Gosip itu sangat menakutkan, Ariella pernah mengalaminya.
Jika rekan-rekan kantornya melihat ia duduk di mobil presdir baru ketika datang ke kantor.
ia khawatir semua gosip itu dapat membunuhnya.
Jadi ketika Carlson meminta Ariella untuk pergi ke kantor bersama ,ia tidak berfikir dan langsung menggelengkan kepalanya untuk menolak.
Meskipun tidak menaiki mobil Carlson,tetapi mereka tiba di kantor dengan waktu yang hampir bersamaan.
Ketika Ariella dan staf lainnya sedang menunggu lift, Carlson juga sampai di lift khusus presdir dengan dua asistennya.
Dia tadinya ingin pura-pura tidak melihatnya,tapi ia merasa tidak sopan.
jadi ia mengikuti staf yang lainnya untuk menyapa.
"Presdir Carlson, selamat pagi."
"Ya" Carlson menjawab dengan dingin.
matanya melihat sekeliling sekilas,lalu melangkah masuk ke dalam lift.
meninggalkan kesan punggung dingin kepada semua orang.
sikap dingin Carlson tidak merusak antusiasme para staf.
mereka sangat semangat membahas presdir baru ini.
Ariella tidak berpartisipasi di dalamnya. Tetapi dalam hatinya ia merasa sedikit lucu.
Sikap memisahkan urusan pribadi dan pekerjaan benar-benar terlihat sangat jelas.
Saat ini ia teringat kata-kata di internet untuk menggambarkan Carlson.
'Pria yang pantang di dekati'
Setelah masuk ke kantor Ariella benar-benar tidak memikirkan masalahnya dengan Carlson.
sepenuh hati mengabdikan diri kepada pekerjaannya.
Baru-baru ini Ariella dan rekan-rekan di divisi yang sama sedang sibuk mempersiapkan proyek penawaran PT. Canic.
Melihat bahwa deadline sudah dekat, pekerjaan Ariella juga masuk kondisi tegang.
Ketika ia sibuk bekerja,bahkan dia tidak punya waktu untuk makan siang.
Di kantor Ariella di kenal karna gila kerja, sudah merupakan hal normal dia sibuk hingga melupakan makan siangnya.
Tidak ada yang benar-benar peduli padanya.
Tapi hari ini ketika dia sibuk dan lupa waktu ,dia menerima telpon dari Carlson.
Ariella melihat ke sekeliling, akhirnya dengan berhati-hati mengangkat telpon.
"ada masalah?" jawab Ariella.
intinya ketika berada di kantor jika tak ada masalah maka jangan menelponnya.
jangan biarkan orang lain tau hubungan diantara mereka.
Carlson tidak menyangka bahwa kalimat ini yang diucapkan Ariella pertama kali.
Terdiam sebentar kemudian berkata.
"Pekerjaan memang penting, tetapi tidak boleh kelaparan" suaranya masih datar namun terdengar nada kekhawatiran.
wajah Ariella memanas dan berkata
"Ya aku tau"
Carlson disisi lain sudah tidak berbicara lagi.
Ariella juga tidak tau harus berkata apa lagi.
Dia menutup telpon setelah mengucapkan selamat tinggal.
saat itu Carlson berbicara lagi di saat-saat terakhir.
"Aku berada di kamar 1808 Restaurant lily"
Ariella secara naluriah mengangguk
"kalau begitu makanlah aku tidak akan mengganggumu" jawab Ariella.
"Ariella" suara Carlson terdengar lebih keras.
setelah beberapa detik lanjut berkata
"aku menunggumu"
"Tidak perlu" Ariella ingin menolak,tapi ia tak bisa mengucapkan kata penolakan.
Dan telpon itu telah di tutup.melihat Layar ponsel yang gelap alis Ariella sedikit terangkat.
akhirnya menghela nafas tanpa daya.
Dia punya Alasan apa untuk menolak makan siang dengan suami yang baru menikah dengannya.
Restaurant lily adalah hotel bintang lima di dekat kantornya.
harganya sangat mahal, tentu saja Ariella jarang datang kecuali ada jamuan klien penting perusahaan.
ketika tiba di restauran lily, Ariella masih berfikir jangan sampai bertemu dengan orang yang di kenal.
siapa sangka ia bertemu dengan asisten khusus Carlson yang bernama Daiva.
Ariella ingin pura-pura tidak melihatnya, tetapi orang itu malah memanggilnya.
"nona Ariella,presdir meminta ku untuk menjemputmu"
Ariella tersenyum dengan canggung,dengan cepat mengikuti langkah Daiva.
Dia dan Carlson jelas-jelas pasangan yang sah
tetapi sekarang mereka seperti sedang berselingkuh.
Benar-benar sangat canggung, sehingga sulit untuk di jelaskan.
Ketika tiba di kamar 1808 Ariella kembali melihat Asisten lain dari Carlson, yaitu Henry.
Carlson mengambil inisiatif untuk bangkit dan membantu Ariella untuk melepaskan jaketnya.
menggantungnya di gantungan samping.
lalu menarik kursi untuk Ariella duduk.
kemudian berkata.
"Daiva dan henry sudah bekerja dengan ku selama bertahun-tahun,mereka juga tau tentang kita"
Ariella mengangguk. Tidak berbicara hanya memandang Daiva dan Henry.
Henry dan Daiva mengangguk dan tersenyum sopan padanya,tidak mengatakan apapun lalu mereka meninggalkan ruangan itu.
Carlson mengambil semangkuk sup dan menyerahkannya pada Ariella.
"Dalam beberapa tahun terakhir aku melakukan beberapa bisnis jadi ada beberapa orang yang mengikuti di sampingku" ucap Carlson.
Mendengar Carlson berinisiatif menjelaskan ,hari Ariella sangat senang,tersenyum padanya.
"Ya aku bisa mengerti" jawab Ariella.
Di pagi hari ada bibi pengurus rumah yang mengirimkan sarapan,dan di sampingnya ada pengikut seperti henry dan Daiva yang memiliki kemampuan.
Latar belakang Carlson mungkin rumit daripada yang ia pikirkan.
Ariella tak ingin menggali lebih dalam.
Lagipula ia sudah menyetujui menikah dengannya.
Ariella hanya berfikir bahwa orang ini terlihat lumayan.
Dan lagi bukan karna latar belakang keluarganya.
Ariella tidak banyak bertanya,Carlson juga tidak banyak bicara, keduanya menikmati makanan dalam diam.
selain itu Carlson sejak kecil sudah di didik untuk tidak berbicara selama makan.juga tidak biasa berbicara di meja makan.
Makan siang ini dilewati dengan sangat hening.
ketika keduanya meletakkan sumpit mereka, Carlson kembali berkata.
"Lain kali walaupun sangat sibuk bekerja,jangan lupa untuk makan".
Ariella mengangguk " aku akan memperhatikannya"
Ariella menjawab dengan alakadarnya.
Carlson tampak tidak puas dengan jawaban Ariella dan berkata
" Dikemudian hari makan siang bersamaku"
Nada bicara Carlson sedikit memerintah,namun Ariella bukannya tidak menyukainya,ia mendongak dan berkata.
"Terima kasih atas perhatian presdir"
"Presdir???" jawab Carlson mengerutkan keningnya
"kenapa kamu memanggilku presdir, jadi kamu mau mendengar apa yang di katakan presdir padamu?"
Pria ini dengan sangat cepat menggunakan statusnya untuk menekannya.
Ariella bekerja keras selama Tiga tahun di perusahaan ini.
Biasanya bisa di bilang orang yang waspada.
tapi sekarang ia benar-benar tidak tau bagaimana menghadapi Carlson.
Carlson mengambil kesempatan dan kembali berbicara.
" kalau begitu sudah di putuskan"
Ariella tidak ingin berkencan seperti ini dengan Carlson setiap siang, tetapi juga tidak memiliki alasan untuk menolaknya.
Jadi ia hanya bisa menganggukan kepala menyetujuinya.ia malah menemukan alasan yang sangat konyol untuk melarikan diri dari situ.
Melihat sosok Ariella yang terburu-buru melarikan diri, pandangan mata Carlson sedikit menggelap.
jarinya mengetuk meja dengan pelan seperti merencanakan sesuatu.
"Tuan muda" seseorang yang tampaknya berusia 50thn mengetuk pintu dan menyeka pikiran Carlson.
Carlson mendongak dan melihat,pandangan matanya dingin.
"ada masalah?" ucap Carlson.
wanita itu berkata
"apakah makanan ini sesuai selera anda"
Carlson memiliki penyakit penyuka kebersihan,hampir tidak makan di luar.
tetapi Restauran ini adalah bisnis dibawah namanya.
kamar elegan bernomor 1808 ini juga di rancang khusus untuknya sesuai dengan selera kesukaannya.
Tentu saja makanannya juga ada yang menyiapkan secara khusus untuknya.
makanan Carlson dari kecil menjadi tanggung jawab untuk wanita tua itu,ia orang yang jelas paling tau selera Carlson.
"dikemudian hari siapkan 2 hidangan yg tidak terlalu pedas"
bukan menjawab namun Carlson malah memberikan perintah.
Ariella menyukai makanan pedas,namun carlson menyukai makanan yang rasanya ringan.
Ariella tidak memberi tahu Carlson ,tetapi Carlson sudah mengetahuinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Adiba Shakila Atmarini
pasangn yg unik..tpi q ska bcax.trkdng lcu.
2023-08-22
0
Angelina Sitinjak
up min
2022-10-25
0
Christina Hartini
apa diruangan Ariela dipasangi cctv yg dipantau langsung oleh Presdir ya Krn tau kl isterinya blm makan siang
2022-08-25
0