Shafura memilih kalah daripada terus mengencangkan urat lehernya supaya Qun mendengarkannya, dia berbalik mendekati pintu dan berharap Qun menghentikannya namun Shafura salah, dia salah karena telah berharap hal itu akan di lakukan oleh manusia berkepala batu tersebut.
" Ya Allah apa semua ini, Rasanya ini jauh lebih sakit dari fitnah itu, baru sedetik yang lalu kau kirim rasa bahagia dan sedetik kemudian hilang begitu saja, apa hikmah di balik ini ! Ya Rabb kuatkan aku, kenapa aku merasa akulah yang dibuang di sini, Kuatkan aku menghadapi dugaanmu ini "
Menangis meratap Shafura di kamar itu, dia tak menyangka semua terjadi begitu cepat, dia memang mencintai suaminya tapi rasa itu belum kuat hingga tak berani untuk mengutarannya, bagi Shafura rasa cinta datang karena terbiasa, terbiasa untuk bersama tapi mereka baru bersama kurang dari beberapa jam dan Qun sudah menuntutnya lebih.
Melangkah lunglai mendekati pintu, Shafura membuka pintu sebisa mungkin dengan tenaganya yang sudah terkuras habis oleh amarah, dia tahu marah adalah perbuatan dilarang tapi menghadapi manusia ego seperti Qun maka tak bisa dengan cara biasa, itulah awal dari emosinya, Shafura termakan bujuk rayu Iblis.
" Aku menyerah " Ucap Shafura ketika melihat Zaf sudah mematung di depan pintu, lalu ia melepaskan cincin pemberian Qun saat pernikahan mereka.
" Shafura Tolong lah, hanya kau yang bisa menyelamatkannya " Zaf memohon.
" Tak ada hubungan yang bisa di selamatkan dari hati yang sudah mati, jadi sekeras apapun aku mencoba kalau dia sendiri yang tak mau berusaha menghidupkannya lagi, semua percuma. "
Shafura menarik lengan Zaf masuk dan dia yang keluar.
" Shafura ! "
" Tenangkan Qun, sekarang dia kembali menjadi tanggung jawabmu "
CREK.
Shafura menutup pintu, dan segera menguncinya.
" Shafura Shafura, Dor Dor Dor " Zaf menggedor pintu kuat - kuat.
CREK CREK CREK.
Zaf juga membuka paksa pintu tapi ia tak berhasil.
" Kunci cadangan.........Sial" Ketus Zaf.
Shafura berhasil menarik kunci itu saat hendak bertukar posisi dengan Zaf. Dia sempat berpikir jika Zaf tak di kunci di kamar itu, makanya dia bisa menghentikannya untuk pergi.
" Hiks Hiks Hiks, " Shafura menangis sesegukan karena tak mampu lagi bertahan, hatinya hancur berkeping - keping, dugaan silih berganti menghimpit hidupnya, kini dia benar - benar seorang diri.
" Bang kunci kamar di mana ? "
Pertanyaan Zaf tak mendapat jawaban dari Qun, dia terus menatap kosong ke luar jendela.
Dor Dor Dor
" Shafura bukaaa "
Zaf tak patah semangat, dia terus berteriak karena masih mendengar tangisan Shafura yang keras.
" Bang jangan bodoh bergeraklah, selamatkan rumah tanggamu "
" Dia yang memilih pergi, jangan salahkan aku " Qun berucap datar.
" Hiks Hiks Hiks "
Mendengar itu, Shafura sudah tak ada harapan untuk mempertahankan pernikahan ini, dia berlari dari depan kamar dan mengambil ponselnya lalu pergi.
" Kak Shafura tunggu " Teriak Geris dari lantai dua ketika melihat Shafura sudah hendak menghilang di balik pintu.
Dor Dor Dor
" Geris buka pintu ini cepat " Zaf lagi - lagi berteriak sekuat - kuatnya.
Geris lalu berlari ke depan kamar dan langsung memutar kunci yang menggantung di pintu.
" Kak Shafura kabur " Ucap Geris setelah membuka pintu.
" Arrrgh " Zaf mencengkam rambutnya dengan kedua tangan, dia merasa frustasi pada kelakuan abangnya itu. Zaf menghampiri Qun yang linglung di atas kasur.
BUGH
Sebuah pukulan Zaf daratkan di wajah Abangnya hingga bibirnya pecah dan mengeluarkan darah.
Qun hanya pasrah menerima pukulan tersebut.
Dia masih hidup tapi otaknya yang mati, sehingga tak dapat berpikir dengan jernih. Bahkan Qun terseyum setelah mendapat bogem mentah dari Zaf.
" Sadar, dia Istrimu kau akan menyesal seumur hidup bila melepaskan wanita sebaik Shafura percayalah, buang egomu, terima dia. Jangan samakan dia dengan wanita brengsek itu, kenapa kau selalu hidup atas bayang - bayangnya, kau yang membuat dirimu bodoh Bang "
Makian Zaf tak berpengaruh untuk Qun, situasinya kini persis seperti lima tahun yang lalu.
" Jika kau tak menginginkannya, setidaknya pikirkan Faye tidakkah kau kasihan, apakah kau tidak ingin Faye hidup normal seperti anak lainnya, yang punya keluarga utuh ! ".
" Aku ingin faye hidup bahagia " Ucap Qun dengan nada suara lemah.
Setelah dipukul, diceramahi tentang masa lalunya, Qun tak juga bergeming tapi ketika menyenggol masalah Faye akhirnya dia bersuara.
" Kau ingin dia hidup bahagia, bawa Shafura kembali, bila kau Bang tetap keras kepala dan tak ingin menjemput Shafura sekarang juga "
Qun mulai melihat ke arah Zaf yang terdengar akan mengancamnya.
" Aku rela masuk islam dan menikahinya ! "
DEG
Ucapan Zaf menembak tepat di relung hatinya, tanpa sadar Qun menghembuskan nafasnya kuat seakan menunjukkan kalau sedang marah, Mata Qun membulat sempurna dia tak percaya Zaf rela berpindah keyakinan demi wanita seperti Shafura,
" Dan kau tak akan bertemu denganku lagi ataupun Faye. Aku akan merebut hak asuh Faye darimu karena dia juga anakku, dan aku juga akan pergi dari rumah ini. " Geretak Zaf pada Abangnya.
Sebutir air mata berhasil mengalir di pipi Qun.
" Aaaaaah " Qun berteriak histeris, dia melempar bantal dan segala yang ada di atas kasur ke segala arah lalu memukul dadanya berkali - kali hingga air matanya mengucur deras.
" Aaaah "
"Aaaah "
Melihat itu Zaf menangkap Qun yang memberontak, dia juga tak tega melihat Qun menyakiti dirinya sendiri.
" Aaaaaaaa, aaaaa, aaa Hiks hiks "
" Bang tenangkan dirimu " Zaf memeluk Qun erat.
Dipeluk oleh Zaf membuat Qun tenang karena selama ini Zaflah yang selalu menjadi sandaran bagi Qun bila tengah ada masalah, tak terkecuali sekarang meskipun yang membuatnya mengamuk adalah gertakan Zaf sendiri.
" Jangan ambil dia Zaf, aku sudah jatuh cinta padanya " Qun terisak membaranikan diri mengutarakan isi hatinya.
" Kalau begitu kejar dia sebelum pergi jauh " Usul Zaf.
" Tapi "
Zaf melepaskan pelukannya dan memegangi kedua lengan Abangnya itu.
" Bang ! Kau tak bisa menghakimi perasaannya, ini baru dua hari, beri dia waktu lebih dan buat dia mencintaimu "
" Begitukah ! "
" Ya, beri dia waktu " Zaf memberi penekanan pada kalimatnya.
" Kalau dia sudah membuangku bagaimana ? "
" Makanya cepat susul dia, sebelum itu terjadi. "
Qun seperti mendapat kekuatan serta semangat baru setelah di peluk Zaf, dia bisa kembali berpikir walaupun belum seluruhnya jernih.
" Kau benar, aku terlalu jauh berpikir " Qun mengusap air matanya.
" Sudahlah cepat susul dia Bang, jangan banyak bicara "
Qun mengangguk kuat lalu beranjak dari kasurnya, " Terima kasih Zaf " Ucap Qun sambil berlari.
" Terima kasihnya nanti saja kalau kau sudah berhasil membawanya pulang " Teriak Zaf pada Qun yang sudah di lantai bawah.
****
Sudah lima belas menit Shafura berjalan setelah keluar dari rumah Qun. Kini dia tak tahu hendak kemana.
" Ya Allah kemana aku harus pergi, aku tak punya tempat untuk pulang, apa kata Ibu jika aku sudah di, hiks hiks hiks ". kalimatnya terputus dan di sambung oleh sebuah nada dering ponselnya.
TWING
Kepala Sekolah
...Surat Keputusan Pemberhentian tenaga pendidik Yang Bermasalah...
...atas nama...
...Shafura Azizah...
Shafura menerima sebuah pesan dari kepala Sekolah tempatnya bekerja, surat itu berisi tentang pasal - pasal dan beberapa larangan yang tak boleh di langgar oleh guru, lalu dalam surat online itu pada lembar kedua mereka memberi tahukan bahwa telah memberhentikan secara sepihak Shafura karena pihak sekolah telah mengantongi bukti yaitu sebuah gambar fitnah itu dan sebuah gambar pernikahannya yang sederhana.
" Hiks Hiks hiks " Shafura memegangi mulutnya dia tak percaya, gambar itu telah menghancurkan karirnya selama 3 tahun mengajar disana.
Dia terduduk di bahu jalan tak mampu lagi melanjutkan langkahnya, satu - satu masalah menghampiri hidup Shafura. kendaraan silih berganti melewatinya tanpa ada yang perduli atas masalahnya kini, bahkan penjual bakso yang lewatpun tak menanyainya hanya lewat saja dan berteriak " Bakso - Bakso" dengan kencangnya.
" Ya Rabb jika ini ridhomu hamba terima, tapi bantulah hamba bangkit dari keterpurukan ini, jangan biarkan hamba sendiri menghadapinya hamba tak mampu ya rabb, Bantu hamba "
Belum sampai kulit tanganya mengaminkan doa tersebut, Allah sudah menjawabnya.
Allahu akbar, Allahu akbar 2x.
" Hiks hiks, terima kasih ya Allah, Alhamdulillah kau memberiku tumpangan di rumahmu, aku datang dengan memikul beban ini di pundakku, tapi ringankanlah bebanku ketika berkata amin Ya Robb. "
Adzan Dzuhur memanggil Shafura untuk melakukan perintah - Nya. Dengan berjalan lemah ia mendatangi Mesjid yang jaraknya tak jauh itu. Shafura membersihkan dirinya lalu bersiap mengucapkan Lafadz wudhu tentunya di awali bissmillah.
* nawaitul wudhu *
" Kesian ya mukanya lebam, tangannya penuh luka, Kayaknya abis berkelahi sama pacar atau istrinya "
"iya, dia terus saja menyebut nama Shafira "
" Eh bukan - bukan, Shakila "
" Bukan, namanya mirip penyanyi waka waka ee. "
" Shakira ?"
" iih juga bukan ya ! "
" Siapa ya "
Dua gadis itu berdebat tentang nama dari bahan gosipannya.
" Shafura " Celetuk Shafura
" Nah itu dia "
" Eh sebentar itu siapa " Tanya gadis dari seberang dinding.
Shafura menghentikan niatnya berwudhu dan memilih menghampiri sumber suara.
" Permisi, siapa yang kalian bicarakan " Tanya Shafura pada dua gadis remaja yang sedang bergosip.
" Maaf Ustadzah " sebut salah satu gadis karena melihat pakaian Shafura yang serba lebar.
Dua gadis itu tertunduk.
" Tolong beri tahu aku, kalian membicarakan siapa ? " Ujar Shafura
" Kami tadi melihat keramaian di teras mesjid ada pria penuh luka terkapar dan terus memanggil nama perempuan yaitu Shafura " Jawab gadis lainnya
" Dimana dia ? " Tanya Shafura lagi.
" Mungkin masih di sana " Menunjuk ke arah teras.
" Terima kasih, Perkenalkan namaku Shafura, Assalamualaikum ".
Shafura langsung berlari mencari tahu apakah itu benar Qun atau bukan, karena dari ciri fisik penuh luka dan menyebut namanya adalah kata kunci yang membuat Shafura penasaran, walaupun saat meninggalkan Qun wajahnya tidak lebam.
...Bersambung...
***
Apakah itu benar Qun, tapi bagaimana bisa mereka bertemu dalam satu kawasan... Hmm sepertinya bukan !
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Anbiya Siraayu
iya atau bukan🤔
2021-01-07
2
Nurjannah Saleh
penasaran sama Masa lalunya Qun...kok Bisa sampai segitunya terpuruk Karena wanita🙄
2021-01-06
3
Hesta Meriana
next thoor semangat ya 👍👍👍
2020-12-27
1