Lamaran pertama

Keesokan harinya...

"Sayang, ayo bangun... bukankah kamu harus bekerja?" Tanya Sang ibu membangunkan anak gadisnya.

Arumi marwah, wanita berumur 19 tahun, sifat ceria periang dan sedikit konyol, Ia adalah tipe wanita yang sangat baik bersemangat dan telaten. Apapun yang ia kerjakan selalu menarik perhatian orang-orang di sekitarnya, terutama kau adam. Sehari-hari ia menebar senyum pada setiap orang, karna keramahannya membuat siapapun nyaman saat ada di dekatnya.

"Sayang, ayo bangun nak, jika kamu terus begini, maka kamu akan terlambat"

"Tidak bu, aku tak mau masuk kerja. Aku sudah mengundurkan diri" Ucap Arumi malas keluar dari dalam selimutnya.

"Haah, ada apa dengan anak ibu, kemarin anak ibu sangat bersemangat, sekarang malah mengeluh"

"Buk. Jika ada yang bertanya, bilang saja... Arumi sakit ya" Rengek Arumi mulai keluar dari buntalan selimut itu.

"Haa, Apakah ibu harus berbohong? Kan almarhum ayah bilang jangan hidup dalam kebohongan. Bagai mana dengan peringatan itu" Tanya Ibu Arumi.

"Tapi... Ini adalah berbohong untuk kebaikan semuanya buk" Balas Arumi mulai memeluk ibunya.

"Beri ibu alasan yang tepat untuk menumpuk dosa sesuai keinginan anak ibu ini?"

"Ibuuu..."Arumi memelas dengan wajah yang mengenaskan.

"Jika merengek begini, baiklah... Hari ini terpaksa ibu harus berbohong"

"Terimaksih buk" Arumi mulai memeluk ibunya makin erat.

Ting Tong, Saat Arumi dan ibunya saling berpelukan. Belpun berbunyi "Sayang, tak biasanya ada yang datang" Ucap Ibu Arumi "Mungkin itu adalah orangnya buk... jangan bilang Arumi ada di rumah ya, Atau bilangin kalau arumi sedang sakit" Ucap Arumi kembali merebahkan tubuhnya. Ibu Arumipun mulai menyelimuti anak gadisnya dan mencium keningnya.

"Buk, ingat jangan bilang kalau Arumi baik-baik saja" Pinta Arumi lagi, Ibu Arumipun mengangguk.

Sampailah di lantai bawah...

KLEK! pintu mulai di buka ibu Arumi, Seseorang mulai terlihat jelas setelah pintu itu terbuka dan menampakan dua sosok yang sangat elegant dan tampak dermawam.

"Selamat pagi..." Ucap Seorang wanita paruh baya. Ibu Arumi sedikit kaget hingga membuka lebar-lebar matanya.

"A-apakah anda disainer ternama itu?" Tanya Ibu Arumi langsung ke intinya.

"Oh, anda mengenal saya..." Jawab Ny. Hesty. Ibu Arumi gugup hingga mulai mempersilahkannya masuk "Nyonya, silahkan masuk" Pintu mulai di buka lebar, hingga Ny. Hesty dan putranya pun mulai masuk. Ny. Hesty dan putranya mulai menyimak keadaan rumah yang sederhana, ukuran dan model rumah yang minimalis membuat Arju enggan duduk.

"Silahkan duduk, saya akan buatkan secangkir teh panas..." Ujar ibu Arumi.

"Tunggu. Tidak usah, kedatangan saya kemari adalah untuk melamar anak anda. Nona Arumi... bolehkan saya menjadikannya menantu saya?" Tanya Ny. Hesty, Mendengar pertanyaan yang tiba-tiba dari pablik pigur ternama itu membuat Ibu Arumi Syok dan mulai lemas. Iapun duduk tertatur dan memegangi dadanya yang tersasa sesak.

"Apa? Apakah saya tak salah dengar?" Tanya Ibu Arumi Syok dan mulai mengatur napasnya.

"Ah maaf, maaf jika kedatangan saya sangat tiba-tiba"

"Ia, saya sangat tak paham dengan maksud anda, Apakah saya perlu bertanya langsung pada putri saya?"

"Tak perlu, nona Arumi sudah tahu maksud dari kedatangan kami" Tanya Ny. hesty.

"Buk! Sudahlah jangan buang-buang waktu, sebaiknya bergegas pulang, aku sudah lelah dan tak nyaman, ruangan ini terlalu sempit hingga membuatku pengap" Ucap Arju dengan nada tinggi.

Melihat keangkuhan pria di samping wanita tersebut membuat ibu Arumi sangat sedih "Apakah anak saya sudah melakukan kesalahan? Kenapa tiba-tiba anda datang untuk melamar anak saya"

"Itu... Saya hanya sudah merasa cocok saja dengan anak anda, jadi... saya datang untuk menentukan tanggal pernikahan, Kebetulan nenek Arju sedang sakit, dia berharap cucuknya segera menikah. jadi mungkin ijab kobulnya akan di laksanakan di rumah sakit kluarga kami. Dan sisanya resepsi pernikahan akan di selengarakan di halaman kedaiaman kami" Jelas sang calon besan. Entah kenapa, ada rasa takut di hati ibu Arumi. Apa lagi, mereka sangat mendesak saat ingin melamar anaknya.

"Baiklah... Saya akan memanggilkan Arumi sekarang" Ibu Arumi mulai berdiri "Tidak perlu, Saya akan menjemput Arumi beberapa jam lagi. Jadi saya harap anda merestui hubungan anak laki-laki saya dan anak perempuan anda, saya sudah merasa bahwa Arumi memang cocok untuk anak saya" Jelas Ny. Hesty, mereka mulai berdiri dan segera beranjak pergi.

"Baiklah, jika begitu... saya akan mendampingin Arumi saat pertemuan itu terjadi"

"Baiklah, jika sudah sepakat, nanti sore saya akan mengirim beberapa pengawal untuk menjemput calon menantu dan calon besan saya ini" Jelas Ny. Hesty. merekapun mulai melangkah keluar rumah sederhana milik Arumi.

BLAM... "Saya permisi" Ucap Ny. Hesty.

"Ia, hati-hati di jalan. Terimakasih atas kunjungannya" Ibu Arumi mengantar Arju dan ibunya keluar halaman kediamannya.

"Sampai ketemu nanti sore" Seru Ny. Hesty, Ibu Arumi hanya bisa mengangguk seraya tersenyum, dalam hati ibu Arumi mulai ada sesuatu yang mengganjal. Mobil Arjupun melesat cepat dan membelah jalan yang masih sepi itu dan menghilang.

"Apakah ini tak terlalu mencurigakan?" Bathin ibu Arumi. Ibu Arumi tertegun di daun pintu, Arumipun mulai turun dan segera menghampiri Ibunya.

"Buk! Apa yang mereka katakan " Ucap arumi tiba-tiba datang dan menghampiri ibunya. Ibunya kaget hingga sedikit melompat "Ah! Anak ibu yang manis, kenapa kamu mengagetkan ibumu begini" Tanya Ibu Arumi sambil merangkul anaknya.

"Sebenarnya tadi itu adalah bos ku bu, ada apa mereka datang begitu?"

"Apakah kamu tak tahu maksud kedatangan mereka?" Tanya ibunya bingung.

"Tentu, mereka bermaksud melamarku kan? Tapi... rasanya ini sangat aneh. Kenapa aku merasa mereka sangat tergesa-gesa"

"Jika kamu tak yakin, kenapa harus cepat-cepat memutuskan, lagipula... kau harus menikahi pria yang kamu cintai, jika tidak... ibu khawatir kamu takan bisa bahagia, Meski mereka melamarmu dengan segudang harta" Ibu Arumi memeluk anaknya.

"Ia bu, jika bisa... aku ingin menolak lamaran itu"

RUMAH SAKIT KLARGA WIJAYA...

"Bu, apakah anda sudah baikan?" Tanya Ny. Hesty. Ny hesti adalah menant satu-satunya yang sangat di andalkan di kluarga tersebut. Apapun kehendaknya sangat di hormati siapapun terutama mertuanya.

"Kau datang? Mana Arju?" Tanya sang nenek.

"Arju ada di luar, kami kemari untuk membicarakan tentang pernikahan Arju yang sebentar lagi akan di laksanakan. Ku harap setelah Arju menikah. Ibu akan menepati janji ibu dan memberikan saham penuh padanya"

"Hahaha. Kau memang sangat serakah. Ibu mertuamu masih sangat sehat, kenapa kau berharap aku akan memberimu saham penuh?"

"Karna dia adalah satu-satunya pewaris kluarga Wijaya, Kuharap ibu mau menyerahkannya hanya pada putraku"

"Tapi aku harus memanggil Mario untuk mmebicarakan masalah ini, dia juga adalah cucukku bukan?" Tanya sang nenek cuek.

"Tapi, dia sudah pergi sepuluh tahun yang lalu, apa lagi... kedua orang tuanya telah tewas, Ia mungkin takan pernah kembali ke kota ini"

"Jangan serakah. Sebelum kalian memutuskan pernikahan. Aku ingin bertemu calon cucuk menantuku terlebih dahulu" Ujar Nenek Arju.

FLASBACK ON...

Kediaman Wijaya...

"Siapa wanita itu" Tanya Ibu Arju abai dan enggan menatap wanita di sebelah anak laki-lakinya.

"Bu! Dia adalah Clarra, ijinkan aku menikahinya" Pinta Arju memohon. Wanita di samping Arju tersenyum dan menunduk sopan.

"Arju! Jangan paksa aku menikahi mu secepat ini!" Bsthin Clara.

"Atas dasar apa ibu harus merestui hubungan kalian?" Tanya Ny. Hesty.

"Atas dasar apa? Tentu saja aku sangat mencintainya. Aku ingin hidup dan bahagia beramanya" Tegas Arju.

"Cinta? Ingin bahagia? Wah-wah... bahkan kau mau menentang ibu atas kehendakmu? Kau bahkan tak bisa membahagiakan siapapun" Jelas ibunya, Clara sependapat dan tersenyum.

"Bu ku mohon! Kali ini saja! Ijinkan aku bahagia atas apa yang jadi pilihanku" Pinta Arju mengeluh, ia sedikit menangis, Clara yang menatap kekasihnya yang tak berdaya itu dan mulai puas. Arjupun bersimpuh dan memohon "Bu, tolong restui hubungan kami" Pinta Arju kembali. Kemudian Ny. Hesty berdiri dari duduknya dan menghampiri wanita tersebut. Ny Hesty mendorong Clara hingga terjungkal. "Aduh! Sakit!" Pekik Clara.

Ny. Hesty berjongkok dan meraih wajah wanita yang jadi kekasih anaknya itu " Kau adalah wanita Jalan*! Apakah aku tak salah dengar? Anakku membantah keinginanku?! Lagipula... kenapa aku harus merestui hubungan kalian?"

Clara merasa terhina atas kelakuan ibunya, Iapun membalas jawaban ibu Arju yang terdengar meremehkan."Karna kami saling mencintai" Jawab Wanita tersebut dengan nada tingginya. Ny Hesty merasa tersinggung dan mulai menghempas wajah Clara kasar hingga ia terjungkal ke balakang.

"Arju! Singkirkan wanita ini! Jika kau bersikeras menikahinya, jangan salahkan ibu jika ibu mengambil tindakan lalu menyingkirkannya! Hingga kemanapun kau pergi, kau takan menemukannya lagi"

"Tidak! Jangan lakukan ini padanya bu! Aku sangat mencintainya!" Arju memeluk wanita tersebut dan enggan melepaskannya.

"Ibu takan segan jika kau bersikeras begini! Ibu akan pilihkan wanita yang lebih baik dari jalan-g itu! Sebaiknya kau tidak berfikir untuk menghianati ibu!" Jelas Ny. Hesty. Arju menunduk dan memeluk Clara lalu mengajaknya berdiri, merekapun mulai beranjak dari ruangan tersebut.

Flasback Off...

BERSAMBUNG...

Episodes
Episodes

Updated 67 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!