"Sayang..." panggil Daniel kembali, membuat Angel kembali membuka matanya.
"Ya dunit," kata Angel dengan sedikit malas.
"Charger ponsel kamu," tita Daniel membuat Angel segera mencharger ponselnya.
...
"Iya ni udah... terus mau apa lagi," kata Angel masih memejamkan matanya.
"Sudah sayang..." kata Daniel sembari memandang Angel, Angel segera berbaring kembali, namun kali ini membelakangi ponselnya.
"Sayang..." panggil Daniel sekali lagi.
"Ada apa lagi sih?" keluh Angel.
"Hadap sini," pinta Daniel, membuat Angel membalikkan badannya dan menghadap ke kamera.
"Tidur Dunit... ingat besok seminar," kata Angel kesal dengan Daniel, sembari mengingatkan seminar besok.
"Siap sayang," kata Daniel tersenyum kepada Angel.
Angel kembali terlelap, kali ini Angel benar benar terlelap, tampa gangguan dari Daniel, sama hal nya dengan Daniel, yang kini juga ikut terlelap.
Paginya Angel bangun, karna jam wekernya juga telah berbunyi kencang, membuat Angel bangun, dan mematikan sambungan telfonnya.
Angel segera bergegas mandi, dan bersiap siap, kemudian turun ke lantai dasar untuk sarapan. Karna ini masih terlalu pagi, asisten rumah tangga yang ada di rumah mereka, belum menyiapkan sarapan, Angel segera mengambil roti tawar, dengan selai, kemudian memakannya.
Saat menuju mobilnya, Angel baru ingat kalau kemarin mobil Angel di kendarai oleh Roni. Angel segera menelfon Daniel karna tidak tahu nomor ponsel Roni.
"Halo sayang..." sapa Daniel dengan suara serak khas bangun tidur.
"Halo Dunit... minta nomor kak Roni dong," kata Angel to the point.
"Untuk apa sayang?" tanya Daniel terdengar sewot.
"Kunci mobil gue di mana?" tanya Angel membuat Daniel ber oh ria.
"Ooh... kunci mobil kamu ya di mobil kamu sayang," kata Daniel membuat Angel segera mematikan ponselnya.
Angel segera menuju mobilnya, sembari memakan roti selai nya. Angel segera menjalankan mobilnya, menuju kampusnya. Angel tidak boleh telat, karna Angel merupakan sekertaris dalam acara tersebut.
Karna Angel berangkat saat jam menunjukkan jam enam lewat tiga puluh menit, Angel segera tidak terkena macet pagi Jakarta.
Saat Angel samapi di depan gedung aula kampus, Angel segera memarkirkan mobil nya. Kemudian menelfon ketua panitia, menanyakan posisi ketua panitia.
"Halo di mana?" tanya Angel ketika sambungan telfon tersambung.
"Iya aku sudah sampai di parkiran," kata Angel lagi.
"Iya kemarin dekorasinya sesuai kok," kata Angel lagi.
"Iya gue tunggu lo," kata Angel segera mematikan sambungan teleponnya.
Tak lama kemudian, Zen segera mendekati Angel yang tengah berdiri di samping mobilnya.
"Bagaimana dengan pemateri utama kita?" tanya Zen, membuat Angel terkejut.
"Semua ok kok, pak Daniel pasti datang," kata Angel santai.
"Sip acara kita tinggal nunggu panitia lain, sama peserta," kata Zen segera membuka Chat room mereka, meminta panitia segera berkumpul.
Sepuluh menit kemudian semua panitia berkumpul, dan berbaris berdasarkan seksi masing masing. Zen selaku ketua panitia segera memberi arahan.
...When somebody love me....
...I will feel so beautiful....
Ponsel Angel tiba tiba berbunyi, membuat Angel segera meminta izin, untuk keluar barisan.
"Halo... kenapa?" tanya Angel membuat Daniel tersenyum.
"Sayang kok tadi di matiin?" tanya Daniel, tampak sedang tersenyum menggoda ke arah Angel.
"Tadi mau berangkat, ini lagi briefing," kata Angel menjelaskan keadaanya, yang tak bisa di ganggu.
"Ya sudah kamu cepat datang," lanjut Angel, bersiap siap untuk mematikan ponselnya.
"Et sayang siapa yang bolehin kamu matiin ponselnya?" tanya Danie membuat Angel mengurungkan niatnya.
"Ya gue lah, ais gue lagi briefing dunit," kesal Angel, membuat Daniel tersenyum.
"Ya briefing aja, ga usah di matiin, aku mau lihat siapa aja yang suka gangguin kamu," kata Daniel membuat Ange menghela nafas.
"Ya terserah lah..." kata Angel mengalah.
Angel segera mengatur kamera, menjadi camera belakang, kemudian ikut berbaris.
"Angel bagaiman? Pak Daniel dari MR Group bisa datang kan?" tanya Zen kepada Angel.
"Iya dia bisa datang," kata Angel membuat yang lain tersenyum.
Mereka salut dengan Angel, karna jujur saja ini pertama kalinya Daniel ingin mengisi acara di kampus mereka. Setelah mereka melakukan Briefing, Zen segera mendekati Angel.
"Angel hebat lo bisa minta tu pak Daniel menjadi pemateri utama kita," kata Zan memuji.
"Ah ga juga, kebetulan kemarin dia di undang daddy gue buat makan malam, sekalian gue bujuk aja," kata Angel berbohong, membuat Daniel di ujung telfon sana kesal.
"Sayang..." teriak Daniel dari ujung telfon sana, membuat suaranya terdengar oleh Zan.
"Eh... bentar Zen," kata Angel segera mengambil ponselnya dari saku kemejanya.
"Kenapa?" Tanya Angel, sembari melihat ke arah ponsel.
"Angel ponsel lo terbalik, pak Daniel nya ngadap ke arah gue," kata Daniel, sedikit tertawa canggung. Membuat Angel segera melotot tak percaya.
"Sayang..." kembali lagi suara Daniel terdengar, sehingga membuat Zen melotot tak percaya, sementara Angel menjadi memerah.
"Apaan sih lo dunit," kesal Angel kepada Daniel.
"Udah gue matiin telfonnya, lo cepetan datang kesini," kesal Angel dengan wajah yang bersemu merah, dan segera mematikan ponselnya.
"Apa lo?" tanya Angel ke arah Zan, yang saat ini tersenyum ke arah nya.
"Oh jadi lo punya hubungan dengan pak Daniel," tanya Zan dengan tatapan menggoda ke arah Angel.
"Ais apaan sih lo..." kesal Angel ke arah Zen, dengan wajah yang memerah.
"Uh pantas pak Daniel, dengan suka rela menerima menjadi pemateri di kampus kita, rupanya ada pawang hati di sini," ledek Zen sembari tertawa keras.
"Tenang nanti gue rahasiakan kok," kata Zen sembari berlalu meninggalkan Angel, yang sejak tadi tak punya kesempatan untuk menjelaskan. Tiba tiba Zen berbalik kembali, menuju Angel.
"Oh pantes kemarin daddy ngundang makan malam, rupanya ngundang calon mantu sendiri," goda Zen sontak membuat Angel menggerutuki alasan sebelumnya.
...Ini gimana lee....
...Ko o'om manis lee....
...Gue jatuh cinta....
...Terngiang ngiange....
...Aku jadi gmna gmna gt yaa om....
...Aku masih kecil suka sama yg om om....
...O om lebih dewasa....
...Aku jad......
Zen berlari menjauhi Angel, dengan menyanyikan lagu tersebut, sembari bergoyang goyang, sesekali tertawa dan menghadap ke arah Angel, membuat Angel benar benar malu.
"Zen..." teriak Angel membuat Zen semakin cekikikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Laaalalalaalaa
Hahaa, lucuuu torr😂
2022-01-13
1
Fe Ariesta
Baca smbil nyanyi thor..hahhaha
2021-12-23
0
Findi Lestari
😂😂😂😂😂
2021-11-10
0