Aji & Pretty

Karena Pretty yang menemukannya lebih dahulu, kesepakatan akhirnya dibuat. Sampai satu keputusan sungguh dibuat, diputuskan pemuda bernama Aji menumpang di rumah Pretty yang mewah.

Pretty memandangi Aji lekat-lekat. Pikir Pretty, agak culun, tapi ganteng juga. Nih, cowok manis juga.

Duh!

Jantung Pretty berdebar lebih kencang. Pretty meneguk saliva. Kedua mata Pretty nyaris tak berkedip. Pelan-pelan Pretty meraba wajah Aji.

Di sisi Aji, pemuda dari masa lalu itu sebetulnya risih. Canggung pula. Belum lagi, ini pengalaman pertama Aji di dekat perempuan yang sangat cantik. Di kampungnya, tak ada yang secantik Pretty. Pretty ini ibarat seorang bidadari. Mengertilah Aji di mana dirinya sekarang. Aji tengah berada di dunia lain. Ini pasti dunia para dewa. Pretty dan teman-temannya pasti bidadari-bidadari dari kayangan. Apa mungkin Aji berjodoh dengan seorang bidadari? Mimpi apa dia semalam, seorang pemburu yang dikenal sebagai seorang pemalas dijodohkan dengan seorang bidadari oleh para dewa? Ingin rasanya Aji memperkenalkan Pretty atau yang lainnya ke ibunya yang sudah tua renta.

"Ji," ujar Pretty yang masih mengelus-elus pipi Aji. "Coba lu bisa ngomong bahasa gue. Beneren, gue naksir lu kayaknya. Lu gak jelek-jelek amat, kok."

Pelan tapi pasti, dua bibir saling bertemu. Aji kaget dan terkesima. Menurut ibunya, pamali, laki-laki dan perempuan sudah berciuman sebelum menikah. Apa maksud perempuan ini mencium bibir Aji? Aji pernah dengar, ada bidadari yang jahat. Mungkin Pretty termasuk golongan yang jahat.

"Nuwun sewu, kulo isih perawan. Pamali, ngambung lawan jinis." Kedua tangan Aji berada di atas dahi.

Pretty tersipu, nyengir. "Aduh, apa sih? Kok bisa gue nyium cowok itu? Ini pengalaman pertama lagi. Sebelumnya gue belum pernah nyium bibir cowok. Nyium anjing mah sering."

"Ayune panjenengan, nanging nakal." ujar Aji. "Panjenengan dudu ratu ing pesisir kidul, ora?"

Pretty hanya tersenyum. Mungkin di pikiran Pretty, ia dianggap secantik Nyi Loro Kidul.

"... namun bimbang kini aku rasa, akankah dia terus setia, atau hanya untuk sementara, membuat aku kecewa... "

Radio mobil itu mendadak memasang lagu "Takut Jatuh Cinta" yang dipopulerkan oleh Blink. Bersamaan dengan itu, Aya mengetuk jendela mobil. Pretty segera menurunkan jendelanya.

"Kamu jangan macam-macam, Pretty. Ingat, Aji ini lugu. Jangan kamu permainkan seperti segala laki-laki itu. Kamu dan Aji juga bukan muhrim." ucap Aya yang langsung menyerahkan kantung plastik berisi pakaian yang harus dikenakan Aji. "Aji, ganti dhisik,"

"Matur nuwun." Aji terperangah. Perempuan ini lebih berbudi-pekerti daripada yang duduk di dekat dirinya.

"Macem-macem gimana, sih? Baru pertama kali ini ketemu." tukas Pretty.

"Tapi, kamu suka tidak dengan Aji?" terka Aya nyengir.

"Iya, naksir sedikit," Sedikit katanya, tapi kedua pipi Pretty berkata, "Aku jatuh cinta sekali."

Aya tertawa. "Tadi katanya ogah. Malu-malu mau ternyata, yah. "

"Udah bisa ngeledek, yah, lu sekarang?" Pretty mendengus.

"Aji, cah iki, koncoku, dheweke seneng karo sampeyan." seru Aya nyengir.

"Ngomong apa sih lu, Ay?" bentak Pretty dengan mata melotot.

Aji malah bingung. Pertama, mereka berbicara dengan bahasa yang sangat aneh. Kedua, mereka sekonyong-konyong berbicara dengan bahasanya, walau kasar. Ketiga, apa di dunia ini kaum perempuannya tidak memiliki akhlak? Mudah sekali mengatakan suka atau mencium bibir. Di dunianya, kaum laki-laki harus yang memulai pendekatan dan melamar seorang perempuan. Jika sudah terpilih, perempuan terpilih harus dipingit.

Terima kasih yang sudah membaca PETUALANGAN AJI DI MASA DEPAN. Jangan lupa like, vote, dan share-nya. Jangan lupa juga ide-idenya untuk pengembangan ceritanya. Bagaimanapun Author juga manusia biasa, yang tak luput dari kesalahan. Hehe.

Episodes
1 Aji Kebingungan
2 Aji di Bangunan Aneh
3 Aji & Pretty
4 Aji Menuju Rumah Pretty
5 Aji & Supir Pretty
6 Aji di Rumah Lani
7 Aji Merokok
8 Pretty & Aya
9 Pertemuan 7 Gadis Bidadari
10 Aji & Shania
11 Aji Bikin Geger
12 Sepertinya Ada Cinta
13 Cerita antara Pretty & Salman
14 Morning Glory
15 Aji Pacar Pretty
16 Pretty Diinterogasi
17 Shania Iri
18 Tasya Naksir Aji
19 Aji Mengintip Shania
20 Kejutan untuk Shania
21 Giliran Mareta yang Naksir Aji
22 Aji Kembali
23 Pretty Merindukan Aji
24 Masih Merindukan Aji
25 Aji Merindukan Pretty
26 Aji & Keluarga Pretty
27 I Love You So Much, Aji!
28 Pretty Menggalau
29 Pretty Mengaku Suka
30 Rapat tentang Aji Lagi
31 Aji Kembali Lagi
32 Aji Muncul Mendadak di Mobil Pretty
33 Sama-sama Nembak
34 Ide ke Orang Pintar
35 Jadiankah, Pretty dan Aji?
36 Analisa Shania - Bagian Pertama
37 Analisa Shania - Bagian Kedua
38 Shania Mudik ke India
39 Pretty Kasmaran
40 Shania Berangkat ke India Juga
41 Pretty Ditembak Aji, kah?
42 Masa Lalu Pahit Salman
43 Saking Memikirkan Aji
44 Aji Dicurigai Anin
45 Aji Baru Sadar Dirinya Mirip Pretty
46 Aji dan Ki Ageng Naufal Raditya
47 Mendadak Aji Kesakitan
48 Pretty Panik, Lidya Curiga
49 Entah Di mana Aji Berada
50 Aji & Sosok Berjubah Hitam
51 Mungkinkah Itu Jerawat Aji?
52 Di Tengah Meditasi, Masih Terpikirkan Aji
53 Peperangan Aji di Dunia Lain
54 Masih Peperangan Aji di Dunia Lain
55 Aji & Kesaktian Pedang Excalibur
56 Aji Dibawa ke Suatu Tempat
57 Aji Bosan di dalam Gua
58 Aji & Kuda Putih
59 Aji & Sang Terpilih
60 Shania & Lee Sarang-i, Seorang Beauty Vlogger
61 Aji & Pretty Saling Menyatakan Perasaan
62 Aji Menggalau di Bawah Bulan Purnama
63 Aji Mencurigai Slamet
64 Lima Tahun Kemudian
65 Aji Menaiki Kuda Putih
66 Aji Muncul di Hadapan Tasya
67 Di Saat Aji dan Pretty Saling Kikuk
68 Bibir Terkunci, Pikiran yang Berbicara
69 Aji Muncul di Hadapan Anin
70 Pretty, Hamil, kah?
71 Pretty Membeli Testpack
72 Pretty Positif Hamil
73 Kontak Batin Aji dengan Slamet yang Pertama
74 Pretty & Peneror Misterius
75 Pretty Mimpi Gendong Bayi
76 Aji Cemburu
77 Pretty Merasa Bersalah
78 Kecurigaan Shania
79 Aji Makin Menyukai Pretty
80 Aji & Sosok Perempuan Bercadar Misterius
81 Terjadi Begitu Saja, Tanpa Perencanaan
82 Ada Rahasia antara Aji dan Pretty
83 Aji dan Pretty di Sebuah Apotek
84 Sama-Sama Memerah
85 Romantisme Konyol Aji
86 Aji Kembali Menghilang
87 Terkuak Juga
88 Pretty Melupakan Aji
89 Aji Menghilang di Hadapan Pretty
90 Bertemu Slamet, dkk, Lagi
91 Febe Berangkat ke Australia
92 Shania dan Kenangan akan Aji
93 Giliran Anin Teringat Aji
94 Aji Mengganggu Tasya
95 Memori Aneh Aya
96 Siapa yang Ditabrak Saat Itu?
97 Hati Lagu untuk Penyanyi Bernama Jean Saraswati
98 Aji itu Nyata atau Tidak?
99 Obrolan Aji dan Teman-teman Anehnya
100 Penggambaran Lima Tokoh
101 Pacar Pretty yang Antara Ada dan Tiada
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Aji Kebingungan
2
Aji di Bangunan Aneh
3
Aji & Pretty
4
Aji Menuju Rumah Pretty
5
Aji & Supir Pretty
6
Aji di Rumah Lani
7
Aji Merokok
8
Pretty & Aya
9
Pertemuan 7 Gadis Bidadari
10
Aji & Shania
11
Aji Bikin Geger
12
Sepertinya Ada Cinta
13
Cerita antara Pretty & Salman
14
Morning Glory
15
Aji Pacar Pretty
16
Pretty Diinterogasi
17
Shania Iri
18
Tasya Naksir Aji
19
Aji Mengintip Shania
20
Kejutan untuk Shania
21
Giliran Mareta yang Naksir Aji
22
Aji Kembali
23
Pretty Merindukan Aji
24
Masih Merindukan Aji
25
Aji Merindukan Pretty
26
Aji & Keluarga Pretty
27
I Love You So Much, Aji!
28
Pretty Menggalau
29
Pretty Mengaku Suka
30
Rapat tentang Aji Lagi
31
Aji Kembali Lagi
32
Aji Muncul Mendadak di Mobil Pretty
33
Sama-sama Nembak
34
Ide ke Orang Pintar
35
Jadiankah, Pretty dan Aji?
36
Analisa Shania - Bagian Pertama
37
Analisa Shania - Bagian Kedua
38
Shania Mudik ke India
39
Pretty Kasmaran
40
Shania Berangkat ke India Juga
41
Pretty Ditembak Aji, kah?
42
Masa Lalu Pahit Salman
43
Saking Memikirkan Aji
44
Aji Dicurigai Anin
45
Aji Baru Sadar Dirinya Mirip Pretty
46
Aji dan Ki Ageng Naufal Raditya
47
Mendadak Aji Kesakitan
48
Pretty Panik, Lidya Curiga
49
Entah Di mana Aji Berada
50
Aji & Sosok Berjubah Hitam
51
Mungkinkah Itu Jerawat Aji?
52
Di Tengah Meditasi, Masih Terpikirkan Aji
53
Peperangan Aji di Dunia Lain
54
Masih Peperangan Aji di Dunia Lain
55
Aji & Kesaktian Pedang Excalibur
56
Aji Dibawa ke Suatu Tempat
57
Aji Bosan di dalam Gua
58
Aji & Kuda Putih
59
Aji & Sang Terpilih
60
Shania & Lee Sarang-i, Seorang Beauty Vlogger
61
Aji & Pretty Saling Menyatakan Perasaan
62
Aji Menggalau di Bawah Bulan Purnama
63
Aji Mencurigai Slamet
64
Lima Tahun Kemudian
65
Aji Menaiki Kuda Putih
66
Aji Muncul di Hadapan Tasya
67
Di Saat Aji dan Pretty Saling Kikuk
68
Bibir Terkunci, Pikiran yang Berbicara
69
Aji Muncul di Hadapan Anin
70
Pretty, Hamil, kah?
71
Pretty Membeli Testpack
72
Pretty Positif Hamil
73
Kontak Batin Aji dengan Slamet yang Pertama
74
Pretty & Peneror Misterius
75
Pretty Mimpi Gendong Bayi
76
Aji Cemburu
77
Pretty Merasa Bersalah
78
Kecurigaan Shania
79
Aji Makin Menyukai Pretty
80
Aji & Sosok Perempuan Bercadar Misterius
81
Terjadi Begitu Saja, Tanpa Perencanaan
82
Ada Rahasia antara Aji dan Pretty
83
Aji dan Pretty di Sebuah Apotek
84
Sama-Sama Memerah
85
Romantisme Konyol Aji
86
Aji Kembali Menghilang
87
Terkuak Juga
88
Pretty Melupakan Aji
89
Aji Menghilang di Hadapan Pretty
90
Bertemu Slamet, dkk, Lagi
91
Febe Berangkat ke Australia
92
Shania dan Kenangan akan Aji
93
Giliran Anin Teringat Aji
94
Aji Mengganggu Tasya
95
Memori Aneh Aya
96
Siapa yang Ditabrak Saat Itu?
97
Hati Lagu untuk Penyanyi Bernama Jean Saraswati
98
Aji itu Nyata atau Tidak?
99
Obrolan Aji dan Teman-teman Anehnya
100
Penggambaran Lima Tokoh
101
Pacar Pretty yang Antara Ada dan Tiada

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!