Hari sudah larut malam, Sinta langsung merapikan buku-buku yang akan di bawa besok. Kemudian dia langsung tertidur pulas, di kamarnya yang sudah gelap.
****
Matahari mulai menampakkan cahaya, sinarnya sudah memasuki ruang kamar Sinta. Saatnya Sinta, untuk melakukan aktivitas bersekolah seperti biasa. Dan Sinta sudah memberhentikan angkot, untuk mengantarnya menuju ke sekolah.
Sinta mendapatkan tempat duduk, di bangku sebelah kiri dekat pintu. Karena seluruh bangku sudah diisi oleh penumpang. Seketika Sinta melihat ada gadis cantik, yang kemarin dia lihat memanggil Dito dan neneknya, berada satu angkot dengannya.
Sinta mulai kepikiran. "Siapa sosok gadis cantik ini, saudara atau pacar?"
" Hmm, hmm... Kamu mikirin apa sih soal, Dito?" gumam Sinta dalam hati.
Mobil angkot berhenti di ujung sekolah, lalu Sinta pun turun terlebih dahulu. Sinta berjalan di depan gadis itu, seketika terdengar suara temannya, yang bertemu dijalan dan menyapa.
"Ya ampun, centil- centil amat, ya!"
gerutu Sinta dalam hati.
Saat masuk gerbang sekolah, terlihat Malik di depan pagar. Dan Malik memanggil Sinta, untuk jalan bareng menuju kelas.
"Sin..." panggil Malik.
"Hey, Malik!" sahut Sinta.
Sesampainya di kelas, Sinta melihat Dito sudah sampai dan duduk di bangkunya. Sinta masih menunggu Terry, yang belum tiba di bangkunya. Biasanya dia sampai duluan, sebelum Sinta tiba disekolah. Dari kejauhan Sinta melihat gadis cantik itu, memanggil Dito didepan pintu. Lalu Dito menghampiri gadis cantik itu.
"Tet, tet, tet..." Bel pun berbunyi, pertanda sudah waktunya untuk belajar. Para siswa pun keluar kelas untuk berbaris.
Seperti biasa, Sinta selalu baris paling depan. Sinta melihat ke arah Dito dan ingin bertanya siapa gadis cantik itu. Kelihatannya wajahnya kurang begitu mendukung, sangat serius dan sepertinya sedang kesal.
Dua jam pelajaran sudah berlalu, bel istirahat pun berbunyi.
"Sin, ke kantin yuk!" ajak Terry.
"Enggak dulu Ter, aku di bekali makan siang oleh mama. Dan kebetulan badanku sedang pegel nih, kemarin abis jaga toko kue," sahut Sinta sambil membuka kotak bekal, yang sudah berada di atas meja.
"Oh ya udah, aku ke kantin dulu, ya!" ucap manja Terry.
Sinta langsung melahap makanan, yang di bawakan oleh mamanya. Tak biasanya mamanya, membawakan bekal untuk Sinta. Mungkin mamanya memberi hadiah, karena Sinta sudah membantu menjaga toko.
Sinta mulai mengunyah makanan, dengan perlahan. Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya, dari arah belakang.
" Huey, enak banget ya bawa bekal!" teriak anak laki-laki sembari duduk disebelah Sinta
"Eh kamu Malik, bikin kaget aja!" ucap Sinta yang kesal karena di kagetkan.
"Bawa bekal apa?" tanya Malik yang melihat ke arah kotak bekal milik Sinta.
"Hanya ini," jawab Sinta sambil menunjukan kotak bekalnya.
Sinta ingin bertanya kepada Malik tentang Dito, namun dari jauh terlihat Terry, sudah sampai hampir di depan kelas. Niat untuk bertanya pun diurungkan, mungkin hanya perasaannya saja, kalau sikap Dito yang cuek seperti itu.
" Cie, cie, cie... Ada apa nih? Makan berdua-duaan aja!" ledek Terry yang sudah berdiri di depan meja.
"Ih, apaan sih!" sahut Sinta dengan suara manja-manja cantik.
" Eh, Terry. Uda balik aja!" kata Malik. "Cepat amat makannya, tuh piring di telan juga?" ledek Malik.
Terry membalas ledekan Malik, dengan senyum kecut.
"Awas, awas aku mau duduk!" usir Terry dengan mengibaskan tangannya ke arah muka Malik. Malik pun bangun dari bangku, dan pergi meninggalkan Sinta juga Terry.
"Sin, kamu mau ikut ekskul apa? Di mading uda ada pengumuman soal ekskul," tanya Terry sembari mengunyah kentang goreng, yang diambilnya dari tempat makan Sinta.
"Tar aku pikirin, soalnya tiap hari minggu aku harus jaga toko mama. Takutnya gak bisa!"
jawab Sinta.
"Tet, tet, tet..." Bel pun berbunyi, tandanya masuk kelas. Semua siswa kembali ke bangku masing-masing.
Waktunya pelajaran Bahasa Indonesia, lalu Bu Widia sudah sampai di depan kelas menuju tempat duduknya.
Bu Widya adalah guru yang selalu tepat waktu. Saat bel masuk berbunyi, dia langsung bergegas menuju kelas yang akan dia ajarkan.
"Anak-anak, buka buku paket halaman 7 tentang percakapan. Kalian hapalkan, nanti maju satu persatu!" perintah Bu Widia di depan kelas.
Para siswa semua membuka buku dan masing-masing mulai menghafal.
Jangan lupa like, vote dan komen ya, jika ada kata-kata yang kurang berkenan bisa chat Author 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
Viin
terkesan imut jadinya ya Sint,😅
2023-05-02
0
Thia Doang
ka aku bacanya kayak org lagi dikejar² 😁
2022-06-08
2
Elly Watty
aduh Sinta, msak lom apa2 dah kepo cwok duluan alamat bkal ngenes deh
2021-06-13
1