Bulungnya Asha

°°°~Happy Reading~°°°

Anelis mulai melajukan motor kembali ke kediamannya, ia tak perlu lagi mengkhawatirkan Arsha dan Arshi yang ia tinggal di rumah sakit, di sana mereka sudah di temani oleh bu Erika, setelah sebelumnya Anelis meminta bantuan pada ibu paruh baya itu untuk menjaga kedua bocah kecilnya.

Tak berapa lama, akhirnya Anelis sampai di kediamannya, rumah yang sudah beberapa hari ini tak ia tinggali kini tampak tak terawat, debu-debu mulai menebal, dedaunan kering tampak berserakan memenuhi pelataran rumah.

Ia menyusuri rumahnya lebih dalam, terlebih dulu ia mengambil kunci kamar yang di simpannya di laci meja.

Klek...

Pintu kamar itu terbuka, menampilkan kamar peninggalan almarhumah ibunya yang sudah lebih dari tiga tahun ini pulang ke pangkuan sang Khaliq. Barang-barangnya masih tertata rapih, kamar itu tetap terlihat bersih seolah berpenghuni.

Anelis mulai membongkar lemari kayu yang mulai reyot itu, baju-baju ibunya masih bertengger rapi disana, di singkapnya satu persatu baju usang itu, mencari sesuatu yang mungkin bisa menyelamatkan nyawa Arsha nantinya. Namun nihil, ia tak mendapati apapun di dalam sana.

Ia beralih pada meja tua di samping jendela, ada beberapa laci yang menggantung di bawahnya, di bukanya laci itu satu per satu, hingga sorot matanya mengunci pada salah satu laci yang menyimpan sebuah kotak di dalamnya.

Dikeluarkannya kotak itu dari sana, kotak itu adalah peninggalan terakhir dari ibunya sebelum akhirnya sang ibu menghembuskan nafas untuk yang terakhir kalinya.

Flashback on

" Ndok... " Sahut bu Ratna dengan suara melemah, membuat Anelis yang tengah memijit kaki ibunya kini menengadah menatap wajah pucat sang ibu.

" Tolong kamu ambilkan kotak di laci bawah itu ndok... "

Tanpa membantah Anelis segera beranjak dari duduknya, terlihat ia sedikit kesusahan dengan perutnya yang sudah membesar, usia kehamilannya kini sudah memasuki usia 7 bulan dengan 2 nyawa yang bersemayam di dalamnya.

Anelis menyerahkan kotak itu pada bu Ratna, namun cepat-cepat bu Ratna menepisnya.

" Kamu bukalah ndok... "

Terlebih dulu Anelis mendudukkan tubuhnya di kursi yang menghadap langsung ke arah ibunya, sejak usia kehamilannya memasuki usia 7 bulan, ia sudah sering mengeluh pegal di area punggung dan kakinya.

Di bukanya kotak itu perlahan, namun seketika bola matanya membulat sempurna saat mendapati benda yang sangat di bencinya kini terlipat rapi di dalam kotak itu.

" Bu... " Anelis tak mampu mengeluarkan suaranya, sesak di dadanya masih terasa menembus sampai ulu hati, bersamaan dengan air matanya yang mulai meluncur bebas menyusuri pipi mulusnya.

Bu Ratna menyaut tangan Anelis yang tampak bergetar, di genggamnya tangan putrinya yang kini mengepal menahan amarah yang masih mengendap di dalam lubuk hatinya.

" Ndok..., Bagaimana pun rasa sakit itu bertengger di dalam hatimu, cobalah untuk belajar ikhlas. Buanglah rasa benci yang hanya akan menyiksa batin mu. Allah pun tak akan menyukai jika hambanya berlarut-larut dalam kesedihan. Jadilah wanita yang kuat untuk anak-anak mu kelak... "

Anelis membisu, hanya isak yang terdengar dari mulutnya yang kian bergetar, rasanya masih sama, sakit, begitu sakit untuk di kenang. Rasanya masih sulit untuknya bisa memaafkan kelakuan bejat laki-laki yang telah merenggut paksa kesuciannya.

" Maafkan ibu tak mampu memberikan apapun untukmu ndok... tapi ibu minta satu hal padamu, simpanlah barang ini baik-baik. Karena ibu yakin, suatu saat nanti akan bermanfaat untukmu....

Flashback off

Pelan-pelan ia membuka kotak itu, terlihat pakaian yang dulu sangat di bencinya kini terlipat rapi disana, di atasnya ada sebuah dompet kulit yang masih terlihat bagus dan mewah.

Tangannya terulur pada dompet kulit berwarna hitam itu, tampak masih terlihat bagus meski sudah bertahun-tahun di biarkan tergeletak.

Ada beberapa kartu di dalam nya, namun tak ia temukan sepeserpun uang yang mendiami dompet yang terlihat mahal itu.

Ia meneliti kartu tanda pengenal itu dengan seksama, terlihat foto laki-laki dengan wajah dingin dan angkuhnya. Dialah orang yang telah merenggut kehormatannya, orang yang telah merenggut mimpi-mimpi indahnya, orang yang telah menghancurkan kehidupan sederhana nya. Dialah ayah dari anak-anaknya.

🍁🍁🍁

Anelis turun dari busway dengan tas jinjing dan paper bag di tangannya, sedang motornya? Ia sudah menitipkannya pada pak Didin, salah satu tetangganya yang berprofesi sebagai makelar motor-motor bekas.

Anelis sudah memutuskan untuk menjual motor miliknya untuk biaya pengobatan Arsha, setidaknya ia bisa mendapatkan uang kira-kira 10 juta dari hasil penjualan motornya.

Sedang untuk biaya transplantasi, ia berencana untuk meminjam uang di bank. Sedikit banyak ia sudah tahu prosedur peminjaman setelah bertanya-tanya pada salah satu tetangganya, ternyata harus ada barang berharga yang di jaminkan, sedang barang berharganya hanya tersisa rumah sederhana peninggalan ibunya itu, jadi mau tak mau ia harus rela menjadikan rumahnya itu sebagai objek jaminan.

Anelis mulai memasuki ruangan anaknya, terlihat bu Erika tengah bermain tebak-tebakan dengan Arshi, bocah mungil itu memang sangat dekat dengan bu Erika, apalagi kalau sambil di iming-imingi susu stroberi, gadis mungil itu akan semakin lengket dengan bu Erika.

" Maaf ya bu, Ane jadi ngerepotin ibu kaya gini... " Anelis mencium tangan keriput bu Erika, lalu meletakkan barang-barang bawaannya di samping ranjang.

" Enggak apa-apa Ne, jarang-jarang ibu bisa main dengan mereka setelah kamu cuti kerja. Memang anakmu sakit apa sampai belum di bolehin pulang? "

" Itu bu, karena kecapean aja. Mungkin baru boleh pulang kalau kondisinya udah agak baikan " jawabnya berbohong, ia hanya tak mau membuat bu Erika sampai kepikiran dengan kondisi Arsha di tengah masa senjanya.

" Mommy mommy, Ashi puna teubakan buat mommy loooh.... " Arshi menyela obrolan mereka, terlihat gadis mungil itu begitu antusias dengan tebakannya.

" Wahhh, mommy bisa nebak nggak ya... "

" Halus bisha, kalo mommy eundak bisa teubak, nanti halus beliin Ashi cucu tobeli dua, oke... " Sahut Arshi sembari mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya, membuat Anelis mengangguk setuju.

" Bulung apa yang eundak bisha teulbang... hihihi.... " Belum apa-apa Arshi sudah terkikik geli menebak bahwa tidak akan ada yang tahu jawabannya.

" Eummm... Apa ya... " Anelis mengetuk-ngetuk dahinya dengan ujung jari telunjuk seolah tengah berpikir.

" Ahaaa... Mommy tahu... " Senyum menyungging Arshi menghilang, Arshi mulai was-was jika tak akan mendapat susu stroberi kesukaannya

" Burung unta... "

" Ahahaha.... Tet tot... Mommy shalah " Arshi menyilangkan kedua tangannya tanda jawaban salah, ia tertawa girang, pikirnya ia akan kehilangan dua susu stroberinya, tapi nyatanya tidak.

" Kok salah? terus jawabannya apa ya... " Anelis kembali mengetuk-ngetuk ujung jari telunjuknya di keningnya.

" Ihhh..., Mommy temen (cemen). Eundak bisha teubak teubakan Ashi, hihihi... " Sahut Arshi girang, hadiah susu stroberi sudah di depan mata.

" Iya deh, mommy nyerah... Arshi yang menang, apa dong jawabannya? "

" Bulungnya Asha... Hahaha " Arshi tertawa terbahak-bahak, bahkan ia sampai menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang rumah sakit saking bahagianya.

Arsha yang tengah jadi bahan ejekan itu tak ambil pusing dan tetap santai saja, ia selalu masa bodoh dengan tingkah konyol kembarannya itu.

Sedang Anelis dan bu Erika? Mereka masih termenung di posisinya, saling pandang dengan tatapan yang sulit di artikan, kemudian saling melempar senyum yang terasa sangat canggung di tengah tawa menggelegar Arshi yang masih berdengung.

Sepertinya, anak perempuannya itu akan sedikit mesum nantinya.

🍁🍁🍁

Annyeong Chingu...

jangan lupa like nya ya

Happy Reading

Saranghaja 💕💕💕

Terpopuler

Comments

Esther Lestari

Esther Lestari

tebakanmu Arshi😂😂

2024-02-10

0

Asti

Asti

guemes ma Arshi

2024-02-05

0

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

Arshi 😃😃😃😃😃

2023-12-29

0

lihat semua
Episodes
1 Biang Kerok
2 Tak Tersentuh
3 Sifat yang Bertolak Belakang
4 Ashi Penen Daddy
5 Wahana Bermain
6 Boleh minta Peyuk?
7 Berdarah
8 Jangan Berani-berani Menyentuhku
9 Gelisah
10 Hanya Manusia Biasa
11 Arsha Sayang Sama Mommy
12 Kenangan Pahit
13 Putri Ibu Paling Berharga
14 Bulungnya Asha
15 Arsha Juga Hati-hati ya...
16 Tolong Selamatkan Putra Anda
17 Saya Akan Menjauh dari Jangkauan Anda
18 Selamatkan Anak Itu
19 Ada Apa Dengan Arshi?
20 Arsha Kangen Sama Mommy
21 Om Danteng
22 Mereka... Kembar?
23 Ashi Shayang Shama Gleni....
24 Fakta Yang Sebenarnya
25 Laki-laki Pendosa
26 Mommy... Maafin Arsha
27 Mereka Cucu Kita
28 Bawa Mereka Menemui Mama
29 Menyingkap Tabir
30 Surat
31 Maafkan Mommy Sayang
32 Ya Allah, Aku Ikhlas
33 Ashi Eundak Geulis
34 Berhenti
35 Urusan Kita Belum Selesai
36 Jangan Ganggu Mommy ku
37 Jangan Ambil Dia dariku
38 Arsha Nggak Mau Jauh dari Mommy
39 Hak atas Kedua Anakku
40 Om tidak Akan Kemana-mana
41 Ashi Eundak Mahu Om Danteng Peulgi...
42 Biarkan Seperti Ini
43 Ayah Dadakan
44 Bisakah Kita menjadi Teman?
45 Nikahilah dia
46 Anelis, Menikahlah denganku
47 Apakah Wanita itu Akan Menerimanya?
48 Buktikan...
49 Orang Luar
50 Anda yang Salah Tuan
51 Apa Kau Tau?
52 Arsha Sudah Bahagia Hanya dengan Mommy
53 My Son
54 Kamu Manusia Apa Bukan Sihhh?
55 Arsha!!!
56 Kalau Kau Benar Anak Daddy, Bangun Sekarang!!!
57 Ashi Mau Peyuk Asha
58 Apa Aku Tak Memiliki Kesempatan Lagi?
59 Apa Arsha Ingin Tinggal dengan Daddy?
60 Jangan Memendamnya Sendiri, Sayang
61 Daddy Sayang Kalian, My Twins
62 Dua Hari lagi!!!
63 Momen Bersejarah
64 Ashi Eundak puna mallu
65 Perkara Dede Bayi
66 Panggilan Istimewa
67 Trauma
68 Tak Akan Lagi Menyakiti Mommy kalian
69 Ajarkan Aku Sholat
70 Mau di lanjut, atau...?
71 Ashi Jadi Ailen men
72 Royal School
73 Hadiah
74 Alergi
75 Liat dan Basah
76 Nafkah
77 Belum Siap
78 Hinaan itu Lagi
79 Daddy...
80 Hadiah Setimpal
81 Bincang-bincang with Othor
82 Aku Suamimu, Aku Berhak Tahu Segalanya
83 Anak-anak Daddy tidak Boleh Cengeng
84 Arsha Ingin Jadi Seperti Daddy
85 Menyambut Tamu Spesial
86 Pengganti
87 Latakan Saja Daddy
88 Kamu Masih Marah?
89 Aku Milikmu
90 Semalem Kenapa?
91 Tamat Sudah Riwayat mu, Daddy!!!
92 Tengik... Kamu Apain Mantu Mama?
93 Terus Aku Gimana sayang?
94 Lagi-lagi Gagal
95 Sayang... Please...
96 Enakan di Sana Sayang
97 Dullakula Lagi
98 Your'e So Beautiful, My Wife
99 I Love You, Honey
100 Harum, Ane suka
101 The Wedding Celebration
102 Mas Lama
103 Mas kenapa?
104 Jangan Marahin Aku Sayang
105 Ashi Mau Dedek Bayi
106 Oleh-oleh
107 Astaghfirullah, Mas...
108 Mas... Bangun Mas...
109 Mual yang Ke Sekian Kalinya
110 Kenapa Kau Menangis...
111 Kepintaran CEO De Enzo Corp yang menguap
112 Keras Kepala
113 Mas Sukanya Maksa
114 Novel Baru, yuhuuu...
115 Kasihan Daddy
116 Pesta
117 Suara Cempreng Arshi
118 Bersabar untuk Lima Bulan Lagi
119 Dedek Maunya Gini Mas...
120 Istri Mas Ini Maunya Gimana Sayang...
121 Aku Menginginkan Lagi
122 Orang Sabar di Sayang Pacar
123 Daddy shama Mommy Lamma
124 Aku Sangat Suka Saat Kamu Nakal, Sayang
125 Dedek Bayi Na yang Mana Ashi?
126 Om Lambut Teubal
127 Perasaan Ane Nggak Tenang Mas...
128 Ashi Mau pulang Aja
129 Takut Padamu? Jangan Mimpi...
130 Daddy Kalau Marah Sangat Menyeramkan
131 Boy, Are You Ready...
132 Asha Mau Ikut
133 Tapi Arsha tidak Suka
134 Ane Khawatir Mas...
135 Sembuhin Sendiri
136 Mau Lahiran Mas...
137 Kepanikan Marvell
138 Aku Diam
139 Daddy Tidak Akan Marah
140 Masukin Lagi ke Perutnya Mommy
141 Sayangnya Iya Mas...
142 Jalan Tol
143 Mati Aku!!!
144 Sabar Ya Mas...
145 Asha Gallak Shepeulti Daddy
146 Rewel
147 Meeting Bersama Baby Arshell
148 Iya Mas...
149 Nggak Jelas
150 Basho Bullat-bullat
151 Dia akan Meletus
152 Ashi Mashih Lapall
153 Maafin Ane
154 Awas Kamu
155 Blacklist
156 Mandi Sendiri Ya Ganteng
157 Cerewet
158 Our Children's Marriage
159 Mau Shama Molla
160 Perkara Hadiah
161 Shelli Tokullat
162 Mas Ganteng Ya...
163 Mashkull
164 Jangan Bilang...
165 Masalahnya...
166 Mubadzir
167 Masalah Kopull dan Buku
168 Ihhhh... Mas Nyebelin...
169 Penjaga Mainan
170 Main Dadu
171 Ashi Teullcekik
172 Surga Dunia
173 Bienvenue à Paris
174 Made In Paris
175 Bercandamu Tidak Lucu
176 Menalla Ipell
177 Drama Queen
178 Ayam Kabull
179 Calon Istrimu Sangat Merepotkan
180 Rapuh
181 Tidak Berperasaan
182 Mas Jahat
183 Daddy Apain Mommy
184 You Lied Dad...
185 Daddy Shuka Tium-Tium
186 Mommy Keunnapa Nanit...
187 Stop Kakak Ipar...
188 Ashi Mau Shuttolli
189 Shupell Min
190 Gawat
191 Kummon demput Molla Daddy...
192 Ashi Tubattt...
193 Ashi Putelli Na Mommy Anullish
194 Asha... Shuttop...
195 Cinta dan Kasih Sayang
196 Karya Baru
197 Karya Baru
Episodes

Updated 197 Episodes

1
Biang Kerok
2
Tak Tersentuh
3
Sifat yang Bertolak Belakang
4
Ashi Penen Daddy
5
Wahana Bermain
6
Boleh minta Peyuk?
7
Berdarah
8
Jangan Berani-berani Menyentuhku
9
Gelisah
10
Hanya Manusia Biasa
11
Arsha Sayang Sama Mommy
12
Kenangan Pahit
13
Putri Ibu Paling Berharga
14
Bulungnya Asha
15
Arsha Juga Hati-hati ya...
16
Tolong Selamatkan Putra Anda
17
Saya Akan Menjauh dari Jangkauan Anda
18
Selamatkan Anak Itu
19
Ada Apa Dengan Arshi?
20
Arsha Kangen Sama Mommy
21
Om Danteng
22
Mereka... Kembar?
23
Ashi Shayang Shama Gleni....
24
Fakta Yang Sebenarnya
25
Laki-laki Pendosa
26
Mommy... Maafin Arsha
27
Mereka Cucu Kita
28
Bawa Mereka Menemui Mama
29
Menyingkap Tabir
30
Surat
31
Maafkan Mommy Sayang
32
Ya Allah, Aku Ikhlas
33
Ashi Eundak Geulis
34
Berhenti
35
Urusan Kita Belum Selesai
36
Jangan Ganggu Mommy ku
37
Jangan Ambil Dia dariku
38
Arsha Nggak Mau Jauh dari Mommy
39
Hak atas Kedua Anakku
40
Om tidak Akan Kemana-mana
41
Ashi Eundak Mahu Om Danteng Peulgi...
42
Biarkan Seperti Ini
43
Ayah Dadakan
44
Bisakah Kita menjadi Teman?
45
Nikahilah dia
46
Anelis, Menikahlah denganku
47
Apakah Wanita itu Akan Menerimanya?
48
Buktikan...
49
Orang Luar
50
Anda yang Salah Tuan
51
Apa Kau Tau?
52
Arsha Sudah Bahagia Hanya dengan Mommy
53
My Son
54
Kamu Manusia Apa Bukan Sihhh?
55
Arsha!!!
56
Kalau Kau Benar Anak Daddy, Bangun Sekarang!!!
57
Ashi Mau Peyuk Asha
58
Apa Aku Tak Memiliki Kesempatan Lagi?
59
Apa Arsha Ingin Tinggal dengan Daddy?
60
Jangan Memendamnya Sendiri, Sayang
61
Daddy Sayang Kalian, My Twins
62
Dua Hari lagi!!!
63
Momen Bersejarah
64
Ashi Eundak puna mallu
65
Perkara Dede Bayi
66
Panggilan Istimewa
67
Trauma
68
Tak Akan Lagi Menyakiti Mommy kalian
69
Ajarkan Aku Sholat
70
Mau di lanjut, atau...?
71
Ashi Jadi Ailen men
72
Royal School
73
Hadiah
74
Alergi
75
Liat dan Basah
76
Nafkah
77
Belum Siap
78
Hinaan itu Lagi
79
Daddy...
80
Hadiah Setimpal
81
Bincang-bincang with Othor
82
Aku Suamimu, Aku Berhak Tahu Segalanya
83
Anak-anak Daddy tidak Boleh Cengeng
84
Arsha Ingin Jadi Seperti Daddy
85
Menyambut Tamu Spesial
86
Pengganti
87
Latakan Saja Daddy
88
Kamu Masih Marah?
89
Aku Milikmu
90
Semalem Kenapa?
91
Tamat Sudah Riwayat mu, Daddy!!!
92
Tengik... Kamu Apain Mantu Mama?
93
Terus Aku Gimana sayang?
94
Lagi-lagi Gagal
95
Sayang... Please...
96
Enakan di Sana Sayang
97
Dullakula Lagi
98
Your'e So Beautiful, My Wife
99
I Love You, Honey
100
Harum, Ane suka
101
The Wedding Celebration
102
Mas Lama
103
Mas kenapa?
104
Jangan Marahin Aku Sayang
105
Ashi Mau Dedek Bayi
106
Oleh-oleh
107
Astaghfirullah, Mas...
108
Mas... Bangun Mas...
109
Mual yang Ke Sekian Kalinya
110
Kenapa Kau Menangis...
111
Kepintaran CEO De Enzo Corp yang menguap
112
Keras Kepala
113
Mas Sukanya Maksa
114
Novel Baru, yuhuuu...
115
Kasihan Daddy
116
Pesta
117
Suara Cempreng Arshi
118
Bersabar untuk Lima Bulan Lagi
119
Dedek Maunya Gini Mas...
120
Istri Mas Ini Maunya Gimana Sayang...
121
Aku Menginginkan Lagi
122
Orang Sabar di Sayang Pacar
123
Daddy shama Mommy Lamma
124
Aku Sangat Suka Saat Kamu Nakal, Sayang
125
Dedek Bayi Na yang Mana Ashi?
126
Om Lambut Teubal
127
Perasaan Ane Nggak Tenang Mas...
128
Ashi Mau pulang Aja
129
Takut Padamu? Jangan Mimpi...
130
Daddy Kalau Marah Sangat Menyeramkan
131
Boy, Are You Ready...
132
Asha Mau Ikut
133
Tapi Arsha tidak Suka
134
Ane Khawatir Mas...
135
Sembuhin Sendiri
136
Mau Lahiran Mas...
137
Kepanikan Marvell
138
Aku Diam
139
Daddy Tidak Akan Marah
140
Masukin Lagi ke Perutnya Mommy
141
Sayangnya Iya Mas...
142
Jalan Tol
143
Mati Aku!!!
144
Sabar Ya Mas...
145
Asha Gallak Shepeulti Daddy
146
Rewel
147
Meeting Bersama Baby Arshell
148
Iya Mas...
149
Nggak Jelas
150
Basho Bullat-bullat
151
Dia akan Meletus
152
Ashi Mashih Lapall
153
Maafin Ane
154
Awas Kamu
155
Blacklist
156
Mandi Sendiri Ya Ganteng
157
Cerewet
158
Our Children's Marriage
159
Mau Shama Molla
160
Perkara Hadiah
161
Shelli Tokullat
162
Mas Ganteng Ya...
163
Mashkull
164
Jangan Bilang...
165
Masalahnya...
166
Mubadzir
167
Masalah Kopull dan Buku
168
Ihhhh... Mas Nyebelin...
169
Penjaga Mainan
170
Main Dadu
171
Ashi Teullcekik
172
Surga Dunia
173
Bienvenue à Paris
174
Made In Paris
175
Bercandamu Tidak Lucu
176
Menalla Ipell
177
Drama Queen
178
Ayam Kabull
179
Calon Istrimu Sangat Merepotkan
180
Rapuh
181
Tidak Berperasaan
182
Mas Jahat
183
Daddy Apain Mommy
184
You Lied Dad...
185
Daddy Shuka Tium-Tium
186
Mommy Keunnapa Nanit...
187
Stop Kakak Ipar...
188
Ashi Mau Shuttolli
189
Shupell Min
190
Gawat
191
Kummon demput Molla Daddy...
192
Ashi Tubattt...
193
Ashi Putelli Na Mommy Anullish
194
Asha... Shuttop...
195
Cinta dan Kasih Sayang
196
Karya Baru
197
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!