Malam berlalu dengan suasana sunyi namun mencekam, dimana setiap manusia yang berada diluar ruangan mengalami perubahan aneh ketika cahaya besar tersebut meledak diangkasa.
Ketika matahari mulai bersinar, disebuah penginapan tempat dimana Kiyan bermalam dia sedang bersiap diri untuk pergi kerumah mertuanya.
Walaupun dia akan sendiri disana, karena orangtua serta kakaknya Jean tinggal diamerika. Lalu Kiyan diminta untuk mengecek keadaan rumah mereka yang ada dijakarta, karena ini adalah permohonan Kiyan menerimanya lagi pula sekarang Keluarga Jean adalah keluarganya Kiyan juga.
Meskipun kakaknya Jean yang bernama Elina tidak terlalu menyukai keberadaan Kiyan, entah apa penyebabnya namun Kiyan pernah secara tidak sengaja menemukan sesuatu yang aneh yaitu, Elina menyukai adiknya sendiri Jean yang membuat aneh adalah otoritas seksual Elina melenceng jauh.
Awalnya Kiyan sedikit tergangu dengan sikap Elina, namun secara perlahan dia merasa kasihan dengan pola pikir Elina sebab dia mencitai adiknya sendiri ditambah lagi sesama perempuan, bahkan ketika Kiyan dan Jean sedang berduaan entah mengapa Kiyan selalu merasa bahwa Elina sedang melirik mereka dengan tatapan sinis.
Kiyan awalnya ingin bertanya tentang penyebab dari Elina yang menyukai sesama perempuan ditambah lagi orang yang dia cintai adalah adiknya sendiri.
Namun Kiyan segera mengurungkan niatnya, takut membuat masalah keluarga terjadi. Tapi dia bersyukur otoritas seksual Jean normal, namun ada pemikiran aneh terbayang oleh Kiyan yaitu alasan Jean ingin cepat menikah dengannya mungkin karena takut dengan kakaknya yang seorang lesbian atau alasan lain.
Lalu disaat yang sama ketika Kiyan telah selesai bersiap, tiba-tiba ketukan pintu segera terdengar "Buk...Buk...Buk!"
"Kasar sekali! tapi aneh itu terlihat bukan seperti mengetuk lebih tepatnya memukul!" ucap Kiyan yang langsung tergangu oleh suara gedoran pintu.
Kemudian Kiyan segera menuju kepintu dan segera membukanya, namun "RAWRRR!" orang yang tidak diketahui identitasnya itu segera menyerang Kiyan dan berusaha mengigitnya.
"Sial ada apa denganmu...HEY!?" dengan keadaan marah Kiyan hanya bisa menahan kepala orang tersebut yang berusaha mengigitnya.
Ketika Kiyan melihatnya baik-baik betapa terkejutnya dia bahwa bahwa kulit orang itu berwarna hijau serta lembek, mata putih seperti tak bernyawa dan mulut yang telah dipenuhi darah.
"Tunggu mayat hidup...zombie!?" ucap Kiyan dengan kaget.
"Cik!" Kiyan dengan marah segera memutar kepala orang itu "KRAK!" orang itu segera mati dengan kepala terputar kebelakang dan Kiyan dengan keras menendangnya keluar dari ruangannya.
Lalu dia dengan sigap menutup kamarnya dan segera masuk kekamar mandi lalu mencuci tangannya.
Kemudian dia segera melihat kearah jendela, namun dia segera terkejut bahwa orang-orang yang ada diluar sekarang menjadi mayat hidup dan berjalan kesana kemari.
"Keparat apa yang sebenarnya terjadi tadi malam kenapa orang-orang berubah jadi zombie?" tanya Kiyan dengan nafas berat.
Setelah itu dia segera mengambil Hpnya dan melihat kabar berita dari internet, lalu dia terkejut bahwa seluruh dunia sekarang ini mengalami hal yang sama dengan ada yang ada diIndonesia. Dimana banyak orang-orang yang berubah menjadi zombie dan kejadian itu dimulai ketika bola cahaya raksasa meledak yang kemudian melepaskan aura aneh.
"Gawat sekali! semoga saja Jean dan keluarganya baik-baik saja diAmerika!" ucap kiyan yang segera menyimpan Hpnya.
Langkah kaki pun terdengar dengan pola suara yang aneh, lalu Kiyan dengan kasar berkata "**** ada salah satu dari mereka disini!"
Kemudian dia segera membuka koper khusus miliknya, dimana berisi senjata laras panjang AR-15 Assault Rifle serta spare parts yang masih belum digunakan.
"Hah...walaupun senjata serta spare partsnya aku beli secara ilegal, namun karena ini zaman kekacauan maka tidak masalah!" ucap Kiyan yang langsung memasang semua spare partsnya.
Setelah Kiyan selesai memasang spare parts senjara AR-15 assalut rifelnya, dia segera membuka jendela dan mecoba menembak salah satu zombie yang ada diluar.
"DOR" suara tembakan yang pelan karena telah dipasang peredam segera mengenai kepala salah satu Zombie.
"Bagus! semuanya berfungsi dengan baik!" ucap Kiyan dengan lega.
Kemudian dia segera mengumpulkan persedian kedalam tas kecil yang ada dikoper tersebut lalu memasukan semuannya mulai dari peluru, obat-obatan, granat, dan bomb tempel. Tidak ketinggalan dia juga menyediakan pistol dan dua pisau tentara demi jaga-jaga.
"Baiklah ayo keluar dari tempat ini terlebih dahulu!" Kiyan dengan semangat mendobrak pintu yang memancing lima zombie kearahnya.
Namun dia dengan segera menggunakan pistolnya dan menembak tiga zombie dari arah kiri "DOR...DOR...DOR", lalu Kiyan menyimpan pistolnya dan menarik kedua pisaunya.
Segera dimelesat kearah dua zombie tersebut dengan cepat, "Slas!" dengan kekuatan penuh Kiyan segera menusuk kepala zombie pertama dan menebas kepala zombie yang kedua yang langsung membuat mereka mati.
"Jika bukan karena pelatihan militer aku mungkin akan kewalahan dan segera muntah-muntah!" ucap Kiyan yang melihat zombie-zombie yang telah mati olehnya.
"Sebaiknya aku segera mengumpulkan alkohol terlebih dahulu!" sambil berlari dia pergi kesetiap ruangan dan menemukan banyaknya orang mati.
Namun dia tidak memperdulikan hal tersebut dan mengumpulkan alkohol dalam jumlah besar, disetiap ada zombie Kiyan akan membunuhnya tanpa ragu.
Terkecuali jika mereka semua bergerombol maka dia akan pikir-pikir dulu, dan membunuh mereka dalam diam.
Setelah semuanya benda yang diinginkan oleh Kiyan terkumpul dia segera pergi keatas ruang penginapan.
"Hah...haah...haaah! lelah sekali tidak kusangka aku banyak mendapatkan alkohol, sebaiknya aku segera membuat molotov dulu!" ucap Kiyan dengan keadaan lelah.
Kemudian dia segera membuat molotov dengan jumlah yang sangat banyak entah apa tujuannya. Karena pengalaman didunia militer kiyan secara alami tau membuat benda-benda seperti ini, jika ada bahannya Kiyan bisa saja membuat granat.
"Sebaiknya aku segera menghabisi zombie-zombie yang ada disekitar terlebih dahulu agar dapat membuka jalan!" dengan keadaan siap Kiyan segera menurunkan sebuah speaker berukur besar.
"Baiklah dengan begini sudah cukup!" ucap Kiyan dengan nafas lega, kemudian disegera menghidupkan speaker berukur besar tersebut yang ada dibawah.
"Mari kita mulai pagi hari dengan senam yang menyenangkan~~~ satu, dua, tiga!" dengan volume keras, suara tersebut segera menyebar.
Hal tersebut terbukti sukses memancing kerumunan zombie-zombie itu kesumber suara, dengan jumlah kurang lebih 468 zombie yang berkerumun disumber suara.
"Ternyata benar dugaa ku!" ucap Kiyan yang telah menyalakan molotovnya.
"Prak...prak...prak!" saru demi satu molotov segera dilemparkan kearah Zombie-Zombie tersebut yang pada akhirnya membakar mereka semua sampai mati.
"Sudah kuduga alkohol jauh lebih efesien dari minyak!" ucap Kiyan dengan puas melihat 400 lebih Zombie mati terbakar.
"Swosss!" kemudian sesosok orang segera muncul dari kekosongan yang mengejutkan Kiyan.
"Siapa kau !" ucap Kiyan sambil menodongkan AR-15nya kearah sosok itu.
Tanpa adanya ekspresi sosok itu menjawab "Aku adalah THE SERVER!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Alf
gud
2021-10-06
0
labib Zack Lee Ramadhani
kan awalnya di penginapan ,kok tiba tiba dia ada senjata
2021-07-29
0
Asri Eyna
nyicip dulu.karya nya kayak beda dari yang lain
2021-07-25
0