan istrinya keluar rumah walaupun hanya kehalaman rumahnya karena anak buah Pram ada dimana-mana, Chen tidak ingin usahanya merahasiakan kehamilan istrinya berakhir sia-sia.
Bahkan Adik kandungnya sendiri tidak tahu akan kehamilan istrinya, karena Adik Chen sama seperti dirinya ikut terjerumus dalam dunia hitam yang diketuai oleh Pram.
6 bulan kemudian...
Akhirnya usaha Chen selama ini berbuah manis, istrinya melahirkan seorang anak perempuan yang sangat cantik dan diberi nama Kiara Anggun Taylor.
Kiara tidak pernah dibiarkan keluar rumah, semua keluarga sangat menjaganya. Kiara tumbuh menjadi anak yang sangat cerdas walaupun Kiara tidak pernah tahu dunia luar tapi Orang tua dan kedua Kakak-kakaknya selalu memberikan edukasi yang sangat bagus untuk Kiara.
Sebelum Chen memutuskan untuk keuar dari dunia hitam itu, Chen sudah sangat mempersiapkan semuanya, Chen mempunyai sahabat yang sangat dia percayai namanya Alexander Janson, Alex adalah seorang Pengacara dan dia sangat mengetahui semuanya tentang Chen.
"Alex, tolong kamu buatkan surat wasiat untuk anakku Kiara dan setelah kamu buat, tolong kamu simpan surat wasiat itu dengan baik tidak boleh ada yang mengetahui tentang surat wasiat ini, hanya kamu dan aku apa kamu mengerti?" seru Chen.
"Baik Chen aku akan jaga rahasia ini."
Chen membuat surat wasiat untuk Kiara kalau-kalau suatu saat nanti dia dan keluarganya harus berakhir dengan kematian.
Diam-diam Chen mempunyai satu Perusahaan yang lumayan besar, semua orang tidak ada yang mengetahuinya hanya dirinya dan Alex yang tahu.
Perusahaan itu Perusahaan yang bersih dan yang pastinya tidak ada campur tangan dari The Blood.
Chen mempunyai adik laki-laki bernama Kim Taylor tapi adiknya itu sangat menginginkan kekayaan Kakaknya maka dari itu Chen tidak mempercayai siapapun kecuali Alex.
Saat ini Kiara menginjak usia 4 tahun, tapi diusia yang terbilang masih sangat kecil, Kiara tumbuh menjadi anak yang berbeda. Meskipun masih berusia 4 tahun tapi Kiara sudah mengerti kalau Orang tua dan Kakak-kakaknya berbicara.
Saat ini Kiara sedang bermain bersama Mamah dan Papahnya.
"Kiara sayang, sini sebentara Papah mau ngomong sama kamu," panggil Chen dengan lembutnya.
Kiara pun dengan sigap langsung duduk di pangkuan Papahnya itu.
"Ada apa Pah?" tanya Kiara dengan suara khas anak kecilnya.
"Begini sayang, kamu lihat ini apa? ini adalah sebuah surat ini adalah surat yang sangat penting, kamu simpan baik-baik kalau suatu saat ada apa-apa kepada keluarga ini kamu buka surat itu dan hubungi nomor yang sudah tertera di dalam kertas ini, kamu faham sayang?" jelas Chen.
Kiara menganggukan kepalanya dan perlahan mengambil kertas yang diberikan oleh Papahnya itu.
Chen dan istrinya memang sengaja memberikan surat kepada Kiara jika suatu saat terjadi sesuatu kepada keluarganya cari orang yang tertera didalam kertas itu. Kiara mengerti dan menyimpan kertas pemberian Orang tuanya itu dengan sangat baik.
Kiara yang masih sangat kecil tidak begitu mengerti kenapa Orang tuanya selalu berbicara seperti itu, ucapan yang selalu terngiang ditelinga Kiara adalah
"Jika suatu saat terjadi sesuatu dirumah ini, jangan sekalipun keluar dari kamar" itulah ucapan yang selalu Kiara ingat.
Hingga malam berdarah itu pun terjadi, Kiara kecil yang sedang tertidur pulas merasa kaget dan terbangun setelah mendengar suara tembakan yang sangat nyaring.
Tembakan demi tembakan terdengar saling bersahutan disusul dengan suara teriakan yang sangat Kiara kenal, ya teriakan itu berasal dari Mamah dan Kakak perempuannya.
Kiara kecil hanya bisa menangis dan terduduk dibalik pintu dengan kedua tangannya menutup telinganya berharap suara teriakan orang-orang yang dia cintai tidak bisa terdengar namun sayang, suara itu makin terdengar nyaring diseluruh penjuru rumah.
Kiara kecil penasaran, Kiara nekad keluar dari kamarnya walaupun Papahnya sudah memperingatkannya. Perlahan Kiara kecil berjalan dan mengintip dibalik dinding dari lantai atas, betapa terkejutnya Kiara melihat keadaan dibawah sana.
Kiara kecil melihat langsung bagaimana orang-orang itu membunuh Papah dan Kakak-kakaknya secara kejam dan keji.
Sementara satu orang pria yang diduga Bosnya sedang memperkosa Mamahnya, orang yang sangat Kiara kenali jug terlihat ikut melakukan hal kotor itu.
Orang itu tidak lain adalah Kim Taylor yang merupakan Adik dari Papahnya, Kiara tahu dia Adik Papahnya karena dulu kedua Orang tuanya selalu menceritakan siapa saja orang yang menjadi keluarga Mamah dan Papahnya.
Setelah mereka berdua melampiaskan nafsunya, merekapun menyiksa Mamah Kiara sampai tak sadarkan diri.
Disaat kilatan cahaya petir menyambar,Kiara kecil bisa melihat dengan jelas siapa orang yang sudah memperkosa Mamahnya sebelum Omnya itu, karena cahaya kilatan itu menyinari wajah Sang Bos Mafia itu.
Seketika tubuh Kiara sangat bergetar hebat, sehingga semuanya pun tampak hening dan terdengar suara deru mobil yang perlahan meninggalkan kediaman keluarga Taylor.
"Kiara takut..Kiara takut."
Itulah gumaman-gumaman yang selalu Kiara ucapkan.
Suasana malam itu begitu hening dan dingin dikarenakan malam itu turun hujan yang sangat lebat. Hujan malam itu seolah menjadi saksi bisu peristiwa pembantaian keji yang dilakukan oleh " The Blood ".
Dengan tubuh yang bergetar hebat, Kiara kecil mencoba menuruni anak tangga. Perlahan Kiara kecil turun dan betapa terkejutnya Kiara melihat semua keluarganya terbujur kaku dengan darah dimana-mana.
Seketika Kiara kecil duduk dianak tangga, tangannya menutupi mulut mungilnya sungguh pemandangan yang sangat mengerikan untuk anak seusia Kiara. Malam itu dirumahnya menjadi lautan mayat manusia, puluhan Pengawal yang menjaga rumah Kiara mati berserakan dimana-mana.
Lantai rumah yang awalnya bersih berubah menjadi lautan darah.Petir menyambar saling bersahutan, Kiara kecil hanya bisa menangis dan menutup kedua telinganya.
Ditengah isakan tangisan Kiara,dibalik Sofa Kiara melihat ada pergerakan Kiara sangat ketakutan tapi disaat Kiara ingin berlari dan menaiki tangga, Kiara mendengar lenguhan seseorang yang sangat dia kenal.
"Mamah..." gumam Kiara.
Perlahan Kiara kecil melangkahkan kaki mungilnya mendekati suara itu, seketika Kiara kecil terbelalak melihat Mamahnya dalam kondisi yang sangat mengenaskan, wajahnya penuh luka lebam dan tidak memakai sehelai benangpun ditubuhnya.
Kiara kecil ingat sesuatu, dia cepat-cepat berlari kekamarnya mencari sesuatu. Setelah dia menemukannya, dia segera menghubungi nomor yang tertera dikertas itu. Alex dengan cepat meluncur kerumah sahabatnya itu, sementara Kiara kecil pergi kekamar Mamahnya dan membawakan pakaian untuk Mamahnya.
Dengan susah payah Kiara kecil memakaikan pakaian ke tubuh Mamahnya, Mamahnya tampak tidak berkutik sama sekali tatapannya kosong menatap langit-langit rumahnya dengan sesekali air mata mengalir dipipinya.
30 menit kemudian, Alex sampai dirumah Chen dengan hujan yang masih sangat lebat. Alex sangat terkejut melihat lautan manusia dimana-mana, Alex langsung mencari keberadaan Kiara tampak seorang anak kecil yang sangat cantik sedang menangis sesegukkan dipelukan Mamahnya yang terlihat bengong.
"Kiara, ini Om Alex orang yang tadi kamu hubungi kamu jangan takut ada Om disini," ucap Alex.
Alex segera menghubungi Polisi setelah Polisi datang, rumah Kiara ditutup sementara. Polisi tidak bisa meminta keterangan dari Kiara dan Mamahnya karena mereka sama sekali tidak bisa berbicara akibat trauma yang menimpa keduanya.
Alex membawa Kiara dan Mamahnya kesebuah rumah yang lagi-lagi sudah dipersiapkan oleh Chen untuk Kiara. Rumah itu bukanlah sebuah rumah mewah melainkan rumah sederhana supaya tidak ada yang curiga.
Selama tinggal disana, Mamah Kiara selalu berteriak dan menangis histeris tidak jarang dia hampir membunuh Kiara dan dia juga sering mencoba untuk bunuh diri demi keselamatan Kiara dan dirinya sendiri, Alex membawa Mamahnya Kiara ke Rumah Sakit Jiwa karena setelah diperiksa ternyata Mamahnya Kiara positif mengidap gangguan jiwa.
Dari semenjak itu Kiara menjadi pribadi yang sangat tertutup, sifatnya mulai berubah Kiara menjadi anak yang dingin, pendiam, dan tidak mau bersosialisasi dengan orang lain bahkan dengan Alex pun Kiara tidak pernah bertegur sapa.
Hingga 20 tahun pun berlalu, Kiara tumbuh menjadi sosok wanita yang sangat cantik, kecantikan Mamahnya menurun kepada Kiara.
Saat ini Kiara bekerja mengurus Perusahaan yang Papahnya wariskan kepadanya.
Dibantu oleh Alex yang selalu setia berada dibelakang Kiara untuk mendukung dan melindungi Kiara.
Kiara tidak mau semua orang tahu kalau dia seorang Pemilik sebuah Perusahaan, maka dari itu Kiara tidak pernah memperlihatkan kemewahan dihadapan semua orang.
Dan semenjak Kiara tinggal bersama Alex, kartu keluarga Kiara dirubah menjadi anak dari Alex supaya tidak menimbulkan kecurigaan.
Alex sangat menyayangi Kiara, Alex sudah menganggap Kiara seperti anaknya sendiri. Alex sudah berjanji pada dirinya sendiri kalau dia akan menjaga Kiara walaupun nyawanya sendiri yang akan menjadi taruhannya.
Bukan tanpa alasan Alex melakukan semua itu, Alex mempunyai hutang budi yang sangat banyak kepada Chen Papahnya Kiara, bahkan hutang nyawa juga karena Chen orang yang sudah menolong Orang tua Alex sehingga terbebas dari maut, walaupun pada akhirnya Orang tua Alex harus meninggal karena penyakit yang dideritanya.
Alex sampai saat ini belum pernah menikah, dia sudah mempunyai tekad akan mengabdikan dirinya untuk keluarga Taylor.
🔪
🔪
🔪
🔪
🔪
Jangan lupa
like
vote n gift
komen
TERIMA KASIH
LOVE YOU💖💖💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Patrick Khan
.mampir kak
2023-12-24
1
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa
2022-11-02
1
☠☀💦Adnda🌽💫
aku nyumul 🤭🤭🤭
2021-11-04
2