Ch 18 - Pria Itu...

Kau adalah misteri. Semakin aku mencari tahu, maka semakin sulit pula untuk kugapai.

🌷Happy Reading🌷

Di dalam mobilnya, Angel tidak bisa fokus menyetir. Dia sering kali melirik ke arah spion untuk melihat mobil yang masih mengikuti mobilnya, hanya berjarak kurang lebih sepuluh meter di belakang.

"Mereka itu penjahat termanis yang pernah kutemui," ujar Angel bermonolog dengan senyuman kecil di bibirnya. Kembali dia melirik lewat spion. Dalam hati masih berharap untuk melihat secara langsung wajah di balik topeng milik pria pendiam itu.

"Aku sepertinya benar-benar pernah mendengar suaranya sebelumnya. Tapi dimana ya?" tanya Angel sembari menggaruk kepala dengan tangan kirinya. Ugh rambutnya baru satu hari saja tidak dikeramasi tapi sepertinya sudah lengket dan lepek.

Angel masih sibuk berpikir sambil menggaruk kepala dengan tangan kirinya. Konsentrasi menyetirnya pun semakin buyar. Saat seekor kucing menyebrang, barulah Angel tersentak dan langsung menginjak rem secara mendadak.

"Oh Tuhan..." desahnya pelan sambil mengelus dada. Jantungnya berdebar begitu cepat sampai rasanya akan lepas dari wadahnya.

Tiba-tiba klakson mobil di belakang berbunyi. Jeremy penasaran akan apa yang terjadi. Namun belum sempat dia menyuruh Ben untuk turun dan bertanya, Angel membuka jendela lalu menunjukkan jempol tanda semuanya baik-baik saja.

"Wanita itu kenapa sih?" tanya Jeremy kesal karena mobil yang direm mendadak. Mereka yang berada di belakang juga harus menginjak rem mendadak karena Angel tidak memberi lampu sama sekali.

"Itu ada kucing, Bos. Mungkin saja mengelak agar mobilnya tidak menabrak kucing." Ben berasumsi sambil menunjuk seekor kucing yang melenggak-lenggok di jalanan seperti miss universe.

Jeremy hanya menengok sekilas. Tak terlalu menanggapi perkataan Ben walau dia berpikir bahwa pendapat itu mungkin ada benarnya juga.

Mobil Angel kembali melaju dengan kecepatan lambat. Wanita itu tampaknya masih sangat sibuk dengan pikirannya sendiri. Otaknya masih berusaha untuk memecahkan suara pria itu. Karena itulah Angel sengaja melajukan mobilnya dengan begitu lambat bahkan terlihat seperti jalannya siput. Agar otaknya yang tidak fokus tidak mengakibatkan dirinya celaka.

Kali ini Ben yang berkomentar. "Angel itu kenapa lagi Bos? Jalannya lambat sekali. Mungkin kalau lomba lari dengan siput, siput yang menang."

Jeremy menoleh sekilas pada Ben. "Ya mana kutahu. Kau pikir aku ini cenayang yang bisa membaca isi pikiran orang. Lagi pula kita berdua kan sama-sama berada di mobil ini," sembur Jeremy.

Ben terperangah. Dia bertanya baik-baik dan jawaban bosnya sungguh berada di luar akal manusia. Tadi pas dia yang tanya, aku jawabnya dengan baik-baik. Eh aku yang bertanya kok malah digas? Dasar aneh! Sabar Ben, sabar saja. Sebagai orang yang lebih waras, tak apa lebih banyak bersabar.

Kembali ke mobil Angel, wanita itu masih saja melirik-lirik lewat kaca spion mobil. "Suara siapa ya. Aku memang sudah pernah dengar di suatu tempat."

Saat otaknya masih berlarian untuk memikirkan siapa pemilik suara itu, persimpangan menuju jalan raya sudah berada di depan mata. "Suara tegas miliknya itu seperti pernah aku dengar di suatu tempat." Angel masih terus bermonolog.

"Ahh. Pria itu..."

Otaknya kini sudah berhasil menemukan sosok pria pemilik suara tersebut. "Pria yang telah menyelamatkan aku malam itu dari para penjahat. Pria yang aku rasa adalah si pengirim surat misterius. Ya, sepertinya dia. Tapi karena dia begitu irit bicara, aku sampai hampir tidak bisa merasakan persamaan dalam suaranya."

Angel ingin bertanya sendiri apa memang pria itu yang ternyata menolong dirinya. Dan ingin sekali Angel memastikan kalau pria itu adalah orang yang sama dengan orang yang menjadi si pengirim surat misterius.

Saat Angel hendak bertanya dan menepikan mobilnya, di saat itu pula mobil yang berada di belakangnya langsung berbelok ke arah kiri. Tepat saat sudah mencapai jalan besar yang ramai akan kendaraan.

"Sial." Angel mengumpat pelan setelah yakin akan apa yang ada di dalam benaknya.

Angel memutar setir mobil ke kiri. Namun karena terlambat memasang lampu, mobil yang berada di belakang mobil Angel langsung memencet klakson dengan tidak sabaran.

"Bisa bawa mobil tidak sih? Kalau mau belok kira ya dipasang itu lampunya!" teriak pengemudi di belakang Angel.

Angel langsung tersentak. Tiba-tiba otaknya pun menjadi blank dan bingung harus melakukan apa.

"Woii. Kalau tak bisa nyetir, jangan bawa mobil," sewot pengemudi itu lagi. Pria itu keluar dari mobilnya sambil berkacak pinggang.

Angel menurunkan kaca mobilnya. Dia katupkan kedua tangan di dada sebagai bentuk permintaan maaf. Lalu dia sendiri juga ikut keluar dari mobil sebagai bentuk kesopanan yang dia miliki.

"Maaf Pak. Saya sedang buru-buru sampai lupa pasang lampu. Tapi saya punya surat izin mengemudi kok. Saya bisa menyetir. Apa ada yang lecet di mobil Bapak karena hal ini?"

Si pengemudi mobil melongo melihat ternyata seorang wanita cantik yang mengemudikan mobil. Bukannya menjawab, pria berusia tiga puluh tahunan itu malah menatap Angel dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas secara bergantian.

"Pak..." panggil Angel sambil menggoyangkan tangan kanan tepat di depan wajah pengemudi tersebut.

"Eh itu..."

"Tadi Nona bilang apa?" tanya pria itu kini salah tingkah. Dia merapikan rambutnya, menyisir dengan jari-jari tangan.

"Saya bilang saya minta maaf Pak karena mau membelok tiba-tiba tanpa memasang lampu terlebih dahulu. Tapi saya punya surat izin mengemudi, jadi memang saya bisa menyetir. Saya bisa ambilkan kalau Bapak mau melihatnya."

Angel berniat untuk kembali masuk ke dalam mobil. Namun pria itu langsung menggeleng cepat. "Tidak perlu, Nona. Aku percaya Nona bisa menyetir."

Angel tersenyum lembut. Membuat sang pria yang tadinya sewot meleleh seketika. Sejak awal pesona Angel nyatanya sudah menghanguskan tak bersisa amarah dalam diri Angel.

"Terima kasih kalau begitu. Apa mobil Bapak ada yang lecet? Kalau ada, saya akan bertanggung jawab."

"Ehh dari tadi panggil bapak. Aku ini belum bapak-bapak. Panggil nama saja," ujar pria itu basa-basi.

Angel melihat ke sekitar. Walau area jalan ini tak begitu ramai. Tapi akan ribet urusannya kalau ada mobil yang datang dari belakang, atau ada mobil yang masuk dari arah jalan raya. Karena itulah dia tak ingin berbasa-basi. Tapi sepertinya pria di hadapan Angel malah ingin berbasa-basi.

Angel hanya terkekeh garing. "Ah ya. Apa ada yang lecet?" ulang Angel menanyakan pertanyaan yang sama.

Si pengemudi tersenyum lalu mengulurkan tangan. "Kevin. Kau bisa memanggilku Kev, Vin, Baby juga bisa." Pria itu mengedipkan sebelah mata sebagai penutup perkenalan singkat yang di mata Angel sungguh amat tak penting.

Dasar play boy kelas kacang. Ngapain kedip-kedip segala? Sakit mata kau ya? Ingin sekali rasanya Angel mengeluarkan jurus galaknya. Tapi saat ini posisinya yang bersalah. Jadi mau tidak mau dia harus bertingkah ramah.

"Angel," balas Angel singkat.

"Wow malaikat. Nama yang indah, sesuai dengan paras orangnya."

Nah nah kan. Mulai masuk gombalan receh. Bahkan harga cabai busuk lebih mahal dari gombalanmu. Mulut Angel sudah ingin sekali menyumpah serapah, tapi dia tahan kuat-kuat. Kalau istilah dalam mengendarai mobil, ini mulut sudah direm kandas biar tidak maju lagi.

Angel tersenyum dipaksakan. "Baikah, kurasa tidak ada yang lecet di mobilmu, Tuan Kevin. Kalau begitu aku permisi dulu," ujar Angel setelah melihat bagian depan mobil yang tampak baik-baik saja.

"Eits tunggu dulu Nona." Kevin menahan tangan Angel.

"Bagaimana kalau ternyata ada yang tergores tapi tidak terlihat karena tidak diperiksa secara seksama? Bagaimana caranya aku minta pertanggungjawaban darimu Nona? Kalau tadi ini mobilku yang harganya murah, aku sih tidak masalah. Tapi ini yang paling mahal yang aku punya."

Heleh heleh. Ini modus lama play boy yang mau minta nomor ponsel. Dasar!

Angel bisa memastikan kalau mobil itu baik-baik saja karena bahkan bagian depan tak menyentuh bagian belakang mobil Angel sedikit pun. "Tunggu sebentar."

Angel membuka mobil lalu mengambil dompetnya. Mengeluarkan sebuah kartu nama dari dalam sana. "Hubungi aku saja. Aku siap bertanggung jawab." Angel langsung kembali masuk ke dalam mobil setelah selesai dengan kalimatnya.

--- TBC ---

Terpopuler

Comments

Yanti Jambi

Yanti Jambi

mana lanjutan nya thorr...

2020-12-31

1

👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣

👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣

semangat🙂

2020-12-30

1

Yayank Danu

Yayank Danu

mau kasih like JD malas Krn up ny terlalu LM..

2020-12-30

1

lihat semua
Episodes
1 Ch 1 - Penyelamat Atau Peneror?
2 Ch 2 - Luka Masa Lalu
3 Ch 3 - Mimpi Buruk
4 Ch 4 - Drama Keluarga
5 Ch 5 - Mr.J
6 Ch 6 - Target Misi
7 Ch 7 - Penyesalan
8 Ch 8 - Mengintai Target
9 Ch 9 - Ben!
10 Ch 10 - Apa yang Kau Mau?
11 Ch 11 - Aku Lapar
12 Ch 12 - Mimpi Buruk
13 Ch 13 - Mereka Tidak Peduli
14 VISUAL - SPECIAL CAST
15 Ch 14 - Pria Irit Bicara
16 Ch 15 - Si Perusak Mood
17 Ch 16 - Bertukar Kontak
18 Ch 17 - Lepas
19 Ch 18 - Pria Itu...
20 Ch 19 - Pengrusuh
21 Ch 20 - Janji Temu
22 Ch 21 - Dunia Kerja
23 Ch 22 - Deadline
24 Ch 23 - Bertemu Kembali
25 Ch 24 - Kehilangan Jejak
26 Ch 25 - Kukutuk Kau Menjadi...
27 Ch 26 - Alat yang Berguna
28 Ch 27 - Mission Complete
29 Ch 28 - Kau Jujur Saja!
30 Ch 29 - Memaksa Ikut
31 Ch 30 - Pria yang Kumaksud
32 Ch 31 - Tak Akan Pergi
33 Ch 32 - Malam Penuh Keberuntungan
34 Ch 33 - Tiga Permintaan
35 Ch 34 - Kau Adalah Pria Itu?
36 Ch 35 - Pura-Pura Mati
37 Ch 36 - We Are Coming
38 Ch 37 - Gunung Es
39 Ch 38 - Pria Es yang Manis
40 Ch 39 - Misi Ditunda
41 Ch 40 - Seoul
42 Pengumuman - Small Give Away
43 Ch 41 - Cup
44 Ch 42 - Hari Kasih Sayang
45 Ch 43 - I Don't Love You
46 Ch 44 - Kepala Museum Palsu
47 Ch 45 - Rahasia Jeremy
48 Ch 46 - Rahasia Jeremy 2
49 Ch 47 - Berkencan?
50 Ch 48 - Pernyataan Mengejutkan
51 Ch 49 - Awal Mula
52 Ch 50 - Hari Pertama
53 Ch 51 - Terimakasih
54 Ch 52 - Kisah Kita
55 Ch 53 - Budak Cinta
56 Ch 54 - Misi Dibantu Orang Asing
57 Ch 55 - Angel
58 Ch 56 - Cemburu?
59 Ch 57 - Setan Termanis Vs Malaikat
60 Ch 58 - Konsultan Cinta
61 Ch 59 - Long Distance Relationship
62 Ch 60 - Terluka
63 Ch 61 - Dokter Cinta
64 Ch 62 - Perjodohan
65 Ch 63 - Misi Bersama
66 Ch 64 - Pertemuan
67 Ch 65 - Party Time
68 Ch 66 - Para Istri Takut Suami
69 Ch 67 - Full Team
70 Ch 68 - Men's Talk
71 Ch 69 - A Night With You
72 Ch 70 - Prank
73 Ch 71 - Diamnya Ben
74 Ch 72 - Rose?
75 Ch 73 - Ben,You Did It!
76 Ch 74 - Kekhawatiran Angel
77 Ch 75 - Penyelamatan Rose
78 Ch 76 - Penyelamatan Rose II
79 Ch 77 - Kau Tidak Sendiri
80 Ch 78 - Kebaikan Hati Jeremy
81 Ch 79 - Meminta Maaf
82 Ch 80 - Mengharap Sebuah Keajaiban
83 Ch 81 - Diagnosa
84 Ch 82 - Hari Paling Serius
85 Ch 83 - Dukungan Jeremy
86 Ch 84 - We Love You, Angel
87 Ch 85 - Dokter Efrans VS Jeremy
88 Ch 86 - Merasa Diawasi
89 Ch 87 - Amukan Jeremy
90 Ch 88 - Gara-gara Kentut
91 Ch 89 - Tentang Pernikahan
92 Ch 90 - Salahkah Aku?
93 Ch 91 - Bertemu Kakek Angel
94 Ch 92 - Anak Nakal
95 Ch 93 - Rencana Pensiun
96 Ch 94 - Misi Anti Bahaya
97 Ch 95 - Nasehat Untuk Angel
98 Ch 96 - Angel Minta Maaf
99 Ch 97 - Sandiwara Sang Aktor
100 Ch 98 - Informasi Tentang Diana Lee
101 Ch 99 - Perpaduan yang Sempurna
102 Ch 100 - Cinta yang Manis
103 Ch 101 - Makam Peter
104 Ch 102 - Mengintai
105 Ch 103 - Menginap?
106 Ch 104 - Para Pendosa
107 Ch 105 - Anak Itu... Noel?
108 Ch 106 - Sebuket Mawar Putih
109 Ch 107 - PMS Palsu
110 Ch 108 - Misi yang Tak Kelar
111 Ch 109 - Teka-Teki Tak Berujung
112 Ch 110 - Panti Asuhan Agape
113 Ch 111 - Cutie Jer
114 Ch 112 - Terkuaknya Masa Lalu
115 Ch 113 - Hati Ini Hanya Rindu
116 Ch 114 - Berangkat Camping
117 Ch 115 - SunRise
118 Ch 116 - Pijat
119 Ch 117 - Kau Anakku?
120 Ch 118 - Ibu
121 Ch 119 - Welcome Home
122 Ch 120 - Family Is Home
123 Ch 121 - My Angel
124 Ch 122 - Bucinnya Angel
125 Ch 123 - Dilamar?
126 Ch 124 - Karena Aku Mencintaimu
127 Ch 125 - Rindu
128 Ch 126 - Rencana NASA
129 Ch 127 - Traktiran
130 Ch 128 - BabyMoon Nami
131 Ch 129 - Angel Diteror
132 Ch 130 - What A Beautiful Night
133 Ch 131 - SunRise
134 Ch 132 - Calon Menantu & Calon Mertua
135 Ch 133 - Pembagian Tim
136 Ch 134 - Akhir Pertandingan
137 Ch 135 - Dari Hati ke Hati
138 Ch 136 - Ben's Confession
139 Ch 137 - Support System
140 Ch 138 - Bye Maldives
141 Ch 139 - Lamaran
142 Ch 140 - Kemarahan Nyonya Baldwin
143 Ch 141 - Fitting Baju
144 Ch 142 - Bukan Romeo untuk Juliet
145 Ch 143 - Bridal Shower
146 Ch 144 - Failed Party
147 Selingkuh?
148 Ch 145 - The Wedding
149 Ch 146 - First Night with Love
150 (END) Ch 147 - See You When I See You
151 After All
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Ch 1 - Penyelamat Atau Peneror?
2
Ch 2 - Luka Masa Lalu
3
Ch 3 - Mimpi Buruk
4
Ch 4 - Drama Keluarga
5
Ch 5 - Mr.J
6
Ch 6 - Target Misi
7
Ch 7 - Penyesalan
8
Ch 8 - Mengintai Target
9
Ch 9 - Ben!
10
Ch 10 - Apa yang Kau Mau?
11
Ch 11 - Aku Lapar
12
Ch 12 - Mimpi Buruk
13
Ch 13 - Mereka Tidak Peduli
14
VISUAL - SPECIAL CAST
15
Ch 14 - Pria Irit Bicara
16
Ch 15 - Si Perusak Mood
17
Ch 16 - Bertukar Kontak
18
Ch 17 - Lepas
19
Ch 18 - Pria Itu...
20
Ch 19 - Pengrusuh
21
Ch 20 - Janji Temu
22
Ch 21 - Dunia Kerja
23
Ch 22 - Deadline
24
Ch 23 - Bertemu Kembali
25
Ch 24 - Kehilangan Jejak
26
Ch 25 - Kukutuk Kau Menjadi...
27
Ch 26 - Alat yang Berguna
28
Ch 27 - Mission Complete
29
Ch 28 - Kau Jujur Saja!
30
Ch 29 - Memaksa Ikut
31
Ch 30 - Pria yang Kumaksud
32
Ch 31 - Tak Akan Pergi
33
Ch 32 - Malam Penuh Keberuntungan
34
Ch 33 - Tiga Permintaan
35
Ch 34 - Kau Adalah Pria Itu?
36
Ch 35 - Pura-Pura Mati
37
Ch 36 - We Are Coming
38
Ch 37 - Gunung Es
39
Ch 38 - Pria Es yang Manis
40
Ch 39 - Misi Ditunda
41
Ch 40 - Seoul
42
Pengumuman - Small Give Away
43
Ch 41 - Cup
44
Ch 42 - Hari Kasih Sayang
45
Ch 43 - I Don't Love You
46
Ch 44 - Kepala Museum Palsu
47
Ch 45 - Rahasia Jeremy
48
Ch 46 - Rahasia Jeremy 2
49
Ch 47 - Berkencan?
50
Ch 48 - Pernyataan Mengejutkan
51
Ch 49 - Awal Mula
52
Ch 50 - Hari Pertama
53
Ch 51 - Terimakasih
54
Ch 52 - Kisah Kita
55
Ch 53 - Budak Cinta
56
Ch 54 - Misi Dibantu Orang Asing
57
Ch 55 - Angel
58
Ch 56 - Cemburu?
59
Ch 57 - Setan Termanis Vs Malaikat
60
Ch 58 - Konsultan Cinta
61
Ch 59 - Long Distance Relationship
62
Ch 60 - Terluka
63
Ch 61 - Dokter Cinta
64
Ch 62 - Perjodohan
65
Ch 63 - Misi Bersama
66
Ch 64 - Pertemuan
67
Ch 65 - Party Time
68
Ch 66 - Para Istri Takut Suami
69
Ch 67 - Full Team
70
Ch 68 - Men's Talk
71
Ch 69 - A Night With You
72
Ch 70 - Prank
73
Ch 71 - Diamnya Ben
74
Ch 72 - Rose?
75
Ch 73 - Ben,You Did It!
76
Ch 74 - Kekhawatiran Angel
77
Ch 75 - Penyelamatan Rose
78
Ch 76 - Penyelamatan Rose II
79
Ch 77 - Kau Tidak Sendiri
80
Ch 78 - Kebaikan Hati Jeremy
81
Ch 79 - Meminta Maaf
82
Ch 80 - Mengharap Sebuah Keajaiban
83
Ch 81 - Diagnosa
84
Ch 82 - Hari Paling Serius
85
Ch 83 - Dukungan Jeremy
86
Ch 84 - We Love You, Angel
87
Ch 85 - Dokter Efrans VS Jeremy
88
Ch 86 - Merasa Diawasi
89
Ch 87 - Amukan Jeremy
90
Ch 88 - Gara-gara Kentut
91
Ch 89 - Tentang Pernikahan
92
Ch 90 - Salahkah Aku?
93
Ch 91 - Bertemu Kakek Angel
94
Ch 92 - Anak Nakal
95
Ch 93 - Rencana Pensiun
96
Ch 94 - Misi Anti Bahaya
97
Ch 95 - Nasehat Untuk Angel
98
Ch 96 - Angel Minta Maaf
99
Ch 97 - Sandiwara Sang Aktor
100
Ch 98 - Informasi Tentang Diana Lee
101
Ch 99 - Perpaduan yang Sempurna
102
Ch 100 - Cinta yang Manis
103
Ch 101 - Makam Peter
104
Ch 102 - Mengintai
105
Ch 103 - Menginap?
106
Ch 104 - Para Pendosa
107
Ch 105 - Anak Itu... Noel?
108
Ch 106 - Sebuket Mawar Putih
109
Ch 107 - PMS Palsu
110
Ch 108 - Misi yang Tak Kelar
111
Ch 109 - Teka-Teki Tak Berujung
112
Ch 110 - Panti Asuhan Agape
113
Ch 111 - Cutie Jer
114
Ch 112 - Terkuaknya Masa Lalu
115
Ch 113 - Hati Ini Hanya Rindu
116
Ch 114 - Berangkat Camping
117
Ch 115 - SunRise
118
Ch 116 - Pijat
119
Ch 117 - Kau Anakku?
120
Ch 118 - Ibu
121
Ch 119 - Welcome Home
122
Ch 120 - Family Is Home
123
Ch 121 - My Angel
124
Ch 122 - Bucinnya Angel
125
Ch 123 - Dilamar?
126
Ch 124 - Karena Aku Mencintaimu
127
Ch 125 - Rindu
128
Ch 126 - Rencana NASA
129
Ch 127 - Traktiran
130
Ch 128 - BabyMoon Nami
131
Ch 129 - Angel Diteror
132
Ch 130 - What A Beautiful Night
133
Ch 131 - SunRise
134
Ch 132 - Calon Menantu & Calon Mertua
135
Ch 133 - Pembagian Tim
136
Ch 134 - Akhir Pertandingan
137
Ch 135 - Dari Hati ke Hati
138
Ch 136 - Ben's Confession
139
Ch 137 - Support System
140
Ch 138 - Bye Maldives
141
Ch 139 - Lamaran
142
Ch 140 - Kemarahan Nyonya Baldwin
143
Ch 141 - Fitting Baju
144
Ch 142 - Bukan Romeo untuk Juliet
145
Ch 143 - Bridal Shower
146
Ch 144 - Failed Party
147
Selingkuh?
148
Ch 145 - The Wedding
149
Ch 146 - First Night with Love
150
(END) Ch 147 - See You When I See You
151
After All

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!