Aji di Bangunan Aneh

Kali ini, tokoh utama kita berada di sebuah apartemen. Jantung Aji berdebar-debar tak karuan. Keringat masih terus mengucur. Aji terus menerus merapalkan sebuah doa. Tempat apakah ini, pikir Aji dengan dahi berkerut. Apakah ini istana dewa? Di kahyangan kah dia?

Aku mengedarkan pandangan ke mana-mata. Kadang kepalanya ditelengkan ke kanan, yang kadang ke kiri. Tempat apa ini? Ini di mana? Sekejap panas, sekejap dingin. Lalu, apa yang diinjaknya? Aneh sekali ini. Ada rumput di dalam sebuah bangunan. Bangunan yang Aji masuki juga lebih aneh lagi. Tiba-tiba saja Aji sudah berada di ketinggian. Apa ini negeri sihir?

Sekonyong-konyong seorang gadis mendekatinya. Gadis itu cantik. Mana yang lebih cantik dari keenam temannya, mana Aji tahu. Bagi Aji, gadis dengan ujung rambut bergelombang itu--yang beserta keenam temannya--sangat cantik. Mereka bertujuh bahkan lebih cantik dari gadis di kampungnya.

"Jangan takut,"

Aji terperangah. Hah? Mereka bisa bahasanya ternyata. Namun, dialeknya rada aneh. Pengucapannya kaku.

Gadis itu menyodorkan tangan dan tersenyum. " Kenalkan, nama saya Anindita. Panggil saja Anin."

Gadis ini mengajak berkenalankah? Aji dengan takut-takut membalas jabat tangannya. Ia perlahan mulai membuka suara, "Na-nama sa-saya A-aji. Ini di mana?"

Salah seorang gadis lainnya menghampiri. Yang ini galak sekali. Dandanannya aneh. Menor--atau apalah itu disebutnya di kampung. Tapi, bukankah gadis dari kalangan atas memang seperti itu dandanannya?

"Akhirnya," ujar gadis yang mengenakan bando (Aji kira itu tiara). "Nggak usah takut. Kami semua baik-baik. Kami yang nyelamatin kamu. Tadi kamu hampir ditabrak mobil."

Aduh, mendadak kepala Aji pusing. Gadis bertiara ini menggunakan bahasa apa? Kenapa berbeda dengan gadis yang satunya lagi? Ia tengah mengatakan apa? Apa jangan-jangan Aji tengah diledek?

"Pret," Ternyata gadis bertiara ini bernama Pretty. "Kayaknya dia lebih ngerti kalo kita ngomong bahasa Jawa, terutama Jawa halus."

"Oh, ya udah, lu berarti yang jadi translator-nya," ujar Pretty nyengir.

"Kok jadi gue?" tanya Anin merengut.

"Di antara kita bertujuh, cuman lu, Nin, yang bisa lancar bahasa Jawa." jawab Pretty seenak jidat. Pretty tersenyum penuh kemenangan.

"Benar, Nin." gadis yang lainnya menimpali. "Kita-kita nggak bisa bahasa Jawa. Apalagi bahasa Jawa kayak cowok ini."

"Tasya benar." ujar Pretty yang mana cengirannya makin lebar. "Udahlah, bantu temen kenapa sih?"

"Sekarang aja nyebut gue temen," tukas Anin.

"Please, lah, Nin. Bantu temen sedikit. Nanti kalo lu titip absen, gue pasti mau." pinta Pretty. Raut muka Pretty berubah menjadi lebih bersahabat, walau sorot matanya agak menekan lawan bicaranya.

"Biasanya lu yang suka nggak masuk dan minta titip absen, kali." ralat Anin.

Pretty hanya terkekeh-kekeh. Begitulah Pretty. Gadis yang satu ini memang sulit dibantah oleh kawan-kawannya.

"Bisa aja, lu," ucap Anin nyengir. Anin sebetulnya kesal, namun Pretty itu sahabatnya sejak semester pertama. Walau Pretty agak sombong, temannya yang cukup tajir itu sebetulnya tak jahat. Anin lumayan sering dibantu oleh Pretty.

Sementara Aji masih terbengong-bengong. Sekarang pemuda yang datangnya dari masa lalu itu memilih untuk duduk. Air matanya terus mengalir. Ini sebetulnya di mana? Dengan bahasa apa juga ketujuh gadis ini bercakap-cakap? Ah, Aji jadi pusing tujuh keliling!

"Eh, kalian, lihat, cowok itu pingsan," seru Aya.

*****

Terima kasih yang sudah membaca PETUALANGAN AJI DI MASA DEPAN. Jangan lupa like, vote, dan share-nya. Jangan lupa juga ide-idenya untuk pengembangan ceritanya. Bagaimanapun Author juga manusia biasa, yang tak luput dari kesalahan. Hehe.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

Aji..👏

2022-02-13

2

ngakak pake pingsan segala si Aji 🤣

2022-01-11

3

lihat semua
Episodes
1 Aji Kebingungan
2 Aji di Bangunan Aneh
3 Aji & Pretty
4 Aji Menuju Rumah Pretty
5 Aji & Supir Pretty
6 Aji di Rumah Lani
7 Aji Merokok
8 Pretty & Aya
9 Pertemuan 7 Gadis Bidadari
10 Aji & Shania
11 Aji Bikin Geger
12 Sepertinya Ada Cinta
13 Cerita antara Pretty & Salman
14 Morning Glory
15 Aji Pacar Pretty
16 Pretty Diinterogasi
17 Shania Iri
18 Tasya Naksir Aji
19 Aji Mengintip Shania
20 Kejutan untuk Shania
21 Giliran Mareta yang Naksir Aji
22 Aji Kembali
23 Pretty Merindukan Aji
24 Masih Merindukan Aji
25 Aji Merindukan Pretty
26 Aji & Keluarga Pretty
27 I Love You So Much, Aji!
28 Pretty Menggalau
29 Pretty Mengaku Suka
30 Rapat tentang Aji Lagi
31 Aji Kembali Lagi
32 Aji Muncul Mendadak di Mobil Pretty
33 Sama-sama Nembak
34 Ide ke Orang Pintar
35 Jadiankah, Pretty dan Aji?
36 Analisa Shania - Bagian Pertama
37 Analisa Shania - Bagian Kedua
38 Shania Mudik ke India
39 Pretty Kasmaran
40 Shania Berangkat ke India Juga
41 Pretty Ditembak Aji, kah?
42 Masa Lalu Pahit Salman
43 Saking Memikirkan Aji
44 Aji Dicurigai Anin
45 Aji Baru Sadar Dirinya Mirip Pretty
46 Aji dan Ki Ageng Naufal Raditya
47 Mendadak Aji Kesakitan
48 Pretty Panik, Lidya Curiga
49 Entah Di mana Aji Berada
50 Aji & Sosok Berjubah Hitam
51 Mungkinkah Itu Jerawat Aji?
52 Di Tengah Meditasi, Masih Terpikirkan Aji
53 Peperangan Aji di Dunia Lain
54 Masih Peperangan Aji di Dunia Lain
55 Aji & Kesaktian Pedang Excalibur
56 Aji Dibawa ke Suatu Tempat
57 Aji Bosan di dalam Gua
58 Aji & Kuda Putih
59 Aji & Sang Terpilih
60 Shania & Lee Sarang-i, Seorang Beauty Vlogger
61 Aji & Pretty Saling Menyatakan Perasaan
62 Aji Menggalau di Bawah Bulan Purnama
63 Aji Mencurigai Slamet
64 Lima Tahun Kemudian
65 Aji Menaiki Kuda Putih
66 Aji Muncul di Hadapan Tasya
67 Di Saat Aji dan Pretty Saling Kikuk
68 Bibir Terkunci, Pikiran yang Berbicara
69 Aji Muncul di Hadapan Anin
70 Pretty, Hamil, kah?
71 Pretty Membeli Testpack
72 Pretty Positif Hamil
73 Kontak Batin Aji dengan Slamet yang Pertama
74 Pretty & Peneror Misterius
75 Pretty Mimpi Gendong Bayi
76 Aji Cemburu
77 Pretty Merasa Bersalah
78 Kecurigaan Shania
79 Aji Makin Menyukai Pretty
80 Aji & Sosok Perempuan Bercadar Misterius
81 Terjadi Begitu Saja, Tanpa Perencanaan
82 Ada Rahasia antara Aji dan Pretty
83 Aji dan Pretty di Sebuah Apotek
84 Sama-Sama Memerah
85 Romantisme Konyol Aji
86 Aji Kembali Menghilang
87 Terkuak Juga
88 Pretty Melupakan Aji
89 Aji Menghilang di Hadapan Pretty
90 Bertemu Slamet, dkk, Lagi
91 Febe Berangkat ke Australia
92 Shania dan Kenangan akan Aji
93 Giliran Anin Teringat Aji
94 Aji Mengganggu Tasya
95 Memori Aneh Aya
96 Siapa yang Ditabrak Saat Itu?
97 Hati Lagu untuk Penyanyi Bernama Jean Saraswati
98 Aji itu Nyata atau Tidak?
99 Obrolan Aji dan Teman-teman Anehnya
100 Penggambaran Lima Tokoh
101 Pacar Pretty yang Antara Ada dan Tiada
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Aji Kebingungan
2
Aji di Bangunan Aneh
3
Aji & Pretty
4
Aji Menuju Rumah Pretty
5
Aji & Supir Pretty
6
Aji di Rumah Lani
7
Aji Merokok
8
Pretty & Aya
9
Pertemuan 7 Gadis Bidadari
10
Aji & Shania
11
Aji Bikin Geger
12
Sepertinya Ada Cinta
13
Cerita antara Pretty & Salman
14
Morning Glory
15
Aji Pacar Pretty
16
Pretty Diinterogasi
17
Shania Iri
18
Tasya Naksir Aji
19
Aji Mengintip Shania
20
Kejutan untuk Shania
21
Giliran Mareta yang Naksir Aji
22
Aji Kembali
23
Pretty Merindukan Aji
24
Masih Merindukan Aji
25
Aji Merindukan Pretty
26
Aji & Keluarga Pretty
27
I Love You So Much, Aji!
28
Pretty Menggalau
29
Pretty Mengaku Suka
30
Rapat tentang Aji Lagi
31
Aji Kembali Lagi
32
Aji Muncul Mendadak di Mobil Pretty
33
Sama-sama Nembak
34
Ide ke Orang Pintar
35
Jadiankah, Pretty dan Aji?
36
Analisa Shania - Bagian Pertama
37
Analisa Shania - Bagian Kedua
38
Shania Mudik ke India
39
Pretty Kasmaran
40
Shania Berangkat ke India Juga
41
Pretty Ditembak Aji, kah?
42
Masa Lalu Pahit Salman
43
Saking Memikirkan Aji
44
Aji Dicurigai Anin
45
Aji Baru Sadar Dirinya Mirip Pretty
46
Aji dan Ki Ageng Naufal Raditya
47
Mendadak Aji Kesakitan
48
Pretty Panik, Lidya Curiga
49
Entah Di mana Aji Berada
50
Aji & Sosok Berjubah Hitam
51
Mungkinkah Itu Jerawat Aji?
52
Di Tengah Meditasi, Masih Terpikirkan Aji
53
Peperangan Aji di Dunia Lain
54
Masih Peperangan Aji di Dunia Lain
55
Aji & Kesaktian Pedang Excalibur
56
Aji Dibawa ke Suatu Tempat
57
Aji Bosan di dalam Gua
58
Aji & Kuda Putih
59
Aji & Sang Terpilih
60
Shania & Lee Sarang-i, Seorang Beauty Vlogger
61
Aji & Pretty Saling Menyatakan Perasaan
62
Aji Menggalau di Bawah Bulan Purnama
63
Aji Mencurigai Slamet
64
Lima Tahun Kemudian
65
Aji Menaiki Kuda Putih
66
Aji Muncul di Hadapan Tasya
67
Di Saat Aji dan Pretty Saling Kikuk
68
Bibir Terkunci, Pikiran yang Berbicara
69
Aji Muncul di Hadapan Anin
70
Pretty, Hamil, kah?
71
Pretty Membeli Testpack
72
Pretty Positif Hamil
73
Kontak Batin Aji dengan Slamet yang Pertama
74
Pretty & Peneror Misterius
75
Pretty Mimpi Gendong Bayi
76
Aji Cemburu
77
Pretty Merasa Bersalah
78
Kecurigaan Shania
79
Aji Makin Menyukai Pretty
80
Aji & Sosok Perempuan Bercadar Misterius
81
Terjadi Begitu Saja, Tanpa Perencanaan
82
Ada Rahasia antara Aji dan Pretty
83
Aji dan Pretty di Sebuah Apotek
84
Sama-Sama Memerah
85
Romantisme Konyol Aji
86
Aji Kembali Menghilang
87
Terkuak Juga
88
Pretty Melupakan Aji
89
Aji Menghilang di Hadapan Pretty
90
Bertemu Slamet, dkk, Lagi
91
Febe Berangkat ke Australia
92
Shania dan Kenangan akan Aji
93
Giliran Anin Teringat Aji
94
Aji Mengganggu Tasya
95
Memori Aneh Aya
96
Siapa yang Ditabrak Saat Itu?
97
Hati Lagu untuk Penyanyi Bernama Jean Saraswati
98
Aji itu Nyata atau Tidak?
99
Obrolan Aji dan Teman-teman Anehnya
100
Penggambaran Lima Tokoh
101
Pacar Pretty yang Antara Ada dan Tiada

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!