* Darah * Episode 3

Malam itu.

"Apakah benar ini tempatnya?" Ucap shafura setelah memastikan lokasi yang ia miliki dengan lokasi tempatnya sekarang, lalu ia berjalan mendekat.

Shafura memberanikan diri datang sendirian ke tempat yang di share oleh Ibra, lebih tepatnya Ibrahim, Si mantan calon taarufnya.

Ya ! Pria kurang ajar yang berpenampilan alim kelakuan bejat. Shafura mendapati Ibra main perempuan lain jauh sebelum mereka kenal.

Ayahnya tiba - tiba menyuruhnya taaruf bersama Ibra, Shafura bukan tak mengenal Ibra, Ibra adalah seorang pemimpin sebuah organisasi masyarakat untuk membantu orang orang yang kesusahan. Bisa itu bantuan pangan ataupun berupa uang tunai.

Sayangnya ada hal yang membuat penilaian Shafura jatuh terhadap Ibra. Yaitu ketika dia tak sengaja untuk kedua kalinya melihat Ibra keluar dari sebuah gudang kosong sedang bersama perempuan lain yang jelas bukan mahramnya ketika hadir di sebuah acara amal.

Dengan alasan itu, tentu saja permintaan Ayahnya di tolak mentah - mentah, meskipun dia tak menyebutkan pada Ayahnya apa alasan utamanya menolak Ibra, dan alasan lainnya karena Ibunya juga menentang perjodohan itu.

karena hal itu Ibra nekat membongkar aib dari calon Ayah mertuanya kepada Shafura, bermaksud untuk membalas dendam dengan Shafura yang sudah berani menolaknya, dengan merusak kepercayaannya terhadap Ayah yang sangat Shafura banggakan.

Kini Ia sedang berada di dermaga tempat kontainer di sadarkan, dan sedang memata - matai Ayahnya sendiri yang sedang berada di tempat itu.

"Ha ha ha kemen, kemen ! Baru juga tampil beberapa acara kau sudah kewalahan," Ucap pria yang sedang berada di depan Ayahnya.

"Bukannya apa ! Aku butuh ini, agar staminaku tetap awet, kau kira mudah berbicara kesana kemari tanpa ini," Ucap Ayahnya yang mengangkat sekantong kecil serbuk putih.

Shafura menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang ia lihat malam itu kalau ayahnya jauh - jauh ke dermaga hanya untuk bertaransaksi Narkoba.

"Hei ! Sedang apa kau?" Tegur pria berjaket kulit.

Teguran itu membuat semua orang disana melihat ke arah Shafura yang sedang menguping. Tak terkecuali Ayahnya.

"Shaf!" Panggilan khas dari Sang Ayah.

Mendengar Ayahnya memanggil, Shafura berbinar. Ayahnya yang ia puji selama ini mampu meruntuhkan kepercayaan Shafura selama 24 tahun hanya dalam sedetik.

"Tangkap dia!" Teriak pria yang ada didepan Ayahnya tadi.

"Pota jangan ! Dia anakku," Ucap Kemen pada kenalannya itu.

"Aku tidak perduli, dia bisa menghancurkan bisnisku," Ujar Pota.

Melihat situasinya terjepit, Shafura berusaha kabur. Dia mengalihkan pandangannya, kini ia memperhatikan dari atas sampai bawah Si pria yang kini di depannya.

BHUUG

Sebuah tendangan keluar dan mendarat tepat di organ vital pria itu, Menurut survey apabila pria ditendang pada area itu sakitnya sama seperti memetahkan 30 tulang bersamaan dan setara melahirkan 160 anak pada wanita.

"AAAAAAAK" Teriak pria itu dan langsung tumbang ke tanah.

Tanpa berpikir panjang Shafura lari meninggalkan tempat itu .

"Kane! bawa wanita itu hidup - hidup, cepat!!!" Perintah Pota pada anak buahnya bernama Kane yang setia berada di sampingnya.

"Baik Bos," Jawab Kane lalu mengejar Shafura bersama dua bawahnnya yang lain.

"Pota jangan sakiti dia," Kemen memohon.

"Itu urusan nanti, yang jelas dia harus aku amankan!" Lalu pota pergi meninggalkan Kemen.

Di tempat lain.

"Ya Allah, aku mohon selamatkan aku." Berdoa sambil terus berlari mengangkat gamis merahnya, untung saja Shafura sudah menyiapkan situasi terburuknya, ia memakai celana panjang agar bila berada dalam situasi yang tak terduga ia bisa berlari tapi auratnya tetap terjaga.

"Heei berhenti." Teriak pria di belakangnya

"Ya Allah aku mohon!"

BRAAAK

Shafura menjatuhkan apapun yang ada di sampingnya untuk menutupi laju kejaran orang itu.

Shafura adalah mantan seorang Atlet Silat di kotanya semasa masih MTs, namun ia berhenti karena suatu masalah, lalu semasa Aliyah ia lebih fokus untuk memperdalam ilmu agamanya, dan juga itu karena di suruh oleh ayahnya si Ustadz Suhaimi alias kemen.

Ustadz! begitulah orang - orang menggelarnya. Sejatinya Suhaimi tak pernah ada tamatan Sekolah tinggi ataupun murid lulusan pesantren. Kemen atau Suhaimi ini hanya mengandalkan apa yang ia baca.

"Huft huft huft, kemana aku bisa...."

Shafura terhengal, belum habis mulutnya berucap ia melihat seseorang masuk ke sebuah pintu. Lalu ia kembali melihat ke belakang dan orang yang mengejarnya belum terlihat, dia mendekati tempat itu kemudian memilih masuk setelah pria yang ia lihat masuk barusan.

"Ya Allah bantu aku. Bismillah."

Dari luar tempat itu terlihat kumuh dan bukan sebuah toko ataupun suatu tempat yang layak di sebut hunian sebab tak memiliki reklame atau apapun yang menjadi ciri khasnya sebuah toko, lebih seperti gudang, di samping pintunya hanya ada beberapa kotak kayu bersusun tiga di kiri dan kanannya, lalu pintu itu berada di sebuah gang yang ada disamping toko lainnya. Dan tanpa Shafura sadari itu adalah bar yang tersembunyi.

"Lindungi aku disini ya Rabb!" Ucap Shafura yang tak berhenti berdoa.

Merasa ada yang masuk, pria yang di ikuti Shafura tadi mengintai melalui sebuah kaca di pintu utama Bar.

"Bro, bro! Lihat" Kode pria itu ke arah pintu yang menyekat antara pintu utama dan pintu masuk yang berjarak tiga meter ke penjaga Bar, yang tak lain adalah Qun.

Qun mengangkat alisnya.

" Di luar ada wanita tersesat." Teriak pria itu pada Qun.

Tak percaya apa yang ia dengar, Qun lalu beranjak dari Bar dan ikut mengintai dari kaca yang ada di pintu, dan Benar saja, Seorang perempuan bergamis dan kerudung besar itu tengah menahan pintu masuk dengan tangan serta kepalanya.

Shafura tak menyadari itu, karena tempat itu menggunakan peredam suara, ketika pintu utama bar di buka oleh Qun barulah terdengar suara musik yang kencang dari sana, Shafura tak henti - hentinya dikagetkan malam itu. Pertama oleh pria berjaket kulit lalu kini oleh suara musik yang di mainkan Disk jockey yang nyaring.

Shafura bangkit dan hendak melihat kebelakang namun seseorang lebih dahulu menyapanya, yaitu Qun.

...***...

Kembali kepersembunyian Qun dan Shafura.

"Qun aku minta maaf telah menyusahkanmu."

"Baguslah kau sadar diri," Ucap Qun dengan mata yang terpejam.

Merasa tak terima atas perlakuan Qun, Shafura memilih untuk pergi karena dia juga merasa sudah aman dan matahari sudah mulai terlihat dan Qun menyadari itu saat mengintip Shafura yang ingin beranjak dari tempat itu.

"Kau mau kemana?" Tanya Qun sambil menginjak gamis Shafura, dan hampir membuatnya terjatuh.

"Astaqfirullah, Apa - apaan kau!" Shafura berucap sebab kesakitan, pahanya menyenggol patahan besi di tempat itu, dan menggoreskan luka yang dalam namun karena kesal, Shafura memilih diam saja dan menahannya.

"Maaf, kalau kau mau mati maka pergilah!" Lalu Qun melepaskan pijakannya dan tak menyadari Shafura terluka karena itu, kemudian ponsel milik Qun bergetar.

ZAF

Zaf menelpon, sahabat dan teman serumah Qun sekaligus bosnya, Zaf adalah pemilik Bar yang di wariskan oleh Sang Papa. Qun bekerja di sana sudah 5 tahun semenjak pertama kali pertemuan Zaf dan Qun yang tak disengaja, Qun menyelamatkan Zaf dari amukan anak buah Kane.

Saat itu Zaf mendapati mereka sedang bertransaksi narkoba di Bar miliknya, Zaf tak terima lalu mengusir mereka, mereka tak terima dan menghajar Zaf yang seorang diri, karena kalah jumlah lalu Zaf di bawa ke sebuah tempat yang tak jauh dari tempat Qun tinggal saat itu.

Qun adalah petarung handal dia pandai bela diri, Qun menghajar semua anak buah Kane hingga babak belur dan singkat cerita akhirnya Qun mengobati Zaf dirumahnya, dari situlah hubungan antara mereka terjalin.

Mulai saat itu juga tak ada lagi yang berani bertransaksi di tempat milik Zaf karena ada Qun yang menjaga. Sekalipun itu Si berandalan Kane.

Sebagai ucapan terima kasih Zaf menghadiahi sebuah rumah miliknya untuk Qun serta bekerja dengannya sebagai saudara Zaf sendiri.

"Hallo Zaf kenapa?" Tanya Qun ketika panggilan dari zaf tersambung.

"Kau dimana Bang?"

Begitulah ramahnya Zaf pada Qun, sebab dia lebih muda setahun.

"Aku dijalan dan ingin mengantarnya pulang."

"Baguslah tetaplah bersamanya sampai kau mengantarnya."

"Memangnya kenapa?"

"Baru saja Kane kemari menanyaimu dan wanita itu!"

"Lalu apa kau jawab?."

"Aku bilang tak tahu apa - apa , lalu Kane pergi begitu saja, aku rasa mereka akan mengejar kalian!."

"Entah apa masalah wanita ini hingga bisa berurusan sama Kane!" Ujar Qun pada Zaf.

Qun belum mengetahui apa - apa, dan tak ingin tahu masalah wanita didepannya ini, namun seketika perhatian Qun teralihkan ketika melihat darah telah mengalir dari gamis Shafura.

"Dimana dia?" Tanya Zaf.

" Nanti ku lanjutkan dia berdarah," Saut Qun, Lalu meletakkan Handphonenya sembarang di tanah.

"Hallo bang ! Abang Qun ! Bang jawab, Wanita itu kenapa?."

Qun panik dan tak mempedulikan Zaf yang juga ikut panik karena tak tahu apa - apa.

...Bersambung...

***

* Apakah yang akan terjadi dengan Shafura ?.

Next >>>

.......

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

ceritay bagus thoor lanjuut...smg banyak yg baca dan like ya...semangaaat

2022-03-28

1

Yantie

Yantie

kaya nya seru

2021-04-16

1

hanya_pembaca_novel

hanya_pembaca_novel

kayak nya seru nih,,,

2021-02-02

2

lihat semua
Episodes
1 * Bar * Episode 1
2 * Bukti * Episode 2
3 * Darah * Episode 3
4 * Fitnah * Episode 4
5 * Wali * Episode 5
6 * Subuh * Episode 6
7 * Fakta * Episode 7
8 * Wanita * Episode 8
9 * Teman * Episode 9
10 * Menangis * Episode 10
11 * Halal * Episode 11
12 * Makan * Episode 12
13 * Sayur * Episode 13.
14 * Obat * Episode 14
15 * Lapar * Episode 15
16 * Pergi * Episode 16
17 * Mesjid * Episode 17
18 * Sayang * Episode 18
19 * Salju * Episode 19
20 * Tangis * Episode 20
21 * Sarung * Episode 21
22 * Sholat * Episode 22
23 * Potret * Episode 23
24 * Manja * Episode 24.
25 * Infus * Episode 25
26 * BOS * Episode 26
27 * Cemburu * Episode 27
28 * Sabuk * Episode 28
29 * CINTA * Episode 29
30 * Kelingking * Episode 30
31 * Strawberry * Episode 31.
32 * I Love You * Episode 32
33 * Islam * Episode 33
34 * Ibu * Episode 34
35 * Ruang Tamu * Episode 35
36 * Video * Episode 36
37 * Puasa * Episode 37
38 * Gambar * Episode 38
39 * Tiket * Episode 39
40 * Mall * Episode 40
41 * Makam * Episode 41
42 * Cafe * Episode 42
43 * Mobil * Episode 43
44 * Kaca Mobil * Episode 44
45 * DOOR * Episode 45
46 * Pistol * Episode 46
47 * Sahwat * Episode 47
48 * Spesialis * Episode 48
49 * Ayah * Episode 49
50 * Imut * Episode 50
51 * Putih * Episode 51
52 * Gamis * Episode 52
53 * Bandara * Episode 53
54 * Kopi * Episode 54
55 * Jerat * Episode 55
56 * Passport * Episode 56
57 * Tolong * Episode 57
58 * Hitam * Episode 58
59 * Mata * Episode 59
60 * Maaf * Episode 60
61 * Konglomerat * Episode 61
62 * Taman * Episode 62
63 * Flashdisk * Episode 63
64 * Surat * Episode 64
65 * Hamil * Episode 65
66 * Bubur * Episode 66
67 * Rahasia * Episode 67
68 * Uang * Episode 68
69 * Pena * Episode 69
70 * Kumat * Episode 70
71 * Gulat * Episode 71
72 * Mati * Episode 72
73 * Mimpi * Episode 73
74 * H-1 * Episode 74
75 * Detik * Episode 75
76 * Bulan * Episode 76
77 * Terpesona * Episode 77
78 * Bahagia * Episode 78 TAMAT
79 * Sepatah kata *
80 Ada cerita Baru
Episodes

Updated 80 Episodes

1
* Bar * Episode 1
2
* Bukti * Episode 2
3
* Darah * Episode 3
4
* Fitnah * Episode 4
5
* Wali * Episode 5
6
* Subuh * Episode 6
7
* Fakta * Episode 7
8
* Wanita * Episode 8
9
* Teman * Episode 9
10
* Menangis * Episode 10
11
* Halal * Episode 11
12
* Makan * Episode 12
13
* Sayur * Episode 13.
14
* Obat * Episode 14
15
* Lapar * Episode 15
16
* Pergi * Episode 16
17
* Mesjid * Episode 17
18
* Sayang * Episode 18
19
* Salju * Episode 19
20
* Tangis * Episode 20
21
* Sarung * Episode 21
22
* Sholat * Episode 22
23
* Potret * Episode 23
24
* Manja * Episode 24.
25
* Infus * Episode 25
26
* BOS * Episode 26
27
* Cemburu * Episode 27
28
* Sabuk * Episode 28
29
* CINTA * Episode 29
30
* Kelingking * Episode 30
31
* Strawberry * Episode 31.
32
* I Love You * Episode 32
33
* Islam * Episode 33
34
* Ibu * Episode 34
35
* Ruang Tamu * Episode 35
36
* Video * Episode 36
37
* Puasa * Episode 37
38
* Gambar * Episode 38
39
* Tiket * Episode 39
40
* Mall * Episode 40
41
* Makam * Episode 41
42
* Cafe * Episode 42
43
* Mobil * Episode 43
44
* Kaca Mobil * Episode 44
45
* DOOR * Episode 45
46
* Pistol * Episode 46
47
* Sahwat * Episode 47
48
* Spesialis * Episode 48
49
* Ayah * Episode 49
50
* Imut * Episode 50
51
* Putih * Episode 51
52
* Gamis * Episode 52
53
* Bandara * Episode 53
54
* Kopi * Episode 54
55
* Jerat * Episode 55
56
* Passport * Episode 56
57
* Tolong * Episode 57
58
* Hitam * Episode 58
59
* Mata * Episode 59
60
* Maaf * Episode 60
61
* Konglomerat * Episode 61
62
* Taman * Episode 62
63
* Flashdisk * Episode 63
64
* Surat * Episode 64
65
* Hamil * Episode 65
66
* Bubur * Episode 66
67
* Rahasia * Episode 67
68
* Uang * Episode 68
69
* Pena * Episode 69
70
* Kumat * Episode 70
71
* Gulat * Episode 71
72
* Mati * Episode 72
73
* Mimpi * Episode 73
74
* H-1 * Episode 74
75
* Detik * Episode 75
76
* Bulan * Episode 76
77
* Terpesona * Episode 77
78
* Bahagia * Episode 78 TAMAT
79
* Sepatah kata *
80
Ada cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!