Aku duduk disebuah taman yang cukup sepi, untuk menenangkan fikiranku atas kelelahan dan kesedihan yang ku alami karna di tinggal nenek.
Tiba-tiba mata ku tertuju pada seorang pria yang cukup tampan. Wajah nya hampir mirip dengan calon suami ku yang terakhir, ia menuju ke arahku. Seketika sedih yang ada hatiku terusik oleh kehadiran pria itu yang langsung duduk disebelah ku.
" Hai, ngapain kamu sendirian disini?" tanya pria itu tersenyum ke arah ku.
" Aku lagi butuh waktu sendiri untuk mencerna bagaimana aku kedepan nya" Ucapku lalu tertunduk diam.
Tanpa berkata atau meminta izin, dia merangkul kepala ku dan meletakkan nya di dada pria yang tidak ku kenal itu sambil memeluk dengan lembut.
Ada perasaan aneh tapi tak bisa ku tolak perlakuaan nya, entah karena ia begitu mirip dengan suamiku entah karena saat ini aku tak tau kemana aku akan bersandar.
" Kau milikku tak ada satu orang pun yang akan menggantikan posisiku" ucapnya sambil memeluk ku.
Aku heran mendengar perkataannya, lalu melepaskan diri dari pelukan pria tampan itu. Aku terus menatap nya dipenuhi rasa bingung dan tanda tanya besar. Siapa dia?
Karna aku memang tak mengenal nya, lalu kenapa dia bisa bicara seperti itu pada ku? tanya ku dalam hati.
" Ayo berdiri " ucap pria itu sambil mengulurkan tangan nya yang sudah lebih dulu di posisi berdiri menghadap ku. Sementara aku masih duduk terdiam, melihat semua yang dia lakukan padaku.
Aku ragu sambil memandangnya. Dia kembali tersenyum meyakinkan ku dan dengan sedikit ragu ku balas uluran tangan nya, yang sedari tadi menunggu telapak tanganku.
Ketika kami berdiri berhadapan, dia langsung merangkul pinggang ku dan mengajak ku melakukan gerakan dansa, padahal tidak ada musik di taman itu.
Pria itu terus menatap lekat wajahku seolah ia tak ingin mengedipkan matanya, hingga membuat ku salah tingkah akan perlakuaan nya.
" Ikutlah denganku " ucap lelaki itu sambil terus menatapku yang sudah salah tingkah tapi tetap berusaha tenang.
" Maaf kita baru kenal " ucapku menghindar dan melepaskan diri dari posisi dansa kami.
Pria itu menarik lengan ku cukup kuat sampai kulihat ujung kuku nya memutih.
" Lepas aku sakit " ucapku dengan mata yang mulai berkaca-kaca, menahan genggaman erat tangan nya di lenganku.
Pria itu dengan cepat langsung melepaskan tangan nya, dan melangkah mendekati tubuhku lalu memeluk ku dengan erat.
Aku diam tak mengerti dengan apa yang dia lakukan, hanya saja aku seperti tidak bisa menolaknya.
" Besok aku akan menemui mu lagi " Ucapnya sambil mencium keningku.
Aku terdiam, merasa benar-benar tak mengerti dengan perkataan nya. Dia pun pergi dari hadapan ku.
Napasku tersengal-sengal ketika tersadar dari tidur ku. Aku segera mengambil minum di atas meja, yang berada tepat disebelah tempat tidur ku. Aku meneguk cairan berwarna bening itu hingga setengah gelas.
Setelah meletakan minum itu ke tempat asalnya, entah kenapa aku merasa mimpi itu seolah begitu nyata. Ku lipat kedua tangan ku sambil mengelus-elus kedua lengan ku yang masih bisa merasakan, bahwa aku baru saja bersentuhan dengan seseorang.
Lamunan ku buyar saat mendengar ayam berkokok, menandakan bahwa matahari akan segera menampakkan dirinya. Ku amati kamar ku yang sudah terlihat begitu berantakan.
Selimut yang ku gunakan saat tidur ternyata sudah jatuh ke lantai tepat di bawah kaki ku, guling juga sudah berada disisi kanan tak jauh dari tempat tidur.
Aku bingung dengan apa yang ku rasakan saat ini, seolah terasa begitu nyata dan aku juga bingung melihat kamarku yang berantakan ini.
Apa iya aku tidur sekacau itu?? tanya ku dalam hati.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari balik pintu kamar, membuyarkan begitu banyak tanda tanya yang ada di kepala ku.
" Non, non, non rasty" Ucap bik Inah sambil mengetuk-ngetuk pelan pintu kamar ku.
" Ya bik udah bangun " Ucapku agak kuat biar bik inah mendengarnya.
Aku mengambil selimut dan melipatnya, sebab aku malu jika bik Inah membersihkan kamar ku dengan posisi selimut dan guling yang berserakan begini.
" Non, sarapan sudah siap di meja ya non " Ucap bik Inah dibalik pintu.
" Iya bik nanti saya turun " ucapku sedikit teriak sambil masih merapikan selimut di atas tempat tidur.
"Baik non" ucap bik inah
Aku tidak menjawab lagi, karena pasti bik inah pun sudah pergi dari balik pintu. Aku mengambil guling di lantai lalu meletakkan nya ke tempat tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Putri Minwa
💪💪💪
2023-03-21
0
Candylove Therryus
siapa laki2 itu..
2020-12-31
2
SriMaya SyaIrsa
Mimpi nya😱
2020-12-03
3