* Wanita * Episode 8

Setelah memakan waktu 20 menit dari rumah keluarga Shafura. Kini mereka sampai di sebuah bangunan klasik bergaya Italia, Shafura yang melihat itu dari dalam mobil sedikit tercengang bahkan lehernya ikut berputar memperhatikan rumah tersebut, ketika keluar dari mobil matanya langsung terbelalak melihat keindahan gaya arsitektur rumah milik Qun dan Zaf yang berpadu dengan nuansa hitam dan dan cream, dia mengira hal seperti ini hanya ada di luar negeri. Sampai - sampai lepas kendali dan tak peduli tentang bagaimana pendapat Qun dan Zaf terhadap dirinya ketika melihat gaya arsitektur yang indah ini, Shafura yang kagum langsung menyapa beberapa tanaman yang di pajang di taman.

" Masya Allah, ini indah ! "

Rumah Qun dan Zaf ini cukup luas hingga bisa memiliki sebuah Gazebo di area depannya yang di kelilingi kolam ikan yang menghadap ke teras.

" Bagaimana ! Apa kau suka, jika tidak, aku bisa menggantinya lagi " Zaf berucap setelah memperhatikan Shafura sejak turun dari mobil.

" Ternyata kau memiliki selera Zaf " Ujar Shafura sambil menghirup bau bunga Mawar.

" Ya begitulah, aku hanya tak tahu harus aku kemanakan uang - uangku, jadi aku merombak semua rumahku. "

Qun menyenggol tubuh Zaf. " Jangan sombong ! "

" Bukan sombong Bang ! Hanya bercerita "

" Semua rumah !!! " Shafura menggantung kalimatnya.

" Hee, aku memiliki beberapa di sekitar kota ini " Jawab Zaf sedikit malu dengan menggaruk kepala belakangnya.

Qun kembali menyenggol Zaf dan menggerakkan kepalanya sedikit ke arah Shafura dan Zaf langsung paham.

" Hmm Shafura masuklah dulu, aku dan Abang mau bicara sebenar di sini ! "

" Ha aku, Masuk ! Ah tidak, aku menunggu saja " Ucap Shafura lalu mendekati kursi yang ada di halaman depan rumah itu.

Shafura memiliki sifat yang humble, mudah beradaptasi sehingga dia dengan mudahnya berinteraksi dengan Zaf, sebab Zaf juga memiliki sifat sebelas dua belas dengannya. Namun, berbeda dengan Si pemilik rumah yang sangat irit bicara.

CREK

" Akhirnya sampai juga ! " Sebuah suara wanita mengagetkan Shafura yang ingin duduk saat pintu rumah itu terbuka .

" Ger ! Bawa dia masuk " Perintah Qun pada Geris, wanita muda 19 tahun itu.

" Ayo kak masuk ! " Ajak Geris sambil memegangi tangan Shafura

" Oh ! Shafura Azizah, panggil saja Shafura " Memberi tangan pada Geris sambil berdiri.

" Geris Amanda, kakak bisa memanggilku Geris, atau Ger seperti Abang Qun dan Abang Zaf memanggilku " Geris terseyum ramah membalas sapaan Shafura.

" Baiklah !, Zaf, Qun aku izin ya ! " Ucap Shafura sebagai bentuk tata keramanya pada pemilik rumah meskipun telah di izinkan masuk sama pemiliknya.

Zaf lalu memberikan jempolnya tanda setuju, dan Qun mengangguk kecil.

Selangkah masuk, nuansa hitam dan cream masih mendominasi bangunan 2 lantai ini, Shafura hanya mengekori Geris

" Geris ? "

" Iya Kak ! " Jawabnya sambil menoleh pada Shafura.

" Geris, kamu adiknya siapa, Zaf apa Qun ? " Tanya Shafura sambil berjalan

" Bukan adiknya kak. Saya hanya pengasuh Faye ! " Jawab Geris yang kini menyamakan posisi mereka dan terus berjalan menaiki tangga

" Benarkah ! "

Shafura kaget, dia tak percaya sekelas pengasuh di perlakukan biasa saja oleh para tuannya. Karena biasanya yang ia lihat di televisi dan drama, status sosial begitu ketara. Bak langit dan bumi.

" Tapi hubungan di antara kalian bukan seperti, " Shafura memutus kalimatnya" Maaf ! Tak seperti kebanyakan "

" Aneh bukan kak " Potong Geris.

" Iya " Saut Shafura

" Abang Qun tak suka bila di panggil tuan, bos dan lainnya "

" Kenapa ? "

" Katanya itu tak baik untuk anaknya Faye, kalau Faye dari kecil saja sudah di ajarkan membedakan status sosial seseorang "

Shafura mengangguk " Baik juga ya Qun, bisa berfikir sejauh itu ! " Celetuk Shafura.

" Iya kak, kalau dilihat sekilas Abang Qun memang pendiam, irit bicara seperti tak peduli pada sekitarnya, tapi sebenarnya dia penyayang, dan perhatian, terlebih lagi sama Faye, Faye adalah dunianya " Kata Geris lalu berhenti.

Geris berhenti dan berbalik ketika sudah berada di pintu kamar.

" Ini kamar kakak, Abang Qun bilang kalau kalian sekamar, takutnya kakak tidak nyaman " Ujar Geris .

" Qun yang bilang ! "

" Iya kak! Dia Chat aku sewaktu di perjalanan mau pulang tadi "

" Ok baiklah, terima kasih geris, tapi ! " Shafura memegang pakain pengantinnya lalu menggeleng.

" Hmm itu di sana ada satu baju dan celana santai milik abang Qun, katanya kakak disuruh memakai itu dulu, sementara ! "

Shafura memanjangkan lehernya melihat ke atas ranjang, dan benar saja ada baju polos dan sebuah celana panjang senada warna hitam.

" Jika kakak butuh sesuatu, kamarku di sebelah dan kalau yang disana itu kamar Abang Qun dan Zaf serta Faye " Geris menujuk ke arah yang berlainan dengan posisi mereka kini.

Lantai dua Rumah Qun berbentuk huruf U dengan tangga utama di bagian tengah, tepat di bawah dari kamar Qun adalah dapur dan tepat di bawah kamar Geris adalah kamar tamu.

" Terima kasih sekali lagi Gerris "

" Ya sama - sama Kak, kakak Istirahat aja dulu, aku juga mau melihat Faye, tadi dia masih tertidur " Ujar Geris

" Ouh iya silahkan, Kakak masuk ya ! "

" Iya Kak " Lalu Geris melangkah meninggalkan Shafura sendiri di kamar dan berjalan menuju kamar Qun.

.....

Di teras Rumah !!!.

" Zaf apakah kau merasa ada yang janggal di sana ? " Tanya Qun pada Zaf untuk memastikan bahwa bukan hanya dia yang merasakan hal itu.

" Ya bang, aku melihat sekilas laser mengarah ke tubuh Shafura saat pertama kali masuk kesana ! apa Abang melihatnya ! "

" Ya aku juga lihat, sepertinya ini ulah mereka ! " Tebak Qun

" Ya ! Aku juga merasa begitu, dan sudah pasti Shafura dalam bahaya bang "

" Heeh itu sudah jelas, dia bermain sama bandar narkoba "

" Apakah kau merasa bang kalau ini juga bagian dari rencana mereka ? " Zaf mencoba mengeluarkan asumsinya.

" Maksudmu Zaf ! "

" Pernikahan ini "

Qun menaikkan alisnya.

" Maksudmu, bisa saja ini semua direncanakan untuk mengalihkan perhatian Shafura agar tak ikut campur dengan bisnis mereka, begitu !."

" Iya itu dia !... Tapi bang "

" Kenapa ? "

" Kenapa kau setuju menikahinya ?"

" Aku hanya ingin menyelamatkannya dari fitnah itu, dan juga dari laser itu, abang sempat berpikir kalau dia dalam bahaya, begitu juga ibunya seperti sedang dalam tekanan " Jawab Qun

" Ibunya ? "

" Ya Zaf ,ini hanya dugaan Abang saja, Abang dapat rasakan perbedaan antara pertama kali ia memeluk Shafura saat turun dari mobil dan setelah laser itu membidik belakang Shafura, dia tiba - tiba jadi kasar bahkan menamparnya, perubahannya itu sangat terasa "

" Waah Bang ! Kau memang jago dalam hal insting "

" Ini hanya pendapat abang, kita belum tahu yang sebenarnya, abang hanya merasa ibunya sedang diperas, "

" Apapun kondisi ibunya, yang jelas keputusanmu tepat bang, aku jadi bangga !

" Ya sudah ayo masuk, aku gerah " kata Qun.

" Oke "

" Sebentar, Abang lupa ! kau duluan saja ke dalam, Abang menunggu paket dari butik"

" Paket apa ? "

" Baju untuknya, apalagi. Dari sana dia tak membawa apa - apa, sedangkan di atas hanya ada baju abang, mana mungkin dia selalu memakai pakaian Abang "

" Hmmm Kau ini bang, rupanya perhatian juga ! " Ucap Zaf sambil memijat bahu Qun seraya meledek abangnya itu.

Qun mengangkat handphonenya sebatas muka " Apa kau mau ini melayang ke kepalamu "

" Jangan, aku hanya bergurau ha ha ha "

Tin Tin.

Suara klakson dari motor yang bernuansa serba hijau itu.

" Mengantar pesanan atas nama bapak Baequni dari Butik Dahlia " Ujar Abang Ojek itu.

" Iya saya "

" Ini pak paketnya "

" Ouh terima kasih, Berapa ? "

" Ongkos kirimnya sudah di bayar sama pihak butik "

" Oke baiklah, terima kasih "

" Permisi " Ucap Tukang Ojek itu lalu pergi.

Karena sudah mendapatkan barangnya Qun lalu berjalan meninggalkan Zaf.

" Bang tunggu ! "

" Kenapa lagi ! " Qun berhenti di depan pintu

" Sebentar, aku mau tanya, andai ini bukan sebuah paksaan ataupun ancaman yang bisa membahayakan nyawa Shafura melainkan murni hanya fitnah yang dilayangkan, apakah kau masih tetap menikah dengannya ? "

" Aaah kau ini Zaf, Sudahlah ! Kau jadi banyak bertanya sama sepertinya " Jawab Qun yang lalu masuk ke rumah dan meninggalakan Zaf sendirian.

Zaf menggelengkan kepala,

" Bang, bang ! Mau sampai kapan kau harus dingin seperti ini kalau membahas soal wanita, ini sudah 5 tahun berlalu, semoga saja suatu saat nanti rasa empati inilah yang merubahmu dan cara padangmu terhadap wanita dan aku harap Shafura bisa merubah mindsetmu itu , meskipun pernikahan ini tak ada yang tahu entah sampai kapan ! " Ucap Zaf dalam hati lalu masuk ke rumah.

...Bersambung...

***

* Apa maksud dari ucapan Zaf itu, dan apa yang terjadi pada Qun di masa lalu !

Next >>>

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

wah berarti ada rahasia tentang qun ya..ada apa ya masa laluy qun...

2022-03-28

1

Merie Shashi

Merie Shashi

suka sukaaaaaa bgettttt lanjutkan Thor the best 💖❤️💖💖💖❤️

2021-03-11

1

Aurora

Aurora

baca sampai bab ini udah makin suka..
karyamu emang beda thor👍👍👍

2021-02-06

2

lihat semua
Episodes
1 * Bar * Episode 1
2 * Bukti * Episode 2
3 * Darah * Episode 3
4 * Fitnah * Episode 4
5 * Wali * Episode 5
6 * Subuh * Episode 6
7 * Fakta * Episode 7
8 * Wanita * Episode 8
9 * Teman * Episode 9
10 * Menangis * Episode 10
11 * Halal * Episode 11
12 * Makan * Episode 12
13 * Sayur * Episode 13.
14 * Obat * Episode 14
15 * Lapar * Episode 15
16 * Pergi * Episode 16
17 * Mesjid * Episode 17
18 * Sayang * Episode 18
19 * Salju * Episode 19
20 * Tangis * Episode 20
21 * Sarung * Episode 21
22 * Sholat * Episode 22
23 * Potret * Episode 23
24 * Manja * Episode 24.
25 * Infus * Episode 25
26 * BOS * Episode 26
27 * Cemburu * Episode 27
28 * Sabuk * Episode 28
29 * CINTA * Episode 29
30 * Kelingking * Episode 30
31 * Strawberry * Episode 31.
32 * I Love You * Episode 32
33 * Islam * Episode 33
34 * Ibu * Episode 34
35 * Ruang Tamu * Episode 35
36 * Video * Episode 36
37 * Puasa * Episode 37
38 * Gambar * Episode 38
39 * Tiket * Episode 39
40 * Mall * Episode 40
41 * Makam * Episode 41
42 * Cafe * Episode 42
43 * Mobil * Episode 43
44 * Kaca Mobil * Episode 44
45 * DOOR * Episode 45
46 * Pistol * Episode 46
47 * Sahwat * Episode 47
48 * Spesialis * Episode 48
49 * Ayah * Episode 49
50 * Imut * Episode 50
51 * Putih * Episode 51
52 * Gamis * Episode 52
53 * Bandara * Episode 53
54 * Kopi * Episode 54
55 * Jerat * Episode 55
56 * Passport * Episode 56
57 * Tolong * Episode 57
58 * Hitam * Episode 58
59 * Mata * Episode 59
60 * Maaf * Episode 60
61 * Konglomerat * Episode 61
62 * Taman * Episode 62
63 * Flashdisk * Episode 63
64 * Surat * Episode 64
65 * Hamil * Episode 65
66 * Bubur * Episode 66
67 * Rahasia * Episode 67
68 * Uang * Episode 68
69 * Pena * Episode 69
70 * Kumat * Episode 70
71 * Gulat * Episode 71
72 * Mati * Episode 72
73 * Mimpi * Episode 73
74 * H-1 * Episode 74
75 * Detik * Episode 75
76 * Bulan * Episode 76
77 * Terpesona * Episode 77
78 * Bahagia * Episode 78 TAMAT
79 * Sepatah kata *
80 Ada cerita Baru
Episodes

Updated 80 Episodes

1
* Bar * Episode 1
2
* Bukti * Episode 2
3
* Darah * Episode 3
4
* Fitnah * Episode 4
5
* Wali * Episode 5
6
* Subuh * Episode 6
7
* Fakta * Episode 7
8
* Wanita * Episode 8
9
* Teman * Episode 9
10
* Menangis * Episode 10
11
* Halal * Episode 11
12
* Makan * Episode 12
13
* Sayur * Episode 13.
14
* Obat * Episode 14
15
* Lapar * Episode 15
16
* Pergi * Episode 16
17
* Mesjid * Episode 17
18
* Sayang * Episode 18
19
* Salju * Episode 19
20
* Tangis * Episode 20
21
* Sarung * Episode 21
22
* Sholat * Episode 22
23
* Potret * Episode 23
24
* Manja * Episode 24.
25
* Infus * Episode 25
26
* BOS * Episode 26
27
* Cemburu * Episode 27
28
* Sabuk * Episode 28
29
* CINTA * Episode 29
30
* Kelingking * Episode 30
31
* Strawberry * Episode 31.
32
* I Love You * Episode 32
33
* Islam * Episode 33
34
* Ibu * Episode 34
35
* Ruang Tamu * Episode 35
36
* Video * Episode 36
37
* Puasa * Episode 37
38
* Gambar * Episode 38
39
* Tiket * Episode 39
40
* Mall * Episode 40
41
* Makam * Episode 41
42
* Cafe * Episode 42
43
* Mobil * Episode 43
44
* Kaca Mobil * Episode 44
45
* DOOR * Episode 45
46
* Pistol * Episode 46
47
* Sahwat * Episode 47
48
* Spesialis * Episode 48
49
* Ayah * Episode 49
50
* Imut * Episode 50
51
* Putih * Episode 51
52
* Gamis * Episode 52
53
* Bandara * Episode 53
54
* Kopi * Episode 54
55
* Jerat * Episode 55
56
* Passport * Episode 56
57
* Tolong * Episode 57
58
* Hitam * Episode 58
59
* Mata * Episode 59
60
* Maaf * Episode 60
61
* Konglomerat * Episode 61
62
* Taman * Episode 62
63
* Flashdisk * Episode 63
64
* Surat * Episode 64
65
* Hamil * Episode 65
66
* Bubur * Episode 66
67
* Rahasia * Episode 67
68
* Uang * Episode 68
69
* Pena * Episode 69
70
* Kumat * Episode 70
71
* Gulat * Episode 71
72
* Mati * Episode 72
73
* Mimpi * Episode 73
74
* H-1 * Episode 74
75
* Detik * Episode 75
76
* Bulan * Episode 76
77
* Terpesona * Episode 77
78
* Bahagia * Episode 78 TAMAT
79
* Sepatah kata *
80
Ada cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!