Laki-laki itu langsung membantu Fera berdiri. Terlihat ada darah di ibu jari kaki Fera karena benturan yang cukup kuat tadi. Laki-laki itu pun merasa bersalah.
"Maaf mbk, saya tidak sengaja. " ucap laki-laki itu sambil membantu Fera berdiri.
"Kakimu berdarah, saya antar di klinik terdekat ya." Kebetulan di depan tempat mereka berdiri ada klinik Kinasih.
"Tidak apa-apa Bang, saya bisa pergi sendiri." Jawab Fera sambil menahan rasa sakit.
"Panggil saya bang Leo saja, nama ade siapa? Saya harus tetap bertanggung jawab karena ade terluka akibat kecerobohan saya yang kurang hati-hati saat berjalan. Sekali lagi saya minta maaf." Dengan perasaan yang sunguh-sungguh Leo meminta maaf kepada Fera.
"Nama saya Fera bang, Maaf bang Leo.... Tidak apa-apa saya masih bisa berjalan sendiri." Fera berusaha berdiri.
Fera berjalan dengan kaki yang pincang dan darah yang sudah deras mengalir sejak tadi di kaki kanannya.
Karena merasa tidak enak untuk merepotkan Leo Fera berusaha menolak dan memaksakan diri untuk berjalan, lain halnya dengan Leo. Leo tetap ingin bertanggung jawab dengan perbuatan nya. sebagai laki-laki yang bertanggung jawab Leo tetap mengantar Fera untuk pergi ke klinik Kinasih.
"Tidak apa-apa saya ikut mengantar ya."Sahut Leo yang merasa harus bertanggung jawab dengan kondisi Fera.
" Iya bang, Terima kasih untuk niat baiknya. " ucap Fera kepada Leo.
Leo bergegas mengambil mobilnya dan berhenti tepat di depan Fera berada.
"Ayo dek, naik aja abg antar ke Klinik. " ucap Leo.
Leo membuka pintu mobilnya dan langsung menolong Fera berdiri untuk masuk ke dalam mobil. Tanpa bantahan yang ke tiga kali Fera menerima kebaikan Leo.
Tanpa menunggu lama, Leo langsung membawa Fera ke klinik Kinasih.
Akhirnya mereka sudah di klinik dengan di bantu Leo yang ada di sana saat itu. Leo langsung mengantar Fera dan mendapatkan penanganan segera oleh dokter dan perawat yang bertugas.
"Kita sudah sampai dek," ucap Leo yang saat itu sudah berhenti di depan Klinik Kinasih.
Leo turun dari mobil dan masuk kedalam klinik itu.
"Mbak, teman saya kakinya luka. Apa ada kursi roda yang bisa di pakai untuk teman saya untuk masuk ke sini? Soalnya luka di kakinya lumayan besar jadi dia agak kesulitan berjalan. " ucap Leo kepada perawatan yang sedang bertugas.
"Ada pak, teman bapak dimana? " tanya perawat itu dan langsung berjalan menuju tempat kursi roda.
Perawat itu mengambil kursi roda dan mendorongnya keluar klinik.
"Itu suster, teman saya masih di dalam mobil. " ucap Leo.
"Oh, iya. "
Leo berjalan menuju mobilnya dan membuka pintu mobil. Setelah itu membantu Fera keluar dari dalam mobil. Perawat itu dengan cekatan menolong Fera duduk di kursi roda.
"Ayo pak, mbak nya duduk aja di kursi roda. " ucap perawat itu.
"Oh iya mbak, "
Fera duduk di kursi roda dan perawat itu mendorongnya ke dalam klinik kinasih. Klinik itu tidak besar namun memiliki ruang IGD dan ruangan perawatan. Sesampainya di ruang IGD Sana langsung di sambut oleh dokter Helena.
"Mbak silahkan pindah ke tempat tidur ya. " ucap perawat itu sambil membantu Fera pindah dari kursi roda ke tempat tidur.
Dokter Helena yang saat itu sedang jaga di IGD langsung menghampiri Fera. Sementara suster itu menyiapkan perlengkapan untuk cuci luka dan alat jahit luka.
"Bagaimana bisa luka di kaki? " tanya dokter Helena kepada Fera
"Tadi gak sengaja kesandung dokter. " Jawab Fera.
"Perkenalkan nama saya dokter Helena yang bertugas di IGD saat ini."
Dokter Helena pun memeriksa kondisi luka Fera dan mengkaji kronologis kejadian yang sudah menyebabkan luka di kaki Fera.
"Bagaimana bisa jatuh mbak Fera? tadi kakinya mengenai apa ya?" tanya dokter Helena.
"Tadi kami tidak sengaja bertabrakan saat sedang berjalan di arah yang berlawanan. saya yang kurang memperhatikan jalan akhirnya menabrak de Fera dokter." Ucap Leo yang berusaha menjelaskan kronologis yang menimpa Fera.
"Lukanya lumayan dalam Fera, jadi ini harus di jahit kalo tidak akan lama proses penyembuhannya dan luka terbuka juga beresiko infeksi jika di biarkan begitu saja." Penjelasan Dokter.
"Apakah Fera bersedih di jahit?" tanya dr Helena.
Sambil menahan tangis Fera bertanya dengan suara lirih kepada dr Helena.
"Dokter apa bisa tanpa harus di jahit? Saya takut jarum dokter." Ucap Fera kepada dr Helena.
"Tidak bisa Fera, lukanya memang tidak begitu besar tapi karena ada pembuluh darah yang terkena benturan dah robek jadi pendarahan nya banyak. Kalau tidak di jahit, takutnya perdarahan di luka Fera tidak bisa berhenti. " ucap dokter Helena.
"Nanti sebelum di jahit, kami akan bius lokal di sekitar luka yang akan di jahit. Sehingga dek Lena tidak merasa sakit saat lukanya di jahit." Dr Helena berusaha menjelaskan prosedur menjahit luka di kaki Fera.
"Baik dokter saya percayakan sepenuhnya kepada dokter. "jawab Fera kepada dokter Helena.
" Tolong di jahit ya, "ucap dokter itu kepada perawat yang membantu Fera masuk ke dalam klinik.
"Lukanya akan di jahit ya Mbak," ucap Seorang perawatan.
"Akan terasa sakit saat saya menyuntikkan obat biusnya tapi itu hanya sebentar saja. Setelah di suntik kaki Fera akan terasa kebas." ucap perawat itu.
Baik suster, Jawa Fera.
"Saya bersihkan luka nya dulu ya mbak. " ucap Suster itu.
Sebelum di jahat luka di bersihkan terlebih dahulu dengan cairan Normal salin 0.9% dan betadine.
"Lukanya kotor ya mbak, banyak pasir. Kalau tidak dibersihkan bisa infeksi mbak. " ucap perawat itu.
Perawat itu membersihkan luka di kaki Fera dengan hati-hati dan teliti. Setelah luka bersih, sekitar luka yang akan di jahit di bius dengan bius lokal.
"Cuci lukanya sudah selesai, sekarang saya mau suntik obat biusnya. Sedikit sakit tapi nanti akan terasa kebas setelah di suntik. " jelas perawat itu.
"Aduh…… sakit Mbak, tolong agak pelan bakal suntik nya. Aduh…… sakit Mbak."Lirih Fera yang menahan diri untuk menangis.
" Jangan sampai aku nangis, "pikir Fera dalam hati.
" Iya mbak, saya sudah berusaha pelan. "
Perawat itu membersihkan luka dan menyuntikkan obat bius di kaki Fera dengan hati-hati.
Setelah di suntikan bius lokal, perawat menanyakan rasa kaki Fera 5 menit setelah di injeksi bius lokal.
"Bagaimana mbak Fera. Apakah kaki nya masih berasa sakit?"tanya perawat yang akan menjahit luka di ibu jari kaki kiri Fera.
... Matius 6:16 (TB) "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 189 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
mantap 👍🏻
2021-10-27
0
Ika Sartika
lanjut
2021-09-20
0
🌻Ruby Kejora
10 like hadir mendukung mu
Sukses trus
2021-04-25
0