01. Kerajaan Manusia Naga

Pada jaman dahulu kala, milyaran tahun yang lampau, di mana legenda masih menjadi sebuah kenyataan. Alam semesta tidak hanya di huni oleh mahluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Alam semesta juga di huni oleh dua jenis mahluk hidup yang sangat hebat. Kedua jenis mahluk hidup tersebut adalah Naga dan Alien.

Naga memiliki kemampuan sihir pengendali elemen. Pada umumnya masing-masing naga hanya bisa mengendalikan  sebuah elemen dasar yakni elemen api, elemen air, elemen angin atau elemen tanah.

Ada beberapa naga yang lahir dan mampu mengendalikan beberapa elemen sehingga mampu menghasilkan elemen baru seperti elemen es, elemen petir, elemen logam, elemen kayu, elemen cahaya, elemen kegelapan dan elemen gravitasi

Secara fisik, naga memiliki dua wujud yakni wujud manusia dan wujud binatang buas.

Pada wujud manusia, naga memiliki telinga yang runcing ke atas dan warna mata, warna rambut dan warna kulit yang sesuai dengan jenis elemen yang bisa mereka kendalikan.

Warna merah maroon untuk elemen api, warna biru navy untuk elemen air, warna hitam pekat untuk elemen tanah dan warna putih susu untuk elemen angin.

Manusia naga dengan elemen dasar adalah naga dengan kasta bawah yang terdiri atas kaum prajurit, kaum pekerja dan rakyat jelata. Untuk naga yang memiliki kemampuan pengendali dengan lebih dari satu elemen adalah naga dengan kasta atas yang terdiri atas keluarga kerajaan, kaum bangsawan dan para guru pengajar.

Manusia naga dengan elemen lebih dari satu, memiliki warna mata dan warna kulit seperti manusia biasa dengan bentuk telinga runcing ke atas.

Untuk manusia naga yang memiliki dua jenis elemen, memiliki warna kulit sawo matang, mata kuning dan rambut putih sedangkan untuk manusia naga yang memiliki tiga jenis elemen dasar memiliki warna kuning langsat dan mata biru dengan rambut pirang emas.

Adapun manusia naga dengan empat elemen termasuk langkah dan hanya keturunan kerajaan saja yang punya peluang memilikinya. Sampai saat ini manusia naga yang memiliki empat elemen dasar baru satu orang yakni raja naga dengan warna kulit putih cerah, mata hitam dan rambut hitam serta telinga runcing ke atas.

Pada wujud binatang buas, naga berbentuk seperti kadal gemuk bersisik yang mampu berdiri seperti gorilla besar setinggi 20 meter.

Diatas kepalanya terdapat dua tanduk  bercabang seperti tanduk rusa, di punggungnya terdapat sepasang sayap seperti sayap kelelawar dengan duri tajam di tiap-tiap ujung sayap.

Memiliki ekor panjang dengan duri-duri tajam yang tersusun rapi dari ujung ekor ke punggung dan berakhir di atas kepala. Kuku-kuku tangan dan kaki terlihat panjang dan tajam.

Pada wajahnya terdapat sepasang alis, kumis dan janggut putih yang panjang. Gigi-gigi yang tajam dengan struktur rahang yang maju ke depan seperti rahang kuda.

Para naga hidup di dalam hutan dan lembah di pegunungan bagian timur dari daratan bumi. Di puncak gunung tersebut berdiri dengan tegak kerajaan para naga yang dikelilingi oleh pohon-pohon raksasa sehingga tidak nampak dilihat dari kejauhan.

Di lembah gunung terdapat bangunan-bangunan kokoh tempat para manusia naga belajar meningkatkan kemampuan sihirnya.

Inti kekuatan sihir para naga adalah hati dan jantungnya yang menyatu dan disebut dantian atau Beast Core.

Hati naga sebagai tempat mengumpulkan energi kehidupan atau bisa disebut juga dengan mana atau chi atau qi atau chakra atau tenaga dalam.

Untuk mengumpulkan energi kehidupan, naga melakukan meditasi atau semedi atau kultivasi dengan mengatur pernapasan mengumpulkan energi dari alam.

Untuk menggunakan energi kehidupan menjadi sihir pengendali, naga harus berkonsentrasi mengalirkan energi tersebut dari hati naga ke sirkuit energi atau meridian dengan memicu detak jantung naga sesuai kebutuhan.

Untuk membantu berkonsentrasi, naga yang ingin menggunakan sihir pengendali akan mengucapkan mantra yang berisi doa atau keinginan untuk berkomunikasi dengan hatinya.

Naga yang sudah berpengalaman tidak perlu mengucapkan mantra dan bisa langsung mengeluarkan sihir pengendali elemennya.

Untuk membantu perkembangan sihir para naga, di lembah tempat belajar, para guru akan mengajarkan cara berkultivasi dan latihan bertarung.

Murid-murid yang belajar di lembah tersebut berasal dari seluruh kalangan, dari kalangan kasta bawah seperti prajurit, pekerja dan rakyat jelata, serta dari kalangan kasta atas dari keluagar kerajaan dan kaum bangsawan.

di lembah tempat para naga itu belajar, terdapat beberapa kelas pelajaran sesuai jumlah elemen yang dapat dikendalikan oleh para naga.

Kelas elemen dasar ada empat kelas yakni kelas elemen api, kelas elemen air, kelas elemem angin dan kelas elemen tanah.

Selain kelas elemen dasar juga terdapat kelas untuk elemen lanjutan untuk gabungan dua elemen dasar seperti kelas elemen es, kelas elemen petir, kelas elemen logam, kelas elemen kayu dan kelas elemen lainnya.

Terdapat juga kelas khusus untuk kelas dengan gabungan tiga elemen dasar yakni kelas elemen cahaya, kelas elemen kegelapan dan kelas elemen gravitasi.

Para naga yang belajar dapat memilih kelas yang mereka ingin masuki dengan syarat memiliki bakat sihir dari elemen yang ingin mereka pelajari.

...... ...... ......

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,  Selamat pagi, Salam sejahtera bagi kita semua, Shalom, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu, Sampurasun, Horas, Salamaki Tapada Salama. Semoga pada kesempatan hari ini, kita semuanya senantiasa dilimpahkan kesehatan, keselamatan dan rejeki yang penuh berkah. Amiin amiin ya Rabbal alaminn.

Kepada yang saya sangat hormati, para Reader atau pembaca yang budiman. Selamat datang di novel pertama penulis yang telah lama hidup di dalam pikiran penulis.

Novel ini lahir akibat tumpukan imajinasi penulis yang muncul akibat rutinitas penulis sebagai seorang dosen di sebuah kampus teknik.

Penulis saat ini mengampuh mata kuliah Robotika Industri, Programmable Logic Controller (PLC), Sistem Kontrol, Mikroprosesor dan mikroprosesor serta Komunikasi Data dan Jaringan Komputer.

Untuk mengajar materi kuliah tersebut, penulis dituntut selalu mengupdate materi ajar tiap tahun karena trend teknologi di industri yang selalu berkembang dengan cepat.

Hal itu kadang menimbulkan imajinasi penulis untuk mencari jalan pintas menguasai teknologi tersebut dengan menggunakan sebuah kemampuan telepati yang dapat membaca kondisi internal teknologi tersebut sehingga dengan otomatis prinsip kerja dari teknologi tersebut dapat mengalir sendiri masuk ke pikiran penulis.

Imajinasi kemampuan telepati terhadap teknologi ini muncul dari beberapa cerita komik dan novel tentang tokoh utama yang dapat menyembuhkan pasiennya karena memiliki kekuatan dapat melihat dan mengetahui kondisi internal tubuh si pasien.

Imajinasi kemampuan telepati terhadap teknologi ini juga muncul dari beberapa cerita komik dan novel tentang tokoh utama yang dapat menyerap wawasan dan pengetahuan dari sebuah buku tanpa membacanya cukup dengan menyentuhnya saja.

Namun sayang sekali imajinasi penulis tidak akan bisa penulis realisasikan karena hal itu adalah sesuatu yang fiktif dan tidak nyata.

Walaupun begitu, imajinasi penulis tentang kemampuan telepati terhadap teknologi, terlalu disayangkan kalau harus terkikis habis karena mulai penuhnya memori otak penulis untuk memenuhi tuntutan tanggung jawab yang lebih nyata.

Cerita ini banyak mengambil referensi dari beberapa komik dan novel yang telah penulis baca sebelumnya. Terima kasih atas karya-karya para senior yang telah memberi inspirasi untuk mulai ikut menulis.

Di usia penulis yang sudah tidak muda lagi, penulis berharap bisa tetap berjiwa muda dan terus aktif menulis. Mohon doa dari para pembaca semuanya..

Sebagai penutup, penulis ingin menyampaikan sebuah pantun. "JIKA ADA JARUM YANG PATAH, JANGAN DISIMPAN DALAM PETI YANG BERKARAT. JIKA ADA TULISAN YANG SALAH, MOHON DIMAAFKAN DUNIA AKHIRAT."

Akhir kata dari penulis, HIDUP SENDIRIAN TANPA KEKASIH, CUKUP SEKIAN DAN TERIMA KASIH.

wassalamu alaikum wr. wb.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***