Adel yang terbangun dari tidurnya melihat jam yang berada di atas nakas samping tempat tidur nya mulai beranjak. Namun saat akan bangun Adel merasa ada tangan kekar yang sedang melingkar di perut ratanya.Adel yang tak ingin membangunkan suaminya itu pun mengangkat tangan suaminya perlahan.
" Adam apaan sih kok peluk-peluk gini mana berat lagi nih tangan." Adel mencoba mengangkat tangan Adam perlahan.
Susah payah dan perlahan Adel telah berhasil menyingkirkan tangan kekar suaminya itu. Lalu Adel masuk ke kamar mandi membersihkan dirinya. Tak lam Adel keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah ruang ganti untuk mengganti pakaian dengan baju santai Adel hanya memakai dres tanpa lengan yang panjangnya di atas lutut. Lalu Adel menyiapka pakaian ganti untuk Adam sebelum Adel turun ke bawah.
Sampai di bawah Adel melihat bik Wati yang sedang memotong sayur di dapur.
"pagi bik, mau masak apa ini?" tanya Adel ke bik Wati.
" eh pagi juga non, ini bibik mau masak oseng kangkung sama ayam goreng" jawab bik Wati.
" ya sudah biar saya saja yang masak bibik bersihkan rumah saja" pinta Adel ke bik Wati.
" baik non kalau gitu bibik bersih-bersih rumah dulu non, permisi" bik Wati pun meninggalkan Adel yang sedang memasak
Adel kini sedang asik memasak untuk suaminya. Adam yang merasa wajahnya hangat karena terkena matahari yang masuk melalui celah gorden pun mulai bangun. Namun saat bangun Adam mencari keberadaan Adel yang entah kemana pikirnya.
Adam bangun dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak butuh waktu lama Adam selesai dengan rutinitas mandinya. Adam memakai baju ganti yang telah di siapkan oleh Adel.
Adam keluar kamar dan menuruni tangga. Adam melihat bik Wati yang sedang menyapu lantai bertanya tentang keberadaan istrinya.
" bik Adel kemana ya?" tanya Adam ke bik Wati.
" non Adel sedang masak den di dapur" jawab bik Wati
Adam yang telah mendapat jawaban dari bik Wati pun memberikan senyuman sebagai balasan terima kasih.
Adam menuju dapur dan duduk di meja makan. Dia memandangi Adel yang sedang memasak mondar mandi kesana kemari dengan apron yang melekat pada tubuhnya membuat Adam senyum-senyum sendiri.
Adel yang tak mengetahui Adam berada di belakangnya pun kaget saat berbalik arah.
"astaga...kamu sejak kapan ada di situ?" tanya Adel ke Adam.
" Sudah dari tadi kok lihat kamu mondar mandir kayak setrikaan" ucap Adam sambil senyum.
"owh ya sudah tunggu sebentar aku tata dulu sarapanya" Adel mengambil wadah untuk masakanya lalu menaruhnya di atas meja makan.
" kamu masak apa ini?" tanya Adam
" itu tumis kangkung , sama ini ayam gorengnya " jawab Adel sambil menaruh ayam goreng di atas meja makan.
Adel kembali ke dapur mengambil piring untuk mereka sarapan.
"Tapi aku kalau pagi cuma sarapan roti dan kopi" ucap Adam
"oh iya kopinya" jawab Adel ke dapur lagi untuk membuatkan kopi buat Adam.
Saat setelah membuat kopi Adel kembali ke meja makan dan menyerahkan kopi kepada Adam
"ya nggak papa, tapi mulai sekarang kamu harus sarapan pakai nasi, biar kamu ada tenaga. biar nggak gampang sakit" jawab Adel sambil mengambilkan Adam nasi dan lauk pauk.
Adam yang mendapat perhatian dari istrinya itu pun senang. Mereka menghabiskan sarapan mereka dengan tenang.
Setelah sarapan Adel membawa piring kotor ke dapur dam mencuci piringnya.Sedangkan Adam ia berjalan ke arah ruang keluarga untuk menonton tv.
Adel yang telah selesai dengan urusan di dapur pun menghampiri Adam yang berada di ruang keluarga. Adel lalu duduk di sofa samping Adam. Adel mulai berbicara tentang rencananya ke Adam.
" em ...aku mau ngajak kamu untuk ke makam orang tua ku" ucap Adel lirih
Adam yang mendengan permintaan Adel pun menengok ke arah Adel
" baiklah kapan kita ke sana" jawab Adam yang masih menatap Adel.
" nanti sore saja" jawab Adel antusias.
"ok nanti sore kita ke makam orang tua kamu, aku juga mau minta restu ke mereka. Yah walau pun telat sih" jawan Adam sambil menonton tv.
Adel yang mendengar jawaban dari Adam pun merasa senang.
" ya sudah , aku mau ke taman belakang dulu" ucap Adel yang hendak berdiri dari duduk nya. Namun berhenti saat Adam menanyakan tentang apa yang akan di lakukannya.
" ngapain ke taman belakang?" tanya Adam
" mau menanam bunga" jawab Adel singkat
"kenapa? mau iku ayuk kalau mau ikut" sambung Adel
Adam yang merasa bosan dengan acara tv pun mengikuti Adel ke taman belakan. Adam lalu duduk di kursi bawah pohon ,dan Adel mulai menanam bunga di tamannya.
Adam memperhatikan Adel yang terus bergulat dengan alat untuk menanam bunga. Tanpa terasa panas yang semakin terik membuat Adel tak tahan lagi .Akhirnya Adel mencuci tangan dan duduk si sebelah Adam.
"panas ya? masuk aja yuk gerah di sini terus" pinta Adam yang melihat keringat yang meluncur bebas di kening istrinya. Adam mengambil tisu yang berada di meja bawah pohon dan mengelap keringat yang ada di kening istrinya dengan telaten.
Adel yang di perlakukan seperti itu dengan Adam pun malu dan salah tingkah. Membuat wajah nya merah. Adam yang melihat wajah Adel merah pun merasa kawatir.
" kamu nggak papa kan?" tanya Adam
" aku gak papa kok, emang kenapa?" tanya Adel balik
" soalnya wajah kamu merah . apa kamu sakit? apa perlu aku telfon dokter? mungkin kamu kurang cairan." pinta Adan yang sudah kawatir tentang keadaan Adel.
" Aku nggak papa kok cuma kepanasan aja" jawab Adel padahal wajahnya merah karena malu atas perlakuan Adam ke dirinya.
Adam yang masih menatap wajah Adel pun semakin lama semakin maju Adam memegang dagu Adel dan mencium bibir Adel yang lembut.
Adel yang kaget karena Adam yang menciumnya pun hanya membeku tak bergerak namun semakin lama Adel menutup mata nya.
Adam yang tidak mendapat balasan dari Adel melepas ciuman nya.
" buka mulut mu kenapa malah diam saja" pinta Adam
Adel yang mendengar ucapan Adam pun membuka matanya dan menganggukan kepala. Adam yang mendapan anggukan kepala dari Adel melanjutkan ciumanya
Adel yang merasa bibirnya di cium Adam kembali membuka mulutnya. Adam dengan cepat mengabsen setiap rongga mulut Adel serta memberikan gigitan-gigitan lembut ke bibir tipis Adel.
Mereka terhanyut dalam buaiyan ciuman yang memabukkan.
Bik Wati yang mendapat panggilan telfon dari kakek Adam pun menghampiri mereka.
" den maaf ada telfon dari tuan" bik Wati yang melihat adegan itu pun malu dan membalikan badanya.
Adel dan Adam yang merasa ada yang mengganggu pun melepaskan ciumanya. Adel yang merasa malu masuk kedalam rumahnya terlebih dahulu.
" Ada apa bik?" tanya Adam yang sudah menata kegugupanya.
" maaf den bukan maksudnya bibik mau ganggu tapi ini ada telfon dari tuan den" jawab bik Wati yang merasa tidak enak dengan pengantin baru itu. Dan menyerahkan telfon ke Adam.
" oh iya makasih ya bik " ucap Adam dam mengambil telfon dari tangan bik Wati.
Bik Wati meninggalkan Adam di taman dan masuk kembali ke dalam rumah. Adel yang masih malu masuk kedapur untuk mengambil minum. Adel yang sudah minum melihat jam yang ada di dinding. Adel lalu memasak makan siang untuk dirinya dan suaminya.
# selamat membaca ya kak
# terima kasih banyak
😊😊😊🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Pengghosting novel T_T
aku yakin pasti di pertengahan cerita ada pelakor yaitu ratna dan mungkin juga ada pebinor yaitu aldi kayak nya sih🤔🤔😊😁
2021-02-19
1
Tipyani Astuti
ya iyalah kn msh mntn br lgan br knl jg sbr nt akan bucin nm y sm d awal A adel adam mungkin sdh jodoh y smg aj dan smg bahagi dan cpt py momongan Aamiin
2021-02-18
4
Widy Utami
suka..tdk ada yg saling menolak...tdk ada perjanjian 1 th cerai...👍👍
2021-02-07
2