Tok tok tok.
" Geris apa kau ada di dalam ? "
" Masuk saja kak, aku di toilet "
" Aku masuk ya, assalamualaikum " Shafura melangkah masuk setelah mendorong pintu Geris yang tak terkunci.
" Geris apa kau punya jilbab atau kain ? "
" Di lemari, lihat saja kak, Di rak kedua paling bawah ada kain. "
" Ah, kakak tidak enak membuka lemarimu, kakak tunggu saja ya ! "
" Ya sudah, sebentar kak ! "
Shafura lalu duduk di tepi ranjang milik Geris, dan tak lama Geris pun keluar.
" Untuk apa kain kak ? "
" Kau lihat ! " Shafura sedang menutupi kepalanya dengan handuk.
Geris melirik Shafura, baginya Shafura telah berpakaian normal, baju lengan panjang dan celana besar milik Qun.
" Apa yang aneh ? " Geris bingung
" Hmm aku tak terbiasa tanpa jilbab, sedangkan di rumah ini ada Zaf yang bukan mahramku "
" Ouh, maafkan ! aku tak mengerti soal itu, padahal agama kita sama " Ucap Geris tertunduk.
" Tak apa, itu hanya masalah waktu, jika kau berminat dan ingin belajar kakak bisa bantu " Kata Shafura.
" Hmmm semoga ya kak!, cuman ada ini ! " Geris memberikan kain batik panjang warna coklat
" Ouh tak apa, ini lebih membantu dari pada handuk kecil ini " Ujar Shafura
Lalu Sahfura mengambil kain itu dari Geris dan memasangnya untuk di jadikan penutup kepalanya pengganti jilbab.
" Bagaimana ? " Tanya Shafura bermaksud meminta penilaian Geris.
" Wah kalau dasaranya sudah cantik di pakaikan apapun tetap cantik ya " Puji Geris untuk nyonya baru rumah ini.
" Alhamdulillah, Jangan berlebihan kakak jadi malu
"
Di sela - sela obrolan Geris dan Shafura terdengarlah teriakan yang semakin jelas serta derap kaki yang sangat cepat bersamaan dengan terikan itu.
" Aaa papa jahat, kaaaak Ger !!! " Teriak Gadis kecil.
Crek.
" Kenapa sayang ? " Tanya Geris pada anak kecil yang baru saja menutup pintu kamarnya.
Faye Salsabila anak semata wayang Qun, Gadis imut berambut ikal di bagian ujungnya dengan panjang sepunggung. berusia lima tahun.
Faye sinis setelah berbalik badan dan melihat Shafura berada satu kamar dengan Geris. " Siapa dia Kak ? "
" Hmm, dia, dia " Geris tergagu
Geris takut salah bicara karena saat obrolan tadi, Qun tak menyebutkan harus menegenalkan Shafura sebagai siapa pada Faye, secara Faye juga sama seperti Qun tak menyukai wanita selain sang pengasuh Geris.
" Kaaak dia siapa ? " Tunjuk Faye pada Shafura.
" Aku temannya kak Geris " Saut Shafura.
Tok Tok Tok
" Faye sayang, buka pintunya nak ! Papa minta maaf " Ucap Qun lemah lembut.
Nada bicara Qun jauh berbeda dari caranya berbicara pada Shafura yang kasar dan terkadang membentak.
" Astaqfirullah itu Qun, apakah dia mendengar ucapanku yang tak mengakui sebagi istrinya, tapi sudahlah apa pedulinya, lagi pula ini pernikahan atas dasar fitnah dan mana mungkin dia juga mengakui aku sebagai istrinya, akukan bukan tipenya, aku tak sexy "
Setelah bergumam lalu Shafura melirik Geris seakan membenarkan ucapan Geris bahwa Qun sangat berbeda bila sedang berhadapan dengan Faye.
" Kau benar Geris dia jauh berbeda ! "
Geris terseyum dan menganggukan kepalanya pelan.
" Benarkan ucapanku !!! "
" Faye buka pintunya nak, kesian Papa Qun sayang " Geris mencoba membujuk Faye yang tengah cemberut.
" Kenapa Faye nampak kesal ? " Shafura berbisik.
" Dia manja sama Papanya dan saat pertama kali bangun harus wajah Papa Qun yang dia lihat, tidak boleh yang lain " Jawab Geris.
" Kalau Qun terlambat pulang bagaimana ? "
" Ya begini, kakak bisa lihat sendiri "
" Apakah ini akan berlangsung lama ! "
" Tidak ! kita tunggu saja Abang Qun selalu punya cara meluluhkan hati Faye, kita lihatkan " Ucap Geris.
" A, a, a Faye tolong papa " Qun berteriak kesakitan dari seberang sana.
Faye lekas membuka pintunya
" Papa kenapa ? " Faye langsung memasang muka cemas ketika mendapati Qun yang tengah memegangi dadanya.
" Aaa, akhirnya Papa bisa memelukmu, Papa rindu sayang " Ucap Qun yang langsung menangkap Faye.
" Iiih lepaskan, Papa bohong, nggak baik, Faye marah ! " Faye membuang mukanya.
Saat berinteraksi dengan anaknya, Qun tak menyadari kalau di sana ada Shafura. Sehingga dia dengan santainya bergurau dengan Faye, Hingga.
" Eh " Qun terkejut.
Qun langsung kaku ketika melihat ke arah kamar Geris karna mendapati Shafura yang tengah berdiri mengenakan pakaiannya dan kain jarik yang melingkar di kepalanya.
Qun menelan Salivannya " Aku baru sadar ternyata kau sangat cantik ! "
Shafura memiliki muka imut, bibir kecil, hidung mancung, mata belo beralis soft angel, serta memiliki lesung pipi di kedua sisi itulah ciri fisik Yang Allah anugerahkan pada Shafura.
" Papa kenapa diam ! " Ujar Faye bertanya tapi wajahnya masih tak melihat ke arah Qun.
" Kalau bicara lihat Papa sayang, nggak sopan begitu ! " Tegur Qun pada anaknya setelah perhatiannya juga terbagi pada Shafura.
" Aaa Faye marah karena Papa bohong ! " Rengek gadis kecil itu.
" Ya sudah ! sebagai permintaan maaf Papa, temenin Papa tidur, Papa capek "
" Itu ke enakan Papa, lalu Faye? "
" Jadi Faye nggak mau, yaudah Papa tidur sendiri " Qun lalu berdiri dan melepaskan pelukan pada Faye.
" Hiks hiks hiks aaaaa, Faye mau " Sambil mengangkat kedua tangannya meminta di gendong Qun
" Kalau mau jangan nangis, nggak baik pagi - pagi nangis sayang " Qun mengakat Putrinya.
Faye melingkarkan tanganya ke leher Qun dan terus sesegukan di bahu kekar milik Papanya itu
" Papa mau ninggalin Faye, makanya Faye nangis "
" Ya sudah ya, kita ke kamar ! "
Sebelum melangkah, Qun memberi gelengang kecil ke arah kirinya pada Geris bermaksud untuk mengkode Geris bahwa dia ingin memberi sesuatu ke Shafura yang tengah berdiri di sebelahnya, lalu Qun melempar pakaian yang masih terlipat rapi dalam sebuah plastik lalu beranjak.
Geris menangkapnya, " Kak bajumu untukmu ! " menyerahkan pada Shafura.
Sebenarnya tak perlu Geris sebutpun Shafura juga tahu maksudnya sebab dia juga melihat hal itu, Namun karena masih baru jadi Shafura pura - pura tak menyangka dan sedikit terkejut.
Shafura menerimanya, merasa diberi sesuatu oleh Qun, Shafura berlari pelan ke arah pintu.
" Terima kasih ! "
Qun tak menjawab apapun dan terus berjalan menuju kamarnya.
" Kakak itu siapa Pa ? "
" Teman Kak Geris " Jawab Qun dengan penekanan.
Mendengar jawaban Qun, Shafura semakin yakin Qun mendengar apa yang ia ucapkan ketika menjawab Faye tadi, Shafura tak merasa perkataan Qun barusan telah menyakiti hatinya, tapi dia tersakiti karena mulutnya sendiri yang berbicara tanpa berfikir terlebih dahulu apa efeknya.
Shafura sadar jika pernikahan ini hanya formalitas agar dia tak di jauhi oleh orang sekitarnya karena telah dituding berzina bersama Qun. Tapi bagi Shafura kalimatnya itu bisa saja membekas di hati Qun yang notabenenya adalah suami sahnya, terlepas apakah Qun mengakuinya atau tidak. Shafura di ajarkan oleh Sang Ibu untuk tak menyinggung atau menyakiti hati orang apalagi itu Suaminya sendiri.
" Yang sabar ya kak, Abang Qun memang begitu, tak memiliki perasaan terhadap wanita " Ucap Geris yang salah menyangka
" Maksudmu ! " Shafura beralih pandang ke Geris.
" Aku pernah dengar dari Faye, Abang Qun sangat membenci wanita, termasuk aku dulu ketika pertama kali di bawa Abang Zaf kerumah ini, dia bahkan tak menegurku selama sebulan. Aku hanya berinteraksi dengan Abang Zaf "
" Lalu Faye ? "
" Setelah satu bulan aku berusaha agar bisa bertemen dan menjadi sangat akrab dengan Faye, baru Abang Qun mulai menegurku "
" Apa masalahnya ? "
" Entahlah, coba Kakak bertanya pada Abang Zaf, Kakakkan Isterinya Abang Qun, mungkin lebih pantas bertanya hal itu atau Kakak langsung tanya pada Suami Kakak itu " Usul Geris lalu kembali masuk ke kamar.
" Ah tidak, aku tidak berani ii " Shafura berjalan sambil bergidik ngeri memikirkan usul Geris.
" Sama ha ha ha "
Geris dan Shafura tertawa karena mereka sama - sama tak berani terhadap Qun yang notabennya sering memasang wajah tanpa senyum bila bersama wanita.
" Kak coba deh pakai, aku mau lihat " Seru Geris untuk mencoba pakaian yang di beli Qun.
" Benarkah, boleh juga,, kita lihat bagaimana seleranya, " Ujar Shafura
Shafura lalu masuk ke kamar mandi dan memakai sebuah baju gamis berwarna cream bunga - bunga senada dengan jilbabnya.
" Taraaa " Shafura keluar dengan baju itu.
" Waah aura Kakak memancar memenuhi kamar ku " Ucap Geris yang terdengar dilebih - lebihkan.
" Kau ini Ger, Hmmmm coba deh pakai juga " Usul Shafura pada Geris untuk memakai jilbab yang masih tersisa.
" Aku !, Bagaimana caranya ? " Geris nampak kaku.
" Gini, gini ! "
Shafura mendekati Geris dan lalu memasangkan jilbab pada Geris, setelah selesai ia takjub dengan kecantikan Geris yang semakin bertambah dengan hijab.
" Coba kamu lihat sendiri ke cermin " Shafura memutar tubuh Geris yang membelakangi cermin.
Lalu geris membalikkan badannya mengikuti arah putaran Shafura.
" Iih cantiknya aku " Geris memuji dirinya sendiri.
Karena merasa tambah cantik Geris lalu catwalk sampai ke depan cermin itu dan bertolak pinggang bak model profesional.
" Geris Amanda Indonesia " Teriaknya sambil berpose ria.
Ternyata Geris seorang Pagean Lovers
" Ha ha ha, kau ini ada - ada saja " Shafura tertawa puas dihibur Geris.
" Ha ha Geris, Geris ! " Seseorang ikut tertawa.
Shafura dan Geris terkejut ternyata ada Zaf yang sedari tadi di sana memperhatikan dan mereka tak menyadari kehadiran Zaf.
...Bersambung...
***
Next >>>
Note : Pagean Lovers adalah sebutan untuk para pencinta Kontes kecantikan seperti Miss World, Miss Universe dan sebagainya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuut..smg syafura bisa meluluhkn qun
2022-03-28
1
An-nur
geris ceria banget ya seru diajak temenan
2021-01-08
1
Sri Hariyanti
seruuuuuu........
2021-01-07
1