Bahkan saat kau sudah mencoba yang terbaik pun dalam hidupmu, tak semua orang bisa menghargai hal itu. Karena itu hargai dirimu sendiri terlebih dahulu.
🌷Happy Reading🌷
Mr.J menatap jam tangan miliknya. Jarum jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Sudah lebih dua puluh empat jam Angel berada di tempat tersebut.
"Ben," panggil Mr.J pelan.
"Ya Bos?" sahut Ben cepat. Tidak mau merusak kembali mood bosnya yang memang sudah rusak.
"Kurasa sudah waktunya kita melepaskan target. Tapi sebelum melakukan hal itu, pastikan kau mengatakan sekali lagi tentang jangan banyak tingkah di perusahaan. Suruh dia untuk tidak melakukan apa pun seperti yang diminta oleh klien." Mr.J menjelaskan secara detail agar Ben tidak lagi salah mengartikan.
"Siap, Bos!" jawab Ben lantang sambil memberi posisi hormat.
Mr.J sampai terbelalak kaget dibuatnya. "Jawabnya biasa saja Ben. Tak usah berlebihan begitu."
"Upss sorry, Bos. Aku hanya refleks," kilah Ben lalu menyengir.
Mr.J hanya mengangguk malas. "Ya sudah sana."
Ben berjalan menuju Angel. "Nona," panggilnya.
Angel mendongak ke asal suara. Walau matanya tertutup dan dia tidak bisa menatap pada lawan bicaranya, wanita itu masih tetap berusaha untuk merespon lawan bicaranya lewat gestur tubuh sekaligus. "Ya, Tuan?"
"Ini sudah lebih dua puluh empat jam. Sudah waktunya Nona kami bebaskan. Tapi aku hanya mau memberi peringatan sekali lagi. Jangan lakukan apapun di perusahaan. Berdiam diri saja. Toh seperti yang Nona bilang, kakekmu adalah pendiri sekaligus pemilik perusahaan yang mana jumlah sahamnya pastilah besar. Kau berdiam diri saja tidak akan lantas membuat dirimu jatuh miskin Nona."
Angel menghembuskan napas dengan berat. "Aku hanya mau membuktikan diri, Tuan. Aku ingin mereka tahu kalau aku ini bukanlah anak yang tidak berguna. Aku juga dapat melakukan sesuatu yang bisa membuat perusahaan semakin berkembang."
"Tapi ada oknum yang tidak suka kau melakukan hal itu, Nona. Mengertilah. Walaupun kita baru kenal satu malam, tapi kurasa kau adalah wanita yang baik dan tangguh. Aku tidak mau kau terluka, jadi lebih baik turuti saja agar kejadian seperti ini tidak lagi kau alami." Ben memberi peringatan bukan hanya karena bagian dari pekerjaan. Tapi karena memang di dalam lubuk hatinya yang terdalam, dia juga berharap agar Angel tidak terluka.
Sudut bibir Angel sedikit terangkat ke atas. "Terima kasih sudah mengingatkanku, Tuan. Mulai sekarang aku akan lebih berhati-hati."
Perkataan Angel terdengar ambigu di telinga Ben, jadi pria itu putuskan untuk kembali bertanya. "Itu artinya Nona akan mengikuti apa kemauan klien kami atau tidak?"
"Ahh tentang itu. Kurasa aku akan diam beberapa hari ini. Tapi ya kuharap klien Tuan tidak akan gila kalau nantinya aku akan melakukan hal yang lebih besar lagi di perusahaan. Eh tapi kuharap Tuan jangan memberi tahu hal ini. Kurasa kau tidak dibayar untuk memberikan informasi tambahan kan?" terka Angel.
Ben tercengang. Dia pikir kali ini nyali Angel akan benar-benar ciut. Namun nyatanya Angel lebih berani dari yang dia pikirkan.
"Kau ini sungguh wanita yang tidak kenal takut ya Nona," ujar Ben sambil mengusap ujung hidung dengan jempolnya. "Kuharap kau akan tetap tangguh seperti ini dan tak terluka. Kau tenang saja. Aku tidak akan memberi tahu lebih dari aku dibayar. Itu adalah motto kerja kami."
Angel tertawa kecil. "Bukankah aku sudah bilang kalau aku ini bukanlah orang yang penurut, Tuan? Kalau pun aku diam beberapa hari, hal itu aku lakukan agar aku bisa mempersiapkan rancanganku dengan lebih baik di rumah. Hmm terima kasih atas perhatian dan pujian darimu, Tuan. Kau juga adalah pria yang baik. Kuharap kau bisa menemukan pekerjaan yang juga lebih baik nantinya."
"Ehem..." Mr.J berdehem singkat. Kedua telinganya sudah panas mendengar sesi puji memuji di antara Angel dan Ben. Syukur saja Ben langsung mengerti kalau itu adalah kode untuknya.
"Kurasa sudah saatnya kita berangkat, Nona. Apa ada hal yang Nona perlukan?"
Angel kembali tertawa kecil. "Kalian ini komplotan yang lumayan unik ya. Biasanya kalau orang sudah diculik, pasti akan disiksa, diperlakukan dengan kasar atau mungkin kalau wanita sepertiku bisa saja sekalian diperkos* walaupun bukan itu tujuan awalnya. Sekarang kau malah bertanya apa yang aku perlukan, sudah seperti di resepsionis hotel saja," kelakar Angel.
Dan yang luar biasanya, ternyata tawa itu menular pada Ben. Mr.J juga sedikit menahan diri agar tidak tertawa. Padahal kedua sudut bibirnya sudah membentuk lengkungan.
"Kami anggap itu sebagai pujian Nona. Tapi untuk yang bagian 'itu' kurasa kami masih bisa melakukan. Kurasa kita masih punya sedikit waktu kalau kami langsung bermain dua."
Angel terpaku. Tiba-tiba saja dia bergidik ngeri. Dia mengutuk bibirnya sendiri yang mengatakan hal tersebut.
Sementara itu, Mr.J menatap Ben dengan sangat tajam. Matanya saja sudah membuat Ben ngeri. Apalagi kalau sampai bosnya itu bergerak lalu menghajarnya, maka habislah Ben.
Ben menaikkan tangan kanannya ke udara. Bibirnya dia gerakkan tanpa suara "Calm down. Just kidding." Dua hal itulah yang bisa Mr.J tangkap dari gerak bibirnya. Barulah bahu pria itu merosot, tak lagi tegang seperti tadi.
"Hahaha. Nona, wajahmu berubah pucat. Kau ternyata bisa takut juga ya."
Angel berdecak. "Tuan kau mengerjaiku? Ah.. Syukurlah. Kukira kau akan berubah pikiran dan melakukan 'itu' karena masih punya waktu. Aku lebih baik dilukai secara fisik daripada harus jadi pemuas nafs* pria yang tidak aku cintai. Menurutku itu sedikit menjijikkan?"
"Kau tenang saja, Nona. Kami ini bukanlah pria yang seperti itu. Kau akan kembali ke rumah sebagaimana kau saat kami culik kemarin."
"Oh how good you are, Sir."
"Yes, I am Miss. I was born to be good and awesome at the same time." Ben memuji dirinya sendiri.
*Awesome gundulmu! Yang ada kau selalu membuat aku emosi, Ben. * Mr.J menggeram dalam hatinya.
"Baiklah kalau begitu apa kita bisa bertukar kontak? Mungkin saja kita akan membutuhkan bantuan satu sama lain nantinya?" tanya Angel.
Ben kontan langsung menoleh pada Mr.J. Dan tentu saja langsung dapat penolakan telak berupa gelengan keras.
"Itu... Maaf Nona, kurasa aku tidak bisa mengabulkan permintaan itu. Kami ini bekerja secara rahasia, jadi kami tidak bertukar kontak dengan sembarang orang. Hanya dengan klien saja, itu pun dengan nomor sekali pakai." Ben menjelaskan dengan sedikit tidak enak hati. Sebenarnya dia sih senang-senang saja kalau bisa tetap berkomunikasi dengan Angel, tapi melihat bosnya yang seperti akan memakan dirinya hidup-hidup mau tidak mau Ben menolak secara halus.
"Oh begitu. Iya tidak apa-apa, Tuan. Lalu boleh kutahu kemana klien harus menghubungi agar bisa memakai jasa kalian?"
Angel mengorek informasi dan Ben sadar akan hal itu. Ben kembali menoleh pada Mr.J. "Email bisnis, Bos?" tanya Ben lewat gerakan bibir, tanpa suara.
Mr.J tampak menimang sebentar. Lalu dia mengangguk sebagai bentuk persetujuan.
"Aku akan memberi tahu, Nona. Tapi tolong jangan gunakan hal ini untuk melaporkan kami pada polisi. Kami benci kalau diusik kepolisian. Well, kami pasti bisa sembunyi. Hanya tak suka membuang-buang waktu saja."
Angel mengangguk dengan pasti. "Dan aku pun benci untuk pergi membuat laporan ke kantor polisi, Tuan. Jadi kau tenang saja."
Setelah Ben menyebutkan email bisnis milik mereka yang memang gampang di hapal, Ben menuntun Angel itu berjalan menuju mobil. Lalu pria itu teringat akan sesuatu.
"Nona, ponselmu sejak kemarin kupegang. Kupikir sudah aku non-aktifkan. Namun ternyata aku lupa," bisik Ben pelan agar tidak didengar oleh Mr.J.
Tapi bermimpi sajalah Ben, karena Mr.J masih bisa mendengar apa yang dia sampaikan pada Angel. Bibirnya dia katupkan rapat agar tidak segera memaki keteledoran lainnya dari Ben.
"Lalu?" tanya Angel yang tidak mengerti arah pembicaraan Ben.
"Tidak ada satu pun panggilan yang menanyakan dirimu. Apa orang di rumahmu tidak curiga kau sama sekali tak pulang dan tak memberi kabar?"
"Kan sudah kubilang mereka tidak peduli." Angel menjawab dengan satu tarikan napas. Rasa sesak itu menjalar ke ulu hati namun dia memasang wajah 'aku baik-baik saja'
--- TBC ---
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
RirisTanti
Kakeknya Angel kog gk nyadar klw angel gak plg... Apa rasa sayangnya gak tulus? So tak afa rasa ikatan ht mrk.. Thorr.. tolong jelasin dong yaa... 🤔🤔🤔
2021-01-11
2
🍾⃝ ᴋɪͩᴍᷞ sͧᴇᷡᴏͣᴋ ʙɪɴ🌟🌟
Ben,,, Aku jitak kau yah🤣🤣🤣
2020-12-19
1
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
Awesome gundulmu....Ben...Ben.... namanya jg usaha sih...sah2 sj....😂
mski hsil tak sesuai hrpn y Ben???😅
menyedihkan mmg hidup Angel... terasing di tengah keramaian...
hanya shbt2nya yg jd pelipur hati...
& kakek yg pasti sllu mmberi sugesti...
hingga Angel bs mjd wanita tangguh spt saat ini....💪💪
2020-12-17
1