DEVANYE. STILL LOVING YOU

DEVANYE. STILL LOVING YOU

part 1

"Ma, Anye berangkat dulu yaaa!" aku berteriak keras lalu bergegas untuk pergi sebelum mama keluar dari dalam rumah dan menyeretku untuk sarapan.

Akhir-akhir ini aku tidak suka sarapan karena berarti setelah sarapan aku akan berangkat dengan kak Melati. Bukan berarti aku tidak suka dengan kakakku itu ya, tapi aku tidak suka dengan lelaki yang akan menjemputnya, selalu menjemputnya, setiap hari!

Aku setengah berlari untuk menghentikan angkutan berwarna putih. Angkutan yang akan membawaku ke sekolah. Beberapa anak sekolah dengan seragam, putih -biru, dan putih-abu, juga ada beberapa ibu-ibu yang akan pergi ke pasar dengan keranjang anyaman di tangan mereka. Beruntung masih ada satu tempat untukku duduk walaupun sempit sekali.

Sampai di sekolah, dengan keringat yang mengucur karena udara panas di dalam angkot, aku turun dan membayar ongkos angkot. Baru saja akan melangkah, aku terdiam. Sial!!

"Anye!" suara kak Melati terdengar melengking di antara riuhnya suara siswa siswi dan kendaraan yang melintas. Dia melambaikan tangannya ke arahku.

Di sampingnya berdiri seorang pria yang tinggi menjulang, berwajah tampan dengan rambut di sisir rapi ke belakang, perawakan yang selalu terlihat seksi, sedang menatapku dengan kedua tangan yang di masukan ke dalam saku celana bahannya. Tubuh tingginya ia sandarkan di pintu mobil hitam miliknya. Ish Sialan! Berhenti menatapku seperti itu atau akan aku colok mata kamu!

"Iya kak Mel?!" aku menyengir ria saat melihat dia berkacak pinggang dengan wajah yang di buat marah, tapi jujur dia sama sekali tidak menakutkan. Tidak masuk kriteria untuk menjadi sosok antagonis.

"Kamu ini ya, kebiasaan!" ucapnya sambil mengacak rambutku.

"Ih kak, berantakan lagi kan?!" sungutku sambil menepis tangannya dan merapikan rambutku yang berantakan.

"Ini, mama kasih bekal. Lain kali sarapan napa, Nye? Mama khawatir kalau maag kamu kumat lagi! Nanti kalau kamu pingsan gimana? kalau sampai masuk rumah sakit lagi kan kasihan mama.. bla..bla...bla..." ya ampun. Kakaku ini. Cerewet sekali.

"Kak Devan, cepat bawa kak Mel pergi deh. Kalau kak Mel terus nyerocos disini pasti bakal telat ke kantor. Kuping Anye juga udah mulai keriting dengar kak Mel, ini!" Aku tersenyum meringis pada sosok pendiam di belakang kak Melati.

"Apa kamu ya?! Hei kak Mel itu khawatir sama kamu, kamu malah gitu sama kakak?!" matanya melotot, membulat, lucu.

"Hehe, maaf kak Mel. Tapi udah ya, Anye juga udah mau masuk kelas ini! Bye kak! Kak Devan!" aku segera berlalu dengan kotak bekal di tanganku. Tidak peduli dengan kakakku yang masih terdengar menggerutu di belakangku.

Berlari ke dalam area sekolah lalu berhenti saat aku yakin aku sudah agak jauh dari kedua orang itu. Aku berbalik dan melihat Devan yang membukakan pintu untuk kak Melati. Lalu dia berjalan memutari mobil. Sebelum membuka pintu mobil dia menatapku, aku yakin itu karena dia juga tidak langsung masuk ke dalam. Pandangan mata kami saling bersinggungan. Aku segera membalikan tubuhku dan kembali berlari menuju ruang kelas.

Devan. Orang yang dulu sempat ada di dalam hatiku. Berpisah kerena dia sudah menghianati kepercayaanku. Ah salahku juga aku mempercayai dia. Dia pria yang beranjak dewasa sedangkan aku saat itu masih berstatus pelajar SMP!

Usia kami yang terpaut jauh, tujuh tahun, membuat aku sadar kalau Devan tidak mungkin mencintaiku yang masih bau kencur. Dia pria dewasa yang sudah siap untuk membina sebuah komitmen dengan wanita, dan aku? Haha, semua aku yang salah! Aku terlalu percaya diri dia bisa menungguku hingga aku lulus kuliah!

Malam itu aku melihat dia sedang berdua dengan wanita yang sepertinya seumuran dengan dia. Mereka terlihat mesra sekali, dengan sang wanita yang terus bergelayut manja pada lengan Devan. Sialan. Aku cemburu!

Dan saat itu aku tidak mau mendengar penjelasannya, meski dia bersumpah wanita itu bukan siapa-siapa, katanya. Ah ego remaja labil! Dia bilang akan terus menemuiku sampai aku bisa memaafkannya, tapi mana buktinya dia pergi sebelum sempat mendapatkan maaf dariku!

Harusnya aku suka dengan pria yang sebaya denganku saja! Berkelana merasakan cinta dari beberapa pria yang menyukaiku sepertinya menyenangkan! Tapi hatiku ini seperti sudah tertutup, tidak ada yang bisa membuatku jatuh cinta seperti pada dia. Devan!

*

"Nye, kantin yuk. Laper!" Nanda menarik-narik tanganku yang sedang memegang hp, hampir saja terjatuh.

"Ish elu nih, hp gue hampir jatoh kan! Elu mau tanggung jawab kalo hp gue rusak?" cerca ku, Nanda hanya meringis memperhatikan deretan giginya yang putih.

"Sorry, gue laper ih. Belum sarapan tadi." bibirnya merengut.

"Lagian siapa suruh juga gak sarapan?!" aku berdiri lalu mulai berjalan meninggalkan Nanda. "Ayok!" seruku. Nanda tersenyum lalu menggandeng tanganku.

Tak lama kami berada di kantin, saat jam istirahat seperti ini kantin selalu penuh, untung saja masih ada dua meja kosong.

"Gue punya kakak nyebelin banget deh Nye! Masa dia ngatain cinta sama gue lagi! Kan gak boleh, ya kan?" curhat Nanda dengan memanyunkan bibirnya.

Aku tahu siapa yang di maksud Nanda. Ayah Nanda menikah lagi dengan seorang janda yang mempunyai anak satu dan dia hanya selisih satu tahun di atas Nanda. Sialnya pemuda itu adalah pria yang Nanda cinta selama ini. Mereka saling mencintai, tapi takdir hanya bisa membuat mereka menyayangi layaknya adik dan kakak.

"Gue risih kalau dia lihatin terus." ucap Nanda. Dia beringsut pindah ke salah satu kursi yang membelakangi pemuda itu.

Semua punya masalah masing-masing. Aku dengan Devan, dan Nanda dengan kakak tirinya!

***

"Ma, Anye pulang!" seruku. Memang kebiasaan ku kalau pulang selalu berseru seperti itu. Biasanya mama akan datang menyongsong kepulanganku, tapi kali ini tidak. Tumben!

Aku melangkah masuk ke dalam rumah. Sepi. Tidak ada orang, kemana mama? tidak biasanya pergi tanpa mengunci pintu. Gimana kalau ada maling?!

"Anyelir, kamu dah pulang?!" suara seseorang yang sangat ku kenal terdengar memanggil dari arah dapur dia berdiri dengan gelas setengah kosong di tangannya. Sialan! Kenapa dia ada disini? pikirku.

Aku segera melarikan langkah ku secepatnya ke tangga. Tidak mau bertemu dia lagi yang berujung pada ketidakberdayaan diriku. Hahh memang aku payah!

"Anye, bisa kita bicara?" pintanya.

"Gak ada yang perlu di bicarain!" ucapku ketus.

"Tapi ini penting ,Nye!"

"Penting buat kamu, tapi aku enggak!" aku hampir sampai di undakan teratas. Tiba-tiba saja dia menarik tanganku dan membawaku sedikit berlari bersamanya. Dengan cepat dia membawaku masuk ke dalam kamarku dan mengunci pintu? Mau apa dia?

"Nye, please. Kamu mau dengerin aku kan?" mohonnya, aku hanya melengos pergi dari depan pintu menyimpan tasku di atas ranjang, dan membuka sepatuku.

"Tiga menit!" tawarku dengan tangan di lipat di depan dada.

Dia terdiam.

"Dua menit!"

"Anye, aku..."

"Waktu habis!" seruku, padahal aku yakin masih ada beberapa detik lagi. "Keluar dari kamarku!" usirku. Selain karena risih dengan dia ada di dalam sini, bagaimana kalau ada yang memergoki kami sedang di dalam kamar? Yaa walaupun kami tidak melakukan apa pun sih!

"Anye, aku..."

Dasar! "Cepat bicara saja, apa susahnya!" ketusku.

Aku terhenyak kaget karena dia bukannya bicara tapi menarik kedua bahuku dan menempelkan bibirnya di bibirku. Mencoba menggerakkkan lidahnya ke dalam mulutku. Sial! Kenapa aku tidak bisa bergerak?!

Dia semakin merengkuh diriku semakin erat. Aku mencoba tersadar dari rasa terkejutku. Lalu dengan sekuat tenaga mendorong dia!

"Gila kamu!" cerca ku. "Gimana kalau kak Mel lihat?" ku usap ujung bibirku yang basah karena salivanya.

"Nye, kita harus lurusin keadaan kita."

"Lurusin apa maksud kamu?"

"Tentang hubungan kita!"

"Hubungan apa? Kita gak punya hubungan apa-apa!" ucap ku emosi.

"Tentang kita dulu!"

"Itu cuma masa lalu, Devan! Ingat aku sekarang adik calon tunangan kamu." tunjukku tepat di depan wajahnya.

"Tapi kita belum putus Nye!"

"Sudah. Aku yang mutusin kamu!"

"Tapi aku gak terima!"

"Terserah!" ucapku lalu mendorongnya ke arah pintu dan memutar kunci, membukakan pintu untuk dia keluar. "Keluar!"

"Anye!"

"Keluar!" teriakku, tapi bukannya keluar dia malah mendorong pintu itu hingga tertutup.

"Please, sebelum ini terlambat Nye. Aku bisa batalin pertunangan aku dengan Melati, kita bisa bersama lagi!"

"Dan sakitin hati kak Melati?" aku menggelengkan kepalaku. "Enggak, Dev. Aku gak mungkin hancurin hati kakak aku!"

"Lalu bagaimana dengan hati kamu?"

"Hati aku, itu terserah aku!" jawabku acuh. Aku memalingkan tatapanku, takut jika dia melihat ke dalam mataku dan melihat kenyataan di dalam sana.

Devan merengkuh pipiku dengan kedua telapak tangannya, menarik wajahku hingga kami saling berpandangan. Oh My God! aku benci ini!

Dia mencium singkat bibirku lagi.

"Masih tetap sama, manis! Aku akan bilang semua pada mereka!" Aku menahan tangannya yang akan membuka pintu.

"Jangan Dev, please." aku menggelengkan kepalaku. Sungguh aku tidak mau melihat kakakku terluka lagi.

"Kalau begitu bilang kamu masih cinta aku!" Lagi aku menggelengkan kepalaku.

"Jangan salahku aku kalau setelah ini Melati akan membenci kita!"

"Enggak Dev please. Jangan buat kak Mel sedih!" mohonku.

"Kalau begitu bilang sama aku, kamu masih cinta aku!"

Bagaimana pun aku mencoba untuk melupakan dia, tapi tetap saja dia masih ada di dalam hatiku selama ini.

"Oke, kamu menang! Keluar!" kali ini dia tersenyum menang. Lalu melangkah keluar.

"Aku tunggu malam ini di tempat biasa!" ucapnya sambil melewatiku.

Aku menutup pintu kamarku, lalu bersandar disana. Tubuhku merosot karena lemas. Semua kejadian tadi membuatku tidak berdaya.

Maafkan aku kak Mel! Aku seorang penghianat! batinku, mataku panas , seketika air mata keluar dari mata ku.

Aku mencoba untuk menghela nafasku lagi. Semua membuatku sesak. Bukan hanya kali ini Devan mendesakku. Tapi sekarang ancaman Devan membuat aku ketakutan.

Kak Mel adalah wanita dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Dia kakak ku yang paling hebat. Bisa bangkit dari keterpurukan karena di tinggal calon suaminya, dan akhirnya setelah sekian lamanya dia menemukan seseorang. Tapi sialnya orang itu adalah Devan! Mantan terindahku. Cinta pertama ku!

*

Berkali-kali hpku berbunyi. Panggilan dari orang yang sama.

Ku lihat dia berdiri dengan kesal disana menungguku datang. Aku sengaja datang terlambat dari waktu yang dia minta. Biar saja dia marah, toh bagus kan? Dia marah lalu membenciku dan menjauh dariku. Memang itu rencanaku.

Sudah hampir satu jam aku menunggu, tidak berniat menghampirinya. Biarkan saja dia.

Ku lihat Devan berdiri gelisah. Lalu duduk. Berdiri lagi. Beberapa orang yang mengunjungi tempat ini mulai risih dengan tingkah Devan. Aku hanya tersenyum melihat dia. Masih seperti yang dulu. Hanya saja keadaan kami sekarang berbeda.

Jika dulu aku tidak bisa tahan dan akan menghambur ke dalam gendongan punggungnya yang hangat, dan dia akan mencubit hidungku sambil tersenyum, tapi sekarang itu semua hanya angan belaka.

"Kamu lihatin siapa?"

"Enggak ada!" jawabku saat seseorang bertanya. Pandanganku masih fokus ke depan. Tapi sudah tidak melihat Devan lagi disana.

"Aku disini!" aku terlonjak kaget. Sejak kapan dia ada di belakang ku.

"Eh, Dev. Hehe. Kamu udah lama nunggu aku?" seperti biasa, ku keluarkan cengiran khasku.

Devan berdiri dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Ekspresinya datar, dengan satu alis terangkat.

Devan menarik tanganku. "Kita mau kemana? kamu minta kita ketemuan di sini kan?" tanyaku, berusaha melepas cekalan tangannya, tapi tidak bisa. Akhirnya aku pasrah saat dia semakin menarikku menjauh dari sana dan membawaku ke dekat mobilnya dan memaksaku untuk masuk

"Devan, kamu mau bawa aku kemana?" Aku meradang karna Devan tidak juga menjawab pertanyaanku. Dia semakin membuat aku kesal karena hanya menjawab dengan bahu yang dia angkat bersamaan.

"Kamu akan tahu nanti!" ucapnya lalu menyalakan mesin mobilnya.

Aku hanya diam, memperhatikan jalanan yang masih ramai dengan kendaraan. Tidak peduli lagi kemana dia akan membawaku.

"Jam sembilan aku harus sudah sampai rumah!" ucapku ketus.

"Oke!" hanya itu jawaban dari Devan. Dasar Devan menyebalkan!

Mobil berhenti di suatu tempat. Aku hanya terdiam enggan untuk keluar. Sebuah pasar malam.

"Ayo!" Devan lebih dulu keluar, aku tetap terdiam di tempat.

tok. tok

Kaca jendela mobil di ketuk dari luar. Devan berdiri disana siap untuk mengetuk kaca jendela mobil lagi, tapi urung karena aku membuka pintunya.

"Ayo! Kamu gak mau turun?"

"Pulang aja."

"Kok pulang? kenapa?"

"Aku gak mau masuk kesana!" Devan menghela nafasnya kasar.

"Yakin mau pulang?" aku mengangguk. Devan berjalan memutar dan duduk di kursi pengemudi.

Mobil di nyalakan dan kemudian melaju. Bisa ku lihat dari sudut mataku, wajah Devan terlihat kesal.

Pasar malam adalah salah satu tempat favorit kami dulu. Kami banyak menghabiskan malam dengan menaiki segala permainan yang ada. Tapi sekarang rasanya aku benci karena mungkin keadaan kami telah berbeda.

Devan menghentikan mobilnya di tepi jalanan sepi. Tangannya menggenggam setir kemudi dengan erat hingga bisa ku lihat buku-buku tangannya yang memutih.

"Aku mau pulang Dev!" pintaku. Rasanya sudah tidak tahan lagi, hatiku sakit.

"Kenapa kamu minta pulang? Bukannya dulu kamu suka ke pasar malam?" nada suaranya dingin.

"Itu dulu Dev, sekarang aku gak suka. Aku bukan anak kecil lagi!" jelas itu bukan jawaban. Itu hanya alasan!

"Hahh.." Devan mengatur nafasnya yang kesal. "Gak. Itu karena kamu gak nyaman sama aku!"

"Kalau kamu tahu jawabannya kenapa juga kamu masih deketin aku?" aku mulai emosi.

"Harusnya kamu sadar, kamu itu sebentar lagi akan tunangan sama kak Mel! Aku gak mau kamu pffttt..." mataku membulat saat tiba-tiba Devan mencium bibirku, aku tidak bisa mengelak lagi karena tangannya menelusup ke belakang kepalaku dan menahannya.

Aku meradang, mencoba melepaskan diri tapi tidak bisa, tenaganya lebih besar daripada aku.

Devan terus mel*hap bibir bawahku, dan memainkan lidahnya. Satu tangannya menarik paksa daguku ke bawah membuat aku membuka mulutku. Dengan bebasnya lidahnya menyapu seluruh area bibirku. Mengabsen satu persatu gigi dan membelit lidahku.

Ciumannya kasar menggebu, tapi lama-kelamaan menjadi lembut, membuatku terbuai dengan permainan lidahnya.

Terpopuler

Comments

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

𝗵𝗮𝗱𝗲𝘄𝗵... 𝗻𝗴𝗴 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗴𝘁 𝗺𝗶𝗻𝘁𝗮 𝘀𝗲𝗸𝗼𝗹𝗮𝗵 𝗸𝗹𝘂𝗮𝗿 𝗸𝗼𝘁𝗮

2024-05-08

0

gembulers

gembulers

novel ke 2 setelah istri ke 2 Bima yang ak bc

2023-02-08

0

Muhamad Ilyastakur

Muhamad Ilyastakur

jb

2022-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 part 30
31 part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35
36 part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 part 63
64 part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 part 83
84 part 84
85 part 85
86 part 86
87 part 87
88 part 88
89 part 89
90 part 90
91 part 91
92 part 92
93 part 93
94 part 94
95 part 95
96 part 96
97 part 97
98 part 98
99 part 99
100 part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 part 104
105 part 105
106 part 106
107 part 107
108 part 108
109 part 109
110 part 110
111 part 111
112 part 112
113 part 113
114 part 114
115 part 115
116 part 116
117 part 117
118 part 118
119 part 119
120 Part 120
121 part 121
122 part 122
123 part 123
124 part 124
125 part 125
126 part 126
127 part 127
128 part 128
129 part 129
130 part 130
131 part 131
132 part 132
133 part 133
134 part 134
135 part 135
136 part 136
137 part 137
138 part 138
139 part 139
140 part 140
141 part 141
142 part 142
143 part 143
144 part 144
145 part 145
146 part 146
147 part 147
148 part 148
149 part 149
150 part 150
151 part 151
152 part 152
153 part 153
154 part 154
155 part 155
156 part 156
157 part 157
158 part 158
159 part 159
160 part 160
161 part 161
162 part 162
163 part 163
164 part 164
165 part 165
166 Mohon Maaf Lahir Bathin
167 part 166
168 part 167
169 part 168
170 part 169
171 part 170
172 part 171
173 part 172
174 part 173
175 part 174
176 part 175
177 part 176
178 part 177
179 part 178
180 part 179
181 part 180
182 part 181
183 part 182
184 part 183
185 part 184
186 part 185
187 Part 186
188 part 187
189 part 188
190 part 189
191 part 190
192 part 191
193 part 192
194 part 193
195 part 194
196 part 195
197 part 196
198 part 197
199 part 198
200 part 199
201 part 200
202 part 201
203 part 202
204 Pengumuman
205 Axel. part 1
206 Axel. Part 2
207 Axel. part 3
208 Axel. part 4
209 Axel. part 5
210 Axel. part 6
211 Axel. part 7
212 Axel. part 8
213 Axel. part 9
214 Axel. part 10
215 Axel. part 11
216 Axel. part 12
217 Axel. part 13
218 Axel. part 14
219 Axel. part 15
220 Axel. part 16
221 Axel. part 17
222 Axel. part 18
223 Axel. part 19
224 Axel. part 20
225 Axel. Part 21
226 Axel. Part 22
227 Axel. part 23
228 Axel. part 24
229 Axel. part 25
230 Axel. Part 26
231 Axel. Part 27
232 Axel. Part 28
233 Axel. Part 29
234 Axel. Part 30
235 Axel. part 31
236 Axel, part 32
237 Axel, part 33
238 Axel. Part 34
239 Axel. part 35
240 Axel. part 36
241 Axel. part 37
242 Axel. part 38
243 Axel. part 39
244 Axel. part 40
245 Axel. part 41
246 Axel. part 42
247 Axel. Part 43
248 Axel. part 44
249 Axel. part 45
250 Axel. Part 46
251 Axel. Part 47
252 Axel. part 48
253 Axel. part 49
254 Axel. part 50
255 Axel. Part 51
256 Axel. part 52
257 Axel. part 53
258 axel part 54
259 axel,. part 55
260 Axel part 56
261 Axel. part 57
262 Axel. part 58
263 Axel. part 59
264 Axel. Part 60
265 Axel. Part 61
266 Axel. part 62
267 Axel. part 63
268 Axel. part 64
269 Axel. part 65
270 Axel. part 66
271 Axel. part 67
272 Axel. part 68
273 Axel. part 69
274 Axel. part 70
275 Axel. part 71
276 Axel parrt 72
277 Axel part 73
278 Axel. part 74
279 Axel. part 75
280 Axel. part 76
281 Axel. part 77
282 Axel. Part 78
283 Axel. part 79
284 axel. part 80
285 Axel. part 81
286 Axel. part 82
287 Axel. Part 83
288 Axel. Part 84
289 Axel. part 85
290 Axel. Part 86
291 Axel. Part 87
292 Axel. Part 88
293 Axel. part 89
294 Axel-Gio Part 90
295 Axel-Gio part 91
296 Axel-Gio part 92
297 Axel-Gio Part 93
298 Axel-Gio part 94 Spcial Tiara
299 Axel-Gio part 95 spesial masih Tiara
300 Axel-Gio part 96
301 Axel-Gio Part 97
302 Axel-Gio part 98
303 Axel-Go. part 99
304 Axel-Gio part 100
305 Axel-Gio part 101
306 Axel-Gio part 102
307 Axel-Gio part 103
308 Axel-Gio part 104
309 Axel-Gio part 105
310 Axel-Gio part 106
311 Axel-Gio part 107
312 Axel-Gio part 108
313 Axel-Gio part 109
314 Axel-Gio part 110
315 Axel-Gio part 111
316 Axel-Gio part 112
317 Axel-Gio part 113
318 Axel-Gio part 114
319 Axel-Gio part 115
320 Axel-Gio part 116
321 Axel-Gio part 117
322 Axel-Gio 118
323 Axel-Gio part 119
324 Axel-Gio part 120
325 Axel-Gio part 121
326 Axel-Gio part 122
327 Axel-Gio part123
328 Axel-Gio part 124
329 Axel-Gio part 125
330 Axel-Gio part 126
331 Axel-Gio part 127
332 Axel- Gio part 128
333 Axel-Gio part 129
334 Axel-Gio part 130
335 Axel-Gio part 131
336 Axel-Gio part 132
337 Axel-Gio part 133
338 Axel-Gio part 134
339 Axel-Gio part 135
340 Axel-Gio part 136
341 Axel-Gio part 137
342 Axel-Gio part 138
343 Axel-Gio part 139
344 Axel- Gio part 140
345 Axel-Gio part 141
346 Axel-Gio part 142
347 Axel-Gio part 143
348 Axel-Gio part 144
349 Axel-Gio part 145
350 Axel-Gio part 146
351 Axel-Gio part 147
352 Axel-Gio part 148
353 Axel-Gio part 149
354 Axel-Gio part 150
355 Axel-Gio part 151
356 Axel-Gio part 152
357 Axel-Gio part 153
358 Axel-Gio part 154
359 Axel-Gio part 155
360 Axel-Gio part 156
361 Axel-Gio part 157
362 Axel-Gio part 158
363 Axel-Gio part 159
364 Axel-Gio part 160
365 Axel-Gio pat 161
366 Axel-Gio part 162
367 Axel-Gio part 163
368 Axel-Gio part 164
369 Axel-Gio part 165
370 Axel-Gio part 166
371 Axei-Gio part 167
372 Axel-Gio part 168
373 Axel-Gio part 169
374 Axel-Gio part 170
375 Axel-Gio part 171
376 Axel-Gio part 172
377 Axel-Gio part 173
378 Axel-Gio part 174
379 Axel-Gio part 175
380 Axel-Gio part 176
381 Axel-Gio Part 177
382 Axel_Gio part 178
383 Axel-Gio part 179
384 Axel-Gio part 180
385 Axel-Gio part 181
386 Axel-Gio part 182
387 Axel-Gio part 183
388 Axel-Gio part 184
389 Axel-Gio part 185
390 Axel-Gio part 186
391 Axel-Gio part 187
392 Axel-Gio part 188
393 Axel-Gio part 189
394 Axel-Gio part 190
395 Axel-Gio part 191
396 Axel-Gio part 192
397 Axel-Gio part 193
398 Axel-Gio part 194
399 Axel-Gio part 195
400 Axel-Gio part 196
401 Axel-Gio part 197
402 Special Cantik-Romi 198
403 Axel-Gio part 199
404 Axel-Gio part 200
405 Axel-Gio part 201
406 Axel-Gio part 202
407 Axel-Gio part 203
408 Axel-Gio part 204
409 Axel-Gio part 205
410 Axel-Gio part 206
411 Axel-Gio part 207
412 Axel-Gio part 208
413 Axel-Gio part 209
414 Axel_Gio part 210
415 Axel-Gio part 211
416 Axel-Gio part 212
417 Axel-Gio part 213
418 Axel-Gio part 214
419 Axel-Gio part 215
420 Axel-Gio part 216
421 Axel-Gio part 217
422 Axel Gio part 218
423 Axel-Gio part 219 Hari Bahagia
424 220 special Ridwan
425 Axel-Gio part 221
426 part 222 Spesial Gio.
427 Axel-Gio part 223
428 224. Siapa yang Dihukum. Siapa yang Menghukum?
429 Gio part 225
430 Gio part 226
431 Gio part 227
432 Gio part 228
433 Gio part 229
434 230
435 part 231
436 Gio part 232
437 Gio part 233
438 Gio part 234
439 Gio part 235
440 part 236 spesial Heru
441 part 237 Masih spesial Heru
442 part 238 masih spesial Heru.
443 Part 239
444 part 240
445 part 241
446 part 242
447 part 243
448 part 244
449 245
450 246
451 247
452 248
453 249
454 250
455 251
456 252
457 253
458 254
459 255
460 256
461 257
462 258
463 259
464 260
465 261
466 262
467 263
468 264
469 265.
470 267
471 268
472 269
473 270. Happy Ending
474 Pengumuman
475 Pengumuman Baru Nih!
Episodes

Updated 475 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
part 30
31
part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35
36
part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
part 63
64
part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
part 83
84
part 84
85
part 85
86
part 86
87
part 87
88
part 88
89
part 89
90
part 90
91
part 91
92
part 92
93
part 93
94
part 94
95
part 95
96
part 96
97
part 97
98
part 98
99
part 99
100
part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
part 104
105
part 105
106
part 106
107
part 107
108
part 108
109
part 109
110
part 110
111
part 111
112
part 112
113
part 113
114
part 114
115
part 115
116
part 116
117
part 117
118
part 118
119
part 119
120
Part 120
121
part 121
122
part 122
123
part 123
124
part 124
125
part 125
126
part 126
127
part 127
128
part 128
129
part 129
130
part 130
131
part 131
132
part 132
133
part 133
134
part 134
135
part 135
136
part 136
137
part 137
138
part 138
139
part 139
140
part 140
141
part 141
142
part 142
143
part 143
144
part 144
145
part 145
146
part 146
147
part 147
148
part 148
149
part 149
150
part 150
151
part 151
152
part 152
153
part 153
154
part 154
155
part 155
156
part 156
157
part 157
158
part 158
159
part 159
160
part 160
161
part 161
162
part 162
163
part 163
164
part 164
165
part 165
166
Mohon Maaf Lahir Bathin
167
part 166
168
part 167
169
part 168
170
part 169
171
part 170
172
part 171
173
part 172
174
part 173
175
part 174
176
part 175
177
part 176
178
part 177
179
part 178
180
part 179
181
part 180
182
part 181
183
part 182
184
part 183
185
part 184
186
part 185
187
Part 186
188
part 187
189
part 188
190
part 189
191
part 190
192
part 191
193
part 192
194
part 193
195
part 194
196
part 195
197
part 196
198
part 197
199
part 198
200
part 199
201
part 200
202
part 201
203
part 202
204
Pengumuman
205
Axel. part 1
206
Axel. Part 2
207
Axel. part 3
208
Axel. part 4
209
Axel. part 5
210
Axel. part 6
211
Axel. part 7
212
Axel. part 8
213
Axel. part 9
214
Axel. part 10
215
Axel. part 11
216
Axel. part 12
217
Axel. part 13
218
Axel. part 14
219
Axel. part 15
220
Axel. part 16
221
Axel. part 17
222
Axel. part 18
223
Axel. part 19
224
Axel. part 20
225
Axel. Part 21
226
Axel. Part 22
227
Axel. part 23
228
Axel. part 24
229
Axel. part 25
230
Axel. Part 26
231
Axel. Part 27
232
Axel. Part 28
233
Axel. Part 29
234
Axel. Part 30
235
Axel. part 31
236
Axel, part 32
237
Axel, part 33
238
Axel. Part 34
239
Axel. part 35
240
Axel. part 36
241
Axel. part 37
242
Axel. part 38
243
Axel. part 39
244
Axel. part 40
245
Axel. part 41
246
Axel. part 42
247
Axel. Part 43
248
Axel. part 44
249
Axel. part 45
250
Axel. Part 46
251
Axel. Part 47
252
Axel. part 48
253
Axel. part 49
254
Axel. part 50
255
Axel. Part 51
256
Axel. part 52
257
Axel. part 53
258
axel part 54
259
axel,. part 55
260
Axel part 56
261
Axel. part 57
262
Axel. part 58
263
Axel. part 59
264
Axel. Part 60
265
Axel. Part 61
266
Axel. part 62
267
Axel. part 63
268
Axel. part 64
269
Axel. part 65
270
Axel. part 66
271
Axel. part 67
272
Axel. part 68
273
Axel. part 69
274
Axel. part 70
275
Axel. part 71
276
Axel parrt 72
277
Axel part 73
278
Axel. part 74
279
Axel. part 75
280
Axel. part 76
281
Axel. part 77
282
Axel. Part 78
283
Axel. part 79
284
axel. part 80
285
Axel. part 81
286
Axel. part 82
287
Axel. Part 83
288
Axel. Part 84
289
Axel. part 85
290
Axel. Part 86
291
Axel. Part 87
292
Axel. Part 88
293
Axel. part 89
294
Axel-Gio Part 90
295
Axel-Gio part 91
296
Axel-Gio part 92
297
Axel-Gio Part 93
298
Axel-Gio part 94 Spcial Tiara
299
Axel-Gio part 95 spesial masih Tiara
300
Axel-Gio part 96
301
Axel-Gio Part 97
302
Axel-Gio part 98
303
Axel-Go. part 99
304
Axel-Gio part 100
305
Axel-Gio part 101
306
Axel-Gio part 102
307
Axel-Gio part 103
308
Axel-Gio part 104
309
Axel-Gio part 105
310
Axel-Gio part 106
311
Axel-Gio part 107
312
Axel-Gio part 108
313
Axel-Gio part 109
314
Axel-Gio part 110
315
Axel-Gio part 111
316
Axel-Gio part 112
317
Axel-Gio part 113
318
Axel-Gio part 114
319
Axel-Gio part 115
320
Axel-Gio part 116
321
Axel-Gio part 117
322
Axel-Gio 118
323
Axel-Gio part 119
324
Axel-Gio part 120
325
Axel-Gio part 121
326
Axel-Gio part 122
327
Axel-Gio part123
328
Axel-Gio part 124
329
Axel-Gio part 125
330
Axel-Gio part 126
331
Axel-Gio part 127
332
Axel- Gio part 128
333
Axel-Gio part 129
334
Axel-Gio part 130
335
Axel-Gio part 131
336
Axel-Gio part 132
337
Axel-Gio part 133
338
Axel-Gio part 134
339
Axel-Gio part 135
340
Axel-Gio part 136
341
Axel-Gio part 137
342
Axel-Gio part 138
343
Axel-Gio part 139
344
Axel- Gio part 140
345
Axel-Gio part 141
346
Axel-Gio part 142
347
Axel-Gio part 143
348
Axel-Gio part 144
349
Axel-Gio part 145
350
Axel-Gio part 146
351
Axel-Gio part 147
352
Axel-Gio part 148
353
Axel-Gio part 149
354
Axel-Gio part 150
355
Axel-Gio part 151
356
Axel-Gio part 152
357
Axel-Gio part 153
358
Axel-Gio part 154
359
Axel-Gio part 155
360
Axel-Gio part 156
361
Axel-Gio part 157
362
Axel-Gio part 158
363
Axel-Gio part 159
364
Axel-Gio part 160
365
Axel-Gio pat 161
366
Axel-Gio part 162
367
Axel-Gio part 163
368
Axel-Gio part 164
369
Axel-Gio part 165
370
Axel-Gio part 166
371
Axei-Gio part 167
372
Axel-Gio part 168
373
Axel-Gio part 169
374
Axel-Gio part 170
375
Axel-Gio part 171
376
Axel-Gio part 172
377
Axel-Gio part 173
378
Axel-Gio part 174
379
Axel-Gio part 175
380
Axel-Gio part 176
381
Axel-Gio Part 177
382
Axel_Gio part 178
383
Axel-Gio part 179
384
Axel-Gio part 180
385
Axel-Gio part 181
386
Axel-Gio part 182
387
Axel-Gio part 183
388
Axel-Gio part 184
389
Axel-Gio part 185
390
Axel-Gio part 186
391
Axel-Gio part 187
392
Axel-Gio part 188
393
Axel-Gio part 189
394
Axel-Gio part 190
395
Axel-Gio part 191
396
Axel-Gio part 192
397
Axel-Gio part 193
398
Axel-Gio part 194
399
Axel-Gio part 195
400
Axel-Gio part 196
401
Axel-Gio part 197
402
Special Cantik-Romi 198
403
Axel-Gio part 199
404
Axel-Gio part 200
405
Axel-Gio part 201
406
Axel-Gio part 202
407
Axel-Gio part 203
408
Axel-Gio part 204
409
Axel-Gio part 205
410
Axel-Gio part 206
411
Axel-Gio part 207
412
Axel-Gio part 208
413
Axel-Gio part 209
414
Axel_Gio part 210
415
Axel-Gio part 211
416
Axel-Gio part 212
417
Axel-Gio part 213
418
Axel-Gio part 214
419
Axel-Gio part 215
420
Axel-Gio part 216
421
Axel-Gio part 217
422
Axel Gio part 218
423
Axel-Gio part 219 Hari Bahagia
424
220 special Ridwan
425
Axel-Gio part 221
426
part 222 Spesial Gio.
427
Axel-Gio part 223
428
224. Siapa yang Dihukum. Siapa yang Menghukum?
429
Gio part 225
430
Gio part 226
431
Gio part 227
432
Gio part 228
433
Gio part 229
434
230
435
part 231
436
Gio part 232
437
Gio part 233
438
Gio part 234
439
Gio part 235
440
part 236 spesial Heru
441
part 237 Masih spesial Heru
442
part 238 masih spesial Heru.
443
Part 239
444
part 240
445
part 241
446
part 242
447
part 243
448
part 244
449
245
450
246
451
247
452
248
453
249
454
250
455
251
456
252
457
253
458
254
459
255
460
256
461
257
462
258
463
259
464
260
465
261
466
262
467
263
468
264
469
265.
470
267
471
268
472
269
473
270. Happy Ending
474
Pengumuman
475
Pengumuman Baru Nih!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!