George memacu mobilnya dengan cepat menuju sebuah bar yang ada dikota itu, dia begitu kecewa karena Ivy menolaknya dan tidak menyadari jika seseorang mengikutinya dari belakang.
George memukul stir mobilnya dengan sekuat tenaga dan mengumpat kesal, kekurangan apa yang terdapat dalam dirinya sehingga Ivy menolaknya?
Alasan yang diberikan oleh Ivy sangat tidak masuk akal dan dia yakin, Ivy menggunakan adiknya hanya sebagai alasan saja untuk menolaknya.
Dia tidak terima, tidak! Banyak yang mau dengannya tapi dia menolak, dia melakukan hal itu untuk Ivy, apa Ivy tidak mengerti dengan perasaannya?
George tampak frustasi karena dia belum pernah ditolak sebelumnya apalagi Ivy wanita yang sangat dia inginkan tapi Ivy juga wanita yang sulit dia dapat.
"Kenapa Ivy, kenapa?" George kembali memukul stir mobilnya dengan sekuat tenaga.
Dia bertemu dengan Ivy saat mereka memerankan sebuah drama secara bersama-sama dan dari sanalah dia mulai penasaran dengan Ivy apalagi, Ivy benar-benar dingin kepada para aktor yang ingin dekat dengannya.
Dia mulai tertarik dengan Ivy dan diam-diam mulai mendekatkan diri pada wanita itu bahkan mereka menjadi sahabat baik apalagi terkadang mereka terlibat dalam film yang harus mereka bintangi bersama, hal itulah yang membuat mereka semakin dekat tapi dia tidak menyangka, jika Ivy menolak cintanya.
George mengusap wajahnya dengan kasar dan pada saat dia tiba disebuah Bar, George memutar mobilnya dan masuk kedalam parkiran Bar.
Dia bahkan memarkirkan mobilnya dengan asal karena dia sudah sangat membutuhkan sebotol minuman beralkohol untuk menenangkan pikirannya saat ini.
Dia bahkan masih belum menyadari seseorang mengikutinya, orang itu memarkirkan mobilnya tidak jauh dari mobil George bahkan orang itu mengikuti langkahnya masuk kedalam Bar.
Frankie's Bar & Grill adalah tempat dimana orang-orang menghabiskan waktunya hanya untuk menikmati sebotol minuman beralkohol untuk melepaskan stres akibat pekerjaan yang menekan mereka atau akibat putus cinta seperti yang dialami oleh George.
Dengan menggunakan sebuah topi dan sebuah kaca mata, George masuk kedalam Frankie's Bar & Grill. Suasana yang gelap membuatnya tidak mudah dikenali.
George duduk didekat bartender dan memesan sebotol Wisky, dia butuh minuman itu untuk menenangkan pikirannya yang sedang kacau saat ini.
Dia diam saja sambil meneguk Wiskynya sampai seseorang mendekat kearahnya dan duduk disampingnya.
"Apa kau butuh teman curhat?" tanya orang itu.
George memalingkan wajahnya melihat orang yang sedang duduk disampingnya dan orang itu tersenyum padanya.
"Kenapa kau ada disini?" tanya George dan dia kembali memalingkan wajahnya.
"Aku sudah ada disini sedari tadi." jawab orang itu pura-pura dan dia mulai memesan sebotol minuman.
George meneguk Wiskynya dan cuek saja pada orang itu, walaupun mereka sudah lama kenal tapi mereka tidak begitu akrab.
"Ada apa denganmu George? Kenapa kau terlihat murung?" tanya orang itu pura-pura.
"Ini tidak ada hubungannya denganmu!" George menjawab dengan ketus.
"Ayolah George, kita sudah lama mengenal. Ceritakan padaku apa yang terjadi? Mungkin aku bisa membantumu." ucap orang itu sambil menggoyangkan minuman yang ada didalam gelas.
George diam saja dan meneguk minumannya dengan cepat.
"Apa ini ada hubungannya dengan Ivy?" tanya orang itu lagi.
Walaupun dia sudah tahu, tapi dia ingin memancing George tapi George masih diam saja.
"George, walaupun kita tidak begitu dekat, tapi aku bisa menjadi tempat untukmu berbagi. Lagi pula kita sama-sama mengenal Ivy sejak lama jadi apa salahnya jika kau berbagi denganku?" ucap orang itu lagi.
"Memangnya apa yang bisa kau lakukan?" tanya George kemudian.
"Aku?" sebuah seringgai jahat menghiasi wajah orang itu.
"Aku bisa membantumu George, itupun jika kau memerlukan bantuanku! Tapi jika kau diam saja tanpa mengatakan padaku apa yang terjadi lalu bagaimana aku bisa membantumu?"
George kembali menatap orang itu dengan tajam sedangkan orang itu hanya tersenyum saja.
"Kau tahu? Aku sudah lama menyukai Ivy." George mulai bercerita.
"Lalu?" orang itu mulai mengepalkan kedua tangannya dengan erat.
"Aku sangat menyukainya bahkan aku rela menolak para wanita yang ingin menjalin hubungan denganku demi dirinya tapi ternyata?" George menghentikan ucapannya dan meneguk Wiskynya dengan cepat.
"Aku, aku baru saja menyatakan perasaanku dengannya tapi dia menolak cintaku begitu saja."
"Kenapa? Apa dia tidak menyukaimu?" tanya orang itu.
George diam saja dan menuang kembali minumannya kedalam gelas sedangkan orang itu tersenyum dengan licik.
"George, kau seorang aktor terkenal, tampan dan banyak uang, untuk apa kau berputus asa hanya untuk seseorang yang tidak menyukaimu? Masih banyak wanita diluar sana yang akan mencintaimu dengan tulus."
"Kau tidak akan mengerti!" jawab George dengan dingin sedangkan orang itu kembali mengepalkan kedua tangannya karena kesal.
"Baiklah, bagaimana jika aku membantumu?"
"Maksudmu?" George menatap orang itu dengan lekat.
"Bagaimana jika kita bekerja sama? Aku akan membantumu mendapatkan Ivy." jawab orang itu.
"Bagaimana caranya? Aku tidak mau membuat Ivy benci denganku!"
"Tenang saja George, dia tidak akan membencimu dan aku akan menjamin, Ivy pasti akan menjadi milikmu." ucap orang itu dengan seringgai diwajahnya.
"Kau begitu yakin, memangnya apa yang harus aku lakukan?"
"Begini." orang itu mulai membisikkan rencananya sedangkan George mendengar rencana orang itu dengan seksama bahkan setelah orang itu selesai mengatakan rencananya George terbelalak kaget, apa ini tidak terlalu beresiko?
"Kau gila! Ini bisa menjadi skandal besar dan Ivy tidak akan pernah menyukai hal ini!" ucap George sambil menatap orang itu dengan tajam.
"Betapa bodohnya kau George, disaat ini menjadi skandal besar, siapa yang akan menuai keuntungannya?" orang itu tersenyum dan menunjuk kedada George menggunakan jarinya.
"Kau George! Pada saat itu kaulah yang akan menuai keuntungannya dan kau bisa mendapatkan Ivy. Dia akan menjadi milikmu, bukankah ini yang kau inginkan?"
George tampak berpikir, apa yang diucapkan orang itu memang benar adanya. Dia sangat menginginkan Ivy dan ini bukanlah rencana yang buruk.
"Kenapa kau ingin membantuku?" tanya George kepada orang itu.
"Hei kita sahabat, apa salahnya aku membantu sahabatku?" jawab orang itu.
"Baiklah, kapan kita akan melakukan rencana ini?"
"Tunggu kabar baik dariku George."
George hanya mengangguk dan dia berharap, dia tidak salah mengikuti rencana orang itu dan dia berharap Ivy bisa menjadi miliknya.
"Untuk rencana besar kita." orang itu mengangkat gelas minumannya kearah George.
George juga melakukan hal yang sama dan mengadukan gelas mereka hingga menimbulkan suara dentingan kecil dan segera meneguk minumannya dengan cepat.
Tak henti-hentinya seringgai jahat menghiasi wajah orang itu dan dia yakin rencananya akan berjalan dengan sukses dan Ivy, dia pastikan Ivy akan hancur dan George yang akan menghancurkan wanita itu.
Pada saat itu tiba, dia akan tertawa dengan penuh kemenangan tapi sebelum itu, dia harus membuat rencana yang matang agar rencananya dapat berjalan dengan lancar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
PRIA ATAU WANITA ORG INI..
2024-05-24
0
Femmy Femmy
knp jahat sekali yah jd orang..jangan memaksakan keinginanmu jika orang itu TDK ada rasa menyukai mu
2024-01-12
1
merti rusdi
yaudah, ama yg laen aja lah, elah 😄
2022-08-31
0