Semesta memiliki beribu cara untuk mempertemukan dua insan yang sudah ditakdirkan untuk bertemu. Kau hanya perlu menunggu waktunya saja.
🌷Happy Reading🌷
Mr.J benar-benar tidak percaya dengan data pribadi yang dikirim oleh kliennya lewat email. Dia tidak menyangka harus berhadapan dengan Angel dengan cara seperti ini. Dirinya yang menjadi agen pelaksana misi sementara wanita itu sebagai target misi.
"Ben, coba kau cari tahu tentang wanita ini," ujar Mr.J sembari menyerahkan ponsel miliknya pada tangan kanannya itu.
Ben langsung membaca apa yang tertera di layar tersebut. Matanya sempat tidak fokus, seperti tengah berpikir tentang sesuatu. "Sepertinya aku pernah melihat wanita ini, Bos." Ben menatap lamat-lamat foto tersebut tapi otaknya tak ingat apapun.
"Apanya yang harus kucari tahu?" tanya Ben pada akhirnya.
"Semua." Jawaban yang singkat, padat dan sangat jelas. Tapi tentu saja jug menyebalkan di telinga orang yang mendengarnya.
"Siap, Bos," balas Ben singkat.
Ben memperbaiki letak kaca matanya. Terlihat cukup serius dengan laptop di hadapannya. Pekerjaan mereka berdua yang cukup sering menggunakan laptop, apalagi Ben yang memang kebanyakan di balik layar membuat keduanya sama-sama memakai kaca mata.
"Angel Baldwin, dua puluh tiga tahun. Anak dari John Baldwin dan Elle Baldwin. Kakeknya, Xavier Baldwin adalah pendiri perusahaan XB yang bergerak di bidang IT. Dia anak kedua dari dua bersaudara. Sementara saudara laki-laki tertuanya sudah meninggal dalam kecelakaan dua tahun yang lalu. Kini dia bekerja di perusahaan XB Corp sebagai salah satu pengembang software. Sejauh informasi yang kudapat tidak ada kasus yang pernah melibatkan namanya. Kurasa dia wanita baik-baik. Untuk ciri-ciri orangnya, wanita ini... sempurna Bos. Bos ingin lihat fotonya? Ada di akun instagram miliknya."
Ben membacakan inti-inti informasi tentang Angel. Tak lupa dia menyelipkan pujian di akhir kalimatnya. Memang pria itu sedikit terkesima dengan senyuman Angel yang benar-benar tampak seperti malaikat.
Mr.J menyimak informasi dalam diam. Pria itu sedikit mengernyit di akhir kalimat Ben tanda dia tak suka. "Ini masalah misi, Ben. Dia adalah target kita. Jadi seriuslah!"
Ben langsung menoleh. "Bos bercanda kan? Bagaimana bisa target kita secantik ini? Mana tega aku tuh, Bos."
Mr.J memutar kedua bola matanya dengan malas. "Apa aku terlihat seperti sedang bercanda sekarang ini?" tanyanya kesal.
Ben menggeleng kecil. Wajahnya berubah suram. "Kasihan Bos. Dia masih sangat muda, sangat cantik pula lagi. Misi apa memangnya? Tidak bisa ya ditolak saja?"
"Pembayaran di awal sudah ditransfer oleh klien. Kau tahukan cara kerja kita? Bergerak setelah ada pembayaran di muka. Itu sudah menjadi suatu kesepakatan tak tertulis, jadi tidak bisa ditolak."
"Tapi kan Bos kasihan dia. Aku tak tega jika harus menyakiti wanita muda dan cantik sepertinya." Ben masih saja kekeuh. Menolak untuk menjadikan Angel sebagai target dari misi kali ini.
"Kalau begitu kenapa tak berhenti saja?" tanya Mr.J dengan raut tenang dan datar namun terdengar mengerikan di telinga Ben.
"Aku butuh banyak uang untuk beli mobil sport keluaran terbaru, Bos."
"Cih lagakmu sok oke sekali. Jadi kau mau ikut dengan misi ini atau tidak? Kalau tidak ya biar aku kerjakan sendiri. Tak usah banyak basa-basi."
Ben menimbang sebentar. "Bos belum memberi tahuku tentang misi apa yang harus kita lakukan pada target. Beri tahu dulu baru aku putuskan."
"Klien meminta kita untuk menyandera target dan membuat dia merasa ketakutan. Itu saja. Tidak ada adegan sakit menyakiti yang kau katakan tadi."
"Tapi kan tetap saja, Bos. Itu masih saja kejam untuk wanita. Bagaimana kalau dia pingsan karena merasa shock?"
Mr.J mengedikkan bahu. "Intinya kau mau ikut misi ini atau tidak? Seperti biasa, pembagian 50:50. Dan jumlah yang ditawarkan oleh klien untuk misi ini sebesar 20.000 Dollar. Putuskan dalam satu menit karena aku tak suka menunggu lama."
Ben gelagapan. Pria itu menyentuh dagunya dengan jari telunjuk dan mengetuk-ngetukkannya. Jumlahnya lumayan banyak untuk mengisi pundi-pundi uangnya namun di sisi lain jiwa kemanusiannya muncul begitu melihat target adalah gadis muda nan cantik. Berbeda dengan target-target mereka sebelumnya yang kebanyakan adalah pria-pria rakus akan uang juga tahta.
"Sepuluh... Sembilan..." Tiba-tiba Mr.J menghitung mundur saat Ben masih belum menentukan keputusan.
"Bos ini belum satu menit," protesnya.
"Delapan... Tujuh... Enam..." Mr.J tak menghiraukan perkataan Ben dan tetap saja melanjutkan untuk menghitung mundur.
"Bos... Jangan menghitung lagi, kau membuat otakku jadi tak bisa berpikir jernih, Bos!" ujar Ben yang lagi-lagi hanya dianggap angin lalu oleh Mr.J. Pria itu tetap saja asyik menghitung mundur.
"Lima... Empat... Tiga..."
"Arrghh... Kau ini tak sabaran sekali sih Bos." Ben mengacak rambut frustrasi.
"Dua... Satu... Kau mau bergabung dengan misi kali ini atau tidak?"
"Jumlah uangnya lumayan tapi..."
"Ikut bergabung atau tidak?" tanya Mr.J tak sabaran. Dia menatap tajam pada Ben seperti akan memakan tangan kanannya itu hidup-hidup.
"Iya iya. Aku ikut." Akhirnya Ben membuat keputusan. Ternyata jumlah uang yang akan dia peroleh dari misi menang dari hati nurani yang tadi sempat tergugah.
"Oke. Kalau begitu kita jalankan secepatnya."
"Tapi Bos tentang sistem di pemerintahan masih belum selesai aku buatkan virusnya. Ini akan memakan waktu sedikit lebih lama."
"Karena aku tahu begitu makanya selesaikan misi yang ini saja dulu."
Setelah mengatakan hal itu, Mr.J melengos kembali menuju kamarnya. Tak lupa dia membalas dengan singkat email sang klien yang tak dia kenali. Padahal dia sedikit penasaran tentang siapa pria yang ingin memberi perhitungan pada Angel. Namun sistem kerjanya yang memang di dunia gelap membuat para klien juga mengerti alur kerjanya.
Mr.J hanya menyediakan informasi berupa alamat email yang tentu saja sudah mendapat perlindungan ekstra dari keahlian Ben. Jadi para klien tidak akan mengetahui informasi apapun tentangnya. Setiap kali dia menelpon klien untuk membicarakan misi, dia akan memakai private number atau kartu satu kali pakai agar informasi pribadi miliknya tetap tak tersentuh oleh siapapun.
Sementara klien sudah diwanti-wanti dengan ketentuan yang harus mereka ikuti demi kenyamanan bersama di dark website milik Mr.J. Tentu mereka mengikutinya karena tidak mau tersandung kasus apapun ke depannya. Contohnya saja memakai email bodong atau bukan email mereka yang sesungguhnya. Lalu kartu sekali pakai saat berkomunikasi dengan Mr.J. Jadi kedua belah pihak sama-sama tidak tahu tentang sosok asli satu sama lain.
"Bagaimana bisa kau menjadi target klienku, Angel? Apa yang kau lakukan pada pria itu? Dan apa yang harus kulakukan padamu?" Mr.J menatap foto Angel di ponselnya. Wajahnya berubah muram. Bukan hanya Ben saja yang khawatir dengan misi kali ini. Dia bahkan jauh lebih khawatir namun dia tak menunjukkannya di depan orang lain.
--- TBC ---
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Apri Yanie
pnasarann sama mr.j,sbnernya siapa.
2022-08-25
0
Meta Lia
suatu hari nanti akan jadi penyelamat untuk mu angel
2021-05-11
1
Tika
jangan" pria misterius yg nolong angel kmren Mr j
2021-05-09
1