Bibir tipis Carlson bergerak tapi tidak berbicara hanya saja kedalaman matanya tidak bisa dipahami.
menatap punggung Ariella dan berfikir beberapa detik,kemudian berbalik badan menuju ruang kerja.
dalam tiga tahun terakhir Ariella menyewa rumah dan tinggal sendirian.
beberapa hidangan rumahan dia sudah bisa menguasainya.
dengan cepat dia sudah menyelesaikan masakannya.
ada dua lauk dan satu sup di hidangkan diatas meja.
."Carlson kamu sudah bisa makan" ucapnya sambil mengetuk ruang kerja Carlson
membuka dengan pelan karena tidak mendengar jawaban darinya.
Carlson sedang menelpon didalam ruang kerja.
Ariella mendengar Carlson berkata.
"hal-hal ini kamu tangani,tidak harus selalu melaporkan padaku" setelah selesai berbicara carlson langsung menutup telpon.
ketika mendongak dia bertatapan dengan Ariella,dengan dingin berkata.
"ada masalah?" tanya carlson
"kamu sudah bisa makan."ariella tersenyum,
tidak terlalu berani memandangnya.
"aku akan keluar" jawab carlson.
keduanya duduk berseberangan,makan dengan serius tidak ada yang memecah kesunyian.
suasananya tampak membosankan.
Ariella menggerakan bibir beberapa kali untuk menemukan topik pembicaraan.
ketika berhadapan dengan pandangan acuh carlson dia menelan kembali berkataan nya .
setelah makan, carlson menawarkan untuk mencuci piring.
Ariella tidak menolak, dia bersedia berbagi pekerjaan rumah dengan nya .
Ariella merasa sangat senang.
Dari tampilan canggung Carlson dapat di lihat bahwa dia belum pernah melakukan hal- hal seperti ini sebelumnya.
Tetapi benar juga seorang Presdir Perusahaan besar mana mungkin melakukan hal- hal sepele seperti mencuci piring.
Praanggg.....
Mendengar suara mangkok Porselin yang pecah dari arah dapur.
Ariella segera bangkit dan berjalan ke sana.
Yang ada di pandangannya adalah Carlson yang sedang memegang mangkok di tangannya tercengang melihat mangkok yang pecah.
" Lebih baik aku saja" Ariella berjalan mendekat dan ingin mengambil mangkok dari tangan Carlson.
"Tidak perlu aku saja" Carlson menyingkirkan tangan Ariella yang terulur.
Dengan nada suara yang tidak berubah.
"Carlson,,sebenarnya...,.."
Ariella melihat pandangan Carlson yang teguh dan tidak melanjutkan ucapannya.
Hanya bisa mengangguk dan meninggalkan dapur.membiarkn Carlson melanjutkan pekerjaannya.
Meskipun keduanya merupakan pasangan suami istri yang sah. Tapi bagi Ariella,Carlson masih merupakan pria yang tidak terlalu familiar.
Dia ingin mengenalnya tentang segalanya mengenainya.
Melakukan yang terbaik untuk menjadi istri yang baik.
Hanya saja identitas Carlson ,dia merasa berbeda dengan Carlson yang saat ia mengajak menikah Ariella.
Ariella duduk di ruang tamu,mengambil remot dan menyalakan TV dengan asal memilih saluran berita.
Saat menonton TV, sesekali melihat kesamping kearah dapur .
Melalui pintu kaca, ia dapat melihat Carlson yang sedang serius dan berkonsentrasi mencuci piring.
Dia diam - diam menghela nafas dalam hati.
Ternyata pria ini ketika sedang mencuci piring pun bisa begitu menariknya.
Mungkin tatapan Ariella yang terlalu panas, Carlson menoleh melihatnya.
Pandang mata mereka bertemu, Ariella melihat sedikit tatapan dingin di mata Carlson.
Kemudian dia tersenyum sopan tanpa cela.
Dikarenakan dia tertangkap disaat mengintipnya, wajah Ariella sedikit memerah.
mengalihkan pandangannya ke layar TV.
Dalam benaknya semuanya adalah Carlson.
Pria ini begitu menarik ketika bekerja,bahkan ketika mencuci piring saja begitu menariknya.
seperti tak ada sisi jeleknya.
Setelah membersihkan dapur, Carlson kembali keruang tamu, melihat Ariella sedang melamun. Dia menatap wajah lembutnya.
setelah beberapa detik baru berkata.
"Ariella"
suara Carlson yang begitu enak di dengar, tiba- tiba dia merasakan wajahnya memanas.
Carlson duduk di sisi sofa.
"ada yang ingin aku bicarakan denganmu"
"oke" Ariella menjawabnya.ia juga ingin membicarakan sesuatu dengannya.
pandangan mata Carlson menyapu dari atas ke bawah.
kemudian berkata.
"Ariella, hari ini di kantor....." belum selesai carlson berbicara Ariella sudah memotongnya.
"memisahkan urusan pribadi dan pekerjaan, aku mengerti ini.Sebenernya aku juga tidak ingin orang- orang membicarakan di belakang mengenai hubungan pribadi kita." ucap Ariella.
Ariella sudah bekerja keras di perusahaan ini selama 3 tahun untuk mencapai hasil seperti hari ini.
Dia masih ingin mendaki ke posisi atas dengan usahanya sendiri.
Wajah Carlson tenang,tapi matanya dibalik kacamata berbingkai emas itu memancarkan cahaya yang tidak mudah di tebak.
"untuk status sebagai presdir,aku tidak bermaksud menyembunyikannya dari mu. Hari ini bertemu dengan mu di situasi seperti itu aku tidak tau apa pemikiran yang ada di hatimu, jadi aku tidak mengumumkannya keluar. Tapi untuk hal itu aku tidak ingin membunyikannya seterusnya" ucap Carlson.
"aku tau" Ariella mengangguk kemudian kembali berkata
"pekerjaan dan masalah pribadi benar-benar terpisah untuk ku, aku yang tidak ingin membawa kehidupan pribadiku kedalam pekerjaan"
Ketika Ariella dan Carlson mendaftarkan pernikahan itu adalah masalah mereka berdua.
Ariella merasa tidak perlu secara khusus mengumumkan kepada orang-orang di perusahaan.
pertama karna dia tak ingin mempengaruhi pekerjaannya,kedua ia tak tau seberapa jauh pernikahan ini akan berjalan.
Melihat pandangan mata Ariella yang tegas,ia diam sesaat.
Carlson kemudian berkata.
" Apa kamu memberi tahu keluargamu mengenai pernikahan kita?"
Ariella menggelengkan kepalanya.
tidak ingin berbicara lebih banyak mengenai keluarganya.
"Aku baru saja mengambil alih perusahaan, ada beberapa hal yang harus ku urus sendiri secara langsung. Jika kamu tidak keberatan setelah mengurusi urusan ini, aku ingin mengunjungi ayah dan ibu mertua" ucap Carlson.
berbicara sangat tenang dan bisa menebak bahwa Ariella tidak menyebutkan masalah pernikahan mereka kepada keluarganya.
"Tidak perlu" Ariella tiba-tiba menolak.
Tetapi merasa ini tidak pantas diucapkan.
"aku memiliki masalah dengan keluargaku,sudah lama tidak saling berhubungan. Hal ini akan kita bicarakan nanti ya" jawab Ariella.
keluarga. ketika mengucapkan kata ini hati Ariella terasa sakit membuatnya sesak sejak tiga tahun lalu keluarganya itu sudah bukan keluarganya.
Dia sudah tidak bisa pulang kesana.
"Ariella" Carlson memanggil namanya dan berkata.
"kamu tidak lagi sendirian,kamu memiliki aku" nada Carlson sangat datar karna suaranya sendiri sudah sangat enak di dengar bagi Ariella.
Ada sedikit perasaan yang berbeda.
Kalimat ini jelas-jelas bukan kata-kata cinta membuat hati Ariella memiliki perasaan yang tak bisa di jelaskan.
meskipun beberapa tahun ini dia melewati hidup dengan bekerja dengan gigihnya.
namun ketika memikirkannya di tengah malam.dia masih merasa sedih dan meneteskan air mata.
"Ariella" setelah diam beberapa detik Carlson berkata
"kita sudah menikah, aku benar-benar secara tulus untuk menghabiskan seumur hidupku bersamamu"
tidak di sangka Carlson tiba-tiba berkata begitu . Ariella juga terdiam mendongak menatapnya.bertatapan dengan pandangan matanya yang tulus. dia juga berkata.
" aku juga bertekad untuk melewati hidup bersamamu seumur hidup."
Carlson menatap wajahnya yang cantik,terdiam beberapa saat dan berkata
"kalau begitu Ariella apakah kamu bisa berjanji padaku,apapun yang terjadi jangan mengucapkan kata pisah dengan mudah"
"Ya " Ariella mengangguk
"aku akan berusaha menjadi seorang istri yang baik"
yang Carlson katakan tadi membuat Ariella tenang.
♥️♥️♥️♥️♥️
hay hay jangan bosen yaa,,cerita ini bakal seru kok.
Ariella masih belum tau Carlson yang sebenarnya...masih banyak kejutan di kelanjutan ceritanya.
pantengin terus yaah...
thankyou🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Deni Kuching
5tx
2023-02-20
1
Erlita Elis Elis
ayooo lnjut truuuus makin seru nich
2022-11-14
0
Christina Hartini
saling jujur, saling percaya dan komunikasi yg baik akan menguatkan suatu hubungan utamanya hubungan antara suami dan istri 🤭😘
2022-08-25
0