Sweet Couple (3) Berubah

Semakin lama kedekatan Regan dan Sarah kian terjalin. Di sela-sela kesibukannya sebagai dokter magang, dia selalu menyempatkan diri untuk bertemu dengan Sarah. Walau hanya sekedar mengobrol atau pergi jalan-jalan.

Seperti pagi ini, Regan baru saja selesai piket malam. Sebelum pulang ke rumah dia menyempatkan diri datang ke kost-an Sarah sambil membawa bubur ayam yang dibelinya saat di perjalanan. Mereka menikmati bubur ayam di depan teras kost-an. Regan bercerita kalau malam kemarin adalah malam yang sangat sibuk di IGD, ada tabrakan beruntun dan semua korbannya dilarikan ke rumah sakit tempatnya magang. Hampir tak ada waktu beristirahat, beruntung semua korban tabrakan berhasil selamat dan tidak mengalami luka yang parah.

Sarah juga bercerita tentang kesibukannya menjelang tugas akhirnya. Dia beberapa kali harus bolak balik merevisi judul, belum lagi harus melakukan observasi untuk pengajuan proposal penelitian. Regan menyemangati Sarah agar tetap fokus menyelesaikan skripsinya. Saat mereka sedang asik berbincang, Debby datang sambil membawa ponsel Sarah.

“Sar, telpon dari mami nih.”

Debby memberikan ponsel pada Sarah yang segera menjawab panggilan dari maminya.

“Assalamu’alaikum.”

“Waalaikumsalam, Sar.. kamu kapan mau ke Bandung?”

“Belum tau nih mi, Sarah masih sibuk persiapan skripsi.”

“Oh gitu, tapi nanti kalau ada waktu kamu ke Bandung ya, mami kangen.”

“Iya In Sya Allah mi..”

Mami pun mengakhiri panggilannya. Sarah meletakkan ponsel di atas meja.

“Dari mami?” tanya Regan, Sarah mengangguk.

“Kamu kapan mau ke Bandung?”

“Ga tau mas, abis seminar UP kali.”

“Ya udah kamu jadwalin aja kapan, nanti aku juga liat jadwal libur biar kita bisa ke Bandung sama-sama.”

“Serius?” tanya Sarah tak percaya.

“Iyalah..” Sarah tersenyum senang mendengarnya.

❤️❤️❤️

Tiga minggu kemudian, Regan menepati janjinya mengantar Sarah ke Bandung menemui maminya. Mereka berangkat jam enam pagi untuk menghindari kemacetan. Semenjak ada tol cipularang, jarak Jakarta – Bandung menjadi lebih dekat. Hanya membutuhkan waktu sekitar dua jam bagi Regan untuk sampai di kota Kembang ini.

Sebelum ke rumah mama, mereka mampir terlebih dahulu ke toko mainan untuk membeli kado. Hari ini adalah ulang tahun adik tiri Sarah. Setelah memilih mainan, mereka meminta pegawai toko untuk membungkusnya. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke rumah mami.

Sesampainya di rumah, mereka langsung disambut oleh mami dan juga Tiara yang hari ini genap berusia enam tahun. Sarah lalu memperkenalkan Regan pada mami dan juga papi Chandra, suami mami yang sekarang. Sarah dan Regan memberikan kado yang baru saja mereka beli pada Tiara. Dengan senang Tiara menerima kado tersebut dan tak lupa mengucapkan terima kasih.

Tepat jam sepuluh, teman-teman Tiara mulai berdatangan untuk merayakan hari jadinya. Sebuah kue ulang tahun dengan lilin angka enam telah siap di atas meja. Papi Chandra sudah bersiap-siap dengan kameranya untuk mengabadikan perayaan hari ini. Mami duduk di samping Tiara yang berdiri menghadap kue ulang tahunnya. Semua yang hadir menyanyikan lagu ulang tahun bersama-sama. Setelah lagu berakhir, Tiara langsung meniup lilin yang disambut tepuk tangan dari teman-temannya. Mami membantu Tiara memotong kue, kemudian menyuapi mami dan papinya. Mereka mencium pipi Tiara.

Sarah yang berdiri di pojok ruangan melihat pemandangan di depannya dengan perasaan miris. Perayaan ulang tahun yang tidak pernah dia rasakan. Orang tuanya bercerai saat Sarah masih berusia tiga tahun, sejak saat itu dia tinggal bersama papa dan neneknya di Bogor. Mami adalah seorang pebisnis, jadi dia memilih untuk terus berbisnis dan mempercayakan Sarah pada mantan suaminya.

Selepas bercerai dari papa, mami tidak pernah menetap di satu kota. Dia selalu berpindah-pindah. Sebelum dengan papi Chandra, mami sudah menikah dua kali dan bercerai kembali. Papi Chandra merupakan pelabuhan terakhir mami, dan dari dialah mami memperoleh keturunan lagi.

Masa kecil Sarah hanya dihabiskan bersama papanya. Hampir setiap hari dia merindukan kehadiran ibunya, namun mami jarang sekali menengoknya. Setahun sekali pun itu sudah hal yang luar biasa. Sarah tidak pernah merasakan belaian lembut mami menjelang tidur. Merasakan pelukan hangat seorang ibu ketika dirinya sedang sakit atau bersedih. Yang membuat hatinya iri adalah ketika melihat teman-temannya menceritakan tentang kedekatan mereka dengan ibu mereka, bagaimana mereka membanggakan masakan ibu-ibu mereka.

Kesedihan Sarah mencapai puncaknya ketika papa, satu-satunya orang yang menyayangi dan memperhatikan dirinya harus berpulang ke Rahmatullah, enam tahun lalu. Mami pun tidak bisa mendampingi dirinya karena baru saja melahirkan Tiara. Hanya Debby, sahabatnya yang setia menemaninya, berbagi duka dengannya. Melihat Tiara sekarang, benar-benar membangkitkan kenangan pahitnya. Rasa marah pada maminya kembali muncul. Kesedihan yang selama ini berusaha dia kubur kembali menyeruak ke permukaan.

Sarah sudah tidak kuat, dia beranjak menuju kamar mandi. Matanya berkaca-kaca, sekuat mungkin untuk menahan dirinya agar tidak menangis. Beberapa kali dia mengambil nafas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Aku harus kuat, aku harus kuat, ucapnya dalam hati. Setelah merasa sedikit tenang, dia keluar menghampiri mami.

“Mi, aku pulang sekarang,” ucap Sarah. Mami terkejut mendengarnya.

“Kenapa cepet-cepet, kamu juga belum makan. Ayo kita makan dulu,” mami mencoba menahan Sarah.

“Mas Regan tugas jaga malam ini mi, takutnya dia kecapean.”

Sarah berbohong, sebenarnya hari ini Regan libur. Mami tetap berusaha menahan Sarah. Namun gadis itu tetap bersikeras untuk pulang. Mami hanya bisa pasrah. Sarah kemudian pamit pada papi Chandra. Regan yang bingung dengan keputusan Sarah memilih diam dan mengikuti kemauannya.

Selama dalam perjalanan pulang Sarah hanya terdiam. Semakin dipikirkan, semakin dia ingin menangis. Sarah mengepalkan tangannya kuat-kuat berusaha menahan airmatanya.

“Mas, bisa berhenti dulu di rest area, aku mau ke toilet,” pinta Sarah dengan suara pelan, Regan pun menuruti.

Mereka berhenti di rest area. Regan menghentikan mobilnya di depan toilet. Dengan cepat Sarah turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam toilet. Airmata Sarah langsung jatuh bercucuran, menutup mulut dengan tangannya agar tangisnya tak terdengar.

Regan tetap menunggu di dalam mobil. Lima menit berlalu, namun Sarah tak kunjung keluar. Regan keluar dari mobil, berjalan menuju toilet. Dia berdiri di depan pintu namun ragu untuk memanggil Sarah, akhirnya memilih menunggu. Sarah mencuci mukanya, mengeringkannya menggunakan tisu, lalu memulas wajahnya dengan bedak, terutama di bagian mata. Tidak mau terlihat habis menangis. Setelah dirasa cukup tenang, dia pun keluar. Sarah terkejut melihat Regan yang sudah ada di depannya.

“Sudah?” tanya Regan sambil terus memandangi wajah Sarah.

Mata Sarah nampak merah. Dia hanya mengangguk dan langsung berjalan menuju mobil. Tak lama kemudian mereka kembali melanjutkan perjalanan pulang menuju Jakarta.

Begitu banyak pertanyaan dalam benak Regan namun dia memilih untuk tetap diam. Menunggu sampai Sarah sendiri yang menceritakan padanya. Akhirnya mereka sampai di kost-an. Sarah turun dari mobil diikuti oleh Regan.

“Kamu istirahat ya, kalau ada perlu telpon aku aja.”

“Iya mas, makasih,” jawab Sarah pelan.

Regan menghampiri Sarah, memandangi wajahnya lekat-lekat. Ingin rasanya memeluk Sarah saat ini. Tapi dia hanya membelai lembut puncak kepala Sarah seraya berkata,

“Aku pulang ya, assalamu’alaikum.”

“Waalaikumsalam.”

Regan masuk ke dalam mobil dan tak lama segera meluncur. Setelah mobil Regan melaju, Sarah masuk ke dalam rumah. Dia langsung menuju kamarnya. Di depan kamar dia berpapasan dengan mba Tari teman sekost-nya.

“Loh udah pulang lagi Sar?” tanya Tari heran.

“Iya mba.”

Sarah langsung masuk ke dalam kamar. Dihempaskannya tubuhnya ke atas kasur. Membenamkan wajahnya ke bantal lalu menangis sejadi-jadinya.

❤️❤️❤️

Waktu sudah jam delapan malam, namun Sarah tak kunjung keluar dari kamarnya. Tari yang merasa aneh dengan sikap Sarah tadi merasa cemas. Dia mengetuk-ngetuk pintu kamar Sarah namun tak ada jawaban. Tari mondar-mandir di depan kamar Sarah. Ayu yang baru pulang sehabis membeli makan malam langsung menghampiri Tari.

“Kenapa mba?”

“Ini Sarah dari tadi siang ga keluar kamar, aku takut ada apa-apa.”

Ayu langsung menuju kamar Sarah. Mengetuk pintu dan memanggil-manggil Sarah. Tetap tidak ada jawaban. Ayu memberanikan diri membuka pintu kamar, ternyata tidak dikunci. Perlahan Ayu dan Tari masuk ke dalam kamar. Suasana kamar gelap. Tari langsung menyalakan lampu, dia melihat Sarah sedang berbaring di atas kasur. Mereka langsung menghampiri.

“Sar.. Sar..”

Tari mencoba membangunkannya sambil mengguncang-guncang badannya, namun Sarah tak bereaksi. Keringat dingin memenuhi kening Sarah. Tari menempelkan telapak tangannya di kening Sarah.

“Ya ampun Sarah panas banget.”

Tari pun meminta Ayu mengambil termometer di kamarnya. Ayu langsung berlari dan segera kembali membawa termometer. Tari menempelkan termometer di ketiak Sarah, ketika suara bip terdengar, dia segera mengambilnya. Termometer menunjukkan angka 38,5 derajat celcius.

“Sarah demam,” gumam Tari.

Dia memegang tangan dan kaki Sarah yang terasa dingin, pakaian Sarah pun telah basah oleh keringat. Tari sedikit panik, dia bingung apa yang harus dilakukan terlebih dahulu. Yang diingatnya hanya Debby. Tari langsung menelpon Debby dengan ponselnya.

“Halo Deb, Sarah sakit, dia demam kayanya. Panasnya tinggi, tapi tangan dan kakinya dingin, aku harus gimana ya?”

“Ya ampun, hmm.. oh telpon dokter Regan aja mba. Coba lihat di ponsel Sarah nomernya pasti ada.”

“Oke.. oke.”

Tari mematikan ponselnya, lalu dia membuka tas Sarah. Mengambil ponsel kemudian mencari nama Regan di kontak.

“Assalamu’alaikum,” terdengar suara Regan.

“Waalaikumsalam, ini dengan dokter Regan kan, aku Tari teman kost-nya Sarah. Sekarang Sarah lagi demam, badannya panas sampe 38,5 tapi tangan dan kakinya dingin. Aku harus gimana dok?”

“Pertama tolong ganti pakaian Sarah. Sebaiknya pakaian yang tipis atau yang berbahan dingin. Lalu kompres menggunakan air hangat, kalau Sarah bangun tolong kasih minum air hangat yang banyak. Sekarang saya ke kost-an.”

Regan mengakhiri panggilannya, Tari pun segera melakukan yang diperintahkan padanya. Dibantu Ayu dia mengganti pakaian Sarah, lalu mengompres kening Sarah dengan air hangat. Tari meminta Ayu menunggu Regan di bawah.

Setengah jam kemudian Regan datang, ditemani Ayu dia langsung naik ke atas dan masuk ke kamar Sarah. Regan memeriksa kondisi Sarah dengan stetoskopnya, lalu mengukur denyut nadi Sarah. Dia mengeluarkan termometer dari tasnya, lalu menaruhnya di dekat telinga Sarah, angka 37,5 muncul, panasnya sudah mulai turun.

“Sarah ga pa pa dok?” tanya Tari cemas.

“Alhamdulillah panasnya udah mulai turun.”

Sarah mulai membuka matanya, samar-samar dia melihat Tari, Ayu dan Regan. Dia hendak berbicara tapi Regan melarangnya. Regan meminta segelas air hangat, dengan cepat Ayu memberikannya. Dia membantu Sarah bangun, menahan badannya lalu memberinya minum.

“Minum yang banyak.”

Sarah menghabiskan satu gelas air hangat. Setelah itu Regan kembali membaringkan Sarah. Dia mengambil kain kompres, meletakkannya di kening Sarah.

“Dia gak keluar kamar dari siang makanya aku khawatir. Kayanya dia juga belum makan apa-apa,” jelas Tari.

“Aku bikinin bubur gimana?” tanya Ayu.

“Ya boleh,” jawab Regan.

“Ya udah kita bikin bubur dulu ya, titip Sarah ya dok.”

Tari dan Ayu bergegas ke dapur membuatkan bubur untuk Sarah.

Regan menarik kursi ke dekat tempat tidur Sarah, lalu duduk tepat di sampingnya. Dia memegangi tangan Sarah, membelai lembut rambutnya. Sarah memandang Regan dengan mata sayu, tubuhnya terasa sangat lemah.

“Kamu kenapa?” tanya Regan dengan nada lembut.

Sarah tak mampu menjawab pertanyaan. Matanya kembali memanas, perlahan airmata mengalir dari sudut matanya. Regan menghapus airmata Sarah yang jatuh membasahi pipinya.

“Sekarang kamu istirahat aja, jangan banyak pikiran, aku di sini nemenin kamu, hmm..”

Sarah mengangguk lemah, dipejamkan matanya. Mencoba untuk tidur kembali. Regan tak beranjak dari duduknya, tangannya terus memegangi tangan Sarah.

❤️❤️❤️

September 2006

Semenjak ulang tahun Tiara, Sarah belum mengunjungi maminya lagi. Dia sibuk menyelesaikan skripsinya, mengejar target wisuda akhir tahun ini. Regan pun tak kalah sibuk. Setelah menyelesaikan magangnya dia langsung mengambil program residensi. Mereka menjadi jarang bertemu dan hanya berkomunikasi melalui ponsel.

Sarah duduk melamun di balkon, diam-diam Debby menghampiri dan mengagetkannya.

“Hayo lagi ngelamun jorok ya,” ucap Debby.

“Apaan sih.”

Debby duduk di samping Sarah lalu melihat padanya.

“Kenapa sih manyun mulu, lagi kangen ya sama ayang Regan,” Debby kembali menggodanya.

“Deb, aku tuh bingung sama mas Regan, dari awal kita kenal sampai sekarang sikapnya tuh baik dan manis banget. Tapi dia tuh ga pernah bilang langsung I love you kek atau mau gak kamu jadi pacar aku. Aku tuh jadi bingung, sebenernya hubungan kita apa sih, temen, pacar, hanya sekedar adik kakak atau apa?” Sarah mulai mengeluarkan uneg-unegnya. Alih-alih menjawab, Debby malah memilih untuk bernyanyi.

“Sampai kapan kau gantung cerita cintaku memberi harapan, hingga mungkin ku tak sanggup lagi dan meninggalkan dirimu huoo..”

Sarah membekap mulut Debby.

“Debby.. serius ih.”

“Ya gampang, tinggal tanya aja dong. Mas Regan sebenernya kamu tuh anggap aku apa sih? Aku tuh ga bisa digantung terus menerus seperti ini. Kalau jemuran aku tuh udah kaya kerupuk, kering karena terlalu lama dijemur.”

Sarah tak dapat menahan tawanya melihat sikap Debby yang konyol. Sebenarnya dia sudah lama ingin menanyakan hal ini pada Regan, tapi takut kalau ternyata jawaban yang diterimanya mengecewakan.

“Udah sana telpon mas Regan.”

“Ngga ah, aku takut dia lagi sibuk.”

“Kalo gitu datengin ke rumah sakit, gitu aja kok repot. Usaha dong, cari tahu, biar kamu juga dapet kepastian.”

Sarah terdiam, memikirkan sejenak apa yang dikatakan Debby barusan. Akhirnya dengan tekad bulat dia memutuskan untuk menuruti saran Debby. Pergi menemui Regan di rumah sakit. Sarah meminjam kunci motor Debby. Dengan cepat memacu motor menuju rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, dia langsung menuju meja informasi dan menanyakan tentang keberadaan Regan. Tapi Sarah terkejut ketika perawat mengatakan kalau hari ini Regan libur. Sarah mencoba menelpon Regan tapi tidak diangkat. Dicobanya lagi, namun tetap tak diangkat. Akhirnya dia memutuskan pulang ke kost-annya.

Sarah baru sampai di kost-annya ketika ponselnya berdering. Melihat Regan yang menelpon dia menjawab dengan cepat.

“Assalamu’alaikum.”

“Waalaikumsalam, kamu tadi nelpon?”

“Iya, mas Regan dimana?”

“Ooh aku lagi di rumah, tadi ketiduran. Ada apa?”

“Hmm.. ga pa pa sih, kalau ketemuan bisa ga?”

“Maaf ya Sar, hari ini aku cape banget mau istirahat, ga pa pa kan?”

Sebenarnya Sarah kecewa tidak dapat bertemu Regan hari ini, tapi dia juga tidak bisa memaksanya.

“Ya udah ga pa pa,” jawab Sarah.

Setelah berbicara sebentar, Regan mengakhiri panggilannya. Sarah lagi-lagi melamun. Sudah dua bulan dia tidak bertemu dengan Regan, telpon pun jarang. Dalam hati kecilnya merasa Regan sedang berusaha menghindarinya.

❤️❤️❤️

Sarah sedang membereskan kamar ketika terdengar ketukan di pintunya. Tak berapa lama Tari masuk ke dalam kamar.

“Sar, temenin aku ke rumah sakit dong.”

“Kenapa mba, mba sakit?”

“Aku udah tiga bulan ga mens, kemarin ke dokter disuruh periksa ke dokter kandungan, harus di usg takutnya ada apa-apa. Mau ya?”

“Hmm.. boleh, ke rumah sakit mana?”

“Ke rumah sakit tempat pacar kamu kerja aja.” jawab Tari sambil tersenyum.

“Aku siap-siap dulu ya.”

“Iya mba.”

Sarah buru-buru membereskan pekerjaannya, lalu berganti baju. Ini kesempatan dia bisa bertemu dengan Regan. Mudah-mudahan hari ini Regan ada di rumah sakit. Setelah keduanya siap, mereka berangkat menuju rumah sakit mengendarai mobil Tari.

Sesampainya di rumah sakit, Tari langsung mendaftar. Setelah menyelesaikan administrasi pendaftaran, mereka menuju ruang praktek dokter kandungan yang terletak di lantai dua. Sudah ada pasien yang mengantri di ruang tunggu. Tari dan Sarah ikut duduk di sana.

Sarah berkali-kali ingin menelpon Regan tapi dibatalkannya. Takut-takut kalau dokter tampan itu sedang menangani pasien. Setelah menunggu setengah jam, akhirnya giliran Tari diperiksa. Dia masuk ke ruang pemeriksaan sedangkan Sarah tetap menunggu di ruang tunggu.

Sarah yang merasa haus memutuskan ke kantin yang terletak di lantai satu untuk membeli minuman. Sesampainya di sana dia langsung membeli minuman kemudian segera kembali ke lantai dua, takut Tari mencarinya. Ketika sedang berjalan, terdengar suara yang tidak asing lagi. Sarah pun membalikkan badannya, dan benar saja dia melihat Regan sedang berbicara dengan temannya. Sarah baru saja akan memanggil Regan ketika tiga orang dokter muda menghampirinya, dua di antaranya adalah wanita.

Mereka langsung bergabung dengan Regan dan rekannya. Ketiga orang itu adalah mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani masa koasnya. Mereka melaporkan kondisi pasien yang baru saja mereka periksa pada Regan. Tapi yang mengganggu Sarah adalah salah seorang koas perempuan yang bersikap tidak biasa pada Regan. Dia seperti mencari perhatian Regan, tatapan matanya pada lelaki itu benar-benar membuat Sarah gerah. Api cemburu mulai berkobar di hati Sarah, terlebih melihat sikap Regan yang begitu baik padanya.

“Mas Regan,” panggil Sarah.

Regan menengok ke arah datangnya suara. Dia terkejut melihat Sarah. Lalu menghampirinya.

“Sarah.. kamu lagi ngapain di sini?”

“Nganter mba Tari berobat. Lagi sibuk mas?” ketus Sarah. Matanya terus menatap ke arah koas perempuan tadi.

“Iya, kamu kenapa sih kok aneh gitu?” Regan bingung melihat sikap Sarah yang tidak seperti biasanya.

“Mas aku...”

Belum selesai Sarah berbicara, tiba-tiba koas perempuan itu datang menghampiri mereka.

“Dok, bisa lihat pasien aku ga? Kasian udah nunggu lama,” ucap koas tersebut seraya melirik ke arah Sarah.

“Sar, kita bicara lagi nanti ya.”

Tanpa menunggu jawaban Sarah, Regan segera pergi dengan koas itu membuat hati Sarah semakin kesal.

❤️❤️❤️

Bu Dina sedang memeriksa hasil penelitian Sarah. Dia mengoreksi beberapa kekurangan dalam laporan penelitian Sarah. Tapi bukan memperhatikan, Sarah malah melamun. Dia belum melupakan kejadian kemarin. Masih tergambar dengan jelas bagaimana cara koas itu menatap Regan.

“Sar.. Sar..”

Bu Dina memanggil Sarah seraya melambaikan tangannya di depan wajahnya. Sarah terkesiap.

“Eh iya bu..”

“Malah ngelamun. Ini harus diperbaiki, coba ditambah teorinya dikit lagi. Terus yang bagian ini dihilangkan saja, ga penting dan di pembahasan kamu harus lebih kuatin lagi analisisnya, oke?”

“Iya bu, itu aja?”

“Iya itu aja, minggu depan kita ketemu lagi, ibu tinggal acc.”

“Iya, makasih bu,” ucap Sarah senang.

“Sekarang ikut ibu yuk.”

“Kemana bu?”

“Udah ayo ikut.”

Sarah pun mengikuti bu Dina. Mereka berjalan menuju pelataran parkir. Bu Dina membuka pintu mobil dan menyuruh Sarah naik ke dalamnya.

“Kita mau kemana bu?”

“Tante.”

“Iya tante.”

“Ke rumah sakit, tante mau ambil obat hipertensi buat om.”

Tante Dina menjalankan mobilnya menuju rumah sakit tempat Regan bekerja. Kebetulan dokter yang bertanggung jawab atas kesehatan suaminya bekerja di rumah sakit yang sama dengan Regan.

Setelah mengalami sedikit kemacetan, mereka sampai di rumah sakit. Tante Dina langsung menemui dokter Farhan. Sedangkan Sarah memutuskan menunggu di kantin. Tante Dina naik ke lantai tiga, langsung menuju ke ruangan dokter Farhan. Setelah berbincang sebentar tentang kondisi suaminya dan menerima resep obat. Tante Dina pamit pulang. Saat keluar ruangan, Regan yang baru saja selesai bertugas melintas di depannya.

“Eh tante,” Regan mencium punggung tangan tante Dina.

“Kamu kemana aja ga ke rumah-rumah?”

“Sibuk tan.”

“Masih tugas apa udah selesai?”

“Baru beres.”

“Oh bagus deh. Tante sama Sarah ke sininya, dia lagi nunggu di kantin. Sarah kamu aja yang anterin ya, soalnya Karin udah nungguin di rumah.”

“Iya tan, Sarah biar aku aja yang anter.”

Setelah itu tante Dina pulang. Regan langsung turun ke lantai satu, menuju kantin untuk menemui Sarah. Sesampainya di sana, terlihat Sarah sedang duduk sambil menikmati minuman dingin. Dia langsung menghampiri.

“Hai..”

Sarah terkejut melihat kedatangan Regan sekaligus senang.

“Aku ke sini nganter tante Dina.”

“Iya barusan ketemu tante. Tapi langsung pulang, Karin nunggu di rumah katanya.”

“Loh, kok aku ditinggalin.”

“Tenang aja, aku yang anter kamu pulang. Piket hari ini udah selesai. Kamu tunggu ya, aku ganti baju dulu.”

Sarah hanya mengangguk. Setelah itu Regan berlalu. Di depan pintu masuk kantin dia berpapasan dengan koas perempuan yang kemarin membuat Sarah cemburu berat. Mereka berbicara sebentar. Perasaan Sarah kembali tidak enak melihat pemandangan itu. Syukurlah Regan tak berlama-lama dengannya.

Koas itu beserta dua orang temannya masuk ke kantin lalu duduk di dekat meja Sarah. Mereka menunggu minuman yang tadi sudah dipesan. Terdengar pembicaraan di antara mereka.

“Van.. kayanya kamu makin lama makin deket aja sama dokter Regan.”

“Udah pepet terus Van, kayanya dokter Regan belum punya pacar.”

“Tenang aja, aku kan masih punya banyak waktu buat pedekate sama dokter Regan. Oh iya kemarin aku dianterin pulang loh sama dia.”

“Terus.. terus kalian ngapain aja?”

“Ya cuma ngobrol-ngobrol aja, udah aku kenalin juga sama mama aku.”

Mereka bertiga tertawa senang, kedua temannya terus menyemangati.

Darah Sarah mendidih mendengar percakapan mereka. Dia langsung pergi meninggalkan kantin. Tak berapa lama Sarah pergi, Regan datang. Dia melihat sekeliling tapi tak menemukan sosok yang dicarinya. Regan menelpon ponsel Sarah tapi tak diangkat. Vanya yang melihat Regan segera memanggilnya, tapi diabaikannya dan langsung pergi mencari Sarah.

Regan berlari menuju pintu keluar, menengok ke kanan dan kiri. Dia kembali menelpon Sarah tapi tetap tak diangkat. Regan berjalan keluar rumah sakit, menuju halte busway yang tak jauh letaknya dari rumah sakit. Dia mempercepat langkahnya. Benar saja, dia melihat Sarah sedang menaiki tangga halte busway. Regan segera berlari mengejarnya. Sesampainya di dekat Sarah.

“Sarah,” panggilnya.

“Kenapa pergi, aku kan udah bilang mau anter kamu, ayo,” lanjutnya.

Regan menarik tangan Sarah. Tapi Sarah segera menepis tangannya.

“Aku pulang sendiri aja,” ketus Sarah. Dia sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi.

“Kamu kenapa sih, udah ayo.”

“Gak mau!” kali ini suara Sarah mulai meninggi. Regan terdiam menatap Sarah.

“Aku udah janji sama tante Dina mau nganter kamu pulang.”

“Gak perlu, aku bisa pulang sendiri.”

“Kamu kenapa sih?”

Regan mulai kesal dengan sikap Sarah. Namun tak digubrisnya. Dia kembali berjalan, namun kembali ditahan Regan.

“Kamu pulang sama aku sekarang atau..”

“Atau apa?” tanya Sarah sambil menatap tajam. Regan melihat sebentar ke arah Sarah lalu berjalan mendekatinya.

“Atau aku bakal cium kamu di sini.”

Sarah yang tak percaya ucapan Regan balik menggertaknya.

“Coba aja kalau berani.”

Regan tak menjawab. Dia terus mendekatkan tubuhnya ke arah Sarah. Semakin dekat dan semakin dekat hingga akhirnya,

“Iya aku ikut kamu pulang.”

Sarah mengalah. Regan pun langsung menarik tangannya kembali ke rumah sakit untuk mengambil mobilnya.

Suasana hening selama dalam perjalanan. Baik Sarah maupun Regan tidak berniat untuk memulai percakapan. Akhirnya mereka tiba di kost-an. Sarah buru-buru turun dari mobil. Saat hendak masuk, Regan memanggilnya.

“Sarah tunggu..”

Sarah menghentikan langkahnya, membalikkan badannya. Regan menghampiri Sarah, lalu berdiri di depannya.

“Bisa bicara sebentar?” tanya Regan lembut.

“Soal apa?” Sarah balik bertanya dengan nada ketus.

Sebetulnya dalam hati dia penasaran sekaligus takut mendengar apa yang akan dikatakan Regan. Pria itu mengambil nafas sejenak sebelum berkata.

“Aku minta maaf kalau akhir-akhir ini aku berusaha menghindari kamu.”

DEG

Ternyata benar kecurigaan Sarah selama ini. Alasan mereka tidak bisa bertemu bukan karena kesibukan tapi karena Regan sengaja menghindarinya.

“Alasan aku mencoba menghindari kamu..”

“Aku tahu,” belum sempat Regan menyelesaikan kalimatnya Sarah langsung memotong.

“Kamu tahu? Apa?”

“Ya tau aja, mas ngga usah bilang aku udah tau kok.”

Regan menghela nafas, sepertinya Sarah sudah salah sangka padanya. Dipegangnya kedua tangan Sarah seraya berkata,

“Alasan aku..”

“Ngga.. ngga.. aku ngga mau denger..”

“Sarah, please tolong denger.”

Sarah terdiam, mau tak mau harus mendengarkan. Walaupun mungkin hari ini adalah akhir hubungannya dengan Regan. Dia menguatkan diri untuk mendengar alasannya.

“Alasan aku menghindari kamu karena aku takut. Aku takut ngga bisa menahan diri lagi. Semakin sering kita bertemu, semakin sayang aku sama kamu, semakin ingin aku memiliki kamu. Aku takut akan melakukan hal-hal yang ngga seharusnya aku lakukan sama kamu.”

Regan terdiam sebentar, Sarah masih belum mengerti arah pembicaraan Regan.

“Dari awal kita ketemu, aku yakin kalau kamu adalah tulang rusuk aku yang hilang. Aku sayang kamu, aku cinta kamu dan aku ingin melindungi orang yang kucintai. Tapi yang paling sulit adalah melindungi kamu dari diri aku sendiri. Jadi, aku mohon kamu tunggu sebentar lagi. Kasih aku waktu dua minggu untuk mempersiapkan semuanya. Baru setelah itu aku akan ke Bandung menemui mami untuk melamar kamu.”

Sarah tak percaya dengan apa yang barusan didengarnya. Regan akan melamarnya.

“Mas serius?” Sarah memastikan.

Regan mengangguk dengan pasti. Hati Sarah seakan mau meledak karena bahagia. Hal yang ingin dia dengar tentang perasaan Regan padanya akhirnya terjawab sudah. Sarah tersenyum bahagia seraya berkata,

“Aku juga sayang sama mas Regan. Cuma aku bingung aja kenapa mas Regan seperti sedang menghindariku.”

“Jujur, aku tuh kangen banget sama kamu. Tapi bukan hal yang baik juga kalau kita sering bertemu sebelum aku resmi menjadi mahrom kamu. Jadi, aku mau kamu bersabar sedikit lagi. Tunggu aku dan please jangan mikir macem-macem atau salah paham lagi.”

Sarah mengangguk, perlahan Regan melepaskan tangannya. Sarah membuka pintu pagar. Sebelum masuk dia membalikkan badannya ke arah Regan.

“Hati-hati di jalan ya mas.”

Regan mengangguk sambil tersenyum. Setelah itu masuk ke dalam mobilnya. Tak berapa lama mobilnya sudah pergi meninggalkan Sarah yang berlari masuk ke dalam rumah. Dia sudah tidak sabar ingin menceritakan ini semua pada Debby.

Terpopuler

Comments

Ayuna

Ayuna

panjang banget nih katanya. keren

2024-03-26

1

🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀MD.HIAT💜⃞⃟𝓛

🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀MD.HIAT💜⃞⃟𝓛

mertua Arsy🤔🤔🤔

2023-12-23

1

HenyNur

HenyNur

bagus ceritanya 👍

2023-03-13

1

lihat semua
Episodes
1 Sweet Couple (1) Kecelakaan
2 Sweet Couple (2) PDKT
3 Sweet Couple (3) Berubah
4 Sweet Couple (4) Wedding Day
5 Sweet Couple (5) Pertengkaran
6 Sweet Couple (6) Rakan
7 Sweet Couple (7) Tragedi
8 Sweet Couple (8) I Love You Goodbye
9 Complicated Couple (1) Perjodohan
10 Complicated Couple (2) Kesepakatan
11 Complicated Couple (3) Menerima
12 Complicated Couple (4) Dua Peristiwa
13 Complicated Couple (5) Kampret
14 Complicated Couple (6) Aku Suamimu
15 Complicated Couple (7) Sayur Asem dan Kembung Balado
16 Complicated Couple (8) Mencari Jawaban
17 Complicated Couple (9) Suasana Baru
18 Complicated Couple (10) Dia Istriku
19 Complicted Couple (11) Surat Pengunduran Diri
20 Complicated Couple (12) Nafkah Batin
21 Complicated Couple (13) Della
22 Complicated Couple (14) Siapa Dia?
23 Complicated Couple (15) Vitamin
24 Complicated Couple (16) Rahasia
25 Complicated Couple (17) Salah Paham
26 Complicated Couple (18) Kamu yang Terpenting
27 Complicated Couple (19) Tragedi
28 Complicated Couple (20) Talak
29 Desperate Couple (1) Awal yang Buruk
30 Desperate Couple (2) Montague & Capulet
31 Desperate Couple (3) Kanaya
32 Desperate Couple (4) Status Palsu
33 Desperate Couple (5) Antara Ega, Alea dan Empang
34 Desperate Couple (6) Alea vs Kania
35 Desperate Couple (7) Alea's Birthday
36 Desperate Couple (8) Melanggar Aturan
37 Desperate Couple (9) Wisuda
38 Desperate Couple (10) Game Over
39 Desperate Couple (11) I Miss You
40 Desperate Couple (12) Misi Penyelamatan
41 Desperate Couple (13) Aku Mencintaimu
42 Desperate Couple (14) Hasutan Tombak
43 Desperate Couple (15) Hentikan
44 Desperate Couple (16) Mogok Makan
45 Desperate Couple (17) Rencana Pelarian
46 Desperate Couple (18) Tunggu Aku
47 Regret (1) Aku Akan Menunggumu
48 Regret (2) Tangisan Irzal
49 Regret (3) Kebenaran
50 Regret (4) Dokter Ganteng
51 Sorrow (1) Kebimbangan Regan
52 Sorrow (2) Keguguran
53 Sorrow (3) Tukang Tebar Pesona
54 Sorrow (4) Lebih Baik Kamu Mati
55 Sorrow (5) Ijinkan Kami Bersama Lagi
56 Decision (1) Mimpi Buruk
57 Decision (2) Amnesia
58 Decision (3) Sarah Sakit
59 Decision (4) Harga Kebebasan Ega
60 A New Life (1) Kecoa
61 A New Life (2) Semangat Sarah
62 A New Life (3) Pertemuan Regan dan Irzal
63 A New Life (4) Pasangan Gay
64 A New Life (5) Kedatangan Santi
65 A New Life (6) Irzal vs Vanya
66 Memories (1) Mirip Suzanna
67 Memories (2) I Love The Way You Love Me
68 Memories (3) Tembakan Rico
69 Memories (4) Ulang Tahun Bersama
70 Memories (5) Romeo and Juliet
71 Time After Time (1) Hatiku yang Sakit
72 Time After Time (2) Berhenti Berharap
73 Time After Time (3) Tanggung Jawab
74 Time After Time (4) Mengingat Adit
75 Time After Time (5) Masih Jomblo
76 Time After Time (6) Jangan Pergi
77 Awaiting (1) Tolongin Aku
78 Awaiting (2) Kecelakaan Tombak
79 Awaiting (3) Transplantasi Ginjal
80 Awaiting (4) Reuni
81 Awaiting (5) Gara-gara Jus Mangga
82 Awaiting (6) Lo, Gue End!
83 Awaiting (7) Sidang
84 Encounter (1) Ancaman Rico
85 Encounter (2) Beruang Kutub
86 Encounter (3) Kepindahan Irzal
87 Encounter (4) Room Mate
88 Encounter (5) Kantor Polisi
89 Encounter (6) Kerinduan
90 Encounter (7) Asisten Ega
91 Encounter (8) Godaan Ega
92 Encounter (9) I Miss You
93 Encounter (10) Kecemburuan Irzal
94 Encounter (11) Kesambet
95 Encounter (12) CEO Humanity
96 Encounter (13) Maafkan Aku
97 Encounter (14) Kekecewaan Debby
98 Encounter (15) Air Susu Dibalas Air Tuba
99 Encounter (16) Suapan Kue Brownies
100 Encounter (17) Amukan Ega
101 Encounter (18) Gara-gara Edo
102 Encounter (19) Kemarahan Irzal
103 Encounter (20) Jadi Mata-mata
104 Only You (1) Kemarahan Regan
105 Only You (2) Sarah vs Tiara
106 Only You (3) Masih Mencintai
107 Only You (4) Ega vs Alea
108 Only You (5) Penjelasan Poppy
109 Only You (6) Sarah vs Vanya
110 Only You (7) Modus
111 Splash of Love (1) Pasangan Belum Kelar
112 Splash of Love (2) Adelina
113 Splash of Love (3) Cemas
114 Splash of Love (4) Gombalan Ega
115 Splash of Love (5) Trik Cinta Regan
116 Splash of Love (6) Salah Paham
117 Twinkle-twinkle in My Heart (1) Drama Fitting Baju
118 Twinkle-twinkle in My Heart (2) Kepergian Mami
119 Twinkle-twinkle in My Heart (3) Perhatian Regan
120 Twinkle-twinkle in My Heart (4) Humanity Corp.
121 Twinkle-twinkle in My Heart (5) Tak Bisa Kembali
122 Twinkle-twinkle in My Heart (6) Lamaran Rio
123 Twinkle-twinkle in My Heart (7) Hanya Kamu
124 Always You (1) Dilema Ega
125 Always You (2) Hati ke Hati
126 Always You (3) Dimulai Dari Nol
127 Always You (4) Lomba Motong Bawang
128 Always You (5) Minta Dilamar
129 Always You (6) Koki Spesial
130 Always You (7) Breakfast
131 Always You (8) Deadline Lamaran
132 Back to You (1) Gosip
133 Back to You (2) Perampokan
134 Back to You (3) Ganti Rugi
135 Back to You (4) Lamaran yang Tertunda
136 Back to You (5) Lamaran
137 Back to You (6) SAH
138 Back to You (7) Amarah Sarah
139 Back to You (8) Cewek Jadi-jadian
140 Sweet Moments (1) Hadiah Tahun Keempat
141 Sweet Moments (2) Malam Pertama Lagi
142 Sweet Moments (3) Mengunjungi Rakan
143 Sweet Moments (4) Kediaman Dina
144 Sweet Moments (5) Penyelidikan Ega
145 Sweet Moments (6) Flashback
146 Sweet Moments (7) Adrian
147 Bukan UP
148 My Heart (1) Istri Kedua
149 My Heart (2) Kesedihan Ega
150 My Heart (3) Kamu Ngga Sendiri
151 My Heart (3) Kurang Apa Aku?
152 My Heart (4) Ramuan Bi Asih
153 My Heart (5) Dia Istri Saya!
154 My Heart (6) Rico Beraksi
155 My Heart (6) Amukan Irzal
156 My Love (1) Perkutut
157 My Love (2) Calon Imam
158 My Love (3) Mobil Stum
159 My Love (4) Penawaran Untuk Regan
160 My Love (5) Jutek Tingkat Dewa
161 My Love (6) Jurus Anti Pelakor
162 My Love (7) Dua Bidadari
163 My Love (8) Aku Mencintaimu
164 Jealousy (1) Grand Launching
165 Jealousy (2) Nyanyian Adrian
166 Jealousy (3) Pertengkaran
167 Jealousy (4) Salah Aku Apa
168 Jealousy (5) Bos Mesum
169 Jealousy (6) Modus ala Adrian
170 Jealousy (7) Sarah vs Regan
171 Struggle (1) Cewe Aneh
172 Struggle (2) Reaksi Ega
173 Struggle (3) Uji Nyali
174 Struggle (4) Apa Itu Aku?
175 Struggle (5) Ultah Rena
176 Struggle (6) Wanita Penggoda
177 Chaos (1) Sikap Dingin Regan
178 Chaos (2) Salah Paham
179 Chaos (3) Regan vs Adrian
180 Chaos (4) Video Mesum
181 Chaos (5) Tarisa
182 Chaos (6) Pelaku yang Sama
183 Chaos (7) Sarah Sakit
184 Another Chaos (1) Warrior Princess
185 Another Chaos (2) Jangan Berhenti Mencintaiku
186 Another Chaos (3) Kendra
187 Another Chaos (4) Menuntunmu Pada Kematian
188 Another Chaos (5) Adik Buat Rakan
189 Another Chaos (6) Dokter Spesialis Mesum
190 Another Chaos (7) Tentang Nino
191 Another Chaos (8) Poppy Hilang
192 Fight For You (1) Macan Betina
193 Fight For You (2) Negosiasi
194 Fight For You (3) Misi Penyelamatan
195 Fight For You (4) Menjebak Dalang
196 Fight For You (5) Tertawa Paling Keras
197 Fight For You (6) Sarah vs Lukman
198 Fight For You (7) Lamaran Regan
199 Fight For You (8) Ingatan yang Kembali
200 Happiness (1) Vitamin
201 Happiness (2) Ketoprak
202 Happiness (3) Mala Praktek
203 Happiness (4) Penawaran Vanya
204 Happiness (5) Ijab Kabul
205 Happiness (6) Malam Pertama Jilid II
206 Happiness (7) Serangan Balasan
207 Happiness (8) Regan Junior
208 Happiness (9) Insiden
209 Happiness (10) Konferensi Pers
210 Bitter Sweet (1) Poppy vs Kania
211 Bitter Sweet (2) Patah Hati
212 Bitter Sweet (3) Suami Posesif
213 Bitter Sweet (4) Dokter Lapuk
214 Bitter Sweet (5) Mantan Terindah
215 Bitter Sweet (6) Rumah Baru
216 Bitter Sweet (7) Kehilangan
217 The Secret (1) Testpack
218 The Secret (2) Anakmu Sudah Mati
219 The Secret (3) Dokter Ganteng
220 Pengumuman
221 The Secret (4) Kue Ape
222 The Secret (5) Liburan di Vila
223 The Secret (6) Detective Conan
224 The Secret (7) Your Devotee A
225 The Secret (8) Tak Diinginkan
226 Tragedy (1) Berdamai
227 Tragedy (2) Menikahlah Denganku
228 Tragedy (3) Rencana Kania
229 Tragedy (4) Otak Mesum
230 Tragedy (5) Was-was
231 Tragedy (6) Perempuan Iblis
232 Tragedy (7) Mati Kau
233 Tragedy (8) Jangan Menyerah
234 Tragedy (9) Bertahan Hidup
235 Cooling Down (1) Galak dan Buas
236 Cooling Down (2) Mandi Kembang
237 Cooling Down (3) Emosi Tingkat Tinggi
238 Cooling Down (4) Kangen Mas Reganku
239 Cooling Down (5) Pintu Hati
240 Cooling Down (6) Yang Kedua
241 Cooling Down (7) Ancaman Adit
242 Cooling Down (8) Kasih Ummi Cucu
243 Cooling Down (9) Ummi is The Best
244 Visual
245 Cooling Down (10) Doorprize
246 Romanticism (1) Kue Artis
247 Romanticism (2) Imbalan
248 Romanticism (3) Lamaran
249 Romanticism (4) Anak Panti
250 Romanticism (5) Kencan
251 Romanticism (6) Atasan Jutek
252 Romanticism (7) Aku Akan Mengejarmu
253 Romanticism (8) Adik Buat Rakan
254 Romanticism (9) Wedding Day (Adit & Debby)
255 Romanticism (10) Wedding Day (Ega & Alea)
256 Romanticism (11) Tetangga Ngga Ada Akhlak
257 Happily Ever After (1) Hadiah
258 Happily Ever After (2) Manja
259 Happily Ever After (3) Lelaki Ketiga
260 Happily Ever After (4) Anak Kembar
261 Happily Ever After (5) Perbincangan Lelaki
262 Happily Ever After (6) Ancaman Para Istri
263 Happily Ever After (7) Happy Birthday My Beautiful Wife
264 Happily Ever After (8) Remahan Biskuit
265 Happily Ever After (9) Surprise
266 Happily Ever After (10) Baby El
267 Happily Ever After (11) Dua Titik
268 Happily Ever After (12) Sebesar Mangga
269 Happily Ever After (13) Happy Ending
270 Extra Chapter Regan & Sarah
271 Extra Chapter Regan & Sarah
272 Extra Chapter Sarah & Regan
273 Extra Chapter Sarah & Regan
274 Extra Chapter Regan & Sarah
275 Extra Chapter Regan & Sarah
276 Extra Chapter Regan & Sarah
277 Extra Chapter Ega & Alea
278 Extra Chapter Ega & Alea
279 Extra Chapter Ega & Alea
280 Extra Chapter Ega & Alea
281 Extra Chapter Ega & Alea
282 Extra Chapter Ega & Alea
283 Extra Chapter Ega & Alea
284 Extra Chapter Ega & Alea
285 Extra Chapter Ega & Alea
286 Extra Chapter Irzal & Poppy
287 Extra Part Irzal & Poppy
288 Extra Chapter Irzal & Poppy
289 Extra Chapter Irzal & Poppy
290 Extra Chapter Irzal & Poppy
291 Extra Chapter Irzal & Poppy
292 Extra Chapter Irzal & Poppy
293 Extra Chapter Irzal & Poppy
294 Promo
295 Minal Aidin Wal Faidzin
296 Four Seasons of Love
Episodes

Updated 296 Episodes

1
Sweet Couple (1) Kecelakaan
2
Sweet Couple (2) PDKT
3
Sweet Couple (3) Berubah
4
Sweet Couple (4) Wedding Day
5
Sweet Couple (5) Pertengkaran
6
Sweet Couple (6) Rakan
7
Sweet Couple (7) Tragedi
8
Sweet Couple (8) I Love You Goodbye
9
Complicated Couple (1) Perjodohan
10
Complicated Couple (2) Kesepakatan
11
Complicated Couple (3) Menerima
12
Complicated Couple (4) Dua Peristiwa
13
Complicated Couple (5) Kampret
14
Complicated Couple (6) Aku Suamimu
15
Complicated Couple (7) Sayur Asem dan Kembung Balado
16
Complicated Couple (8) Mencari Jawaban
17
Complicated Couple (9) Suasana Baru
18
Complicated Couple (10) Dia Istriku
19
Complicted Couple (11) Surat Pengunduran Diri
20
Complicated Couple (12) Nafkah Batin
21
Complicated Couple (13) Della
22
Complicated Couple (14) Siapa Dia?
23
Complicated Couple (15) Vitamin
24
Complicated Couple (16) Rahasia
25
Complicated Couple (17) Salah Paham
26
Complicated Couple (18) Kamu yang Terpenting
27
Complicated Couple (19) Tragedi
28
Complicated Couple (20) Talak
29
Desperate Couple (1) Awal yang Buruk
30
Desperate Couple (2) Montague & Capulet
31
Desperate Couple (3) Kanaya
32
Desperate Couple (4) Status Palsu
33
Desperate Couple (5) Antara Ega, Alea dan Empang
34
Desperate Couple (6) Alea vs Kania
35
Desperate Couple (7) Alea's Birthday
36
Desperate Couple (8) Melanggar Aturan
37
Desperate Couple (9) Wisuda
38
Desperate Couple (10) Game Over
39
Desperate Couple (11) I Miss You
40
Desperate Couple (12) Misi Penyelamatan
41
Desperate Couple (13) Aku Mencintaimu
42
Desperate Couple (14) Hasutan Tombak
43
Desperate Couple (15) Hentikan
44
Desperate Couple (16) Mogok Makan
45
Desperate Couple (17) Rencana Pelarian
46
Desperate Couple (18) Tunggu Aku
47
Regret (1) Aku Akan Menunggumu
48
Regret (2) Tangisan Irzal
49
Regret (3) Kebenaran
50
Regret (4) Dokter Ganteng
51
Sorrow (1) Kebimbangan Regan
52
Sorrow (2) Keguguran
53
Sorrow (3) Tukang Tebar Pesona
54
Sorrow (4) Lebih Baik Kamu Mati
55
Sorrow (5) Ijinkan Kami Bersama Lagi
56
Decision (1) Mimpi Buruk
57
Decision (2) Amnesia
58
Decision (3) Sarah Sakit
59
Decision (4) Harga Kebebasan Ega
60
A New Life (1) Kecoa
61
A New Life (2) Semangat Sarah
62
A New Life (3) Pertemuan Regan dan Irzal
63
A New Life (4) Pasangan Gay
64
A New Life (5) Kedatangan Santi
65
A New Life (6) Irzal vs Vanya
66
Memories (1) Mirip Suzanna
67
Memories (2) I Love The Way You Love Me
68
Memories (3) Tembakan Rico
69
Memories (4) Ulang Tahun Bersama
70
Memories (5) Romeo and Juliet
71
Time After Time (1) Hatiku yang Sakit
72
Time After Time (2) Berhenti Berharap
73
Time After Time (3) Tanggung Jawab
74
Time After Time (4) Mengingat Adit
75
Time After Time (5) Masih Jomblo
76
Time After Time (6) Jangan Pergi
77
Awaiting (1) Tolongin Aku
78
Awaiting (2) Kecelakaan Tombak
79
Awaiting (3) Transplantasi Ginjal
80
Awaiting (4) Reuni
81
Awaiting (5) Gara-gara Jus Mangga
82
Awaiting (6) Lo, Gue End!
83
Awaiting (7) Sidang
84
Encounter (1) Ancaman Rico
85
Encounter (2) Beruang Kutub
86
Encounter (3) Kepindahan Irzal
87
Encounter (4) Room Mate
88
Encounter (5) Kantor Polisi
89
Encounter (6) Kerinduan
90
Encounter (7) Asisten Ega
91
Encounter (8) Godaan Ega
92
Encounter (9) I Miss You
93
Encounter (10) Kecemburuan Irzal
94
Encounter (11) Kesambet
95
Encounter (12) CEO Humanity
96
Encounter (13) Maafkan Aku
97
Encounter (14) Kekecewaan Debby
98
Encounter (15) Air Susu Dibalas Air Tuba
99
Encounter (16) Suapan Kue Brownies
100
Encounter (17) Amukan Ega
101
Encounter (18) Gara-gara Edo
102
Encounter (19) Kemarahan Irzal
103
Encounter (20) Jadi Mata-mata
104
Only You (1) Kemarahan Regan
105
Only You (2) Sarah vs Tiara
106
Only You (3) Masih Mencintai
107
Only You (4) Ega vs Alea
108
Only You (5) Penjelasan Poppy
109
Only You (6) Sarah vs Vanya
110
Only You (7) Modus
111
Splash of Love (1) Pasangan Belum Kelar
112
Splash of Love (2) Adelina
113
Splash of Love (3) Cemas
114
Splash of Love (4) Gombalan Ega
115
Splash of Love (5) Trik Cinta Regan
116
Splash of Love (6) Salah Paham
117
Twinkle-twinkle in My Heart (1) Drama Fitting Baju
118
Twinkle-twinkle in My Heart (2) Kepergian Mami
119
Twinkle-twinkle in My Heart (3) Perhatian Regan
120
Twinkle-twinkle in My Heart (4) Humanity Corp.
121
Twinkle-twinkle in My Heart (5) Tak Bisa Kembali
122
Twinkle-twinkle in My Heart (6) Lamaran Rio
123
Twinkle-twinkle in My Heart (7) Hanya Kamu
124
Always You (1) Dilema Ega
125
Always You (2) Hati ke Hati
126
Always You (3) Dimulai Dari Nol
127
Always You (4) Lomba Motong Bawang
128
Always You (5) Minta Dilamar
129
Always You (6) Koki Spesial
130
Always You (7) Breakfast
131
Always You (8) Deadline Lamaran
132
Back to You (1) Gosip
133
Back to You (2) Perampokan
134
Back to You (3) Ganti Rugi
135
Back to You (4) Lamaran yang Tertunda
136
Back to You (5) Lamaran
137
Back to You (6) SAH
138
Back to You (7) Amarah Sarah
139
Back to You (8) Cewek Jadi-jadian
140
Sweet Moments (1) Hadiah Tahun Keempat
141
Sweet Moments (2) Malam Pertama Lagi
142
Sweet Moments (3) Mengunjungi Rakan
143
Sweet Moments (4) Kediaman Dina
144
Sweet Moments (5) Penyelidikan Ega
145
Sweet Moments (6) Flashback
146
Sweet Moments (7) Adrian
147
Bukan UP
148
My Heart (1) Istri Kedua
149
My Heart (2) Kesedihan Ega
150
My Heart (3) Kamu Ngga Sendiri
151
My Heart (3) Kurang Apa Aku?
152
My Heart (4) Ramuan Bi Asih
153
My Heart (5) Dia Istri Saya!
154
My Heart (6) Rico Beraksi
155
My Heart (6) Amukan Irzal
156
My Love (1) Perkutut
157
My Love (2) Calon Imam
158
My Love (3) Mobil Stum
159
My Love (4) Penawaran Untuk Regan
160
My Love (5) Jutek Tingkat Dewa
161
My Love (6) Jurus Anti Pelakor
162
My Love (7) Dua Bidadari
163
My Love (8) Aku Mencintaimu
164
Jealousy (1) Grand Launching
165
Jealousy (2) Nyanyian Adrian
166
Jealousy (3) Pertengkaran
167
Jealousy (4) Salah Aku Apa
168
Jealousy (5) Bos Mesum
169
Jealousy (6) Modus ala Adrian
170
Jealousy (7) Sarah vs Regan
171
Struggle (1) Cewe Aneh
172
Struggle (2) Reaksi Ega
173
Struggle (3) Uji Nyali
174
Struggle (4) Apa Itu Aku?
175
Struggle (5) Ultah Rena
176
Struggle (6) Wanita Penggoda
177
Chaos (1) Sikap Dingin Regan
178
Chaos (2) Salah Paham
179
Chaos (3) Regan vs Adrian
180
Chaos (4) Video Mesum
181
Chaos (5) Tarisa
182
Chaos (6) Pelaku yang Sama
183
Chaos (7) Sarah Sakit
184
Another Chaos (1) Warrior Princess
185
Another Chaos (2) Jangan Berhenti Mencintaiku
186
Another Chaos (3) Kendra
187
Another Chaos (4) Menuntunmu Pada Kematian
188
Another Chaos (5) Adik Buat Rakan
189
Another Chaos (6) Dokter Spesialis Mesum
190
Another Chaos (7) Tentang Nino
191
Another Chaos (8) Poppy Hilang
192
Fight For You (1) Macan Betina
193
Fight For You (2) Negosiasi
194
Fight For You (3) Misi Penyelamatan
195
Fight For You (4) Menjebak Dalang
196
Fight For You (5) Tertawa Paling Keras
197
Fight For You (6) Sarah vs Lukman
198
Fight For You (7) Lamaran Regan
199
Fight For You (8) Ingatan yang Kembali
200
Happiness (1) Vitamin
201
Happiness (2) Ketoprak
202
Happiness (3) Mala Praktek
203
Happiness (4) Penawaran Vanya
204
Happiness (5) Ijab Kabul
205
Happiness (6) Malam Pertama Jilid II
206
Happiness (7) Serangan Balasan
207
Happiness (8) Regan Junior
208
Happiness (9) Insiden
209
Happiness (10) Konferensi Pers
210
Bitter Sweet (1) Poppy vs Kania
211
Bitter Sweet (2) Patah Hati
212
Bitter Sweet (3) Suami Posesif
213
Bitter Sweet (4) Dokter Lapuk
214
Bitter Sweet (5) Mantan Terindah
215
Bitter Sweet (6) Rumah Baru
216
Bitter Sweet (7) Kehilangan
217
The Secret (1) Testpack
218
The Secret (2) Anakmu Sudah Mati
219
The Secret (3) Dokter Ganteng
220
Pengumuman
221
The Secret (4) Kue Ape
222
The Secret (5) Liburan di Vila
223
The Secret (6) Detective Conan
224
The Secret (7) Your Devotee A
225
The Secret (8) Tak Diinginkan
226
Tragedy (1) Berdamai
227
Tragedy (2) Menikahlah Denganku
228
Tragedy (3) Rencana Kania
229
Tragedy (4) Otak Mesum
230
Tragedy (5) Was-was
231
Tragedy (6) Perempuan Iblis
232
Tragedy (7) Mati Kau
233
Tragedy (8) Jangan Menyerah
234
Tragedy (9) Bertahan Hidup
235
Cooling Down (1) Galak dan Buas
236
Cooling Down (2) Mandi Kembang
237
Cooling Down (3) Emosi Tingkat Tinggi
238
Cooling Down (4) Kangen Mas Reganku
239
Cooling Down (5) Pintu Hati
240
Cooling Down (6) Yang Kedua
241
Cooling Down (7) Ancaman Adit
242
Cooling Down (8) Kasih Ummi Cucu
243
Cooling Down (9) Ummi is The Best
244
Visual
245
Cooling Down (10) Doorprize
246
Romanticism (1) Kue Artis
247
Romanticism (2) Imbalan
248
Romanticism (3) Lamaran
249
Romanticism (4) Anak Panti
250
Romanticism (5) Kencan
251
Romanticism (6) Atasan Jutek
252
Romanticism (7) Aku Akan Mengejarmu
253
Romanticism (8) Adik Buat Rakan
254
Romanticism (9) Wedding Day (Adit & Debby)
255
Romanticism (10) Wedding Day (Ega & Alea)
256
Romanticism (11) Tetangga Ngga Ada Akhlak
257
Happily Ever After (1) Hadiah
258
Happily Ever After (2) Manja
259
Happily Ever After (3) Lelaki Ketiga
260
Happily Ever After (4) Anak Kembar
261
Happily Ever After (5) Perbincangan Lelaki
262
Happily Ever After (6) Ancaman Para Istri
263
Happily Ever After (7) Happy Birthday My Beautiful Wife
264
Happily Ever After (8) Remahan Biskuit
265
Happily Ever After (9) Surprise
266
Happily Ever After (10) Baby El
267
Happily Ever After (11) Dua Titik
268
Happily Ever After (12) Sebesar Mangga
269
Happily Ever After (13) Happy Ending
270
Extra Chapter Regan & Sarah
271
Extra Chapter Regan & Sarah
272
Extra Chapter Sarah & Regan
273
Extra Chapter Sarah & Regan
274
Extra Chapter Regan & Sarah
275
Extra Chapter Regan & Sarah
276
Extra Chapter Regan & Sarah
277
Extra Chapter Ega & Alea
278
Extra Chapter Ega & Alea
279
Extra Chapter Ega & Alea
280
Extra Chapter Ega & Alea
281
Extra Chapter Ega & Alea
282
Extra Chapter Ega & Alea
283
Extra Chapter Ega & Alea
284
Extra Chapter Ega & Alea
285
Extra Chapter Ega & Alea
286
Extra Chapter Irzal & Poppy
287
Extra Part Irzal & Poppy
288
Extra Chapter Irzal & Poppy
289
Extra Chapter Irzal & Poppy
290
Extra Chapter Irzal & Poppy
291
Extra Chapter Irzal & Poppy
292
Extra Chapter Irzal & Poppy
293
Extra Chapter Irzal & Poppy
294
Promo
295
Minal Aidin Wal Faidzin
296
Four Seasons of Love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!