Talak Tiga (Cinta Indah)

Talak Tiga (Cinta Indah)

Bab 1

Nama ku Indah Paramita, aku menikah dengan orang yang tidak di restui orang tua ku. Kalau ada yang menanyakan aku menyesal atau tidak jawabannya tidak.

Mungkin orang akan mengatakan aku bodoh, atau aneh karena tidak menyesali keputusan salah yang aku ambil. Tapi berbeda dengan ku, aku benar-benar tidak menyesali keputusan itu.

Karena memang benar, aku sangat mencintainya, tidak peduli siapa dia dan bagaimana keadaannya.

Karena aku percaya suatu saat nanti aku pasti mendapat cinta sejati. Mungkin dengan dia atau dengan yang lainnya.

Cinta itu buta semua itu memang benar ada menurutku. Bahkan ketika teman-teman ku bicara kebenaran tentang lelaki itu aku tidak percaya. Aku hanya tau aku mencintainya sekarang nanti dan seterusnya.

****

SATU TAHUN YANG LALU

Siang ini aku kembali bertemu pacar ku diam-diam. Kalau kalian bertanya kenapa diam-diam, jawabannya seperti tadi karena orang tua ku tidak ingin kami berpacaran.

Saat ini aku menunggu pujaan hati ku di bangku taman kota. Hingga belum sepuluh menit aku melihat pacarku datang menghampiriku.

"Sayang" ucapnya lalu memelukku. Rasanya dunia cuma milik kami berdua kalau begini yang lain cuman ngontrak.

"Ya Sayang ku" jawab ku dengan senyum yang menawan. Saat aku melihat Orang yang ku cintai di hadapan ku.

"lndah aku udah capek pacaran terus sama kamu" katanya dengan wajah yang datar dan tidak bisa ku tebak.

Dan air mata ku jatuh tanpa permisi membasahi pipi ku, rasannya aku tidak percaya bibir ku tidak mampu lagi mengungkapkan kata-kata. Mau marah atau bertanya aku sangat putus asa.

"Kenapa diam" Dia bertanya pada ku

"Andra kenapa kamu setega ini" aku bukan menjawab tapi malah bertanya kembali, dengan air mata yang semakin berlinang di pipi ku.

"Lalu aku harus bagai mana,? Aku memang sudah bosan berpacaran sama kamu, aku maunya nikah sama kamu dan kita membangun rumah tangga yang bahagia" ucapnya.

Aku diam menatapnya bingung, sesaat aku mencerna semua kata-kata yang Dia katakan. Namun tetap saja aku tidak mampu berkata-kata aku masih diam dengan segala kebingungan yang ada di kepala ku, dan dia kembali mengulangi kata-katanya, aku pun tersadar dari lamunan ku.

"Jadi bagamana hem, kamu maukan nikah sama aku?" dia bertanya ke pada ku sambil tersenyum tulus.

Aku sangat bahagia sekali mendengar keinginannya yang ingin hidup dengan ku. Walaupun Dia mengucapkannya bukan dengan kata atau cara romantis semacam di Novel itu, tapi aku tetap bahagia bahkan itu kalimat paling mebahagiakan rasanya yang pernah aku dengar, rasanya aku ingin mendengarnya lagi dan lagi.

"Ia Ndra aku mau, aku mau menikah dan jadi istri kamu" jawab ku lalu memeluk nya.

"Aku bahagia" ucap Andra pada ku.

"Aku juga" balas ku dengan bahagia.

"Besok kita temui Orang tua kamu ya?" katanya pada ku yang ku jawab dengan anggukan kepala.

"Kalau Ibu aku engga setuju gimana Ndra?" tanyak ku padanya.

"Pasti mereka setuju kamu percaya sama aku" ucapnya sambil menggenggam tangan ku yang ku balas dengan senyuman.

Merekapun duduk berdua sampai hari hampir gelap, Indah dan Andra pun memutuskan pulang kerumah mereka masing-masing, sementara senyum keduanya tidak pernah hilang. Hati yang berbunga- bunga mengalahkan segalanya.

***

DI RUMAH

"ASsalamualaikum Ibu" Aku pulang sambil berlari memasuki rumah ku lalu memeluk ibuku.

"Walaikumsalam, Kamu sepertinya sedang bahagia " kata Ibu ku.

"Bu Andra ngelamar aku" ucap ku pada Ibu.

Deg! Ibu ku diam tidak bicara, sedangkan Ayah ku yang sedang melewati kami langsung berhenti melangkah ketika aku mengungkapkan kata-kata menikah dengan Andra.

"TIDAK"jawab Ayah ku tegas "Ayah tidak akan pernah merestui kamu dan Andra menikah" kata Ayah ku.

"Kenapa Yah, kenapa Ayah dan Ibu begitu benci sama Andra, Indah sayang sama Andra Yah, kenapa Ayah sama Ibu jahat sama Indah" ucap ku sambil menangis.

"Ibu dan Ayah tidak akan pernah mengijinkan mu menikah dengan Dia kamu paham!. Dia itu bukan laki-laki baik-baik kamu dengarkan yang Ayah bilang Indah!" ucap Ayah ku dengan emosi.

"Bahkan Ayah melihat dengan mata kepala Ayah Dia sedang bersenang-senang dengan wanita-wanita malam di luar sana. Kenapa kamu tidak mau mendengarkan ucapa Ayah, yang sudah tua dan sebentar lagi mungkin akan mati" Kata ayah.

Bukan pertama kali Ayah menolak hubungan ku dengan Andra sudah berkali-kali Ayah mengatakan tidak setuju aku berhubungan dengan Andra, tapi aku tidak pernah bisa bahkan pernah aku mencoba bunuh diri karena Ayah tidak memperbolehkan aku berhubungan dengan Andra pujaan hati ku.

Aku berlari menuju kamar sambil menangis, aku tidak perduli Ayah terus memanggilku, aku benar-benar benci Ayah ku saat ini dan kali ini aku tidak akan menyerah apa pun akan aku lakukan asal aku bisa hidup bersama pujaan hati ku.

Aku masuk kedalam kamar dan ku banting pintu kamar dengan sekencangnya, aku benar-benar benci dengan semua ini.

Aku tidak pernah jatuh cinta, lalu pertama kalinya aku jatuh cinta hati ku sudah di obrak-abrik seperti ini.

Kalau saja aku tau aku akan sepeti ini aku akan menjaga hati ku, agar tidak ada satu laki-laki pun mampu membuat ku jatuh cinta.

Aku menggambil ponsel dan menelpon Andara, dan menceritakan semua yang terjadi antara aku dan kedua orang tua ku yang tidak mau merestui hubungan kami, aku pun ingin tau apa yang akan Dia lakukan setelah ini.

"Jadi gimana Nra" tanyak ku pada Andra.

"Aku juga bingung Indah" jawabnya.

"Kita kawin lari aja ya" ucap ku.

"Apa kawin lari masa iya kawin lari" ucapnya di seberang sana.

"Ya sudah nanti kita pikirin lagi sekarang kamu istirahat dulu ya" lalu Andra memutuskan sambungan telponnya.

Biip!

 Aku bingung dengan ke adaan ini, aku menyayangi orang tua ku, tapi aku juga tidak bisa kalau harus meninggalkan Andra orang yang aku cintai.

Aku terus menangis aku menumpahkan segala kepedihan di hati ku, dengan air mata yang tidak pernah berhenti mengalir di pipi ku.

Aku membenci keadaan ini yang sangat menyakiti ku, kenapa harus aku yang merasakan semua ini.

Aku benar-benar tidak tau harus bagai mana lagi, apakah orang tua ku tidak memikirkan perasaan ku miris sekali nasip ku. Aku sedih sekali bila mengingat ucapan Ayah tadi yang tidak suka pada Andra.

"Oh, kepalaku sakit sekali memikirkan masalah ini aku harus bagaimana dan apa yang harus aku lakukan."

Terpopuler

Comments

linamaulina18

linamaulina18

krna ortu kmu melihat Andra orang yg g baik untkmu

2023-04-16

0

Kod Driyah

Kod Driyah

orang tua pasti pnya alasan smpai anaknya di larang menikah sm Andra

2022-09-11

0

Tabrani Murtado

Tabrani Murtado

nyimak dl thor

2022-06-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!