DUP
.....
DUP
" Papaaaaa, Yeay Papa sudah pulang ! "
" Haaai anak Papa ! "
Qun menyambut Faye yang berlari ke arahnya setelah turun dari mobil lalu di ikuti Shafura, Shafura merasa moment ini tak asing, dia teringat hari dimana dia pertama kali di bawa kerumah ini, Ya ! hari itu semalam, di renunginya lagi rumah yang ia tinggalkan satu jam yang lalu itu. Shafura memang pergi tapi tak berharap untuk berpisah dengan Qun, dia hanya ingin Qun sadar bahwa dia peduli padanya.
* Ya Allah aku kembali lagi kesini, terima kasih ! Aku kembali datang untuk kedua kali sebagai Istri Baequni, Pria yang asal usulnya tidak jelas tapi aku merasa dia Suami pilihan terbaikmu untukku Ya Rabb ! Jadikanlah hari ini sebagai kepergian terakhirku meninggalkan rumah ini dan bisa hidup bahagia bersama pemiliknya , Amin *
" Mulut Papa kenapa ? "
" Au! Jangan di sentuh, masih sakit sayang "
" Siapa yang melakukannya Pa ? " Tanya Faye lagi.
Tak lama Zaf keluar dan berdiri didekat Geris yang sedari awal bermain bersama Faye di teras rumah.
" Coba tanya Papa Zaf ? " Tunjuk Qun dengan sedikit gerakan kepala.
Faye memutar kepalannya dan ada Zaf di dekat Geris, Zaf tercengang, matanya membulat ! Dia tak percaya Qun ingin mengadukan perbuatannya, kalau Faye sampai tahu bisa - bisa Zaf dimarahi karena telah memukul Papa kesayangannya.
Demikian halnya dengan Shafura, dia tak tahu apa penyebab muka Qun berdarah, dia masih kesal atas insiden seat belt jadi di perjalanan Shafura memilih mendiamkan Qun dengan pura - pura tidur dan akhirnya ketiduran.
" Papa Zaf yang melakukannya ? " Tebak Faye dengan raut muka sangar.
" Hmm anu sayang, itu itu " Zaf gelagapan takut salah bicara pada anaknya.
" Bukan Nak ! Papa tadi terbentur tangga waktu di Mesjid " Saut Qun ketika melihat raut Zaf yang pucat pasi.
* Kau berjuang nyawa padaku Zaf *
" Kakak Peri ! Bisa tolong sembuhkan Papa Qun lagi " Pinta Faye pada Shafura yang tengah diam dan berdiri di seberang mereka.
Karena tak tahu nama Shafura, Faye menggelar Shafura dengan nama Kakak Peri sebab dia sudah beberapa kali membantu menyembuhkan lukanya dan Papa Qunnya.
Shafura terseyum " Baiklah "
Dan Faye membalas senyum itu.
" Sayang ! "
Faye kembali beralih pada Qun, kini tangan kecil anak itu bermain - main di wajah Papanya, mulai dari menggosok daun telinga Papanya hingga mengusap lembut bagian dagu Qun yang sedikit kasar karena habis di cukur.
" Iya Pa ! "
" Hmmm! Apakah Faye mau punya Mama ? " Tanya Qun terus terang kepada Faye.
Seketika senyum Faye berubah tatapan tajam ke arah Qun. Dia menggertakkan giginya seakan marah.
" Tidakkkk " Sambil membuang mukanya dan menghentikan seluruh kegiatan candunya tadi.
" Faye! Papa tak pernah mengajarkan kamu berbicara seperti ini " Tegur Qun tegas.
" Tapi Papa yang ajarkan Faye membenci wanita " Ketus Faye.
Mendengar itu Shafura, Zaf dan Geris tak menduga anak usia lima tahun mengerti tentang perasaan benci.
Mendapati jawaban Faye, Qun goyah kakinya mundur selangkah, dia tak menyangka ingatan Faye begitu kuat saat dia pernah bilang membenci wanita.
" Sayang lihat Papa nak ! " Tangan Qun menyentuh rahang Faye supaya Qun bisa melihat wajah merengut Putrinya itu.
" Papa bilang cuman aku yang ada dalam hidup Papa, Papa jahat, Faye nggak suka, Faye benci, benciiiii "
* Apa yang kau ajarkan pada faye, Qun ! * Batin Shafura
" Sayang ! Makanya dengarkan Papa bicara dulu, itu cerita lama nak!, sekarang kamu akan punya Mama, akan ada Mama yang jagain kamu " Qun kembali lemah lembut pada Faye karena dia tahu bila Faye dikasari maka semakin tidak mempan.
" Tidak mau ! Papa jahat, Papa jahat, Faye mau turun "
Karena berontak Qun melapaskan Faye, lalu Faye berlari ke dalam Rumah.
" Faye..... Nak ! " Cegah Zaf di muka pintu.
Faye menepis hadangan Zaf.
" Papa Zaf awaaaaas !!! " Dan terus berlari menuju kamar.
Melihat anaknya tengah marah, Qun memberikan kode pada Geris dengan sedikit gerakan kepala yang terangkat, dan Geris membalas dengan melakukan sebaliknya, ia mengangguk kecil.
" Faye tunggu ! " Geris mengikutinya.
Melihat Geris sudah mengejar Faye sampe ke kamar, kini Perhatian Zaf beralih pada Qun.
" Bang apa yang kau ceritakan ke Faye hingga dia semarah itu ? " Zaf memegangi kedua pinggangnya.
" Aaaah sial " Qun mengacak rambutnya,
Shafura juga, Ia beralih menatapi Qun yang sedang kesal.
* Shafura kau diam saja ya, jangan ikut campur, kau orang baru disini, jadi hakmu sangat sedikit, berdiri dengan cantik biarkan Qun menyelesaikan masalahnya dulu, kau belum terlalu mengenal Qun *
Shafura jadi lebih sering komunikasi dengan dirinya sendiri agar tak terlalu ikut campur.
" Jangan menatapku begitu " Tebak Qun yang tengah bersandar di samping mobilnya
" Ah maaf, kau terlalu memaksakan diri " Ucap shafura melemah.
" Aku hanya ingin mempermudah semuanya, dan aku tak menyangka dia bereaksi begitu "
" Bang kau harus jelaskan ini nanti, sekarang kau harus membujuk Faye " Saut Zaf.
Tanpa pikir panjang lagi, Qun lalu berjalan lewat depan mobilnya dan tak lupa mengajak Shafura dengan menarik tangannya untuk masuk bersama.
" Lepaskan Qun, aku bisa berjalan sendiri " Ucap Shafura pelan.
" Tidak Shafura, kau harus masuk bersamaku " Qun sedikit memaksa.
Dengan terpaksa Shafura ikut ke dalam.
Zaf memutar matanya ketika Qun melewatinya di pintu " Bang ! Kalaupun jatuh cinta lihat situasilah "
Qun berhenti " Apa kau tahu Zaf !!! Dia juga sedang marah " Bisik Qun.
Zaf memegang pundak Abangnya yang ingin berlalu " Kalau begitu selamat, kau berurusan dengan dua singa betina saat ini " Ejek Qun yang tak kalah pelan.
" Kau Zaaaaf !!! Tunggu saja giliranmu " Dan berlalu meninggalkan Zaf
" Shafura tolong bantu kami " Pinta Zaf pula saat Shafura melewatinya.
Shafura mengangguk saja dan mengekor pada Qun lalu diikuti Zaf melangkah masuk setelah menutup pintu.
...***...
Di dalam Kamar.
" Faye buka ! " Pinta Geris.
" Dimana dia Ger ? ".
" Di dalam Bang ! Sejak tadi tak bersuara " Tunjuk geris ke arah kamar mandi.
" Fayeee, keluar nak bicara sama Papa "
" Tidak mau, Papa jahat " Terdengar suara gema Faye yang sangat jelas.
" Faye, ini semua demi kebaikan kamu juga nak, supaya kamu tak lagi di jauhi teman - temanmu karna tak punya Mama ! ".
" Biarkan saja ! Faye tidak peduli, Faye cuman mau Papa titik "
Sejak masuk ke kamar, Shafura masih diam dan memperhatikan cara Qun membujuk putrinya tapi karena tak ada kemajuan, Sang Master anak - anak merasa harus turun tangan.
" Hentikan Qun, itu tak akan bisa membuatnya keluar " Shafura angkat bicara setelah mematung, lalu mendekat ke arah Qun dan berlutut di pintu.
" Apa rencanamu ? " Tanya Qun.
" Apa kau tahu kesukaanya Faye ! ".
" Hmm ! Dia sangat suka Salju ".
" Ya Kak !!! Satu lagi dia juga suka film Frozen " Geris menimpali.
lalu di iyakan Zaf dengan sekali anggukan kecil. Shafura memejamkan matanya untuk mecari sebuah ide bagaimana untuk menarik perhatian calon anaknya itu.
" Geris ! Kakak minta tolong ambilkan bedak tabur "
" Untuk apa ! " Qun bertanya lagi
" Untuk mengeluarkannya dan aku yakin Faye akan keluar " Jawab Shafura percaya diri.
" Ini Kak ! " Geris memberikan bedak taburnya dan Shafura menuangkannya di tangan.
" Elsa " Tok tok tok tok " Do you wanna build a snowman " Ucap Shafura menirukan Anna dalam Film Frozen.
Itu adalah bagian paling ikonik dalam cerita Disney itu, dimana sang Kakak Elsa mengurung dirinya di kamar dan Anna ingin mengajaknya bermain boneka salju lagi bersama - sama seperti waktu dulu.
Tak butuh lama, terdengar derap langkah dari dalam mendekati pintu dan juga suara dari putaran anak kunci.
CLAK
" Anna ! " Faye menyaut.
" Maukah kau bermain boneka salju denganku Elsa "
" Go Away, Anna " Saut faye dengan dialog Elsa.
" Okay. Bye..... , Ayo Olaf Elsanya tidak mau " Shafura tak kehabisan akal dia sedikit berimprovisasi.
" Olaf ! Apakah diluar ada Olaf ? "
Shafura menarik tangan Qun agar sejajar dengannya dan menjelinganya mata seakan berkata
" Cepat jadi Olaaf sekarang ! "
" Ya Elsa keluarlah ! Bermainlah bersamaku " Qun ikut ambil peran sebagai Olaf dengan suara yang di kecil - kecilkan supaya mirip walaupun itu jauh dari kata mirip.
Olaaf adalah boneka salju kecil yang hidup dengan Ranting sebagai tangan dan memiliki hidung Wortel.
CLAK
CREK
Faye termakan bujukan Shafura. Baginya membujuk anak kecil tidaklah sulit karena selama bertahun - tahun ia telah menangani ratusan anak yang merajuk.
" Mana Olafnya ? " Tanya Faye yang masih di muka pintu dan memegangi gagang pintunya.
" Ini " Tunjuk Shafura ke arah Qun.
Lalu Shafura menuangkan bedak taburnya ke atas kepala Qun seakan - akan itu salju yang menaungi karakter Olaf dalam Film tersebut.
Qun dengan senyumnya yang manis lalu melambaikan tangan pada Faye untuk mengajak Faye mendekatinya.
Faye terseyum " Olaaaaaf " dan berlari memeluk Qun.
" Hai Elsa ! " Qun mencoba merubahmu karakter suaranya lagi, kini menjadi sedikit imut.
" Hmm! Kenapa hidung Wortelmu tidak pajang lagi Olaf " Faye menekan hidung Qun yang mancung.
" Hmmm dimakan Sven " Tunjuk Qun ke arah Zaf yang hanya menyaksikan drama tersebut dari depan pintu kamar.
Merasa dilibatkan Zaf mengambil ancang - ancang layaknya hewan berkaki empat.
" Hufffft Hufffft Huffft, " Zaf menirukan suara dengkuran seekor Rusa.
" Waah ada Sven juga, asiiiik "
Faye berlari menghampiri Zaf langsung menaiki punggungnya.
" Hai Sveeeen "
" Huffffft ! Kamu senang sayang ? " Tanya Zaf kemudian.
" Tentu Pa,......Tapi Pa ! " Nada Faye sedikit memelas.
" Kenapa Sayang ! "
" Apakah aku boleh liburan ke Negara Elsa nanti "
" Dimana itu ? ".
" Norwegia Pa, kita belum pernah kesana ".
" Sayaaan ! "
" Baiklah ! Waktu musim dingin nanti kita kesana " Saut Qun memotong Zaf.
Qun menuruti permintaan putrinya. Baginya membahagiakan Faye adalah prioritas, uang bukan masalah untuk Qun apalagi Zaf, dan juga sudah menjadi rutinitas bagi Faye keluar negeri untuk liburan 6 bulan sekali.
" Yes, sayang Papa ! "
Faye lalu turun dari punggung Zaf dan berlari memeluk Qun.
Shafura mengeleng
* Wajar saja Faye keras kepala, begini cara Qun mendidiknya, mengiyakan keinginan Faye tanpa berpikir panjang , sama saja dengan para Ayah dari anak muridku *
Shafura kesal karena para Ayah selalu memanjakan anak mereka terlebih lagi para putrinya.
" Sudah tak marah sama Papa ! "
" Ya sudah, terima kasih Pa "
" Tok tok tok tok " Faye mengetuk hidung Qun dam bernyanyi " Membuat boneka salju. Yeaaay Masih Pa ".
" Sama - sama Sayang "
" Kak Ger, Ayo kita Nonton Filmnya "
" Lagi ! " Raut wajah Geris nampak tertekan.
Bagimana tidak ! Anak usia lima tahun itu selalu menonton film tersebut berulang kali bahkan sehari bisa sampai tiga kali dan Geris jug sampai hapal hal - hal kecil dalam Film tersebut.
" Turuti saja " Ujar Qun.
" Baik Bang ! "
" Let it Go, Let It Go "
Faye bersenandung dari soundtrack lagu tersebut
lalu berlari pergi meninggalkan mereka dengan riang dan di ikuti Sang Pengasuh Geris.
Ketika semua sudah kembali baik dan Qun sudah membujuk Faye walaupun belum dengan izin Faye untuk memiliki Mama, kini Perhatian Qun teralihkan dari melihat awan cerah berubah jadi Awan mendung ketika mendapati Shafura terus mengamatinya sinis.
" Kau masih marah padaku ? " Tanya Qun ketika melihat wanitanya terus menatap tajam.
...Bersambung...
***
* Ape Lagiiiiiiii Nih, Wanita memang suka begitu Hufttt!..
Nextttttttt ..... Sabar ya ! Shafura akan menjadi detektif dan akan menguliti Qun dengan caranya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Anbiya Siraayu
Kak otornya yang suka Frozen wkwkwkkkk
2021-01-07
4
Nurjannah Saleh
Suka banget Thor...
2021-01-06
2
R.F
semangat up.like. like balik ya
2020-12-29
1