Mas Tio bersama Hesty diatas kasur ku

"Ada urusan apa kamu dengan Andita? Kamu tidak berhak mencampuri urusanku dan Andita." Ucap mas Tio.

"Kamu jauh lebih tidak berhak lagi terhadapnya. Setelah apa yang kamu lakukan barusan." Tegas Rifqan. Ternyata dia melihat semua perlakuan mas Tio terhadap ku.

"Hei ! Secara hukum Andita itu masih istriku, jadi aku masih berhak terhadap dia." Jelas mas Tio kembali.

"Andita, kamu ikut aku ya?" Ajak Rifqan padaku tanpa menghiraukan perkataan mas Tio.

"Kemana ?" Tanyaku sangat heran.

"Hei Andita ! Kamu tidak bisa mengikuti dia. Apa kamu lupa dengan Mila, sudah siap untuk kehilangan dia? Kamu belum punya penghasilan Dita jadi pengasuhan Mila jatuh padaku. "

"Iya mas, tolong berikan Mila pada ku ! Mas mau uang yang 20 juta itu kan? Aku akan memberikannya untuk kamu semuanya mas. Tapi sebagai gantinya tolong izinkan Mila untuk ikut dengan ku."

"Baik Andita. Tapi.." Jawab mas Tio.

"Andita, untuk sekarang ikut saja dengan ku. Besok kita akan kembali lagi untuk menjemput Mila? Aku bisa mengurus semuanya untuk kamu." Rifqan memegang kedua bahuku.

"Siapa nama kamu?? Rifqan ! Hah iya Rifqan, kamu tidak bisa menghasut Andita seperti itu. Kecuali kamu siap dituduh sebagai perusak rumah tangga orang."

"Apa kamu cemburu mas? Tidak. Kamu bukan cemburu tapi sudah gila. Mas, bukan Rifqan yang menjadi perusak rumah tangga orang, tapi wanita gatal di belakang kamu itu, Hesty. Dialah yang sudah menjadi perusak rumah tangga kita."

"Andita ! Kamu jangan menuduh Hesty seperti itu, karena aku sendiri yang sangat mencintai Hesty. Bahkan aku sudah menikahinya jauh lebih lama dari yang kamu fikirkan. Kamu tau kapan Andita? Sebelum kamu melahirkan Mila. Bukankah Hesty sudah sangat baik, hah? Dia rela menutupi semuanya agar tidak menyakiti hati kamu."

"Apa mas?" aku tidak menyangka. Ternyata mas Tio sudah berpindah kelain hati bahkan semenjak pernikahan kami masih seumur jagung.

"Andita sudahlah, kamu ikut aku sekarang ya? Aku janji akan membantu kamu." Ucap rifqan kembali menyakinkan ku.

"Rifqan, Kamu ingin membantuku kan? Tolong ambilkan Mila untukku sekarang juga, Hanya bantuan itu yang aku betuhkan. Aku tidak bisa meninggalkan Mila bersama dengan wanita yang ada dibelakang sana. Dia wanita yang tidak punya hati Rifqan." Kutunjukkan Hesty yang berdiri diteras kepada Rifqan.

"Andita maafkan aku. Kita harus membuat sejumlah laporan terlebih dahulu sebelum mengambil Mila. Jika kita gegabah, maka bisa saja suami kamu akan membuat laporan atas penculikan. Kita akan dituduh menculik Mila. Kamu tau kenapa kan Andita? Karena sekarang, hak pengasuhan Mila ada ditangan suami kamu."

"Ha ha kamu memang pintar Rifqan. Kutunggu kamu didalam rumah Andita, jika memang kamu masih menginginkan Mila." Ucap mas Tio lalu berjalan masuk kedalam rumahnya.

Kini hanya tinggal aku dan Rifqan. Aku sangat bersyukur karena sekarang hujan turun begitu deras. Jadi Rifqan tidak harus melihat air mata ku, dia tidak akan bisa membedakan, antara air mata dan air hujan.

"Andita, bersabarlah ! Semua ini pasti akan berlalu dengan cepat." Rifqan mengusap mataku.

"Apa yang kamu lakukan Rifqan? Apa kamu sedang mengusap air hujan dimataku."

Pada Rifqan, aku mengaku tidak menangis. Memang seperti itu, aku tidak ingin terlihat lemah didepan orang lain. Padahal aku sangat butuh tempat untuk bersandar.

"Rifqan aku mau kedalam. Mana mungkin aku sanggup meninggalkan Mila sendirian disini. Terimakasih ya atas perhatian kamu."

"Baiklah Andita jika memang itu pilihan kamu."

Aku mulai melangkah kan kakiku untuk masuk kedalam rumah.

"Andita tunggu dulu."

"Iya?"

"Tadi siang aku menelvon mama menggunakan handphone kamu. Nomornya belum kamu hapus kan?"

"Belum."

"Kapan saja jika kamu membutuhkan bantuan ku. Telvon saja kenomor itu ! Jangan sungkan."

"Iya, terimakasih." Jawabku dan melanjutkan langkahku lagi.

"Andita?" Terdengar suara Rifqan memanggilku kembali.

"Iya?"

"Jangan berputus asa Andita. Kamu lebih cantik daripada dia."

"Dari siapa?"

"Roti sobek yang masuk kedalam sana."

Maksudnya Hesty? Dia mengatakan Hesty sebagai roti sobek. Kata-katanya itu membuat ku tersenyum. Dan dia pun membalas senyumanku.

Aku berpaling dari Rifqan dan berjalan kembali untuk masuk kedalam rumah. Sekarang, karena Hesty rumah ini sudah membuatku tidak nyaman lagi. Lebih tidak nyaman daripada keberadaan pak Burhan. Aku lupa, sebenarnya aku bukan lagi pemeluk nyonya dirumah ini

Ketika aku mau menutup pintu, Rifqan membuatku terkejut.

"Laki-laki yang aneh. Kenapa dia masih mematung disana dibawah hujan deras, dan masih menatap kearah ku"

Aku langsung menutup pintunya dan melihat dari balik jendela. Syukurlah, akhirnya Rifqan beranjak pergi. Bagaimana jika dia sampai sakit nanti malam.

Diruang tamu tidak terlihat Hesty dan mas Tio. Eum mungkin saja mereka lagi makan didapur. Ah, aku tidak peduli dengan mereka. Yang lebih penting bagiku sekarang hanyalah Mila. Dan aku menuju kekamar untuk melihat Putri ku Mila.

"Mas? Hesty. Apa yang kalian lakukan diatas kasur ku, dimana Mila?" Kedua manusia tidak tau diri itu, mereka sedang menutupi tubuh mereka dengan selimut.

"Mila sudah dipindahkan sama mas Tio kekamar sebelah. Sekarang kamar ini sudah menjadi milikku." Sahut Hesty yang mencoba menutupi dadanya dengan selimut ku.

"Iya Andita. Sekarang kamar kamu ada di sebelah sana, bersyukur lah karena kamu masih aku berikan tempat tinggal." Jelas mas Tio.

"Kalian berdua memang benar-benar tidak punya hati."

"Andita diam ya? Kamu itu yang tidak tau bagaimana caranya membahagiakan suami. Keluar sana ngapain bengong."

Hesty meraih bajunya yang sudah dilepas tadi untuk menutupi tubuhnya. Lalu berjalan kearah pintu.

"Cepat keluar." Teriak Hesty kembali. Dan akupun berjalan keluar.

"Sayang cepatan donk aku sudah nggak tahan." Ucap mas Tio.

"Iya mas." Jawab Hesty lalu menutupi pintunya kembali.

Lututku terasa lemah, dan aku tidak sanggup berjalan. Terdengar suara Hesty yang tertawa manja dari dalam kamar, seakan mas Tio sedang menggelitiknya.

Lalu tidak lama kemudian, Hesty berteriak nikmat. Sudah kutahu apa yang mas Tio lakukan terhadapnya. Apalagi suara desahan mereka yang kini mulai terdengar bersahutan, dengan sesekali diiringi jeritan dari Hesty.

Akhirnya aku menutup telinga dengan kuat dan terus berjalan. Aku sangat benci mendengarnya jadi dengan cepat aku masuk ke kamar sebelah, kulihat bajuku sudah berserakan dilantai. Pasti ini perbuatan Hesty. Lalu aku mengganti baju yang sudah basah di tubuhku itu.

Ku lihat Mila tertidur pulas diatas kasur. Akupun langsung berlari kearahnya lalu mendekapnya dengan begitu erat.

"Mila, sayang.. putri mama. Jangan pernah tinggalkan mama ya nak? Kamu harus selalu ada disamping mama. Hanya kamu yang mama miliki sekarang ini."

Aku tidak menyangka. Tadi pagi mas Tio masih sarapan dengan masakan ku, tapi sore ini, dia sudah tidur dengan wanita lain diatas kasurku. Tiba-tiba handphone ku berdering.

"Halo dengan siapa?"

"Rifqan"

"Oh iya Rifqan, kamu ambil dari mana nomor ini." Ya ampun, kenapa dia langsung menelvon ku. Apa dia benar-benar khawatir. Ah, aku jadi ke GRan saja. Bukannya khawatir, dia hanya kasihan.

"Dari handphone mama. Maaf, Aku hanya ingin memastikan keadaan kamu." Jawab Rifqan.

Dia sudah merubah panggilannya padaku . Padahal tadi siang dia memanggil aku dengan sebutan mbak.

Ya, walaupun sebenarnya kami terlihat seumuran. Hanya saja aku terlihat lebih tua, mungkin karena aku sudah memiliki anak.

"Andita?"

"Iya, kamu sudah sampai kerumah Rifqan?"

"Ini lagi dirumah. Itu suami kamu mana?"

"Dikamar sebelah."

"Dengan roti sobek?"

"Iya." Sahut ku singkat.

"Andita?"

"Iya Rifqan, kenapa?"

Belum sempat aku mendengar apa yang mau dikatakan oleh Rifqan. Tiba-tiba Hesty memanggilku dari luar.

"Andita !!"

Terpopuler

Comments

Reader

Reader

jyaah ee laaa si Rifqan usulnyaaaa, maaasa nyuruh ibu ninggalin anaknya sesaat...Napa juuga hrs ninggalin, sehari tu Mila sempeeeet diapa-apain atas pengaruh Wewe Gombel Hesty smp berakibat fatal

2022-06-06

0

Putrie Rahardjoe

Putrie Rahardjoe

mudh2 an si hesti keguguran

2021-05-29

2

Keyla Namira

Keyla Namira

mnjijikan mnusia tk tau malu

2021-05-19

2

lihat semua
Episodes
1 Mertua tiriku curi kesempatan
2 Mertua nafsuan
3 Kelakuan Mertua mesum
4 Tertangkap basah dan ancaman dari Dita
5 Karena video itu
6 Ku tolak nafsu suamiku
7 Visual novel Pesona sumi yang kedua
8 Suamiku selingkuh
9 Mau cerai
10 Pemuda tampan
11 Dita bertemu Rifqan
12 Pertengkaran hebat antara aku dengan Hesty dan mas Tio
13 Rifqan datang saat mas Tio mengusirku
14 Mas Tio bersama Hesty diatas kasur ku
15 Mas Tio, Hesty, aku dan pisau
16 Pisau teman ku
17 Visual Novel PESONA suami yang kedua
18 Kedatangan Rifqan
19 Satu persatu dibongkar rifqan
20 Hesty di ceraikan juga
21 Berkemas dan pergi
22 Mas Tio gila
23 Rifqan mengaku sebagai suami Andita
24 Rifqan tunangan?
25 Ungkapan cinta
26 Rifqan jangan nakal
27 Cerita dari orang gila
28 Penggalian yang mengejutkan
29 Santet atau guna-guna
30 Perawan Tua
31 Kenapa dengan Rifqan
32 Rahasia tanteku
33 Tidak ingin terluka lagi
34 Apa komentar Kalian?
35 Menyesal dan fakta baru
36 Antara Rifqan dan Mantan
37 Perang sengit Rifqan dan mantanku
38 Mendadak dilamar
39 Jelangkung
40 Ayu terlahir sebagai anak haram
41 Aksi nekat Ayu
42 Antara Andita dan Ayu
43 Rencana Rifqan berhasil
44 Penangkapan tante Lastri
45 Kasus Tante Lastri
46 Kebenaran
47 Cemburu
48 Hal penting apa
49 Terkuak siapa Ayu
50 Cinta masa kecil
51 Ayu menyerah?
52 Tidak disangka
53 Tempat Rahasia
54 Nikmati tapi dosa
55 Rumah besar dan mewah
56 Karma Hesty
57 Tak sebodoh dulu
58 Rifqan pergi
59 Uang segepok
60 Menghitung Hari
61 Lamaran
62 Sudah ditentukan tanggal Nikah
63 Berdebar, semoga lancar
64 Visual novel diganti
65 Tibanya hari pernikahan
66 Menuju penghulu
67 IJAB QOBUL
68 Rifqan marah pada Vera
69 Panas Dingin
70 Keluar bersamaan
71 Tak bisa menahan nafsu
72 Menjaga hatiku
73 Ayu dan Juan kepergok Rifqan
74 Baju baru Mila
75 Berdebar
76 Perjanjian dengan pak Habibi
77 Visual terlengkap
78 Ayu hamil
79 Di Jambak
80 Apa iya kerasukan
81 Ancaman Arif
82 Mila cepat punya adek ya
83 kabar terbaru Hesty
84 Ara Bella
85 Ku maafkan semuanya
86 Pembantunya mertuanya
87 Ada apa?
88 Mata Minus, doain ya..
89 Zina itu malang
90 Misterius
91 Minta padanya
92 Perubahan Andita
93 Kejelian yang hebat
94 Memancing Vera
95 Curiga pada Kemal
96 Bukan KW-an
97 Vera sudah menikah
98 Kelicikan Vera
99 Taruhan
100 Taruhan
101 Jangan main-main dengan Rifqan
102 Terbongkar Dalangnya
103 Penyesalan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Mertua tiriku curi kesempatan
2
Mertua nafsuan
3
Kelakuan Mertua mesum
4
Tertangkap basah dan ancaman dari Dita
5
Karena video itu
6
Ku tolak nafsu suamiku
7
Visual novel Pesona sumi yang kedua
8
Suamiku selingkuh
9
Mau cerai
10
Pemuda tampan
11
Dita bertemu Rifqan
12
Pertengkaran hebat antara aku dengan Hesty dan mas Tio
13
Rifqan datang saat mas Tio mengusirku
14
Mas Tio bersama Hesty diatas kasur ku
15
Mas Tio, Hesty, aku dan pisau
16
Pisau teman ku
17
Visual Novel PESONA suami yang kedua
18
Kedatangan Rifqan
19
Satu persatu dibongkar rifqan
20
Hesty di ceraikan juga
21
Berkemas dan pergi
22
Mas Tio gila
23
Rifqan mengaku sebagai suami Andita
24
Rifqan tunangan?
25
Ungkapan cinta
26
Rifqan jangan nakal
27
Cerita dari orang gila
28
Penggalian yang mengejutkan
29
Santet atau guna-guna
30
Perawan Tua
31
Kenapa dengan Rifqan
32
Rahasia tanteku
33
Tidak ingin terluka lagi
34
Apa komentar Kalian?
35
Menyesal dan fakta baru
36
Antara Rifqan dan Mantan
37
Perang sengit Rifqan dan mantanku
38
Mendadak dilamar
39
Jelangkung
40
Ayu terlahir sebagai anak haram
41
Aksi nekat Ayu
42
Antara Andita dan Ayu
43
Rencana Rifqan berhasil
44
Penangkapan tante Lastri
45
Kasus Tante Lastri
46
Kebenaran
47
Cemburu
48
Hal penting apa
49
Terkuak siapa Ayu
50
Cinta masa kecil
51
Ayu menyerah?
52
Tidak disangka
53
Tempat Rahasia
54
Nikmati tapi dosa
55
Rumah besar dan mewah
56
Karma Hesty
57
Tak sebodoh dulu
58
Rifqan pergi
59
Uang segepok
60
Menghitung Hari
61
Lamaran
62
Sudah ditentukan tanggal Nikah
63
Berdebar, semoga lancar
64
Visual novel diganti
65
Tibanya hari pernikahan
66
Menuju penghulu
67
IJAB QOBUL
68
Rifqan marah pada Vera
69
Panas Dingin
70
Keluar bersamaan
71
Tak bisa menahan nafsu
72
Menjaga hatiku
73
Ayu dan Juan kepergok Rifqan
74
Baju baru Mila
75
Berdebar
76
Perjanjian dengan pak Habibi
77
Visual terlengkap
78
Ayu hamil
79
Di Jambak
80
Apa iya kerasukan
81
Ancaman Arif
82
Mila cepat punya adek ya
83
kabar terbaru Hesty
84
Ara Bella
85
Ku maafkan semuanya
86
Pembantunya mertuanya
87
Ada apa?
88
Mata Minus, doain ya..
89
Zina itu malang
90
Misterius
91
Minta padanya
92
Perubahan Andita
93
Kejelian yang hebat
94
Memancing Vera
95
Curiga pada Kemal
96
Bukan KW-an
97
Vera sudah menikah
98
Kelicikan Vera
99
Taruhan
100
Taruhan
101
Jangan main-main dengan Rifqan
102
Terbongkar Dalangnya
103
Penyesalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!