Bahkan langit dan bumi pun menyimpan begitu banyak rahasia. Aku pun begitu.
🌷Happy Reading🌷
Seorang pria sibuk dengan layar laptop di hadapannya. Kaca mata bertengger di pangkal hidungnya. Sementara tangannya menari dengan lihai di atas keyboard.
"Kalau bekerja dengan cara seperti ini kau malah tampak seperti seorang CEO, Bos."
Seseorang yang disebut bos itu hanya mendengus kesal. "Aku tak butuh komentarmu tentang penampilanku."
"Tapi aku serius, Bos. Kau lebih cocok jadi seorang CEO daripada seorang agen bayaran."
Pria tadi hanya melirik malas kepada anak buahnya yang juga adalah orang kepercayaannya. "Dan kau lebih cocok jadi seorang presiden daripada seorang anak buah agen bayaran sepertiku," tembaknya tepat sasaran.
Ben tergelak. Bosnya itu seringkali membuat dia tertawa dengan cara tak terduga. Bahkan kadang pria itu tak sadar kalau yang dia katakan atau yang dia lakukan itu lucu di mata orang lain.
"Candaanmu begitu lucu, Bos. Kalau sempat aku jadi presiden, rakyatku pasti kubuat sesat semua. Hahaha."
Pria tadi tak lagi menanggapi dan kembali fokus dengan layar laptopnya. "Aku sedang mengembangkan sebuah virus komputer yang bisa menembus sistem pemerintahan. Kau mau terus ketawa saja atau membantuku?"
Pertanyaan itu kontan saja membuat Ben langsung terdiam. Itu merupakan sebuah peringatan baginya. "Aku bantu, Bos. Kau ini tega sekali. Sedikit-sedikit mengancam."
"Aku hanya bertanya, tidak mengancam," bantahnya.
"Bagiku itu terdengar seperti ancaman, Bos. Kau menakutkan."
"Aku bukan setan atau malaikat maut, salahmu kalau kau takut padaku."
"Aku takut kerja lembur dan gaji dipotong."
"Karena itu bekerjalah dengan baik."
"Iya iya, siap laksanakan Pak Bos."
"Hmm... Minggu depan kita harus sudah bisa masuk ke sistem mereka melalui virus ini. Pastikan virus ini hanya untuk membaca semua aktivitas di sistem pemerintahan tanpa membuat sistem menjadi error. Dan pastikan mereka tidak akan tahu kalau komputer mereka sudah kena hack. Buat saja seperti virus pada iklan pada umumnya. Tapi pastikan virus ini bekerja begitu cepat dan hanya butuh beberapa detik untuk masuk ke sistem mereka."
Ben terperangah mendengar penjelasan bosnya yang panjang dan cukup banyak. Pria itu melirik layar laptop.
"Mana yang sudah Bos kerjakan?" tanya Ben heran.
"Sudah kuhapus. IT kan adalah bidangmu, jadi kerjakan saja sendiri!" Pria itu beranjak menuju dapur.
"Sudah kau hapus atau kau memang tak bisa membuatnya, Bos?"
"Kau pikir aku bodoh hah? Aku sengaja memberikan padamu pekerjaan agar kau tak merasa bosan."
Ben hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan bosnya. "Apapun yang membuat Bos senang aja."
"Ya sudah, kerjakan sana. Aku ada pekerjaan lain."
"Kerjaan apa Bos? Ada misi baru?" tanya Ben saat bosnya mulai beranjak pergi.
"Tidur."
Jawaban bosnya sontak membuat mata Ben membulat penuh. "Kerjaan yang sangat berfaedah Bos." gerutunya pelan.
Pria itu berjalan menuju kamarnya. Belum sempat dia menyentuh gagang pintu, ponselnya berbunyi tanda notifikasi masuk. Email dari klien ternyata.
Aku ingin kau mengerjakan sesuatu untukku Mr.J. 20.000 Dollar jika kau bersedia melakukan pekerjaan ini.
Berikan aku nomor ponselmu. Aku akan menghubungimu secara langsung.
Pria yang disebut sebagai Mr.J membalas cepat email tersebut. Dan tak butuh waktu lima menit, lawan bicaranya lewat surel membalas kembali.
"Ini aku Mr.J. Katakan pekerjaan apa yang harus kulakukan dan siapa targetnya?" tanya pria itu tanpa basa-basi sedikit pun.
Orang di seberang sana lantas tertawa. "Kau tidak sabaran sekali ternyata. Bayaran yang kutawarkan cukup menggiurkan bukan makanya kau merespon dengan begitu cepat?"
Mr.J berdecih kesal. "Aku tak peduli kalau kau menawarkan satu milyar dollar sekali pun kalau pekerjaan ini kurasa tidak cocok denganku, maka aku akan menolak. Dan tolong hentikan basa-basimu. Langsung ke inti pembicaraan saja."
"Aku ingin kau menyandera seorang gadis dan membuat perhitungan padanya. Tak perlu sampai menyakiti, cukup membuat dia ketakutan saja. Dan yeah, kalau kau mau kau bisa sedikit bermain-main dengan gadis itu karena bisa dibilang dia cukup cantik."
Mr.J terdiam. Dia tampak berpikir sejanak. "Menyandera dan membuat dia ketakutan aku garis bawahi. Katakan apa yang harus kusampaikan pada gadis itu. Kau tidak mungkin melakukan hal ini tanpa alasan. Aku yakin ada hal yang ingin kau sampaikan padanya."
"Bilang saja dia harus sadar akan posisinya. Suruh dia untuk tidak melakukan apapun di perusahaan dan cukup diam saja."
"Baiklah. Aku akan melakukan dengan caraku sendiri. Kau kirimkan saja data gadis yang kau maksud. Dan aku mau pembayaran di awal lima puluh persen."
"Oke. Masalah uang tidak masalah untukku. Kirimkan saja nomor rekeningnya dan aku akan kirimkan data gadis itu. Kutunggu secepatnya. Dan aku mau pekerjaan ini dilakukan secepat mungkin."
"Alright." Mr.J hanya menjawab singkat. Dia malas harus berdebat dengan orang tak sabaran seperti kliennya kali ini.
Setelah itu Mr.J memutuskan langsung panggilan. Tak dia dengarkan lagi perkataan kliennya yang sepertinya termasuk tipe pria cerewet.
Kakinya kembali ke ruang kerja tempat Ben sedang asyik bekerja. Pria itu tampak sedang berkonsentrasi penuh untuk memenuhi permintaan bosnya.
"Ben!"
"Astaga Bos. Kau suka sekali membuatku terkejut. Kalau aku terkena serangan jantung maka kau adalah orang yang harus bertanggung jawab."
Ben mengelus dadanya. Dia terkejut karena tidak mendengar jejak kaki atau tanda-tanda bosnya itu datang mendekat.
"Memang jantungmu saja yang lemah kalau begitu," jawab Mr.J cuek. Dia duduk di salah satu kursi dekat dengan Ben.
"Kalau sampai terjadi apa-apa padaku, tidak akan ada yang membantumu Bos. Begini-begini kan aku masih sangat dibutuhkan."
"Should I care?" balas Mr.J datar.
Ben memberengut kesal dan sayangnya itu tidak berpengaruh sedikit pun pada bosnya. "Bos tidak pernah baik padaku. Kau pasti nanti akan menyesal kalau aku tak bekerja denganmu lagi," sungut Ben kesal.
"Stop being dramatic, Ben. Please!"
Ben terdiam. Tak lagi melanjutkan aksi merajuknya. Percuma saja. Pria di hadapannya ini terlalu kaku.
"Oke oke, Bos. Katakan apa yang bisa kubantu? Bos tidak mungkin membatalkan tugas mulia alias tidur jika tidak ada sesuatu." Sengaja Ben menekankan kata tidur untuk menyindir bosnya. Dan sekali lagi, hanya kesia-siaan belaka karena pria itu tampak tak peduli sama sekali.
"Ada misi baru."
"Apa itu Bos? Kali ini Bos akan bertarung sengit dengan senjata? Bom atau ranjau?" tanya Ben antusias. Pria itu suka sekali melihat aksi bosnya saat sedang bertarung. Dia seperti menyaksikan film action karena bosnya terlihat seperti aktor laga profesional. Walau tak jarang jantungnya juga berpacu kencang karena tidak ingin hal yang buruk menimpa pria itu.
Mr.J memutar bola matanya dengan malas. Notifikasi baru di ponselnya mengurungkan niat pria itu untuk menjawab Ben. Dia ambil benda pipih dari saku celana santainya. Dan matanya langsung membelalak kaget begitu membaca email baru yang dia terima dari kliennya.
"Gadis ini?" gumamnya pelan.
--- TBC ---
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Lilisdayanti
gatal tanganqu untuk ga koment,,,,,, kalau yg sewa itu memeng papanya angel,,astaga naga perdana pejarakan saja,,dan kasih keluar dari KK,,,pecat jadi orang tua,,dan di blexit dari dunia 😡😡😡😡
2022-07-09
0
Farrah
pasti iti bapaknya angel.... ckckckck....
2021-09-13
1
Alesta Cho
aku salfok ke ben masa, dia kerja sama mr.j dan itu mencairkan suasana wkwk
tertanda,
LIKE A MIRROR WALL
2021-03-01
1