Perkenalan ke 2

"Tet, tet, tet ..."

Terdengar suara bel berbunyi, menandakan waktunya pulang sekolah. Semua siswa merapikan buku-buku pelajaran, yang berada di atas meja. Setelah ketua kelas memberi aba-aba dan guru mengijinkan pulang, semua siswa berhamburan keluar kelas.

Sinta dan Terry berjalan sambil bergandengan tangan menuju pintu kelas.

Semenjak duduk di bangku SMP, Sinta dan Terry sangatlah akrab. Kemana-mana selalu berdua, semua iri melihat persahabatan mereka. Karena hubungan mereka sudah seperti saudara kandung. Ketika mereka berjalan menuju pintu gerbang, dari jauh terlihat Wahyuningsih dan Puput Melati yang sedang berbincang di pos satpam.

Kemudian Sinta dan Terry pun menghampiri mereka.

"Hey, Ning! hey, Put!" Teriak Terry sambil menepuk punggung Wahyuningsih.

Wahyu Ningsih dan Puput Melati langsung berbalik, melihat ke arah belakang. Dan mereka sungguh terkejut, melihat dua sahabatnya masuk di sekolah yang sama.

"Wah, kalian disini juga?" tanya Puput dengan gembira sembari memeluk Sinta dan Terry.

"Iya," jawab Terry yang telah melepaskan pelukannya.

Kemudian mereka pulang bersama-sama, membicarakan hal-hal yang baru saja mereka temui. Sesampainya di ujung gang sekolah, mereka saling berpisah, untuk naik angkutan umum menuju rumah masing-masing.

RUMAH SINTA

"Assalamua'laikum," ucap Sinta memberi salam kepada mamanya, sembari mencium punggung tangannya.

"Ganti bajumu, habis itu kamu langsung makan!" perintah mama menyuruh Sinta.

Sinta langsung bergegas menuju kamar, dan mengganti pakaiannya, lalu menuju ruang makan.

Bagi Sinta hari ini sungguh melelahkan, tapi menyenangkan. Karena bisa satu sekolah dengan teman-temannya sewaktu SMP.

Malam pun mulai menampakan kegelapan nya, dan Sinta  mulai terlelap di keheningan. Dia berharap besok akan mendapatkan teman baru.

***

ANGKOT

"Kiri, kiri, kiri ..." Teriak Sinta sembari melambaikan tangan kirinya untuk memberhentikan mobil angkutan umum.

Lalu mobil angkot pun berhenti, Sinta mendapatkan tempat duduk paling pojok. Saat Sinta ingin menyandarkan kepala di kaca mobil bagian belakang, dia melihat ada sosok laki-laki yang tidak asing. Dan sepertinya, baru kemarin Sinta melihatnya memperkenalkan diri di depan kelas. Sinta ingin mengingat-ingat, siapa nama anak laki-laki itu? Yang Sinta tahu, anak laki-laki itu ditunjuk sebagai ketua kelas.

Sepanjang jalan, Sinta hanya diam tak menegurnya. Karena memang baru kemarin Sinta melihat sosok anak lelaki itu.

"Seperti nya kemarin dia memperkenalkan diri sebagai ketua kelas, tapi siapa namanya ?"

Mau menegur pun lupa dengan namanya,terpaksa Sinta urungkan niat untuk menyapanya.

Tak terasa angkot sudah berhenti, di halte dekat sekolah. Sinta pun turun terlebih dahulu. Untuk menuju sekolah, Sinta harus berjalan kaki memasuki gang sejauh 300 m. Sinta berjalan lebih dulu, sementara anak laki-laki itu berjalan dibelakangnya.

Banyak siswa yang sudah berjalan menuju sekolah, mereka berjalan beriringan. Terlihat ada kakak kelasnya dan teman-teman seangkatannya yang masih memakai seragam SMP dengan badge asal sekolah masing-masing.

Sinta berniat untuk menyapanya, karena dirinya ingin punya teman baru di sekolah. Tetapi Sinta melihat wajahnya  begitu dingin dan acuh, hingga membuat hati Sinta menjadi ragu untuk menyapanya.

Terdengar suara bel di sekolah berbunyi, menandakan semua siswa harus segera memasuki kelas masing-masing.

Para siswa mulai berbaris di depan kelas masing-masing, Sinta mendapatkan bagian baris paling depan, karena dia berperawakan langsing dan tinggi sekitar 155 cm.

Teman satu kelas Sinta, semua lebih tinggi darinya,  alhasil dirinya selalu mendapat barisan paling depan.

Ketua kelas pun sudah berdiri di depan pintu kelas dan berhadapan dengan Sinta. Sekilas dia tersenyum menunjukan deretan giginya melihat Sinta,  Senyumannya sangat khas yaitu mirip iklan pasta gigi.

"Kamu yang tadi di angkot, ya?" tanya ketua kelas sambil tersenyum.

"Iya" jawab Sinta dengan pandangan tertunduk malu

"Ih, nih orang, senyum nya aneh banget!" gumam Sinta dalam hatinya.

"He, he, he..." Anak laki-laki itu terkekeh.  "Kalau saja tadi di angkot aku tau kita teman sekelas, pasti aku ajak ngobrol. Maaf, ya !" sapanya kemudian kembali tersenyum.

Kemudian dia memberi aba-aba, untuk berbaris. Dan siswa masuk satu persatu dengan rapi ke dalam kelas.

Karena masih masa orientasi siswa, jadi selama tiga hari para siswa dibimbing untuk perkenalan sekolah baru.

***

Bel berbunyi, tandanya para siswa untuk istirahat.

Saat Sinta dan Terry berjalan menuju ke arah pintu kelas, tiba-tiba ada suara orang yang mengagetkannya.

"Dor ..."

Terdengar seperti suara Wahyuningsih di hadapan Terry dan juga Sinta.

"Ih, kamu Ning! Mengagetkan aja!" teriak Terry seraya mengerutkan keningnya

"Yuk, kita ke kantin!" ajak Wahyuningsih sambil merangkul pundak Sinta.

Kemudian mereka berempat berjalan bersama, menuju kantin. Sepanjang jalan, mereka bercerita tentang teman-teman dan guru-guru baru di kelas masing-masing.

Sinta ingin bercerita kepada teman-temannya, jika tadi dia satu angkutan umum dengan ketua kelas. Tetapi dirinya tak yakin, kalau cerita itu akan seru untuk mereka dengarkan.

Akhirnya mereka sampai juga di kantin, dan memilih makanan untuk makan siang.

Beraneka ragam jajanan yang di sediakan di kantin sekolah. Ada somay dan batagor, mie ayam, bakso, nasi uduk, aneka gorengan. Dan yang paling favorit adalah stand es, yang menjadi favorit tempat tongkrongan para siswa saat beristirahat.

Dukung terus karya author, jangan lupa like, vote dan komen ya.🙏

Terpopuler

Comments

Viin

Viin

gurunya digibahin🤣

2023-04-30

0

Viin

Viin

kalau udah solid, memang kayak gini, enggak bisa terpisahkan

2023-04-30

0

ErnaCila

ErnaCila

baru hadir Thor😇 ceritanya real banget jadi inget masa putih abu2 😁😁

2022-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Perkenalan ke 2
3 Malik teman baru Sinta
4 Ketemu dia
5 Siapa gadis itu?
6 Ada apa dengan Dia?
7 Ulang tahun
8 Bros Mawar
9 Dito yang singgah
10 Studi tour
11 Perhatian Dito 1
12 Perhatian Dito 2
13 Salah Paham
14 Menuju Yogyakarta
15 Suasana Yogyakarta
16 Kembali ke Jakarta
17 Gadis cantik itu kakaknya
18 Dilabrak
19 Menyatakan Cinta
20 Sahabat sejati
21 Penuturan Malik
22 Dia serius
23 Datang perusuh
24 Mulai ada rasa
25 Mak comblang
26 Ancaman
27 Mulai cemburu
28 Kecurangan Mira
29 Emosi Terry
30 Terungkap kecurangan
31 Kepulangan Dito
32 Liburan akhir semester
33 Di hotel
34 Kejutan untuk Sinta
35 Kepergian Sinta
36 Mendadak pulang ke Jakarta
37 Jawaban Sinta
38 Saling menjauh
39 Persahabatan Lanjut yuk dibaca!
40 Kepergian Terry
41 Sampai di Bandung
42 Kebun durian
43 Dito yang cemburu
44 Menyusuri pedesaan
45 Pertolongan Rendi
46 Kepulangan Sinta dari puskesmas
47 Pernyataan cinta Rendi
48 Pulang ke Jakarta
49 Rumah mewah Dito
50 Bungkusan dari Rendi
51 Kehadiran Rendi
52 Ajakan pulang Rendi
53 Rencana Mira
54 Sinta yang mulai risih dengan sikap Rendi
55 Rencana Mira yang mendekati Rendi
56 Rendi yang cari perhatian
57 Cerita liburan kenaikan kelas
58 Hasutan Mira agar Rendi membenci Sinta
59 Mencari buku Bahasa Inggris
60 Sinta tanpa Dito
61 Ada yang naksir Rendi
62 Kekecewaan Wahyuningsih
63 Kata-kata semangat untuk Wahyuningsih
64 Dito sudah pulang dari Jogyakarta
65 Rendi yang kecewa
66 Pemahaman Rendi tentang Sinta
67 Tekad Rendi yang bulat
68 Niat Rendi mendekati Ningsih demi Sinta
69 Komentar netizen sangat berbahaya untuk Dito
70 Persaingan Rendi dan Mira
71 Alasan Dito datang terlambat
72 Rendi cari muka
73 Persaingan sengit antara Dito dan Rendi
74 Niat Rendi untuk terus mengambil hati Sinta
75 Bapak ojek itu Ayah Sinta
76 Datangnya Rendi kerumah Sinta
77 Sinta bertemu sahabat lamanya
78 Dito yang bertemu Fadli
79 Kepergian mendadak Dito
80 Dito yang emosi melihat Rendi ditoko kue
81 Perpisahan itu menyedihkan
82 Fadli sang bodyguard
83 Kaki tangan Dito itu Malik dan Fadli
84 Ledekan Puput untuk Rendi
85 Paket dari Dito
86 Pujian untuk Sinta
87 Prasangka Mira
88 Sulis guru Dito
89 Sinta kangen Dito
90 Angin segar untuk Rendi
91 Magang
92 Balas budi Sinta
93 Persetujuan Dito
94 Fadli yang menakuti Sinta
95 Selvi saingan Wahyuningsih
96 Sinta yang selalu baik
97 Perhatian Sinta untuk mamanya
98 Sinta ke tempat magang
99 Ke tempat magang
100 Kantor Magang
101 Fadli naksir Wahyuningsih
102 Kehadiran Dito
103 Jaga toko
104 Malam bahagia
105 Ketemu CEO
106 Pindah keruang CEO
107 Emosi Puput
108 Peresmian kafe Dito
109 Terungkap rencana Mira
110 Rio dengan rencana yang gagal
111 Rendi menjaga Sinta
112 Kesal Sinta
113 Pindah ruangan.
114 Ide Rio
115 Rio yang terpesona
116 Puput yang berani
117 Mira tersudut
118 Mira di bully
119 Kue bronis
120 Kejutan untuk Sinta
121 Pelajaran untuk Mira
122 Pernyataan cinta Rio
123 Sedikit berbohong
124 Penolakan Sinta
125 Pertikaian
126 Bergosip
127 Panik
128 Pamit
129 Pupus
130 Emosi Dito
131 Kecemburuan Dito
132 Mobil merah
133 Jalan-jalan part 1
134 Jalan-jalan part 2
135 Jalan-jalan part 3
136 Kebun Stroberi
137 Rumah Terry
138 Jalan-jalan part 4
139 Arti kejujuran
140 Memori yang terulang
141 Sinta hilang
142 Pelarian Sinta.
143 Perhatian Rendi
144 Sinta selamat
145 Sinta sadar
146 Pulang
147 Dito yang jahil
148 Pulang ke Jakarta
149 Pulang ke rumah Sinta
150 Ambil laporan
151 Emosi Puput
152 Tukang gosip
153 Kasmaran
154 Laporan magang
155 Gak enak hati
156 Kekesalan Rio
157 Pilihan Dito
158 Kesedihan Sinta
159 Rendi jalan sama Selvi
160 Masih jalan
161 Paket dari Rio
162 Kegalauan Dito
163 Perasaan Sinta
164 Kepergian Dito
165 Rekaman Suara Dito
166 Ngedate Puput dan Malik
167 Petualangan Rio part 1
168 Petualangan Rio part 2
169 Kue buatan Sinta
170 Trik Rio
171 Telepon dari luar negeri
172 Touring sahabat Sinta
173 Trik Rio part 2
174 Trik Rio part 3
175 Trik Rio part 4
176 Trik Rio part 5
177 Kangen di angkot
178 Kecurigaan Dito
179 Kasus Sinta Part 1
180 Kasus Sinta Part 2
181 Dito Bucin part 1
182 Dito bucin part 2
183 Dilema
184 Teror Rio
185 Teman baru Dito
186 Rayuan Dito
187 Dito pamer foto Sinta
188 Surprise Dito
189 Ulah Rio
190 Ulah Rio part 2
191 Ancaman Dito
192 Pencarian Sinta Part 1
193 Pencarian Sinta Part 2
194 Pencarian Sinta part 3
195 Pencarian Sinta part 4
196 Menghilangkan trauma Sinta
197 Malik si Comel
198 Kejutan Sinta part 1
199 Kejutan Sinta part 2
200 Sinta Histeris
201 Arti sahabat
202 Mira bersimpuh
203 Rio mengalah
204 Permintaan maaf Rio
205 RIO meminta maaf
206 Dito melamar
207 Hati yang mulia
208 Acara pertunangan/TAMAT
209 LDR terusan Cinta SMA
210 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 210 Episodes

1
Perkenalan
2
Perkenalan ke 2
3
Malik teman baru Sinta
4
Ketemu dia
5
Siapa gadis itu?
6
Ada apa dengan Dia?
7
Ulang tahun
8
Bros Mawar
9
Dito yang singgah
10
Studi tour
11
Perhatian Dito 1
12
Perhatian Dito 2
13
Salah Paham
14
Menuju Yogyakarta
15
Suasana Yogyakarta
16
Kembali ke Jakarta
17
Gadis cantik itu kakaknya
18
Dilabrak
19
Menyatakan Cinta
20
Sahabat sejati
21
Penuturan Malik
22
Dia serius
23
Datang perusuh
24
Mulai ada rasa
25
Mak comblang
26
Ancaman
27
Mulai cemburu
28
Kecurangan Mira
29
Emosi Terry
30
Terungkap kecurangan
31
Kepulangan Dito
32
Liburan akhir semester
33
Di hotel
34
Kejutan untuk Sinta
35
Kepergian Sinta
36
Mendadak pulang ke Jakarta
37
Jawaban Sinta
38
Saling menjauh
39
Persahabatan Lanjut yuk dibaca!
40
Kepergian Terry
41
Sampai di Bandung
42
Kebun durian
43
Dito yang cemburu
44
Menyusuri pedesaan
45
Pertolongan Rendi
46
Kepulangan Sinta dari puskesmas
47
Pernyataan cinta Rendi
48
Pulang ke Jakarta
49
Rumah mewah Dito
50
Bungkusan dari Rendi
51
Kehadiran Rendi
52
Ajakan pulang Rendi
53
Rencana Mira
54
Sinta yang mulai risih dengan sikap Rendi
55
Rencana Mira yang mendekati Rendi
56
Rendi yang cari perhatian
57
Cerita liburan kenaikan kelas
58
Hasutan Mira agar Rendi membenci Sinta
59
Mencari buku Bahasa Inggris
60
Sinta tanpa Dito
61
Ada yang naksir Rendi
62
Kekecewaan Wahyuningsih
63
Kata-kata semangat untuk Wahyuningsih
64
Dito sudah pulang dari Jogyakarta
65
Rendi yang kecewa
66
Pemahaman Rendi tentang Sinta
67
Tekad Rendi yang bulat
68
Niat Rendi mendekati Ningsih demi Sinta
69
Komentar netizen sangat berbahaya untuk Dito
70
Persaingan Rendi dan Mira
71
Alasan Dito datang terlambat
72
Rendi cari muka
73
Persaingan sengit antara Dito dan Rendi
74
Niat Rendi untuk terus mengambil hati Sinta
75
Bapak ojek itu Ayah Sinta
76
Datangnya Rendi kerumah Sinta
77
Sinta bertemu sahabat lamanya
78
Dito yang bertemu Fadli
79
Kepergian mendadak Dito
80
Dito yang emosi melihat Rendi ditoko kue
81
Perpisahan itu menyedihkan
82
Fadli sang bodyguard
83
Kaki tangan Dito itu Malik dan Fadli
84
Ledekan Puput untuk Rendi
85
Paket dari Dito
86
Pujian untuk Sinta
87
Prasangka Mira
88
Sulis guru Dito
89
Sinta kangen Dito
90
Angin segar untuk Rendi
91
Magang
92
Balas budi Sinta
93
Persetujuan Dito
94
Fadli yang menakuti Sinta
95
Selvi saingan Wahyuningsih
96
Sinta yang selalu baik
97
Perhatian Sinta untuk mamanya
98
Sinta ke tempat magang
99
Ke tempat magang
100
Kantor Magang
101
Fadli naksir Wahyuningsih
102
Kehadiran Dito
103
Jaga toko
104
Malam bahagia
105
Ketemu CEO
106
Pindah keruang CEO
107
Emosi Puput
108
Peresmian kafe Dito
109
Terungkap rencana Mira
110
Rio dengan rencana yang gagal
111
Rendi menjaga Sinta
112
Kesal Sinta
113
Pindah ruangan.
114
Ide Rio
115
Rio yang terpesona
116
Puput yang berani
117
Mira tersudut
118
Mira di bully
119
Kue bronis
120
Kejutan untuk Sinta
121
Pelajaran untuk Mira
122
Pernyataan cinta Rio
123
Sedikit berbohong
124
Penolakan Sinta
125
Pertikaian
126
Bergosip
127
Panik
128
Pamit
129
Pupus
130
Emosi Dito
131
Kecemburuan Dito
132
Mobil merah
133
Jalan-jalan part 1
134
Jalan-jalan part 2
135
Jalan-jalan part 3
136
Kebun Stroberi
137
Rumah Terry
138
Jalan-jalan part 4
139
Arti kejujuran
140
Memori yang terulang
141
Sinta hilang
142
Pelarian Sinta.
143
Perhatian Rendi
144
Sinta selamat
145
Sinta sadar
146
Pulang
147
Dito yang jahil
148
Pulang ke Jakarta
149
Pulang ke rumah Sinta
150
Ambil laporan
151
Emosi Puput
152
Tukang gosip
153
Kasmaran
154
Laporan magang
155
Gak enak hati
156
Kekesalan Rio
157
Pilihan Dito
158
Kesedihan Sinta
159
Rendi jalan sama Selvi
160
Masih jalan
161
Paket dari Rio
162
Kegalauan Dito
163
Perasaan Sinta
164
Kepergian Dito
165
Rekaman Suara Dito
166
Ngedate Puput dan Malik
167
Petualangan Rio part 1
168
Petualangan Rio part 2
169
Kue buatan Sinta
170
Trik Rio
171
Telepon dari luar negeri
172
Touring sahabat Sinta
173
Trik Rio part 2
174
Trik Rio part 3
175
Trik Rio part 4
176
Trik Rio part 5
177
Kangen di angkot
178
Kecurigaan Dito
179
Kasus Sinta Part 1
180
Kasus Sinta Part 2
181
Dito Bucin part 1
182
Dito bucin part 2
183
Dilema
184
Teror Rio
185
Teman baru Dito
186
Rayuan Dito
187
Dito pamer foto Sinta
188
Surprise Dito
189
Ulah Rio
190
Ulah Rio part 2
191
Ancaman Dito
192
Pencarian Sinta Part 1
193
Pencarian Sinta Part 2
194
Pencarian Sinta part 3
195
Pencarian Sinta part 4
196
Menghilangkan trauma Sinta
197
Malik si Comel
198
Kejutan Sinta part 1
199
Kejutan Sinta part 2
200
Sinta Histeris
201
Arti sahabat
202
Mira bersimpuh
203
Rio mengalah
204
Permintaan maaf Rio
205
RIO meminta maaf
206
Dito melamar
207
Hati yang mulia
208
Acara pertunangan/TAMAT
209
LDR terusan Cinta SMA
210
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!