Kedatangan Rifqan

Keesokan paginya. Setelah aku memandikan Mila, dan menyuruhnya untuk tetap bermain boneka dikamar. Akupun menuju kedapur untuk mengambil sarapan untuknya.

Ya, yang pastinya aku terus membawa pisau ini bersamaku. Untuk berjaga-jaga jika Hesty memang memiliki dendam, atas apa yang aku perbuat padanya tadi malam.

Nyatanya bukan seperti itu. Aku benar-benar terkejut, karena apa yang aku lihat jauh berbeda dari apa yang aku fikirkan barusan.

Aku melihat Hesty sedang menyajikan sarapan diatas Meja.

"Eh, Andita. Selamat pagi." Sapa Hesty seakan tidak terjadi apa-apa.

Aku diam tidak menyahutnya dan berjalan menuju kearah kulkas untuk mengambil sayur.

"Andita, duduk saja. Jangan sungkan ! ngapain Ambil sayur lagi? ini aku sudah masak sayur kok."

Aku melihat kearahnya. sedang kuteliti dari rawut wajah Hesty adakah niat yang terselubung dari sikap baiknya sekarang. Tapi aku tidak mengetahuinya. Yang jelas aku harus hati-hati, jangan sampai aku masuk kedalam perangkap Hesty.

"Halo? Kenapa bengong.. Tu nasi kamu sudah aku siapin dalam piring. Silahkan duduk !"

"Tidak usah. Aku mau melihat Mila."

"Nah.. Itu mas Tio udah bawain Mila." Sahut Hesty Kembali.

Dan kulihat kearah samping kanan mas Tio sedang berjalan sambil menggendong Mila. Hhmm baru pertama kali ini hal itu di lakukan mas Tio dan terlihat sangat janggal juga asing sekali dimataku.

"Sayang, kamu duduk disini ya?" Ucap mas Tio lalu meletakkan Mila diatas kursi disamping kirinya. Sedangkan disebelah kanan sudah ada Hesty.

"Sudah lah Andita.. duduk saja nggak usah bengong gitu ! Apa lagi yang harus ditakutkan sih? Bukankah sebaiknya kita harus menghindari pertengkaran ini. Demi Mila."

Jelas mas Tio yang membuatku tambah bingung.

Yasudah, apa yang harus kutakutkan. Lagian aku harus menghadapi mereka, supaya mereka tidak menganggapku remeh. Dan aku pun melangkah untuk duduk disamping Mila.

"Dita.. Itu pisaunya disimpan saja ya? Nggak baik lho mengang-megang pisau." Ucap mas Tio dengan sangat lembut.

"Pisau ini harus tetap ditangan ku, untuk berjaga-jaga."

"Sudah mas, nggak papa.. biarkan saja. lagian Andita itu orang baik, dia tidak akan melukai kita. Ia kan Andita?" Jelas Hesty yang sok baik itu. Dan aku tidak mau menyahutnya.

"Ma, Miya matan ya?"

"Ini nak, biar mama Hesty yang ambil nasinya." Ucap Hesty dan langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Nggak usah, aku bisa sendiri." Jawabku lalu ku ambil Nasi dan sayur untuk Mila.

"Mas? Silahkan dinikmati.. ini sayur Sup spesial bikinan aku." Ucap Hesty pada mas Tio.

"Wah, ini pasti enak banget." Jawab mas Tio. Aku pun menatap kearah mangkuk yang berisikan sup. Dan itu benar-benar membuatku tertawa keras.

"Ha ha ha. ini sup kamu bilang Hesty?" tanyaku.

"kenapa memangnya?" Hesty terlihat kesal.

"Kok bening banget? mungkin maksud kamu sayur bening kali bukan sayur sup." Aku tau, ternyata Hesty mau menunjukkan padaku kalau dia juga bisa memasak.

"Kamu meremehkan Aku ya Dit? coba rasakan dulu, baru kasih komentar !" Hesty terlihat sangat marah.

"Nggak ah, nanti ada racunnya lagi." Jawabku hingga membuat Hesty langsung bangun dari tempat duduknya untuk menghampiri ku. Akupun semakin menggenggam pisaunya agar dia tidak berani macam-macam.

Kulihat mas Tio sudah menyantap sup itu tapi rawut wajahnya malah terlihat seperti biasa saja. Lebih tepatnya sup itu tidak begitu enak dimulutnya. Karena aku sangat menghafal bagaimana sikap mas Tio jika dia makan sesuatu yang enak dilidahnya.

"Nih lihat ! aku cobain punya kamu. Aku nggak mati kan?" Setelah mencoba punya ku Hesty pun kembali ke tempat duduknya.

Dikarnakan aku sudah percaya bahwa sup ini sudah aman, aku pun mencoba untuk mencicipinya.

"Ini supnya kamu pakai penyedap saja kan. Tidak ada bumbu olahan sendiri, jadi rasanya berbeda dari sup yang sering aku buat." Jelas ku pada Hesty dan kulihat wajahnya bertambah kesal.

"Sudah-sudah.. Hesty? coba kamu katakan apa yang kamu usulkan padaku tadi malam." Mendengar ucapan mas Tio, wajah kesal Hesty langsung menghilang.

"Oh iya mas, aku sampai lupa. Gini lho Andita, aku itu punya penawaran yang sangat istimewa buat kamu."

"Tawaran apa?"

"Aku tau, Kamu itu sebenarnya orang baik Andita. Jadi, sudah aku putuskan dengan keadaan jasmani dan rohaniku yang sehat juga dengan pemikiran yang sadar.. bagaimana kalau kamu itu tetap menjadi istri mas Tio." Ucap Hesty sambil tersenyum

"Hah?"

"Iya Dit, kita sama-sama menjadi istri mas Tio dan tinggal satu rumah. Pasti akan sangat seru. Sesekali kita akan shopping bersama, bisa kesalon berdua. Bagi-bagi tugas rumah.. Kalau soal jatah dari mas Tio.. kita bisa dapatin bersamaan. Bertiga diatas ranjang pasti akan lebih nikmat. Iya kan mas Tio?" Mas Tio pun mengangguk dengan ekspresi wajah yang sangat senang tapi sedikit licik.

"Nggak waras kalian berdua. Iihh.. amit-amit ! Jijik aku." Aku pun langsung bangun sambil memegang pisau kembali, lalu menggendong Mila dan menuju keruang tamu. Ah, untuk makan saja aku jadi sangat jijik setelah mendengar ide gila Hesty.

"Hmmm Rifqan datangnya nanti sore. Padahal aku sudah benar-benar nggak betah lagi disini. Ya,, aku juga nggak bisa menyuruhnya untuk cepat kan? Sudah membantuku saja aku bersyukur banget." Aku pun mengambil handphone dan menelvon putri.

"putri?"

"Iya Dita. Duh Dit.. maaf ya? aku belum dapat pekerjaannya."

"Belum ya? gimana nih.

padahal aku mau keluar dari rumah hari ini."

"Lho kenapa?"

"Mas Tio sudah membawa perempuan lain kerumah ini, dan ternyata dia tetanggaku sendiri."

"Apa Dit kok bisa? gimana ceritanya.."

"Panjang ceritanya, kapan-kapan aku ceritain ya?" Kulihat mas Tio dan Hesty pun datang. Jadi aku terpaksa langsung menutup telvon putri tanpa basa-basi lagi.

"Mas, Sepertinya diluar ada yang datang." Ucap Hesty pada mas Tio. Apakah itu Rifqan? Ah tidak mungkin sepagi ini.

"siapa? laki-laki apa perempuan.."

"Laki-laki 50-an mas."

"orang minta sumbangan itu, bilang aja nggak ada." Ucap mas Tio lalu duduk diatas sofa disamping Mila.

"Bukan lho mas, dia pakai jas. Orangnya rapi sekali."

"Siapa sih." Mas Tio langsung bangun dan melihat keluar pintu karena sangat penasaran.

"Assalamualaikum." Terdengar suara laki-laki paruh baya memberikan salam.

"Wa'alaikumsalam salam, aduh.. ini pak Hardian kan? Bagaimana bisa bapak datang kemari? silahkan masuk pak." Wajah mas Tio terlihat sangat senang.

"Ini lho Hesty, pak Hardian pengacara terkenal yang sudah menjadi idola dan inspirasi ku semenjak aku kuliah. Dan pak Hardian ini pengacara terkaya di kota ini.. ya kan pak?" Jelas mas Tio kembali.

"Yang benar?? ya ampun. Silahkan duduk pak.. Kenalkan saya Hesty istrinya mas Tio. Dit tolong buatin air ya! Oh ya pak.. apakah ada hal yang penting bapak datang kemari?"

"Saya sudah tau." Jawab pak Hardian.

"Ya ampun mas.. pak Hardian kenal lho sama aku."

"Saya kemari karena ada kepentingan dari majikan saya." Ucap pak Hardian kembali.

"Maksud bapak? siapa majikan bapak?"

"Saya pengacara khusus bagi keluarga pak Habibi. Dan saya kemari bersama anaknya."

"Siapa sih?" Mas Tio terlihat menengok keluar.

"Mungkin teman kamu kali mas?" Ucap Hesty.

"Sepertinya bukan deh. Aku nggak ada teman tuh yang bapaknya Habibi."

"Assalamualaikum, permisi?"

Ternyata Rifqan yang datang. Ya Allah Alhamdulillah.

"Kamu laki-laki kemaren kan? yang diwaktu hujan itu." Mas Tio begitu terkejut melihat Rifqan.

"Ternyata ingatan kamu kuat juga. Aku kemari untuk menjemput Andita." Jawab Rifqan sambil tersenyum.

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

dak tau malu dasar pelakor
srpasang anjing yg cucok

2021-10-31

0

Zuliet

Zuliet

kok betah ya tinggal am wanita lain dlm 1 rmh klo q SDH teriak" maling biar d grebek org 1 kampung si hesti

2021-07-27

1

elisabeth sembiring

elisabeth sembiring

mantap rifqan, lanjut lindungi mila dan mamanya

2021-05-08

1

lihat semua
Episodes
1 Mertua tiriku curi kesempatan
2 Mertua nafsuan
3 Kelakuan Mertua mesum
4 Tertangkap basah dan ancaman dari Dita
5 Karena video itu
6 Ku tolak nafsu suamiku
7 Visual novel Pesona sumi yang kedua
8 Suamiku selingkuh
9 Mau cerai
10 Pemuda tampan
11 Dita bertemu Rifqan
12 Pertengkaran hebat antara aku dengan Hesty dan mas Tio
13 Rifqan datang saat mas Tio mengusirku
14 Mas Tio bersama Hesty diatas kasur ku
15 Mas Tio, Hesty, aku dan pisau
16 Pisau teman ku
17 Visual Novel PESONA suami yang kedua
18 Kedatangan Rifqan
19 Satu persatu dibongkar rifqan
20 Hesty di ceraikan juga
21 Berkemas dan pergi
22 Mas Tio gila
23 Rifqan mengaku sebagai suami Andita
24 Rifqan tunangan?
25 Ungkapan cinta
26 Rifqan jangan nakal
27 Cerita dari orang gila
28 Penggalian yang mengejutkan
29 Santet atau guna-guna
30 Perawan Tua
31 Kenapa dengan Rifqan
32 Rahasia tanteku
33 Tidak ingin terluka lagi
34 Apa komentar Kalian?
35 Menyesal dan fakta baru
36 Antara Rifqan dan Mantan
37 Perang sengit Rifqan dan mantanku
38 Mendadak dilamar
39 Jelangkung
40 Ayu terlahir sebagai anak haram
41 Aksi nekat Ayu
42 Antara Andita dan Ayu
43 Rencana Rifqan berhasil
44 Penangkapan tante Lastri
45 Kasus Tante Lastri
46 Kebenaran
47 Cemburu
48 Hal penting apa
49 Terkuak siapa Ayu
50 Cinta masa kecil
51 Ayu menyerah?
52 Tidak disangka
53 Tempat Rahasia
54 Nikmati tapi dosa
55 Rumah besar dan mewah
56 Karma Hesty
57 Tak sebodoh dulu
58 Rifqan pergi
59 Uang segepok
60 Menghitung Hari
61 Lamaran
62 Sudah ditentukan tanggal Nikah
63 Berdebar, semoga lancar
64 Visual novel diganti
65 Tibanya hari pernikahan
66 Menuju penghulu
67 IJAB QOBUL
68 Rifqan marah pada Vera
69 Panas Dingin
70 Keluar bersamaan
71 Tak bisa menahan nafsu
72 Menjaga hatiku
73 Ayu dan Juan kepergok Rifqan
74 Baju baru Mila
75 Berdebar
76 Perjanjian dengan pak Habibi
77 Visual terlengkap
78 Ayu hamil
79 Di Jambak
80 Apa iya kerasukan
81 Ancaman Arif
82 Mila cepat punya adek ya
83 kabar terbaru Hesty
84 Ara Bella
85 Ku maafkan semuanya
86 Pembantunya mertuanya
87 Ada apa?
88 Mata Minus, doain ya..
89 Zina itu malang
90 Misterius
91 Minta padanya
92 Perubahan Andita
93 Kejelian yang hebat
94 Memancing Vera
95 Curiga pada Kemal
96 Bukan KW-an
97 Vera sudah menikah
98 Kelicikan Vera
99 Taruhan
100 Taruhan
101 Jangan main-main dengan Rifqan
102 Terbongkar Dalangnya
103 Penyesalan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Mertua tiriku curi kesempatan
2
Mertua nafsuan
3
Kelakuan Mertua mesum
4
Tertangkap basah dan ancaman dari Dita
5
Karena video itu
6
Ku tolak nafsu suamiku
7
Visual novel Pesona sumi yang kedua
8
Suamiku selingkuh
9
Mau cerai
10
Pemuda tampan
11
Dita bertemu Rifqan
12
Pertengkaran hebat antara aku dengan Hesty dan mas Tio
13
Rifqan datang saat mas Tio mengusirku
14
Mas Tio bersama Hesty diatas kasur ku
15
Mas Tio, Hesty, aku dan pisau
16
Pisau teman ku
17
Visual Novel PESONA suami yang kedua
18
Kedatangan Rifqan
19
Satu persatu dibongkar rifqan
20
Hesty di ceraikan juga
21
Berkemas dan pergi
22
Mas Tio gila
23
Rifqan mengaku sebagai suami Andita
24
Rifqan tunangan?
25
Ungkapan cinta
26
Rifqan jangan nakal
27
Cerita dari orang gila
28
Penggalian yang mengejutkan
29
Santet atau guna-guna
30
Perawan Tua
31
Kenapa dengan Rifqan
32
Rahasia tanteku
33
Tidak ingin terluka lagi
34
Apa komentar Kalian?
35
Menyesal dan fakta baru
36
Antara Rifqan dan Mantan
37
Perang sengit Rifqan dan mantanku
38
Mendadak dilamar
39
Jelangkung
40
Ayu terlahir sebagai anak haram
41
Aksi nekat Ayu
42
Antara Andita dan Ayu
43
Rencana Rifqan berhasil
44
Penangkapan tante Lastri
45
Kasus Tante Lastri
46
Kebenaran
47
Cemburu
48
Hal penting apa
49
Terkuak siapa Ayu
50
Cinta masa kecil
51
Ayu menyerah?
52
Tidak disangka
53
Tempat Rahasia
54
Nikmati tapi dosa
55
Rumah besar dan mewah
56
Karma Hesty
57
Tak sebodoh dulu
58
Rifqan pergi
59
Uang segepok
60
Menghitung Hari
61
Lamaran
62
Sudah ditentukan tanggal Nikah
63
Berdebar, semoga lancar
64
Visual novel diganti
65
Tibanya hari pernikahan
66
Menuju penghulu
67
IJAB QOBUL
68
Rifqan marah pada Vera
69
Panas Dingin
70
Keluar bersamaan
71
Tak bisa menahan nafsu
72
Menjaga hatiku
73
Ayu dan Juan kepergok Rifqan
74
Baju baru Mila
75
Berdebar
76
Perjanjian dengan pak Habibi
77
Visual terlengkap
78
Ayu hamil
79
Di Jambak
80
Apa iya kerasukan
81
Ancaman Arif
82
Mila cepat punya adek ya
83
kabar terbaru Hesty
84
Ara Bella
85
Ku maafkan semuanya
86
Pembantunya mertuanya
87
Ada apa?
88
Mata Minus, doain ya..
89
Zina itu malang
90
Misterius
91
Minta padanya
92
Perubahan Andita
93
Kejelian yang hebat
94
Memancing Vera
95
Curiga pada Kemal
96
Bukan KW-an
97
Vera sudah menikah
98
Kelicikan Vera
99
Taruhan
100
Taruhan
101
Jangan main-main dengan Rifqan
102
Terbongkar Dalangnya
103
Penyesalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!