Keluar dari Restauran Lily , Ariella keluar dengan perasaan bersalah.
Ketika melihat tidak ada orang yang di kenalnya , ia menghela nafas lega.
Makan siang bersama suaminya sendiri masih harus khawatir di lihat oleh orang lain.
Jika di pikirkan dia merasa agak sedikit lucu.
Ariella menghela nafas tanpa daya, jika tau Carlson akan menjadi presdir baru di Perusahaan tempatnya bekerja.
Apakah ia masih akan menikahinya dengan mudah.
Masalah ini Ariella juga tak bisa memberikan jawaban untuk dirinya sendiri.
Dia juga tak ingin memikirkannya.
Kembali ke kantor Ariella menerima pemberitahuan dari manager divisi agar beberapa rekan yang bertanggung jawab atas proyek penawaran PT.Canic untuk bersiap-siap karena nanti sore akan membahas ini dengan presdir.
PT.Canic adalah perusahaan pengembang game dan juga merupakan anak perusahaan dari Grup Gu yang terkenal.
Grup Gu adalah salah satu perusahaan terbesar disini.sangat banyak perusahaan yang ingin bekerja sama dengan Grup Gu, sehingga tidak mudah untuk memenangkan penawaran dari begitu banyak perusahaan yang menawar.
Proyek penawaran PT.Canic adalah prioritas utama dari proyek kantor di tahun ini.
Carlson baru menjabat sebagai presdir dapat di mengerti bahwa dia mementingkan kemajuan dan persiapan proyek ini.
Tetapi Ariella merasa tidak nyaman.
Pada siang hari dia sudah kesal karena Carlson dan dia harus bekerja dengannya di sore hari.
dia khawatir pekerjaannya akan terpengaruh olehnya.
Ariella dan rekan-rekan di kelompoknya sudah terlebih dahulu keruang rapat dan juga menyiapkan materi yang di perlukan.
Tetapi hatinya masih tidak tenang.
"Ariella" Linsey berbisik dan berkata
"kemampuan kerjamu itu kami semua sangat jelas ,jangan terlalu khawatir"
Ariella menyeringai dan tidak berbicara.
Linsey juga salah satu tim proyek, dia adalah seorang gadis yang bermulut manis tapi tidak pandai melakukan sesuatu .
Karena itu banyak hal yang menjadi tanggung jawab Ariella.
Linsey hanya membantunya sedikit.
Rekan kerja lainnya ,william mendekat ke samping Ariella dan berkata.
"Ariella jika ada kamu yang memimpin kami untuk mempersiapkan proyek ini tidak akan ada masalah"
"Bagaimanapun lebih baik untuk tetap waspada dan berhati-hati" jawab Ariella.
Ariella adalah pemimpin tim dari proyek ini.
Dia memiliki tanggung jawab yang paling besar.
Tentu saja memiliki banyak kekhawatiran daripada yang lain.
Dan juga proyek ini adalah proyek pertama yang di pegang Ariella setelah Carlson menjabat.
Selain dia harus berprestasi dalam pekerjaan dia juga harus memberikan kesan yang baik untuk suaminya.
Dikemudian hari hidup dengan Carlson tidak boleh membuatnya meremehkannya.
'Presdir'
Tidak tau siapa yang memanggilnya, mata semua orang segera beralih menuju pintu ruang rapat.
Ariella juga tidak terkecuali dia mendongak dan melihat Carlson yang memasuki ruang rapat dengan elegan di temani dengan dua asistennya.
Ketika makan Carlson menggunakan pakaian casual, namun saat ini ia sudah mengganti pakaiannya dengan satu set jas berwarna silver dengan kemeja putih dan dasi bergaris biru putih.
Auranya terlihat lebih dingin.
'Presdir' semua berdiri.
"silahkan semuanya duduk" Carlson mengucapkannya dengan datar.
Lalu dia duduk di kursi utama.
kemudian dia memberi isyarat kepada Henry untuk memulai rapat.
Carlson tidak melihat dirinya sedikitpun, Ariella menghela nafas lega hatinya jauh lebih ringan.
sebenarnya dari kemarin dan hari ini ketika melihat kinerja Carlson ,sikapnya yang memisahkan urusan pribadi dan pekerjaan bahkan lebih profesional dibandingkan dengannya.
Ariella adalah pemimpin dari proyek ini tentu saja dia yang akan mempresentasikan rincian tentang proyek ini.
Karena dia biasanya serius dalam pekerjaannya banyak perincian yang merupakan hasil pekerjaannya ketika menjelaskan kepada sekelompok dewan eksekutif termasuk presdir.
mengenai analisis situasi tertentu.
Ariella sama sekali tidak gugup tapi bahkan mempresentasikannya dengan sangat baik.
Setelah selesai Ariella menerima tepuk tangan.ketika dia membungkuk dan mengucapkan terima kasih dia merasakan tatapan mata yang menyorot padanya.
Ketika dia mendongak dan melihatnya, bertatapan dengan tatapan mata Carlson yang dalam dan sulit di pahami.
Melihat Ariella menatapnya Carlson tersenyum padanya . Itu adalah senyum sopan yang sempurna tanpa cela. tatapan murni seorang atasan kepada bawahannya tanpa perasaan pribadi.
Ariella secara spontan membalas dengan senyum sopan dan santun. harus memisahkan masalah pribadi dan pekerjaan dengan jelas.
Dikarenakan ada presdir baru yang duduk dan Carlson juga menunjukan ekspresi dingin tampak seperti dewa di langit yang tidak berbaur dengan manusia.
Memberi kesan membuat jarak yang jauh dengan yang lain.
Jadi semua orang merasa gugup. Namun dikarenakan persiapan yang matang Carlson secara pribadi yakin dengan kelompok mereka.
Jadi bisa di bilang rapat kali ini sukses.
Setelah rapat di bubarkan para anggota proyek sangat bersemangat. seketika melupakan para dewan eksekutif
Sambil berjalan dan mengobrol. William meletakkan tangannya di pundak Ariella.
"Ariella jika kali ini kita dapat memenangkan proyek PT.Canic itu benar-benar hal yang sangat dibanggakan" ucap william
Hati Ariella juga sangat senang,sesaat juga tidak memperhatikan seberapa dekat postur william dengan dirinya.
Dia masih tersenyum sambil mengangguk
" selama semua bekerja keras,tidak ada yang tidak bisa dilakukan" jawab Ariella.
"Ariella"
Tiba-tiba suara dingin Carlson terdengar dari belakang.membuat tubuh Ariella sedikit kaku.
Kemudian dia berbalik dan dengan sopan berkata
"presdir ada apa mencariku?"
"Ariella kamu adalah ketua tim PT.Canic presdir memilik banyak detail untuk di bicarakan denganmu"
Bukan Carlson yang berbicara, tetapi Daiva yang ada di sebelahnya.
Daiva telah bekerja di samping Carlson selama bertahun-tahun.
Tentu saja sangat jelas mengetahui apa yang di pikirkan dalam hati Carlson saat ini.
Presdir mencari Ariella untuk lebih memahami tentang situasi kerja.
Anggota yang lainnya juga merupakan orang pintas yang dengan cepat menemukan alasan untuk kabur.
Membiarkan Ariella seorang diri berada di samping Carlson.
Carlson berjalan mendekati Ariella kemudian berkata
"Ariella "
Ariella tanpa sadar mundur dua langkah untuk membuat jarak dengan Carlson.
"Presdir katakan saja ada masalah apa" ucap Ariella
Carlson kembali mendekatinya lagi
"saat ini aku hanyalah Carlson suamimu"
Ariella kembali mundur dan juga melihat sekeliling .
"presdir ini masih jam kerja" ucap Ariella.
Mendengar perkataan Ariella alis Carlson perlahan mengerut,mata hitam di balik kaca mata berbingkai emas itu sedikit memicing.
Tampak sedikit marah ,tetapi karena didikannya membuatnya untuk tidak mudah marah.
Setelah beberapa saat dia berkata dengan ekspresi serius.
"Ariella meskipun aku tau dengan jelas bahwa kamu tidak memiliki hubungan dengan pria itu,tetapi melihatmu yang merangkulmu dengan mesra ,sebagai suamimu aku bisa cemburu"
Ariella jelas tidak menyangka Carlson bisa mengatakan hal seperti itu padanya.
seketika wajahnya panas dan memerah dan akhirnya dia tersenyum.
"presdir tenang saja ini tidak akan terjadi lagi di masa depan" ucap Ariella.
"Presdir?" mata dibalik kacamata berbingkai emas itu memicing ia benar-benar marah.
"presdir kamu sibuk jadi aku akan turun dulu"
ucap Ariella.
Ariella tidak tau bahwa Carlson marah, ia berbalik dan pergi setelah berbicara.
Carlson melihat Ariella masuk kedalam lift dengan mata dinginnya.
"presdir masih ada beberapa dokumen yang perlu anda lihat"
Daiva segera mengingatkan.
Carlson melangkahkan kaki menuju ruang kerjanya.kembali mengeluarkan kalimat dingin.
" Apa kalian para wanita memang bersikap kuat seperti itu?"
♥️♥️♥️♥️♥️♥️
Guys untuk judul ini aku updatenya sehari satu bab ya,,karena ga punya banyak waktu.
kerjaanku full jadi harap maklum
oh ya sorry yaa kalo masih berantakan.
jangan lupa follo instagram aku
@yunith_nitha
thankyou baby
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Rafanda 2018
malas sama karakter ariella
2023-10-31
0
Irat Tok
hahahaha
bos jeles neh
jgn bucin donk bossss
2023-01-30
0
Pearlshop Lombok
kapan cair nya sikap dua org ini..😃😂
2022-11-05
0