Maret 2007
Suasana masjid Baiturrahman sudah cukup ramai. Hampir semua keluarga Sarah dan Regan serta teman-teman dekat mereka sudah datang. Penghulu sudah sepuluh menit yang lalu tiba di masjid. Hari ini adalah pernikahan Sarah dan Regan. Debby dengan setia menemani Sarah yang tampak gugup. Begitu pula Regan tampak mondar-mandir di selasar masjid. Beberapa kali dia mengulang kalimat ijab kabul agar lancar saat akad nanti.
Akhirnya waktu yang dinanti tiba. Tante Dina memanggil Regan. Sambil mengucap Bismillah dalam hati dia berjalan menuju meja akad nikah. Di sana, penghulu, wali nikah Sarah dan para saksi sudah duduk menunggu calon pengantin. Regan mengambil nafas panjang sebelum duduk di hadapan wali Sarah. Dalam pernikahan ini, paman Sarah yang akan menjadi walinya. Tak berapa lama Sarah datang didampingi mami lalu duduk di samping Regan.
Ustadz Didu memberikan tausyiah singkatnya kepada kedua mempelai tentang arti pernikahan, baik dalam kehidupan beragama maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak lupa pula menyampaikan kedudukan serta kewajiban suami istri dalam pernikahan. Regan dan Sarah mendengarkan itu semua dengan sungguh-sungguh. Setelah dirasa cukup, Ustadz Didu mempersilahkan penghulu untuk memulai akad. Paman Sarah menjabat tangan Regan dengan erat seraya mengucapkan,
“Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan keponakan saya yang bernama Sarah Amalia binti Usep Khairuddin dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas dua puluh gram dibayar tunai!”
“Saya terima nikah dan kawinnya Sarah Amalia binti Usep Khairuddin dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas dua puluh gram dibayar tunai!” Regan langsung menyambung ucapan paman Sarah.
Penghulu bertanya pada para saksi apakah ijab kabul yang diucapkan sah. Setelah mereka menjawab sah, maka penghulu menyatakan pernikahan telah sah dan mereka resmi menjadi sepasang suami istri. Hal ini langsung disambut bahagia dan ucapan hamdalah dari pasangan pengantin juga semua yang hadir.
Regan memasangkan cincin pernikahan di jari manis Sarah, begitu juga dengannya. Dia mencium punggung tangan Regan yang dibalas dengan ciuman di kening Sarah. Regan lalu menghampiri mami, mencium punggung tangannya dan juga papi Chandra. Mereka sedikit memberi nasehat kepada Regan seraya menitipkan Sarah padanya. Sarah pun melakukan hal yang sama pada Lukman, papa Regan dan juga tante Dina sebagai pengganti mama Regan.
Acara akad nikah berjalan dengan lancar. Acara resepsi akan diadakan nanti malam di sebuah hotel berbintang. Mereka sepakat hanya membuat pesta pernikahan yang sederhana, di mana hanya mengundang saudara dan teman-teman terdekat saja.
❤️❤️❤️
Sarah berdiri di balkon kamar hotel menikmati udara pagi. Dia membayangkan kembali peristiwa bersejarah dalam hidupnya kemarin. Masih belum percaya kalau saat ini dirinya sudah berstatus sebagai nyonya Regan. Rasanya baru saja kemarin mereka bertemu. Sarah melihat cincin yang melingkar di jari manisnya.Ddia tersenyum bahagia. Tiba-tiba Regan memeluknya dari belakang.
“Lagi mikirin apa?” tanya Regan sambil terus memeluk Sarah.
“Ga mikirin apa-apa, cuma masih belum percaya aja kalau kita sekarang udah jadi suami istri”
Regan tersenyum mendengarnya. Dia semakin mempererat pelukannya.
“Aku juga.”
Sesaat mereka terdiam. Sarah masih ingin berlama-lama dalam pelukan suaminya. Dia memegangi tangan Regan agar tak melepas pelukannya.
“Mas, masa residensi kamu masih lama?”
“Hmm.. iya masih empat tahun lagi, kamu yang sabar ya. Mungkin mas bakalan sibuk dengan pekerjaan dan kuliah.”
“Tapi inget jangan deket-deket sama koas centil yang suka gangguin kamu.”
Regan terkekeh. Sarah masih saja cemburu pada Vanya, juniornya.
“Kamu masih cemburu sama Vanya?”
“Ngga.. tapi kalau dia masih cari-cari kesempatan buat deketin mas Regan, awas aja,” ancam Sarah
“Tapi mau gimana lagi, kita pasti bakal sering ketemu, kalau deket sih mungkin aja.”
Regan sengaja membuatnya kesal. Sarah melepaskan pelukan Regan. Membalikkan badannya lalu memukul lengannya sambil menunjukkan wajah cemberut. Regan tertawa melihat tingkah Sarah, kemudian menariknya kembali dalam pelukannya.
“Tapi satu-satunya perempuan yang ada dalam hati ini cuma kamu, Sarah Amalia binti Usep Khairudin,” Regan merayu.
“Gombal.”
“Ga pa pa dong gombalin istri sendiri daripada gombalin istri orang, janda muda atau kamu mau mas gombalin Vanya?” goda Regan lagi.
Sarah menjadi semakin kesal. Sekali lagi dia berusaha melepaskan pelukan Regan namun tak berhasil. Regan terus memeluknya dengan erat, hingga akhirnya Sarah menyerah dan balik memeluk pinggangnya.
“Kamu sendiri gimana? Aku ngga keberatan kalau kamu mau kerja.”
“Hmm.. aku rencananya mau buka WO kecil-kecilan sama Debby, biar aku tetep punya banyak waktu buat ngurus suamiku.”
“Terserah kamu aja,” jawabnya.
“Mudah-mudahan mas bisa menjadi imam yang baik buat kamu dan anak-anak kita nanti,” imbuhnya lagi.
“Aamiin.. aku juga akan berusaha sekuat tenaga menjadi istri dan ibu yang baik.”
Regan turut mengaminkan doa istrinya.
“Mau sarapan sekarang?” tanya Regan.
Sarah mengangguk cepat. Sebenarnya perutnya sudah terasa lapar sedari tadi. Setelah berganti pakaian mereka segera keluar kamar menuju restauran.
Mereka berjalan bergandengan tangan menyusuri koridor hotel. Ketika melewati sebuah kamar yang pintunya terbuka. Terlihat beberapa orang berkerumun. Seorang staf hotel keluar dari kamar dengan wajah panik. Regan yang penasaran segera bertanya.
“Ada apa ya mba?”
“Tamu di kamar ini terkena serangan jantung,” jawabnya panik.
“Boleh saya periksa? Saya dokter. Dan tolong telepon ambulans secepatnya.”
Staf itu hanya mengangguk. Regan langsung masuk menerobos kerumunan di depan pintu. Dia meminta orang-orang yang berkumpul untuk menjauh. Tamu yang terkena serangan jantung ini adalah seorang lelaki paruh baya. Regan mendekati untuk memeriksa denyut nadi orang itu. Dibantu oleh staf hotel, dia membaringkan orang itu di lantai. Segera memberikan RJP (Resusitasi Jantung Paru).
Dia meletakkan satu telapak tangan pada bagian tengah dada dan telapak tangan lain di atas tangan yang satunya. Regan mulai melakukan kompresi dada. Dia melakukannya beberapa kali sambil terus mengecek kondisi orang itu. Setelah beberapa menit akhirnya tamu tersebut menunjukkan respons. Tak berapa lama petugas ambulans datang dan segera melarikannya ke rumah sakit.
Regan terduduk kelelahan. Dia bersyukur karena nyawa tamu tersebut dapat tertolong. Beberapa orang yang sedari tadi berkerumun menyaksikan Regan mengucapkan selamat. Mereka memuji tindakan cepat Regan. Sarah yang sedari tadi hanya diam, segera menghampirinya. Membantunya berdiri lalu langsung memeluknya.
Setelah menenangkan diri sejenak, mereka pergi menuju restauran. Sesampainya di sana , beberapa tamu yang datang tampak melihat ke arah mereka. Bahkan cukup banyak pula staf hotel menghampiri mengucapkan terima kasih. Berita penyelamatan dramatis Regan tersebar cepat. Mereka langsung memberikan pelayanan istimewa untuk pasangan pengantin baru ini.
Saat sedang menikmati sarapan, seseorang menghampiri mereka. Dia adalah General Manager hotel ini. Kedatangannya untuk mengucapkan terima kasih sekaligus memberikan pelayanan istimewa sebagai bentuk terima kasih. Mereka akan meng-up grade kamar Regan dan Sarah ke Suite Room. Selain itu, mereka dipersilahkan menggunakan fasilitas hotel secara cuma-cuma selama dua hari. Sarah yang senang mendengar penawaran itu langsung mengiyakan tanpa menunggu keputusan dari Regan.
“Sekali lagi terima kasih atas bantuan dokter Regan. Selesai sarapan, pegawai kami akan membantu dokter untuk pindah kamar. Mudah-mudahan bulan madu dokter dan istri berkesan di hotel kami.”
Selesai berkata-kata, GM pun pamit meninggalkan Regan dan Sarah.
Sehabis sarapan Regan dan Sarah kembali ke kamarnya. Seorang staf ikut datang ke kamarnya dengan membawa troli untuk mengangkut barang-barang mereka. Sesampainya di kamar, Sarah segera membereskan barang-barangnya. Setelah itu mereka naik ke lantai sepuluh tempat suite room yang dijanjikan berada.
Sarah membuka pintu. Kamar yang sekarang ternyata lebih besar juga mempunyai fasilitas yang sangat lengkap. Ruang tamu terpisah dari kamar. Setelah meletakkan barang-barang di dalam kamar, staf hotel itu pamit pergi.
Sarah berkeliling kamar. Pertama menuju balkon kamar. Pemandangannya jauh lebih indah. Panorama pegunungan terlihat jelas dari sini. Lalu dia melihat ke kamar mandi yang ukurannya dua kali lipat dari kamar terdahulu. Kemudian dia menuju ke kamar tidur. Sebuah kasur berukuran king size tersedia di sana.
“Bagaimana nyonya Regan, anda puas dengan kamar ini?” tanya Regan setengah menggoda.
“Puas.. puas banget,” ucap Sarah girang.
Sarah menghampiri Regan, melingkarkan tangannya di leher sang suami.
“Terima kasih ya suamiku tersayang. Karena kamu kita jadi bisa ngerasain bulan madu di suite room.”
“Cuma terima kasih aja?”
“Sama ini.”
Sarah mencium kedua pipi Regan lalu mengecup bibirnya. Regan yang belum puas, mengecup balik bibir Sarah, satu kali, dua kali, tiga kali sampai akhirnya mereka benar-benar berciuman penuh kehangatan.
❤️❤️❤️
Malam hari keduanya memilih untuk berjalan-jalan menikmati kebersamaan mereka yang telah sah menjadi sepasang suami istri. Sepanjang jalan Regan tak melepaskan tangan Sarah dari genggamannya. Hal yang sangat ingin dia lakukan sejak dulu.
Udara malam ini terasa lebih dingin, mungkin karena sejak siang tadi kota Bandung diguyur hujan. Regan dan Sarah menyusuri deretan warung tenda, memilih tempat makan yang tepat. Akhirnya pilihan mereka jatuh pada warung seafood. Beberapa pengunjung telah memenuhi tempat duduk. Untung saja masih tersedia tempat untuk mereka.
Mereka menunggu pesanan sambil mengobrol. Sesekali Regan membelai rambut atau mengelus pipi Sarah. Masuk dua orang pengamen menyanyikan sebuah lagu.
Ku harus menemui cintaku, mencari tahu hubungan kita
Apa masih atau t’lah berakhir?
Kau menggantungkan hubungan ini, kau diamkan aku tanpa sebab
Maunya apa? ku harus bagaimana, kasih?
Sampai kapan kau gantung cerita cintaku? Memberi harapan
Hingga mungkin ku tak sanggup lagi dan meninggalkan dirimu
Sarah tersenyum mendengar lagu yang dinyanyikan pengamen tersebut. Dia teringat pada Debby. Regan yang melihat Sarah senyum-senyum sendiri jadi penasaran.
“Kenapa?”
“Ga apa-apa, cuma inget Debby aja.”
Lagu yang dinyanyikan sudah selesai. Mereka mulai menyodorkan topi untuk meminta pemberian seikhlasnya. Sarah memasukkan selembar lima ribuan. Setelah mengucapkan terima kasih, mereka beranjak pergi. Tak lama pesanan datang, keduanya mulai menyantap makanan.
Selesai makan mereka kembali berjalan-jalan menyusuri trotoar jalan yang basah akibat diguyur hujan. Tak terasa mereka sampai di depan sebuah mall. Regan melihat ke arah Sarah.
“Kita nonton yuk.”
Ajakan Regan langsung diiyakan oleh Sarah. Mereka segera masuk ke dalam mall. Menuju bioskop, berharap masih sempat membeli tiket untuk pertunjukkan terakhir malam ini.
Sesampainya di sana, Regan menuju tempat tiket. Sedang Sarah membeli popcorn dan minuman. Setelah membeli tiket dia bergegas menghampiri Sarah, mereka langsung masuk ke dalam studio.
Lampu studio perlahan mulai padam ketika mereka berjalan menuju kursi. Regan memilih tempat duduk paling ujung di deretan paling atas. Sarah melihat sekeliling bioskop, hanya ada sedikit penonton yang menonton pertunjukkan ini. Tak lama film pun mulai ditayangkan.
Tiga puluh menit berselang, Sarah mulai kesal. Jalan cerita film terasa sangat membosankan. Beberapa kali dia tampak menguap. Kemudian melihat pada Regan yang masih menonton.
“Mas.. kamu ga salah pilih film?”
“Ngga,” jawab Regan santai.
“Ih film ga jelas gini, ngebosenin. Pantesan aja yang nonton sedikit,” gerutu Sarah.
“Justru film seperti ini yang aku suka.”
Regan terdiam sejenak, lalu membalikkan badannya ke arah Sarah.
“Karena jalan ceritanya yang ngebosenin, jadi aku bisa fokus sama kamu.”
Regan semakin mencondongkan badannya ke arah Sarah.
“Kita bikin adegan sendiri aja, kaya gini.”
Regan menarik lembut tengkuk Sarah lalu mencium bibirnya. Dia mengulum bibir Sarah dengan lembut kemudian melepaskan bibirnya.
“Lagi?” tanya Regan, Sarah mengangguk.
Regan kembali mencium Sarah. Kali ini Sarah mulai membalas ciumannya. Sarah memejamkan matanya, bibirnya menghisap dan menarik bibir Regan dengan lembut. Adegan romantis saat menonton film yang dulu pernah Regan katakan, diwujudkannya malam ini. Saat Sarah sudah resmi menjadi miliknya.
Buat yang udah mampir jangan lupa ditunggu like, comment dan vote nya🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 296 Episodes
Comments
🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀MD.HIAT💜⃞⃟𝓛
masih baca belum ngeh
2023-12-23
0
🇵🇸Kᵝ⃟ᴸsalahorang
eta teu kirang seueur mas kawin na 20 kg emas 👀
2023-10-21
0
flowers city
😂🤣🤣🤣🤣
2023-08-12
1