BAB 14

Andra yang mendengar perkataan Bintang terdiam sejenak,memikirkan perkataan Bintang yang benar adanya

"Bagaimana kamu tahu aku pulang kerja mandi setelah itu tidur dan lanjut kerja lagi?"Tanya Andra heran "Dan kalau boleh aku jujur aku memang jarang tertawa, tersenyum dan bahagia pun hampir tidak pernah sama sekali"Ucapnya setengah sedih Bintang yang mendengarnya tersenyum menatap Andra sekilas

"Hahaha ternyata benar,aku hanya menembaknya saja"Ucap Bintang

"Kalau kamu mau bahagia jangan menunggu kebahagiaanmu datang sendiri,buatlah kebahagian kamu sendiri carilah orang atau apapun yang bisa membuat kamu bahagia seperti aku,aku bisa bahagia dengan caraku sendiri menghibur diri sendiri dan tertawa,naik wahana itu pun termasuk benda yang membuatku bahagia"Tutur Bintang,Andra hanya tersenyum tipis ia tidak tau harus berkata apa lagi

Seketika Bintang melihat anak kecil yang sedang memakan Es Cream dengan nikmatnya membuat Bintang ingin memakannya

"Kamu mau es cream?"Tanya Andra,Bintang menjawab mengaguk antusias "Tunggu disini ya aku beli es cream dulu"Lanjutnya

Lima menit kemudian

"Nih"Andra menyerahkan Es Cream ke Bintang

"Terimakasih"Bintang mengambil Es Cream di tangan Andra "Kamu gak mau?"Tanya Bintang menyodorkan Es Cream

"Nggak kamu aja"

"Ini enak kamu harus cobain"

"Kamu dengar gak aku tadi bilang apa? aku gak mau"

Namun perkataan Andra sia-sia saja wanita keras kepala itu tetap bersikeras menyodorkan es cream ke mulut Andra hingga bibirnya berlepotan terkena Es Cream

"Iya - iya sensi amat sih"Ucap Bintang yang melihat mata tajam Andra lalu membersihkan bibir Andra dengan tissue mata mereka saling pandang satu sama lain membuat jantung Andra berdebar kencang sedangkan Bintang biasa saja ia tidak merasakan apapun, mungkin belum

"Cih! gimana bisa mau tertawa di ajak bercanda saja udah dapat tatapan mata yang ingin ku colok dari tempatnya"Gumam Bintang berbicara sendiri

"Aku mendengarnya"Ucap Andra

"Ah aku lupa ada manusia disini, ku kira kamu tidak mendengarnya"Bintang sambil menjilati Es Cream

"Cepat habiskan Es Cream mu,hari mulai gelap kemungkinan akan segera hujan"

"Ya udah ayo sambil jalan"Bintang berdiri dari duduknya juga diikuti oleh Andra mereka mulai melangkah

Dan ditengah mereka berjalan Bintang yang masih asik menjilati Es Creamnya tidak sadar menabrak batu besar di depannya sehingga membuat Bintang jatuh tersungkur "BRUKK!" dan tentu saja Bintang menjadi pusat perhatian orang disana ada yang melihatnya sambil tertawa dan kasihan, jangan ditanya nasib Es Cream yang ada ditangan Bintang sudah melayang di muka Andra yang ada di belakangnya

(Author mau ketawa dulu bayangin Es Creamnya melayang di udara terus mentok kemuka Andra HAHAHAHA)

"BINTANG!"Teriak Andra langsung menarik tangan Bintang menuju mobil,ia tidak perduli dengan orang yang memperhatikannya heran dengan Es Cream yang masih ada di mukanya

~Mobil~

Keduanya saling diam seribu bahasa Andra yang sedang kesal sekaligus ingin tertawa dengan apa yang di lakukan hari ini sangatlah konyol,bagaimana tidak konyol? bayangkan saja Bintang yang tersandung batu dan jatuh tersungkur di tambah lagi Es Cream yang melayang tepat di muka Andra bak t*i burung yang beruntung bisa mendarat di muka tampan Andra secara gratis membuat harga diri seorang CEO tampan dan membahana ini luntur seketika

"Aduh Bintang kamu ceroboh banget sih jadi orang sampe jatuh segala, sakitnya gak seberapa malunya selangit"Batin Bintang sambil meniup sikunya yang terluka goresan

"Andra lo kenapa hari ini? hancur seketika harga diriku"Batin Andra kesal lalu ia menoleh Bintang yang juga menolehnya tatapan mereka saling bertemu dan kali ini berbeda, mereka menatap wajah lawan mereka masing-masing ada rasa ingin tertawa oleh keduanya hingga tidak tahan lagi menahan tawanya

"Hahaha"Tawa keduanya bersamaan, Bintang yang melihat Andra pertama kali tertawa tersenyum sumringah

"Kamu tertawa?"Tanya Bintang

Andra kembali tertawa "Kamu liat sendiri aku sedang tertawa atau sedang menangis?"Ucapnya kesal dan melanjutkan perjalanan mengantar Bintang

"Kamu kalau tertawa keliatan banget gantengnya"

"Kamu baru sadar kalau aku ganteng?"

"Aku sadar dari sejak awal kamu memang ganteng tapi sayang"Ucapan Bintang berhenti sejenak

"Sayang kenapa?"Tanya Andra

"Gapapa kok sayang"Jawab Bintang dengan manja yang membuat Andra tersipu

"Dih... geli gue dengernya bukan geli tapi merinding"

"Kok gitu si sayang?"Bintang semakin membuat Andra kesal

"Sayang,sayang,sayang palamu peang ketijak galang membuatku pusing bukan kepalang sehingga terngiang-ngiang"

"Mantra apaan tuh?"

"Mantra pengikat kabel listrik"Jawab Andra sembarangan

"Setahu aku kabel listrik itu di Sambung bukan diikat"Bintang menganggapnya serius

"Terserah kamu deh"Jawabnya pasrah

"Oiya padahal aku bayangin lho saat aku jatuh tadi aku kira kamu akan nolongin aku dan tarik tangan aku terus jatuh deh kepelukan kamu, halu aku tinggi banget ya dan untungnya tidak terjadi"

"Korban sinetron"Cibir Andra

🍁

🍁

🍁

"Daaa Zheyeng sampai jumpa besok"Goda Bintang melambaikan tangan ke arah Andra "Makasih untuk hari ini, dan makasih juga buat luka ini"Tambanya menunjukan sikunya

"Iya sama-sama aku juga berterima kasih udah bikin aku malu dengan Es Cream sialan itu"Ucap Andra setengah bercanda sambil menampakan gigi putihnya lalu menginjak pedal gasnya dan pergi

"Ah kenapa dia senyum manis sekali"Ucap Bintang melihat mobil Andra menjauh sampai hilang dari pandangannya

Di perjalanan Andra tidak henti-hentinya tersenyum sambil membayangkan kejadian yang membuatnya kehilangan harga diri dan tertawa bersama Bintang,hingga sampai rumah pun Andra masih mengukir senyum di wajahnya

"Kak! ngapain senyam-senyum sendiri? tumben banget? kesambat apa nih orang"Ucap Laura adik perempuan Andra yang masih menduduki bangku sekolah SMA kelas 12

"Kenapa sih? ada yang salah? kayaknya kamu gak suka banget kakaknya seneng"

"Bukan gitu kak,ya aneh aja tiba-tiba kakak senyum gak jelas gitu apalagi aku liat kakak jarang senyum, tertawa pun gak pernah hayooo lagi mikirin apa?"

"Apaan sih,udah kakak mau kekamar dulu"

🍂

🍂

🍂

🍂

🍂

Like komen and vote!

Bersambung...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***