" QUN, Huuuts ! "
Menyadari Qun tengah melihat ke arahnya, Shafura lalu membenahi diri dengan menghapus air mata yang mengalir di pipinya
" Maaf aku mengganggu, aku hanya ingin bilang berangkatnya sekarang saja " Masih dengan nada datarnya.
" Bukankah ini masih jam 11 siang, tadi Zaf bilang ! "
" Lebih cepat lebih baik, ambil ini " Potong Qun lalu memberikan sebuah kartu ATM.
Shafura bangkit dan mendekati pintu tempat Qun berdiri sejak tadi.
" Untuk apa ? " Shafura melempar pertanyaan bodoh.
sudah jelas dalam ATM itu isinya uang, Shafura bisa - bisanya bertanya itu untuk apa !
" Mau apa tidak ! " Pilihan seperti biasa yang Qun berikan.
Shafura hanya menghela nafasnya kasar lalu dengan berat hati mengambil dari kartu itu dari tangan Qun, merasa apa yang ingin diberikannya sudah berpindah tangan. Qun langsung pergi tanpa sepatah katapun.
" Zaaaaaf, sebaiknya pergi sekarang " Teriak Qun sambil berlalu
Shafura hanya mematung memperhatikan langkah Qun yang gagah berjalan menuju ke kamarnya, di sisi lain Geris yang diam sejak mengetahui kedatangan Qun berubah panik ketika harus mengatur ulang rencananya karena perubahan jadwal yang Qun berikan.
" Aduuh dia sudah berteriak " Geris melompat dari ranjangnya ke depan lemari.
" kenapa Ger ? " Kini Shafura beralih memeperhatikan Geris dari muka pintu.
" Aku nggak punya baju ! " Keluh Geris sambil memilih baju - bajunya.
Shafura langsung melongo, pakaian satu lemari itu dengan mudahnya Geris bilang tak punya baju. padahal di sana tertata tiga rak dan di dominasi baju dua rak dan celana satu rak, belum lagi sisi di sebelahnya puluhan baju keren tergantung rapi
" Itu baju Ger, bukan pajangan " Kata Shafura seraya mendekati Geris.
" Ni ya kak geris kasih tahu, Blus ini sudah pernah di pakai waktu ke mall sama Faye, kaos ini apalagi. Semua baju ini udah pernah di pakai. Blazer ini juga sudah puluhan kali masuk instagram ku kak dan aku selalu memakai baju yang sama dan di komen pedas sama followersku haaaaa ! " Rengek gadis itu.
" Ger ger, cepat cari bajumu sebelum dia meneriaki kita lagi. " Ujar Shafura.
Shafura merasa aman sebab dia baru saja di berikan Baju oleh suaminya, jadi tatkala Zaf atau Qun berteriak Shafura tinggal turun sebab dia sudah cantik meskipun wajahnya tanpa olesan make Up yang tebal, cukup bedak selapis sudah memperlihatkan kecantikannya.
Setelah beberapa menit menunggu Geris berganti pakaian, akhirnya Shafura dan Geris keluar dan sudah berada di teras.
" Ayo gadis masuk " Ajak Zaf yang sedari tadi menunggu
" Di mana Qun ? " Tanya Shafura.
" Dia melanjutkan tidurnya " Jawab Zaf
Shafura mengangguk paham namun secara tak sengaja kepalanya melirik kelantai dua, dia mendapati sebuah gorden putih yang tiba - tiba tertutup, seperti ada yang baru menutupnya dan itu Qun, Qun yang berdiri di sana dan mengawasi Shafura dari kamarnya.
" Ayo naik kak, tuh Faye udah nunggu sampai ketiduran Dia " Ucap Geris
" Faye ikut juga ? "
" Iya Abang Qun yang suruh ! " Saut Zaf.
" Oh " Shafura hanya berucap begitu karena nama sang pemilik rumah telah disebutkan dia tak lagi berkomentar dan masuk ke mobil bersama Geris san Zaf. Lalu mobil itu pun meninggalkan halaman rumah.
" Kita mau kemana Zaf ? "
" Ke butik Abang " Jawab Zaf yang sambil menyetir.
" Qun punya Butik ? " Tanya Shafura tak percaya.
" Iya Butik Dahlia, sesuai nama ibunya dan baju yang kau kenakan berasal dari sana "
" Ouuh ! " Shafura hanya ber-ouh ria lalu melirik Geris ke samping seakan bertanya.
" Apakah di butik itu Ger ? "
" Iya kak aku di temukan disana " Saut Geris yang dapat membaca apa kode tatapan Shafura.
" Kalian bicara apa ? " Zaf tampak bingung
" Itu bang, tempat pertama kali kita bertemu ? " Jawab Geris sambil memainkan nak rambutnya ke telinga,
Zaf hanya mengangguk paham.
" Zaf bolehkah aku bertanya " Kata Shafura
" Silahkan, apalagi kalau itu tentang Qun aku akan bersemangat menjawabnya ! "
" Dimana ibunya kini ? "
Zaf membenarkan posisi spionnya untuk bisa melihat Shafura dari depan.
" Sudah meninggal bersama ayahnya di hari yang sama, meninggalnya karena di cekoki Narkoba, hingga overdosis " Lanjut Zaf setelah merasa posisi spionnya tepat.
" Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, kapan itu Zaf ? "
" 7 Tahun yang lalu ! "
" Pelakunya ?"
" Belum ada titik terang "
Geris hanya diam mendengarkan karena tak berani ikut campur.
" Shafura ! " Panggil Zaf
" Ya kenapa Zaf ! "
" Apa tadi Qun memberikan Kartunya ? "
" Ya ini " Shafura mengangkat ponselnya.
Shafura menyimpan kartu tersebut di balik casing handphonenya, karena belum memiliki tas ataupun dompet.
" Oh baguslah, karna tadi dia bertanya padaku, apa yang harus aku lakukan " Ucap Zaf yang menirukan cara bisa Qun.
" Lalu ? "
" lalu aku menyarankan untuk memberikan kartu miliknya padamu "
" Aneh ! Kenapa waktu aku tanya, dia malah tak manjawab " Shafura heran.
" Kau harus terbiasa dengannya, Abang hanya tak tahu bagaimana cara berinteraksi dengan lawan jenis "
" Apakah di pernah punya masalah dengan wanita ? "
Zaf tak langsung menjawab pertanyaan Shafura dia memastikan kondisi dengan memeperhatikan Geris, sebab Zaf tak ingin rahasia Abangnya ini di ketahui oleh orang lain, apalagi sekelas Geris yang masih orang luar, berbeda dengan Shafura yang sudah masuk dan menjadi bagian dalam sejarah Qun. Setelah melihat Geris yang menatap keluar, Zaf mengedipkan pelan kedua matanya melalui kaca spionnya dan kedipan itu di terima Shafura dengan sebuah gerakan kepala sedikit menunduk.
" Abang berpesan untuk aku menyampaikan kalau duit dalam rekening itu murni uang halal, jadi jangan khawatir untuk dibelikan makanan ataupun pakaian katanya " Ujar Zaf mengalihkan pembicaraan mereka.
Shafura yang paham dengan mudah mengikuti alur Zaf, dan bertingkah seakan tak ada rahasia yang baru saja mereka lontarkan satu sama lain.
" Uang Halal ! Apa kalian punya uang Haram ? "
Maksud hati mengikuti alur Zaf, namun Shafura malah penasaran dengan topik baru Zaf ini.
" Ya tentu ! Uang penghasilan Bar tidak masuk ke kantong Abang Qun sepersenpun "
" Lalu bagaimana dengan Qun, dari mana dia mendapatkan penghasilan ? "
"Abang dan aku punya beberapa usaha kecil lain seperti Butik, bengkel dan Showroom mobil itu masuk ke kantong Abang kalau rumah makan dan Bar itu masuk ke kantongku ."
" Begitu rupanya, aku mengerti " Ucap Shafura mengakhiri pembicaraan neraka.
Setelah 20 menit melakukan perjalanan ke butik. Mereka tiba disana, Shafura dibuat tak percaya butik milik Suaminya ini menjual khusus pakaian muslim dan muslimah. Mereka di sambut oleh penjaga di kedua bangunan itu dengan ramah.
" Selamat datang Bang Zaf dan kakak Shafura serta Geris " Ucap salah satu penjaga.
Shafura menaikkan alisnya, karena bingung dari mana mereka tahu namanya padahal dia belum berkenalan
" Jangan heran, itu pasti ulah Qun " Bisik Zaf sambil menggendong Faye yang tertidur.
Shafura terlalu kagum sampai lupa kalau suaminya pemilik butik ini.
" Kalian pilih saja pakaian disini, aku mau ke atas, mau istirahat sekaligus menidurkan Faye sebentar " Ucap Zaf pada Shafura dan Geris.
" Baiklah " Saut mereka bersamaan.
Sejam berlalu Shafura telah memilih beberapa pakaian dan sebuah mukena serta telah melaksanakan Sholat Dzuhurnya di Butik, namun berbeda dengan Geris, ia belum juga selesai mencoba pakaiannya sedari tadi.
" Huaaah, apakah sudah selesai ? " Tanya Zaf pada Shafura yang tengah duduk di ruang tunggu.
" Masih menuggu Geris, Zaf mana Faye ? l
" Masih tidur di atas! "
" Zaf ! bolehkah aku ingin tahu sesuatu ? "
" Apa itu ! "
" Asal usul Faye ? "
" Faye ya ! Hmm baiklah " Ucap Zaf seraya duduk di sebelah Shafura.
" 5 tahun yang lalu, di depan rumah ada bayi yang dengan sengaja di taruh disana. Di bawahnya ada pesan tertulis *Aku minta maaf, Jagakan dia * Saat itu kondisi Abang Qun sedang tidak sehat, dia tengah stress dan banyak melamun, Abang mengalami Distimia selama 6 bulan "
Distimia atau yang disebut juga gangguan depresi persisten adalah bentuk depresi kronis jangka panjang. Orang yang mengalami distimia mungkin akan kehilangan minat untuk menjalani aktivitasnya sehari-hari, merasa putus asa, kurang produktif, dan rendah diri.
Zaf menghentikan kalimat panjangnya, air mata lelakinya tumpah sebutir ketika mengingat kondisi Qun saat itu.
" Lalu Faye datang ke dalam hidupnya, akhirnya lambat laun Abang kembali bisa tertawa, mulai beraktivitas seperti biasa, kemudian dia mengadopsi Faye, namun penyakitnya itu masih bisa kambuh bila ada yang menyetuh tentang masa lalunya " Lanjut Zaf lagi.
" Apa kau tahu penyebab stressnya ? "
Ketika zaf ingin menjawab, Geris datang dengan membawa sepasang gamisnya dan itu menghentikan Keinginan Zaf kembali bercerita tentang Qun dan menghapus air matanya.
" Nanti saja ku lanjutkan, Geris tak boleh tahu hal ini "
" Baiklah " Ucap Shafura pelan.
" Maaf lama, gimana bagus " Geris memperlihatkan baju pilihannya.
" Satu setengah jam, hanya 2 baju ? " Zaf nampak kesal.
" Maaf bang, banyak yang bagus jadi aku bingung "
" Ya sudah ayo bayar " Ucap Shafura berdiri dan menenteng Bawaanya.
" Ini butik Suamimu kenapa harus bayar, biar Geris saja yang bayar pakaiannya " Zaf juga beranjak dari kursinya ke meja Kasir dan membawakan pakaian Shafura.
" Haa ! ini tidak gratis bang ! "
" Gratis tapi gajimu bulan ini di potong ya " Ucap Zaf yang mencoba mengerjai Geris.
Geris langsung lesu mendengar gajinya ingin di potong, dia tertunduk sambil memegang lemah baju di tangannya itu.
" Mba Mba, nggak jadi bajunya , ambil lagi aja ! " Dengan terpaksa Geris berjalan ke arah Penjaga dan menaruh pakaian pilihannya.
" Geris geris ! kau ini mudah sekali di kerjai " Tutur Zaf pelan " Tolong bungkuskan, sama yang itu juga " Lanjut Zaf sedikit keraa sekalian menunjuk pada pakaian pilihan Geris.
Geris lalu terseyum ketika Mbak penjaga butik melewatinya dan berjalan membawa pakaiannya ke meja kasir dan memasukkannya ke dalam kantong belanjaan.
" Terima kasih abang Arzaf yang Ganteng " Geris kembali sumringah.
Gadis mungil ini sudah terbiasa dengan Zaf jadi tak canggung untuk melontarkan pujian. Berbeda kalau dengan Qun Geris sangat takut. Zaf pula merasa biasa saja pada perlakuan Geris, ia hanya terseyum di puji gadis mungil itu.
...Bersambung...
*
*Hmmmm! Apa penyebab utama penyakit Qun ?
Next >>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Ida Ida
jgn klmaan dunk
2022-05-28
0
Ida Ida
jgn lm²
2022-05-28
1
Kurniaty Haruna
suka alurnya
2022-04-11
1