Melihat Carlson begitu kaya, Ariella memandangnya dari ujung kaki ke ujung kepala dengan penasaran berkata
"Carlson bisnis apa yg kamu lakukan sebelumnya?"
Carlson berkata " melakukan semua bisnis yang menghasilkan uang"
Carlson berkata dengan jujur
Catering hotel ,Real estate ,pariwisata, perusahaan film dan televisi, teknologi elektronik dan lain-lain, semua bisnis yang dapat menghasilkan uang.
Rata-rata semua perusahaan milik keluarga Carlson pasti terlibat dan sangat pesat.
Ariella tidak tau kebenarannya ,malah mengira ia menjawabnya dengan asal dan tidak lagi bertanya.
Carlson sangat sibuk karena setelah naik keatas mobil dia menyalakan laptopnya untuk mengurus beberapa dokumen.
Ponsel khusus kerja yang di letakkan di samping juga berdering tanpa henti.
Mobil melaju sekitar sepuluh menit, diperkirakan dia sudah menerima sepuluh panggilan. Carlson fasih dalam berbahasa inggris.
Pada waktu kuliah Ariella pun berbahasa inggrisnya juga lumayan,tetapi dia tidak mengerti bahasa bisnis yang digunakan Carlson. Samar-samar mendengar dia mengeluarkan beberapa perintah,bahasanya tajam keputusannya cepat dan tepat.
Teknologi inovatif baru mulai berkembang dalam dua tahun terakhir, bisnis belum tersebar sampai keluar negeri.
Ariella berasumsi bahwa harusnya Carlson mengurus bisnisnya sendiri.
Setelah sekitar setengah jam, Carlson akhirnya berhenti, melihat kesamping memandang Ariella.
"Sedang memikirkan apa?"
Jarang sekali ia membuka mulut dan berbicara dengannya dan Ariella tersenyum
"aku hanya berfikir di keluargamu ada siapa saja?"
Ariella bahkan sebelumnya tidak pernah menanyakan tentang keluarga Carlson,tetapi kemarin dia yang tanpa syarat mempercayainya dan membuatnya mau tidak mau ingin tau lebih banyak hal tentang Carlson.
Carlson berhenti dan berkata
" Ada kakek, orang tua dan dibawah ada seorang adik perempuan yang tidak dewasa"
Ketika Carlson membicarakan adiknya ini ,ia sepertinya menggertakkan giginya dan sepertinya dia menahan sesuatu.
Begitu Ariella mendengarnya dia penasaran dan bertanya
"Adik yang tidak dewasa? kenapa bisa tidak dewasa?"
Carlson mengerutkan alisnya dan tidak mau membahasnya lagi.
Mereka sudah menikah hampir sebulan,tetapi Carlson tidak pernah membawanya bertemu orang tuanya.
Sekarang dia bertanya, dia juga tidak ingin mengatakan apa-apa.
Ariella sendiri tidak ingin membicarakan tentang anggota keluarganya pada Carlson,karena terjadi hal seperti itu di dalam keluarganya.
Jadi mengapa dengan Carlson,apakah hubungannya dengan anggota keluarganya juga buruk,atau ada alasan yang lain.
Ariella tidak ingin berprasangka buruk, namun tidak percaya bahwa di dunia ini ada begitu banyak kebetulan. Carlson mungkin tidak ingin membawanya untuk bertemu keluarganya.
Setelah berfikir begitu ,Ariella hanya membungkam mulutnya dan berhenti bertanya.
Setelah beberapa lama Carlson berkata
"Ariella keluargaku tidak ada di negara ini, ,setelah beberapa hari lagi mereka kembali aku akan membawamu untuk bertemu dengan mereka"
Ariella tersenyum dan berkata
"Aku bukan bermaksud begitu"
Carlson bertanya " Jadi apa maksudmu? "
Ariella tak bisa berkata-kata lagi.
Dua jam kemudian mobil mereka akhirnya kembali ke tempat tinggal mereka,setelah turun dari mobil Ariella berencana pergi ke supermarket untuk membeli beberapa kebutuhan sehari-hari dan bahan-bahan makanan.
Carlson yang masih dengan sibuk meletakkan dokumen di tangannya dan turun bersamanya
"aku ikut denganmu"
Melihat Carlson yang begitu sibuk Ariella benar-benar tidak tega.
"Kamu selesaikan saja pekerjaanmu ,aku bisa pergi sendiri"
Carlson meliriknya dan memimpin untuk terus berjalan dan melemparkan satu kalimat
" Suamimu bukan hanya untuk di pajang"
Ariella dengan tak berdaya menggelengkan kepalanya dan hanya bisa mengikutinya.
Carlson mengambil inisiatif untuk mendorong troli dan berjalan disisi Ariella.
Dari sekitaran terdengar suara bisikan
'pria itu sangat tampan,sangat menawan'
Ariella tidak bisa menahan diri untuk menoleh meliriknya dan tersenyum.
"Ada yang memujimu"
Carlson dengan tatapan dingin menjawab
" Aku tidak perlu pujian mereka"
Ariella hanya mengaitkan bibir dan bertanya
"kalau begitu kamu perlu pujian dari siapa?"
Carlson menunduk dan menatapnya,wajahnya Ariella memerah lagi sambil berbisik
"kamu benar-benar tampan, pria tertampan yang pernah aku lihat"
Ariella mengatakan yang sebenarnya tetapi ketika ia mengatakan ini dia tidak berani menatap matanya Carlson,karena mata pria ini terlalu tajam. Sepertinya bisa menembus isi hati orang lain.
Setelah keheningan yang cukup singkat dia mendengar Carlson berkata
" Ya aku sudah tau"
Ariella memberinya pandangan kosong, manusia macam apa ini, dia memintanya untuk memujinya ,dia sudah memuji lalu dia hanya menjawab seperti itu.
Setelah berputar-putar berjalan ke area daging segar, Ariella memilih ikan segar, bersiap untuk memasak ikan rebus untuk Carlson.
Dia menunjuk ke ikan yang dipilih dan dengan lembut berkata
"Hallo tolong bantu aku mengambil ikan ini,lalu bantu aku mengirisnya"
si penjual ikan adalah seorang anak muda,saat ia melihat Ariella wajahnya memerah, dia mengangguk dengan cepat mengambil tindakan untuk membunuh ikan dan mengirisnya.
Akhirnya dia mengambil beberapa kantong dan meletakkan fillet ikan di tangannya dan menyerahkannya kepada Ariella.
"Ambil yang benar dan selamat datang kembali"
Ariella sambil tersenyum mengambil kantong ikan
"Terima kasih"
Meninggalkan toko ikan Ariella berjalan menuju area sayuran, hanya berjalan dua langkah, di samping telinganya terdengar suara Carlson
" kamu sangat populer"
Ariella meraih dan mengaitkan lengan Carlson dan tersenyum dengan ceria
"Karena aku sangat luar biasa'"
Tubuh Carlson lebih sedikit melekuk menarik lengannya menjadi memegang tangannya ,menggandengnya lanjut berbelanja.
Setelah membayar ,tugas membawa kantong secara alami menjadi tanggung jawab Carlson.
Memandang tangannya yang penuh,dirinya malah sangat santai. Ariella tersenyum manis ,hatinya senang memiliki suami yang begitu perhatian.
Dia juga memperhatikan detail kecil yang sangat mengharukan,disaat Carlson datang ke supermarket bersamanya ,dia tidak membawa ponsel kerjanya.
Dia dengan sepenuh hati menemaninya berbelanja.
Sepanjang jalan dua orang tak lagi berbicara,kembali kedalam rumah Carlson memasukkan bahan-bahan makanan ke dalam dapur.
"Malam ini aku akan memasak bersamamu" ucap Carlson
Ariella menatapnya ,tersenyum dan berkata
"Kamu lebih baik tetap bertanggung jawab untuk mencuci piring,lagipula aku hanya membuat dua lauk ,akan segera siap"
Dia merasa Carlson disamping akan mempengaruhinya memasak,jadi lebih baik membiarkannya pergi.
Carlson berfikir bahwa dirinya benar-benar tidak mahir dalam masalah dapur, jadi dia mendengarkan perkataan Ariella.
Ariella awalnya memasukkan beras kedalam panci, mencuci sayur, menyiapkan bumbu lalu terakhir merebus ikan.
Orang lain memasak ikan rebus suka menambahkan tauge ,tetapi Ariella malah suka menambahkan beberapa bawang bombay kedalamnya.
Tidak butuh waktu lama ,ikan rebus selesai Ariella mencicipinya terlebih dahulu dan merasa rasanya lumayan.
Barulah memanggil Carlson yang masih sibuk bekerja untuk keluar makan.
Karena pengalaman terakhir Ariella hanya menyiapkan sepasang sumpit bersama,mengambil ikan dan beberapa bawang bombay ke dalam piring Carlson dan menatapnya.
"kamu cepat coba enak tidak?"
Carlson mengerutkan kening menatap bawang bombay ,tangan yang memegang sumpit tidak bergerak ,Ariella menyadarinya dan bertanya.
"Kamu tidak suka makan bawang bombay?"
"Tidak"
Carlson tidak mau mengakui pada Ariella bahwa dia alergi terhadap bawang bombay.
Mengingat terakhir kali tidak makan hidangan yang diambilkan Ariella untuknya ,dia marah dan pergi kerumah temannya dan menginap satu malam.
Jika kali ini dia tidak makan lagi.....
Carlson melihat kearah Ariella ,menatap mata kecilnya dan tanpa berfikir panjang mengangkat sumpit dan memakannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Evan
yeyeye ada yang sewet sama si bombay lanjut
2022-03-15
0
Brexs Adun
kasian alergi tp takut menyinggung
2022-02-16
1
Desi Ummu Ihsan
Waduh....bilang donk bos kalau kamu alergi bawang bombay...ntar kalau kamu makan bahaya lagi
2022-02-06
2