BAB 5

Tak butuh waktu lama Adel dan Adam sudah berada di depan rumah Adel. Adam keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Adel.

" Terima kasih" ucap Adel sambil memberikan senyuman termanisnya.

"Mau masuk dulu?" tanya Adel.

"Tidak terima kasih, Aku langsung pulang saja, sudah malam tidak enak kalau di lihat warga sekitar" ucap Adam

"Baik lah dan sekali lagi terima kasih banyak" senyuman Adel pun mampu membuat Adam tertahan dengan lamunannya.

"enggak jadi pulang?" tanya Adel karena Adam belum juga masuk ke dalam mobilnya.

" eh.. itu.. em maaf, ya sudah saya permisi" ucap Adam gelagapan karena malu atas sikapnya yang terlihat gugup di depan Adel.

Adel yang melihat mobil Adam sudah melaju pergi. Adel masuk ke dalam rumah.

"Cowok yang aneh" Guman Adel dengan senyuamn yang mampu membuat luluh orang yang melihat nya.

Adel yang telah masuk ke kamar mengambil jubah mandinya dan masuk ke dalam kamar mandi. Tak butuh waktu lama Adel telah selelsai dengan rutinitas mandinya.

Adel menuju tempat tidurnya untuk mengistirahatkan tubuhnya. Tak butuh waktu lama Adel mulai tertidur dengan lelap.

Di rumah Adam.

Adam yang sedang duduk berhadapan dengan kakek di ruang tamu.

"Jelaskan ke kakek sekarang" Pinta kakek.

"Maaf kek karena aku sudah membuat kakek kecewa" Ucap Adam.

"langsung ke intinya Adam Wijaya" Ucap Kakek tegas.

"aku.... aku telah menghancurkan masa depan seorang gadia kakek. Dan aku ingin bertanggung jawab" Ucap Adam

Kakek yang tidak tau harus berbicara apa lagi dengan Adam. Walaupun kakek sangat marah dengan ulah Adam yang sudah mencoreng nama baik Wijylaya. Kakek hanya mampu menyetujui apa yang di inginkan Adam.

Pagi hari di rumah Adam.

Hari ini Adam akan ke rumah Adel. Adam yang sudah memberi tau kakek nya pun akhirnya berangkat ke rumah Adel.

Kakek Adam awalnya sangat marah karena kakek merasa gagal mendidik Adam. Adam yang menjadi kebanggaan nya ternyata tega merusak seorang gadis.

"ini rumah gadia itu?" Tanya Kakek yang heran dengan rumah yang di tuju Adam. Karena rumah yang di tuju Adam sangat besar dan mewah. Tak kalah dengan rumah kakek.

"Iya kek. Dari yang aku selidiki. Dia sudah yatim piyatu" Jelas Adam.

Adam dan kakeknya sudah berada di depan rumah Adel. Adam berjalan beriringan dengan kekek menuju rumah Adel.

tok tok tok

Adam yang mengetuk pintu rumah Adel.

Bik wati yang mendengar suara ketukan puntu pun membuka pintu dan menyuruh tamu nona muda nya untuk masuk kedalam ruang tamu.

"Silahkan duduk dulu den. Bu Adel sudah memberi tau kalau akan ada tamu. saya akan memanggil non Adel sebentar" Ucap bik Wati.

"silahkan Bik" Ucap Adam

Bik wati berpamitan untuk memanggil nona mudanya dan membuatkan minuman untuk Adam dan kakek.

tok tok tok

Suara ketukan pintu kamar Adel. Adel yang sudah terlihat cantik dan anggun pun membuka pintu kamarnya.

"Maaf non, di bawah ada tamu non" ucap bik Wati

" oh iya bik, Saya akan turu tolong buatkan minuman dulu ya bik" Balas Adel dengan sopan.

Adel menuruni tangga dengan anggunya.Saat sampai di ruang tamu Adel menyalami kakek Adam.

Kakek Adam yang melihat sikap sopan santun dan cara berpakaian Adel pun merasa senang karena cucunya pintar memilih istri untuk dirinya.

"selamat sore pak" ucap Adel

" Panggil kakek saja, tidak usah seformal itu, sebentar lagi kamu juga menjadi keluarga saya" jawab Kakek dengan senyum yang tak hilang dari sudut bibirnya.

"Baik lah kakek" Ucap Adelyang juga tersenyum cantik.

"Adel kami kesini ingin membicarakan tentang pernikahan kita" akhirnya Adam pun mulai berbicara tentang kedatangan nya kerumah Adel bersama kakeknya.

" Iya nak, kalau boleh tau dimana orang tua kamu? Apa mereka masih kerja?" tanya kakek ke Adel.

Kakek ingin menguji kejujuran Adel. Sebenarnya kakek sudah tau tentang orang tua Adel dari Adam. Namun kakek sengaja menanyakan nya lagi pada Adel.

Adel yang merasa sedih pun mulai menundukkan kepala nya.

" Maaf kek orang tua saya sudah meninggal dunia dan saya tinggal disini bersama bik Wati yang sudah dari kecil merawat saya" ucap Adel dengan menitihkan air matanya

Melihat Adel yang menangis membuat hati Adam sakit entah kenapa dia merasa sesak saat melihat Adel menangis.

"Maaf kan kakek nak, karena kakek telah menanyakan hal itu ke kamu.Dan kamu tidak usah sedih lagi. Sebentar lagi kamu akan menjadi keluarga saya juga" ucap kakek yang membatu menenangkan Adel.

Adel yang mulai tenang kembali memperlihatkan senyuman termanis. Melihat hal itu Adam dan juga kakek merasa senang.

"Baik lah nak Adel kamu bersiap-siap lah besok saya dan Adam akan kembali lagi kesini untuk menikahkan mu dengan Adam. Pernikahan ini di laksanakan sederhana saja dulu. Kalu pekerjaan Adam sudah selesai baru kita mengadakan resepsinya. Bagai mana menurut mu nak?" tanya kakek

"Saya terserah kakek dan Adam saja" ucap Adel malu

" Baiklah kalau semua sudah setuju, jadi besok kakek akan kemari lagi" kakek dengan semangat

Setelah pembicaraan antara kakek, Adam dan Adel selesai. Adam dan kakek berpamitan ke Adel. Adel mengantar kakek dan Adam sampai depan rumah nya.

Setelah melihat mobil Adam meninggalkan rumah nya. Adel naik ke atas untuk berganti baju. Adel akan pergi ke pemakaman orang tua nya untuk meninta ijin menikah besok dengan Adam.

Adel melajukan mobilnya ke arah pemakaman umum di kota itu. Akhirnya Adel sudah memasuki parkiran pemakaman umum. Adel berjalan kearah makam orang tuanya.

"Ayah Bunda. Adel datang. Adel ingin meminta restu ke pada papah dan mamah. Adel akan menikah ayah Bunda besok dengan pemuda yang baik. Jadi ayah dan bunda tidak usah kawatir lagi karena Adel akan ada yang menjaga mulai sekarang." ucap Adel yang telah menitihkan air mata nya.

Adel sudah puas menumpahan isi hatinya di depan makan orang tua nya. kini Adel kembali masuk kedalam mobil. Tak terasa senja sore telah tergantikan dengan rembulan yang terlihat cerah.

Adel telah sampai di rumah. Adel langsung masuk ke kamar dan membersihkan dirinya. Tak butuh waktu lama Adel sudah keluar dari kamar mandi dengan memakai piyama tidur nya.

# selamat membaca ya kak

# terima kasih banyak

🙏🙏🙏😊😊😊

Terpopuler

Comments

Teguh wira admaja

Teguh wira admaja

aku stop ah.. ceritanya gak ada greget nya
sebagai tokoh cep gak memiliki karakter yg kuat
terlalu lemah mudah di jebak.. maaf thor... bye bye

2022-09-12

1

Cahaya21

Cahaya21

banyak typo tp ttp semangat kk. moga makin bagus tulisannya.

2021-12-01

0

Angga Dwi Saputra

Angga Dwi Saputra

lumayan

2021-07-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!