Pisau teman ku

"Lepaskan Andita ! Jika kamu tidak melepaskannya, maka sekarang juga aku akan menelvon polisi."

"Telvon ! telvon saja. Kamu lihat tidak mas bekas tamparan kamu dipipiku? Ini bukan hanya lebam saja tapi sudah bengkak. Lihat juga siku ini mas ! kulitnya terkelupas karena kamu sudah mendorongku ke jalan. Yasudah ! telvon sekarang, aku juga mau melaporkan Hesty ke polisi."

"Apa? atas tuduhan apa kamu mau laporin Hesty." Tanya mas Tio.

"Kekerasan yang aku terima ini Hesty lah pelakunya." Jawabku.

"Hah? Gila ya kamu Andita. Auw ! sakit." Sahut Hesti lalu ia kesakitan. Karena aku sedikit mencekiknya lagi dengan lenganku yang melingkar di lehernya.

"Itu fitnah namanya Dit. Kamu benar-benar sudah gila." Sahut mas Tio kembali.

"Hesty pantas mendapatkan lebih dari itu, atas apa yang sudah dia perbuat terhadap ku. Bahkan aku sudah bersabar dan tidak main kasar karena Hesty sedang mengandung. Tapi kamu sendiri kan Hesty yang sudah memancingku. Siapa suruh tadi kamu menamparku seenaknya."

"Ya sudah Andita yasudah, aku tidak akan menelvon polisi. Tapi tolong segera lepaskan Hesty dan buang pisau itu !" Minta mas Tio.

"Tidak mas." Jawab ku singkat."

"Terus apa mau kamu Andita?? cepat katakan !" Mas Tio terlihat sangat takut dan dia mengusap jidat hingga rambutnya dengan sangat kuat.

Aku mulai mengarahkan pisau kearah wajahnya Hesty. Dan mengelus perlahan ujung pisau itu di sepanjang pipi Hesty.

"Mas.. tolongin aku !!" Teriak Hesty sambil menangis.

"Hei Andita ! Hei, berhenti."

"Kamu yang harus berhenti mas. Jangan melangkah lagi ! kalau tidak, maka Hesty dan kandungannya ini tidak akan terselamatkan."

"Tolong mas berhenti ! jangan maju lagi." Teriak Hesty menangis.

"Hesty ! kamu tau bagaimana rasanya dikhianati suami dan tetangga?"

"Andita aku minta maaf." Pinta Hesty seraya menangis.

"Rasanya itu, seperti diiris pisau berkali-kali. Disini !" Kutunjukkan ujung pisau di dadanya.

"Andita.. aku minta maaf? Maafin aku ya, aku mohon ! demi anak dikandungan ku ini."

"Bagaimana bisa aku memaafkan kamu, jika kamu belum merasakan apa yang aku rasakan juga?" Aku menekan perlahan mata pisau dikulit lengan Hesti.

"Auw.. Andita tolong jangan."

"Andita !" Mas Tio melangkah satu langkah.

"Diam disana kamu mas. Jangan sampai aku melakukan apa yang tidak ingin aku lakukan."

"Andita.. lepas aku, aku benar-benar menyesal. Kamu boleh mengambil mas Tio kembali, aku tidak akan merebutnya lagi." Tangisan Hesty semakin menjadi karena dia sudah benar-benar ketakutan dengan amarahku.

"Ha ha.. mas Tio? Aku tidak membutuhkannya lagi. Mas Tio itu ibarat udahanku yang kamu pungut dijalanan. Mana mungkin aku mau menjilatnya kembali." Mas Tio diam saja mendengar hinaan ku. Aku juga tidak tau apakah aku akan berdausa karena sudah menghinanya. Dan aku tidak peduli.

"Apa juga yang kamu inginkan Andita? katakan semuanya akan aku turuti,, asalkan kamu tidak menyakiti ku. Aku mohon."

"Yang aku ingin kan? inilah yang ku ingin kan." Kutarik rambut Hesty sekuat mungkin. Lalu dengan cepat aku langsung memotong rambut panjangnya itu hingga menjadi pendek."

"Auw !! apa yang kamu lakukan? Kamu benar-benar kejam Andita." Teriak Hesty akhirnya dia menangis lebih kencang lagi.

"Aku tidak sekejam kamu Hesty. Jika aku memang benar-benar kejam. Maka aku akan mengiri8 daging kamu itu berulang kali. Kali ini kamu sangat beruntung Hesty, karena kamu sedang mengandung. Dan aku bukan tipe orang yang akan melukai makhluk yang tidak bersalah." Aku mendorong tubuh Hesty kearah mas Tio. Lalu mas Tio pun menangkapnya.

"Kamu tidak apa-apa Hesty?"

"Apanya yang tidak apa-apa mas ? Lihat rambut ku ! Aku sudah tidak secantik dulu lagi." Jawab Hesty dengan wajah yang sudah acak-acakan.

"Gila kamu ya Andita !" Teriak mas Tio.

"Hanya orang tidak waras yang mengatakan aku gila."

"Yasudah Andita simpan pisau itu sekarang juga." Teriak mas Tio kembali.

"Ha ha.. Tidak mas, Sekarang tanganku sudah sangat suka memegang pisau." Mana mungkin aku mau melepaskan pisau ini jika tidak ingin dilukai mas Tio lagi. Aku mengelus mata pisaunya dengan perlahan sambil menyandarkan tubuhku dengan santai didepan wastafel.

"Lihat dia mas Tio. Andita itu sudah benar-benar gila." Ucap Hesty yang terlihat masih ketakutan.

"Iya. mungkin saja ! Jadi sekarang kalian harus menuruti perkataanku." Aku menunjuk ujung pisaunya ke arah mereka.

"Apa lagi sih Dita? Apa kamu belum puas juga." Tanya mas Tio.

"Ikuti saja perintah ku. Sekarang juga kalian duduk di kursi meja makan tanpa ada yang membatah. Kesana, jangan melewatiku"

Kulihat mas Tio dan Hesty Langsung menuju kemeja makan dan duduk disana.

"Sekarang aku mau memasak ! Jangan ada yang menggangu." Akupun mengambil semua bahan untuk memasak nasi goreng daging ayam spesial.

Tiba-tiba aku mendengar seperti ada kursi yang bergeser. Langsung kupalingkan badanku. Ternyata mas Tio ia sedang mencoba untuk berdiri. Mungkin mau menghampiriku.

"Tetap disana mas ! Jangan menghampiri ku dari belakang. Karena aku sedang mencincang daging ayam ini. Jangan sampai dikarenakan refleks, aku akan melukai seseorang." kuperingatkan mas Tio. Lalu iya pun duduk kembali.

Aku langsung membuatkan nasi goreng itu. Sekitar 10 menit lamanya, dengan sesekali berjaga melihat ke arah mas Tio dan Hesty. Supaya mereka tidak beranjak dari tempat duduknya. Dan Akhirnya nasi gorengnya pun sudah siap untuk dimakan.

Aku langsung mengambil nasi goreng itu beberapa sendok dan meletakkannya di atas piring, lalu akupun duduk dihadapan mas Tio dan Hesty. Tidak lupa dengan pisau yang masih ada ditangan ku.

"Untuk aku dan mas Tio mana?" Tanya Hesty lalu bangun dari tempat duduknya.

"Tidak tau malu kamu ya hesty. Duduk kembali !" Kuperintah hesty sambil kuraba pisau yang kuletakkan diatas Meja. Di samping piring nasi goreng ku.

Ku lihat mas Tio dan Hesty kembali terduduk diam sambil melihat ku menikmati nasi goreng ayam spesial kesukaan mas Tio.

"Kenapa kamu menelan ludah Hesty? kamu ngiler. " Akupun melanjutkan lagi makannya.

Aku yakin dan sangat-sangat yakin. Hesty tidak akan bisa memasak nasi goreng ayam spesial ini. Yang pertama, Karena resep nasi goreng ini adalah resep Almarhum ibuku.

Dan yang kedua. Melihat dari kesepuluh jari Hesty yang berkuku panjang dan penuh dengan kutex. Sepertinya dia bekanlah orang yang suka memasak. Satu lagi, orang yang bisa memasak maka dia akan selalu suka memasak.

"Kamu harus bisa membuat nasi goreng ini Hesty. Karena mas Tio akan selalu memintanya. Paling kurang seminggu sekali, iya kan mas Tio."

"Eeumm." Jawab mas Tio singkat.

"Kamu ini mas !" Hesty langsung menyenggol bahu mas Tio.

Setelah aku selesai menyantap nasi goreng itu. Aku langsung bangun dan memegang pisau ku kembali.

"Hei Andita ! Mau kamu bawa kemana pisaunya? " Tanya mas Tio.

"Tidur, dialah yang menjadi teman tidurku sekarang." Aku sengaja membawa pisau ini bersamaku kekamar, supaya mas Tio dan Hesty tidak akan berani macam-macam terhadapku.

Ketika aku beranjak dari sana. Tiba-tiba terdengar suara-suara langkah yang berjalan cepat. Ternyata mas Tio dan Hesty Langsung bangun dan menyerbu sisa nasi gorengnya, Yang masih ada diatas dapur.

Sengaja aku memasak lebih, agar masih ada sisa untuk mas Tio, karena nasi goreng itu akan menjadi nasi goreng terakhir dari ku untuknya.

Halo Readers ku sekalian.. Terimakasih ya untuk semua komentarnya, like dan vote dari kalian.. Author jadi tambah semangat nih. Lov u readers ku ..

Sedikit bocoran ya.. Di episode besok, Rifqan akan menjemput Andita. Oh iya, bagi yang menayakan tentang visual.. insya'allah besok akan segera meluncur ya..

Lov u readers ku..

Terpopuler

Comments

Rahma Inayah

Rahma Inayah

hebat andita berani good jgn mau klah sma pelakor lbh baik pish dr pada hrs berbagi lelaki gk banget klu saya...

2022-07-16

0

Sukliang

Sukliang

ah napa dak pergi aja

2021-10-31

1

Dede Piah

Dede Piah

hebat jangan lemah Andita terus jln nih jangan lemah di hadapan lelaki kejam

2021-09-06

1

lihat semua
Episodes
1 Mertua tiriku curi kesempatan
2 Mertua nafsuan
3 Kelakuan Mertua mesum
4 Tertangkap basah dan ancaman dari Dita
5 Karena video itu
6 Ku tolak nafsu suamiku
7 Visual novel Pesona sumi yang kedua
8 Suamiku selingkuh
9 Mau cerai
10 Pemuda tampan
11 Dita bertemu Rifqan
12 Pertengkaran hebat antara aku dengan Hesty dan mas Tio
13 Rifqan datang saat mas Tio mengusirku
14 Mas Tio bersama Hesty diatas kasur ku
15 Mas Tio, Hesty, aku dan pisau
16 Pisau teman ku
17 Visual Novel PESONA suami yang kedua
18 Kedatangan Rifqan
19 Satu persatu dibongkar rifqan
20 Hesty di ceraikan juga
21 Berkemas dan pergi
22 Mas Tio gila
23 Rifqan mengaku sebagai suami Andita
24 Rifqan tunangan?
25 Ungkapan cinta
26 Rifqan jangan nakal
27 Cerita dari orang gila
28 Penggalian yang mengejutkan
29 Santet atau guna-guna
30 Perawan Tua
31 Kenapa dengan Rifqan
32 Rahasia tanteku
33 Tidak ingin terluka lagi
34 Apa komentar Kalian?
35 Menyesal dan fakta baru
36 Antara Rifqan dan Mantan
37 Perang sengit Rifqan dan mantanku
38 Mendadak dilamar
39 Jelangkung
40 Ayu terlahir sebagai anak haram
41 Aksi nekat Ayu
42 Antara Andita dan Ayu
43 Rencana Rifqan berhasil
44 Penangkapan tante Lastri
45 Kasus Tante Lastri
46 Kebenaran
47 Cemburu
48 Hal penting apa
49 Terkuak siapa Ayu
50 Cinta masa kecil
51 Ayu menyerah?
52 Tidak disangka
53 Tempat Rahasia
54 Nikmati tapi dosa
55 Rumah besar dan mewah
56 Karma Hesty
57 Tak sebodoh dulu
58 Rifqan pergi
59 Uang segepok
60 Menghitung Hari
61 Lamaran
62 Sudah ditentukan tanggal Nikah
63 Berdebar, semoga lancar
64 Visual novel diganti
65 Tibanya hari pernikahan
66 Menuju penghulu
67 IJAB QOBUL
68 Rifqan marah pada Vera
69 Panas Dingin
70 Keluar bersamaan
71 Tak bisa menahan nafsu
72 Menjaga hatiku
73 Ayu dan Juan kepergok Rifqan
74 Baju baru Mila
75 Berdebar
76 Perjanjian dengan pak Habibi
77 Visual terlengkap
78 Ayu hamil
79 Di Jambak
80 Apa iya kerasukan
81 Ancaman Arif
82 Mila cepat punya adek ya
83 kabar terbaru Hesty
84 Ara Bella
85 Ku maafkan semuanya
86 Pembantunya mertuanya
87 Ada apa?
88 Mata Minus, doain ya..
89 Zina itu malang
90 Misterius
91 Minta padanya
92 Perubahan Andita
93 Kejelian yang hebat
94 Memancing Vera
95 Curiga pada Kemal
96 Bukan KW-an
97 Vera sudah menikah
98 Kelicikan Vera
99 Taruhan
100 Taruhan
101 Jangan main-main dengan Rifqan
102 Terbongkar Dalangnya
103 Penyesalan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Mertua tiriku curi kesempatan
2
Mertua nafsuan
3
Kelakuan Mertua mesum
4
Tertangkap basah dan ancaman dari Dita
5
Karena video itu
6
Ku tolak nafsu suamiku
7
Visual novel Pesona sumi yang kedua
8
Suamiku selingkuh
9
Mau cerai
10
Pemuda tampan
11
Dita bertemu Rifqan
12
Pertengkaran hebat antara aku dengan Hesty dan mas Tio
13
Rifqan datang saat mas Tio mengusirku
14
Mas Tio bersama Hesty diatas kasur ku
15
Mas Tio, Hesty, aku dan pisau
16
Pisau teman ku
17
Visual Novel PESONA suami yang kedua
18
Kedatangan Rifqan
19
Satu persatu dibongkar rifqan
20
Hesty di ceraikan juga
21
Berkemas dan pergi
22
Mas Tio gila
23
Rifqan mengaku sebagai suami Andita
24
Rifqan tunangan?
25
Ungkapan cinta
26
Rifqan jangan nakal
27
Cerita dari orang gila
28
Penggalian yang mengejutkan
29
Santet atau guna-guna
30
Perawan Tua
31
Kenapa dengan Rifqan
32
Rahasia tanteku
33
Tidak ingin terluka lagi
34
Apa komentar Kalian?
35
Menyesal dan fakta baru
36
Antara Rifqan dan Mantan
37
Perang sengit Rifqan dan mantanku
38
Mendadak dilamar
39
Jelangkung
40
Ayu terlahir sebagai anak haram
41
Aksi nekat Ayu
42
Antara Andita dan Ayu
43
Rencana Rifqan berhasil
44
Penangkapan tante Lastri
45
Kasus Tante Lastri
46
Kebenaran
47
Cemburu
48
Hal penting apa
49
Terkuak siapa Ayu
50
Cinta masa kecil
51
Ayu menyerah?
52
Tidak disangka
53
Tempat Rahasia
54
Nikmati tapi dosa
55
Rumah besar dan mewah
56
Karma Hesty
57
Tak sebodoh dulu
58
Rifqan pergi
59
Uang segepok
60
Menghitung Hari
61
Lamaran
62
Sudah ditentukan tanggal Nikah
63
Berdebar, semoga lancar
64
Visual novel diganti
65
Tibanya hari pernikahan
66
Menuju penghulu
67
IJAB QOBUL
68
Rifqan marah pada Vera
69
Panas Dingin
70
Keluar bersamaan
71
Tak bisa menahan nafsu
72
Menjaga hatiku
73
Ayu dan Juan kepergok Rifqan
74
Baju baru Mila
75
Berdebar
76
Perjanjian dengan pak Habibi
77
Visual terlengkap
78
Ayu hamil
79
Di Jambak
80
Apa iya kerasukan
81
Ancaman Arif
82
Mila cepat punya adek ya
83
kabar terbaru Hesty
84
Ara Bella
85
Ku maafkan semuanya
86
Pembantunya mertuanya
87
Ada apa?
88
Mata Minus, doain ya..
89
Zina itu malang
90
Misterius
91
Minta padanya
92
Perubahan Andita
93
Kejelian yang hebat
94
Memancing Vera
95
Curiga pada Kemal
96
Bukan KW-an
97
Vera sudah menikah
98
Kelicikan Vera
99
Taruhan
100
Taruhan
101
Jangan main-main dengan Rifqan
102
Terbongkar Dalangnya
103
Penyesalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!