Matahari yang masuk melalui sela korden yang menjuntai tinggi mampu membuat Adel terbangun dari tidur lelapnya. Betapa terkejutnya dirinya yang berada dalam pelukan Adam tanpa sehelai benang pun. Dia merasa sangan menyesal jika mengingat kejadian tadi malam.
"Kenapa aku bisa sebodoh ini. Kenapa aku tidak bisa menjaga diri ku sendiri?" Ucap Adel yang mulai menangis.
Adel merasa jijik pada dirinya sendiri dengan apa yang ia telah perbuat. akhirnya dia bangun dari tidurnya dan pergi ke kamar mandi. Di kamar mandi Adel menghidupkan shower dan menangis di bawah gemericik air.
Adam yang baru bangun mencari di mana keberadaan Adel. Namun saat dia mengambil baju yang ada di lantai Adam mendengar gemericik air di dalam kamar mandi.
tok tok tok
"Adel apa kamu baik-baik saja?" tanya Adam di depan pintu
Adam yang menunggu jawaban namun tak dapat jawaban dari Adel merasa khawatir.Adam memberanikan diri untuk masuk kedalam kamar mandi yang saat itu tidak di terkunci. Betapa terkejutnya Adam yang melihat Adel pingsan di bawah air yang terus keluar dari shower.
"Adel kamu kenapa?" Tanya Adam yang menghampiri Adel.
Adam membawa Adel keluar kamar mandi. Lalu membantu Adel berpakain dan menghubungi dokter Alfin.
"Ke apartement gue sekarang" Pinta Adam.
"Ada apa?" Tanya Dokter Alfin.
"Nggak usah banyak tanya. Cepar kemari" Pinta Adam yang geram karena dokter Alfin bertanya pada dirinya.
Adam mematikan ponsel nya. Dia duduk di sebelah Adel yang masih pingsan di kasur.
Tak berselang lama dokter Alfin sampai di depan apartemen Adam.
ting tong (suara bel apartemen)
Dokter Alfin memencet bel apartemen Adam. Adam yang mendengar bel apartemenya berbunyi pun membukakakan pintu
"siapa sih Dam yang sakit. Elo bangunin gue di pagi buta kayak gini emang elo kurang kerjaan apa?" tanya dokter Alfin yang sedikit emosi karena Adam mengganggu tidur nya yang nyenyak.
" Udah deh elo gak usah banyak bicara cepet masuk tuh cepet periksa. Soalnya tadi dia pingsan di kamar mandi" jawab Adam sambil menunjuk ke Adel
Dokter Alfin pun memeriksa keadaan Adel . Tak lama dokter Alfin menemui Adam yang berada di sofa ruang tamu.
" Gimana keadaan Adel?" tanya Adam kepada Alfin yang sebenarnya sahabatnya dari kecil
" Elo habis apain dia sih Dam. jangan bilang elo udah lakuin itu sama dia?" ucap Alfin yang makin geram kepada Adam.
Adam yang merasa pertanyaanya di jawab denga pertanyaan balik pun merasa kesal.
" Gue kalo nanya itu di jawab, bukan malah tanya balik" ucap Adam yang mulai kesal.
" Ya udah gue jawab. Tuh cewek kecapekan dan setres di tambah lagi perutnya yang lagi kosong.Ini gue kasih fitamin setelah dia bangun elo kasih makan sama kasih fitamin ini.Tunggu bentaran juga sehat lagi tuh cewek." jawab Alfin panjang lebar. Dia duduk di sebelah Adam.
"Udah sana lo pulang ngapain malah duduk di sini" ucap Adam cuek
" Gila ya lo. udah panggil gue pagi-pagi gini. habis itu elo ngusir gue seenaknya. Emang temen gak ada ahlak lho ya" Alfin yang mulai geram pun berdiri dan keluar dari apartemen Adam
Namun saat baru sampai di tengah pintu Alfin berbalik.
" Elo kalo main yang halus dong bro masak anak gadis orang sampek elo bikin pingsan kayak gitu" Ledek Alfin pada Adam.
Adam yang mulai emosi pun menghampiri Alfin namun dengan cepat Alfin mengambil langkah seribu untuk menyelamatkan hidupnya.
Adel yang mulai siuman. Dia mencoba mendudukan tubuhnya di kasur namun kepalanya yang merasa berat membuatnya tertidur kembali.Adam yang melihat Adel hapir jatuh pun mencoba membantunya.
"Apa yang kamu lakukan, kalau mau bangun panggil aku kan bisa" ucap Adam yang emosi bercampur kawatir.
"Maaf. aku hanya tidak ingin merepotkan mu" jawab Adel sambil menunduk karena Adel merasa malu atas apa yang terjadi antara mereka berdua tadi malam.
"Ya sudah kamu tunggu di sini aku ambilkan kamu makan" Adam sambil berlalu meninggalkan Adel di kamar.
Tak lama Adam kembali ke kamar dengan membawa semangkok bubur dan satu gelas susu hangat unruk Adel.
" Nih kamu makan dulu" ucap Adam sambil menaruh bubur di nakas samping tempat tidurnya.
"Terima kasih" jawab Adel singkat.
Adam pun membantu Adel untuk duduk. Adam menyerahkan mangkuk bubur kepada Adel. Adel yang memang tidak bertenaga lagi hampir saja menumpahkan bubur panas ke kaki mulus nya .
Adam yang melihat dengan cepat neraih mangkuk tersebut.
"Apa kamu tidak apa-apa? Sini biar aku suapi" Adam pun menyendok bubur lalu meniupnya dan menyuapkan ke mulut kecil Adel.
Adel yang merasa malu akhirnya menangis. Adam yang melihat Adel menangis merasa takut karena dia merasa tidak melakukan kesalaha.
" Kamu kenapa menangis? Apa aku melakukan kesalahan?" tanya Adam yang merasa kawatir.
"Tidak kamu tidak salah. Hanya saja aku merasa bersalah atas apa yang telah terjadi antara kita. Aku minta maaf karena telah memaksa kamu untuk melakukannya." Adel yang menangis dan menundukan kepalanya.
" Kamu tidak salah .Aku akan bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan" jawab Adam
"Tidak kamu tidak salah biarlah aku yang menanggungnya sendiri" Adel yang merasa bersalah.
" Tidak bisa. aku akan kerumah mu untuk meminta ijin orang tua mu agar bisa menikah dengan mu. Karena itu juga kesalahn ku" jawab Adam dengan tegas.
Adel yang merasa tersentuh pun menitihkan air matanya kembali karena ada orang yang memperhatikan nya sekarang.
Adel yang telah menyelesaikan makanya lalu meminum fitamin dari dokter Alfin. Adam yang keluar membawa mangkuk kosong ke dapur pun merasa senang karena dia akan memiliki istri yang cantik namun di sisi lain Adam belum bisa melupakan Ratna tunanganya yang telah menghianatinya.
Adel yang telah bangun dari tidur nya mencari keberadaan Adam. Saat akan melangkah keluar kamar Adel melihat Adam sedang berada di balkon kamar nya.
"Aku ingin pulang ke rumah" ucap Adel berada di belakang Adam
Adam yang kaget pun menoleh kebelakang dan melihat Adel dengan seksama. Adel yang di lihat Adam seperti itu merasa kurang nyaman.
"ehemmm " deheman Adel yang mampu menyadarkan Adam yang melamun melihatinya.
"em maaf tadi kau bilang apa?" tanya Adam karena tadi dia tidak begitu mendengar ucpan Adel.
"Aku ingin pulang ke rumah" ucap Adel
" Baik lak aku antar kamu pulang sekarang" jawab Adam dan mendapat anggukan kepala dari Adel.
Mereka pun berjana beriringan ke aran lift. sampai di parkiran Adam membukakan pintu mobil untuk Adel.Adel masuk kedalam mobil nya.
" Terima kasih" ucap Adel
Di balas senyuman oleh Adam.
***Maaf ya kalau masih ada aja yang salah ketik
***ini novel pertama jadi harap maklum ya😊
# selamat membaca ya kak
# terima kasih banyak
😊😊😊🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Raden Ajeng Safitri
vitamin,,
2023-09-18
0
fiesta
selalu bgtu, "belum bsa melupakan mantan"
apa gak ada ide lain apa udah pasaran banget alur ceritanya
2021-09-30
1
Sweet Girl
menang banyak si Adam, sudah dapat malam pertama dapat istri cantik pula.
2021-07-16
1