HARI PERTAMA SEKOLAH
" Dhe, kamu sudah siap?." tanya syifani sembari merapikan hijab nya.
" Bentaran gua dikit lagi selesai ni." Ujar Dhea sambil memoles make up natural di wajah nya.
" Kamu lagi pake apa sih Dhe kok serius banget?." tanya syifani penasaran sambil memperhatikan Dhea.
" udh selesai ni." ujar Dhea menghadap kearah Syifani.
" wah Dhe kamu cantik banget! kamu pake apa sih?." tanya syifani pada Dhea yang terlihat sangat cantik.
" Heum " Dhea tersenyum licik mengisyaratkan bahwa dia akan melakukan sesuatu.
Benar saja Dhea langsung menarik syifani duduk di atas ranjang nya dan langsung menghias wajah Syifani dengan teliti.
" Kamu mau ngapain Dhe?." tanya Syifani panik.
" tenang saja Syifani, lo akan gua buat cantik seperti bidadari." ujar Dhea sembari terus melakukan pekerjaan nya.
" Tapi jangan ketebalan ya Dhe! aku ga mau loh terlalu menor!" ujar syifani sedikit gugup sembari menatap Dhea yang tengah melakukan pekerjaannya menghias dirinya.
15 menit kemudian Dhea pun selesai dari pekerjaan nya dan syifani pun terkejut dengan wajah nya yang baru saja di poles make up itu
" Wah Dhe, ini beneran wajah aku? " tanya syifani pangling dengan wajah nya sendiri.
" hmn cantik kan? sama cantiknya dengan gua!" ujar Dhea tersenyum.
" makasih ya Dhe!" syifani tersenyum dan memeluk Dhea.
" sama sama! tapi sekarang tinggal lo ni yang bantuin gua!" Seru dhea cemberut sembari memperlihatkan hijab pashmina di tangannya.
" bantuin apa?." Tanya Syifani bingung.
" tolong bantuin gua pake hijab gua" ujar Dhea sambil tersenyum imut sembari mengerjabkan matanya.
" ehemnn iya iya tapi matanya ga usah kaya gitu juga kali!" Ujar syifani sembari mengambil alih untuk memasang kan hijab pashmina ke kepala Dhea.
Seketika Dhea terlihat bertubi tubi kecantikan nya. kecantikan nya terpancar alami setelah menggunakan hijab.
" subhanallah Dhea kamu sangat cantik menggunakan hijab ini." Jujur Syifani sembari menatap takjub kepada sahabat barunya ini.
" makasih ya syif! yaudh yuk ke kelas nanti di marahin sama guru loh!" ajak Dhea sembari menarik tangan Syifani menuju kelas mereka hari ini.
Sepanjang jalan Dhea dan syifani adalah tranding topik yang saat ini sedang di bicarakan oleh kaum Adam dan kaum hawa banyak yang menatap kagum dan ada juga yang menatap mereka dengan perasaan tidak suka.
" Assalamualaikum." Dhea dan syifani mengucapkan salam saat di depan kelas.
" waalaikumsalam." Jawab para santriwan dan santriwati di kelas.
" subhanallah nikmat mana lagi yang engkau dustai, sungguh indah ciptaan mu Tuhan." ucap salah satu santriwan disana.
" calon istri idaman!" seru yang lain menetap kagum ke arah Dhea dan Syifani
" bidadari surga nya aa' " jawab yang lain nya.
Dhea dan syifani pun duduk berdampingan
tapi saat baru duduk dia merasakan ingin buang air kecil sehingga ia pun bangkit hendak keluar kelas.
Saat hendak kembali ke kelas Dhea pas-pasan dengan Gus Sean seketika mata mereka bertemu kembali.
deg.
deg.
deg.
" kenapa kamu masih di luar?." tanya Gus Sean.
" Gua habis dari WC!" ujar Dhea santai.
" ya sudah sekarang kamu kembali ke kelas kamu!" ujar Gus Sean pasrah karena kalau terus begini mereka akan terus saling berdebat.
" terima kasih Gus." ujar Dhea seketika ramah dan tersenyum manis.
deg.
deg.
deg.
"subhanallah indah sekali senyuman nya." Batin Gus Sean.
" sama sama."
Dhea sudah kembali ke kelas nya tak lama kemudian seorang pria tampan masuk kedalam kelas tersebut sehingga kelas seketika ramai karena bisikan-bisikan aneh dari kaum hawa.
" Assalamualaikum."
" waalaikumsalam."
" oke santri santri sekalian kata nya disini ada anak baru? yang merasa anak baru tolong maju ke depan untuk memperkenalkan diri!'' ujar Gus Sean sembari menatap Dhea dari kejauhan.
Dhea yang merasa di sebut itu pun bangkit dari duduk nya dan berdiri menuju depan kelas.
" Silahkan perkenalkan diri kamu!.'' ujar Gus Sean.
" Nama gua Dhea Zheyyfa Amanda! gua pindahan dari Jakarta! " ujar Dhea cuek.
" Ada pertanyaan?." tanya Gus Sean kepada santri lain nya.
" ada?." kata salah satu santriwan di sana sembari mengangkat tangannya.
" silahkan " seru Gus Sean pada santriwan yang ingin bertanya itu.
" Dhea kamu udah punya pacar?" tanya santriwan itu.
Seketika raut wajah Dhea berubah dia mengingat kembali masa masa indah bersama Rama kekasih nya. Dhea pun terduduk lemas sambil meneteskan air mata yang begitu tulus dari matanya. Terlihat dimatanya bahwa dia sangat rapuh saat itu. Semua mata tertuju pada Dhea yang tiba tiba saja terduduk sambil meneteskan air mata. panik? ya itu lh yang mereka rasakan saat itu saat melihat Dhea tiba tiba berubah. Gus Sean yang memperhatikan itu pun mendekat dan mengikuti arah Dhea sambil berlutut.
" Dhea kamu ga papa?" tanya Gus Sean khawatir.
Dhea tidak menghiraukan ucapan Gus Sean dia terus meneteskan air mata nya.
" Ada apa dengan gadis ini? dia terlihat begitu rapuh! tapi kenapa aku tidak suka jika melihat nya meneteskan air mata." batin Gus Sean menatap gadis kecil di hadapan nya.
" Dhea kamu dengar Gus kan Dhe?." tanya Gus Sean sekali lagi.
Seketika syifani ikut maju dan mencoba mendekati Dhea. Syifani memeluk Dhea mencoba menenangkan Dhea.
" Dhe kamu kenapa? Dhe jawab Dhe." ujar syifani mengguncangkan tubuh Dhea yang kini berada di pelukan syifani.
Tiba tiba tubuh Dhea ambruk. Dia pingsan di pelukan syifani hal ini membuat seisi kelas heboh dan pemandangan ini tak luput dari mata Lissa and the Genk.
" Dhe kamu kenapa Dhe? Dhe bangun Dhe!" seru syifani panik karena Dhea tiba tiba pingsan di pelukan nya.
" Dhea kamu jangan becanda! bangun Dhea!" ujar Gus Sean panik melihat sang murid pingsan di hadapannya.
" Alah pasti dia cuma cari sensasi doang Gus, ga usah di urusin" seru Lissa sewot.
" Iya tuh Gus pasti dia cuma pura pura pingsan" timpal dini.
" Gus sebaik nya kita bawa Dhea ke UKS deh! kasian Dhea Gus." seru syifani kepada Gus Sean dan di iya kan oleh Gus Sean.
" baik lah "
Gus Sean pun menggendong tubuh Dhea ke atas pelukan nya. Hal itu tak luput dari pandangan mata para santri yg lain, mengapa tidak? karena ini kali pertama Gus Sean bersentuhan sedekat itu dengan lawan jenis nya.
....
UKS
Dhea sudah di letak kan di salah satu tempat tidur yang tersedia di UKS tersebut kemudian syifani mencari sesuatu agar Dhea dapat sadar kembali.
Tapi saat itu barang barang di UKS lagi kosong akhirnya syifani pun hanya mendapat kan minyak kayu putih untuk di usap kan di pelipis mata Dhea.
Tak berapa lama pun Dhea sadar dan kembali meneteskan air mata nya.
" Dhea kamu kenapa Dhea?." tanya syifani panik.
" Rama! Rama! hiks hiks hiks." Dhea menangis sambil menyebut kan nama 'Rama'.
" ada apa Dhea?." tanya Gus Sean seketika panik saat melihat Dhea menangis sesegukan sambil mengucapkan nama seseorang.
" Dhea kamu kenapa sih?." syifani bertanya kembali sembari mencoba memeluk Dhea untuk menenangkannya.
Kemudian Dhea terdiam dan seperti terlintas sesuatu di benak nya. Benar saja Dhea kembali mengingat bahwa Rama pernah mengatakan padanya bahwa dia tidak boleh menangisi kepergian nya. Sesaat kemudian Dhea tersenyum hal itu membuat Gus Sean dan syifani bingung.
" Dhe ada apa ini sebenarnya?." Tanya Gus Sean memastikan saat melihat Dhea tiba-tiba tersenyum setelah dari tadi menangis tiba-tiba.
" Dhea ga papa Gus!" ujar Dhea yang tiba tiba berkata begitu lembut Tampa 'lo gue'.
" Kamu yakin Gpp Dhe?." tanya syifani ikut memastikan.
" Iya Syifani gua gpp, makasih ya Gus, syifani, udah bawa gua kesini." seru Dhea tersenyum.
" Lagi lagi senyum nya itu terlihat begitu indah! astaghfirullah maaf kan hamba mu ini ya Allah yang sudah mengagumi apa yang bukan hak nya!" Batin Gus Sean pangling saat melihat senyuman Dhea.
" Yasudah sebaik nya kamu istirahat saja disini Dhea!" seru Gus Sean mengusulkan.
" ga usah Gus sepertinya Dhea udah ga papa! Dhea balik aja ke kelas deh kaya nya" Dhea berkata sambil merapikan hijab nya.
" Yakin kamu Dhe?." tanya syifani.
" Iya Syifa gua udh Gpp kok lo ga perlu khawatir gitu" seru Dhea memeluk syifani.
" Masyaallah sungguh indah ciptaan mu ya Allah karena telah menciptakan manusia sebening mereka"
Gus Sean tersenyum melihat kedua gadis yang saling berpelukan itu.
" Kenapa dengan Gus Sean? kenapa dia menatap Dhea begitu? tidak seperti biasanya saat dia menatap ku dan yang lain nya! apa Gus Sean suka dengan Dhea? astaghfirullah maaf kan Syifa ya Allah karena telah suudzon terhadap Gus Sean dan Dhea" gumam syifani melihat Gus Sean yang begitu khawatir menatap Dhea.
" apa ini? gus Sean begitu baik? gua jadi baper ngelihat nya, tapi ahh Dhea seperti nya itu tidak mungkin, otak lo udah ga beres deh kaya nya Dhe" gumam Dhea sambil mencuri pandang kepada Gus Sean.
...
Malam hari nya Dhea dan syifani sudah berada di asrama karena sekarang waktu nya untuk para santri beristirahat di asrama masing masing.
Syifani menghampiri ranjang Dhea karena dia masih penasaran dengan kejadian yang menimpa Dhea tdi pagi. Dengan beribu rayuan dari syifani akhirnya Dhea pun mau menceritakan semua nya kepada syifani karena dia berfikir syifani adalah teman yang baik saat ini.
...
FLASHBACK OFF
Rama adalah mantan kekasih Dhea yang telah pergi untuk selamanya, saat itu Rama harus melawan penyakit leukemia nya, tapi saat sudah semakin parah pun Dhea tak kunjung tau sehingga dia sempat membenci Rama, Dhea mengetahui hal itu saat jenazah Rama dia bawa kembali ke Indonesia seketika dia merasa dunianya hancur bagaimana tidak Rama adalah kekasih yang begitu ia cintai, mereka sudah bersama kurang lebih 3 thn lama nya.
KEDIAMAN RAMADHATIA ARGA (Mantan Kekasih Dhea)
bendera kuning sudah banyak bertebaran di jalanan dan di komplek perumahan elit di daerah Jakarta timur itu tepat nya yang tak lain adalah kediaman Rama kekasih Dhea.
Rama baru saja di pulangkan kembali ke Indonesia setelah dia melawan penyakit ganas yang ia derita selama kurang lebih 4 tahun kebelakang.
Banyak orang yg mengelilingi jasad Rama dengan pembacaan surah Yasin.
papa dan mama nya sudah histeris karena anak kesayangan nya telah pergi lebih dulu dari pada mereka. Tiba tiba kedatangan Dhea membuat mereka menetes kan air mata haru dengan Dhea yang tiba tiba datang dan langsung berhambur ke jenazah Rama sambil menangis tak kalah histeris nya dari papa dan mama Rama.
" ram, Rama jangan pergi, bangun Rama! kamu jahat kenapa selama ini ga kasih tau Dhea soal penyakit Rama? Dhea merasa seperti orang yg ga berguna disaat rama membutuhkan nya, Rama bangun! Rama udah janji sama Dhea kalo Rama bakalan terus sama sama dengan Dhea, tapi kenapa Rama lebih dulu pergi ninggalin Dhea? kenapa Rama?" Isak tangis Dhea pecah di samping jenazah Rama.
semua mata tertuju pada nya menatap pilu anak berusia 15 tahun ini mama Fina mencoba menenangkan Dhea dengan pelukan erat di tubuh Dhea.
" Dhea udah Dhea udah." mendekap Dhea kedalam pelukannya dengan tangis yg pilu. " kamu ga boleh seperti ini nak! Rama pasti sedih kalau tau kamu nya menangis seperti ini! ikhlaskan kepergian Rama sayang, Tuhan sayang pada Rama makanya dia mengambil Rama agar dia tidak merasakan sakit lagi." jelas mama Fina mendekap erat tubuh Dhea yg rapuh itu.
" mah, Rama ga benar benar pergi kan mah? dia masih sama kita kan mah? Dhea ga mau Rama pergi." ujarnya dengan Isak tangis tak percaya bahwasanya Rama benar benar sudah tak lagi di sisinya.
" ikhlaskan Rama sayang." ujar mama lagi.
Dhea terus menangis di pelukan mama Fina sambil menatap sendu jenazah Rama yang sekarang sudah di dalam keranda mayat untuk segera di shalat kan dan kemudian di makam kan.
Dhea ikut hadir men shalatkan dan menguburkan jasad Rama. Dhea kembali histeris saat melihat jasad Rama di masukkan kedalam liang lahat untuk selama lamanya.
" Rama, Rama jangan pergi! Jangan tinggalin Dhea, Dhea ga mau sendiri Rama, pak jangan pisahkan Dhea dengan Rama. " tangis Dhea meronta ronta saat melihat jasad Rama terus di turunkan ke peristirahatan terakhir nya.
" Dhea sayang udh nak! kamu ga boleh terus begini sayang! ikhlaskan kepergian Rama nak! biarkan dia tenang di peristirahatan terakhir nya, kamu ga boleh rapuh begini sayang, kamu harus kuat." mama Fina menangis melihat Dhea yg begitu terpukul akan kepergian Rama.
Tiba tiba tubuh Dhea ambruk karena tidak kuat menahan kenyataan.
Dhea segera di bawa ke rumah untuk beristirahat, satu jam Dhea baru lah sadar dari pingsan nya setelah mama Fina memberikan minyak kayu putih di pelipis mata Dhea.
" mah Rama mah." dia kembali menangis di pelukan mama Fina.
" Dhea kamu harus ikhlas nak! ikhlaskan kepergian Rama sayang, dia sudah bahagia di alam nya, kamu harus bangkit sayang." jelas mama Fina ikut menangis memeluk Dhea yang sudah di anggapnya seperti putri kandungnya.
" Mah Rama pasti kedinginan mah, ayo kita jemput Rama mah, kasihan Rama mah!" ujar Dhea seraya meronta dipelukan sang mamah.
perkataan Dhea terdengar jelas bahwa dia sangat merasa kehilangan atas kepergian Rama.
Mama Fina sangat terharu dengan ketulusan cinta Dhea yang seharusnya tidak di ucapkan oleh anak di usianya. Dia memberikan sebuah DVD yg berisi pernyataan Rama untuk terakhir kalinya.
" sayang ini titipan Rama untuk kamu nak." tutur Mama sembari memberikan DVD pemberian terakhir Rama.
" apa ini mah?" Dhea mencoba menetralkan dirinya setegar mungkin agar tak terlihat begitu hancurnya perasaan nya.
" Kamu lihat lah sayang! mama keluar dulu mama ga sanggup melihat nya nak." ujar mama Fina menangis dan langsung keluar dari kamar tempat Dhea berada.
Dhea bangkit untuk mengambil laptop milik nya dan memasukkan DVD pemberian Rama.
DVD ON
"Hay sayang, jangan nangis dong, tuh kan lihat hidung nya jadi merah gitu." ujar Rama dalam DVD itu.
" aku ga nangis kok." Dhea mencoba menjawab perkataan Rama seolah olah dia sedang berbicara dengan kekasihnya itu
" ya udah iya deh aku tahu kok kesayangan aku ini nggak mungkin lemah, karena dia adalah gadis terkuat yang pernah aku kenal." Rama sembari tersenyum.
" mungkin setelah kamu lihat video ini aku udah ga ada lagi di sisi kamu, maafin aku ya sayang, aku ga bilang sama kamu soal penyakit aku, aku tau kok kamu pasti marah banget sama aku."
" iya Rama! aku marah banget sama kamu! kenapa kamu ga cerita sama aku?" ucap Dhea sembari menangis menatap video di depannya.
" maaf ya sayang! aku ga bilang sama kamu karena aku ga mau kamu sedih dan merasa bersalah sama aku! aku minta maaf ya hubby."
" kamu harus ikhlasin aku sayang dan kamu harus jaga diri kamu baik baik! karena aku ga bisa lagi jagain kamu!" tutur Rama sembari menampilkan wajah sedihnya yang saat ini sangat pucat.
" aku akan berusaha sayang! aku akan mencoba mengikhlaskan kamu dan aku akan berusaha kuat untuk melindungi diri aku, kamu tenang saja dear." jawab Dhea sembari meneteskan air matanya.
" sekarang senyum dong! aku mau liat senyumnya mana?" ujar Rama mencoba menampilkan senyum terbaiknya.
Dhea tersenyum dan menghapus air mata nya seolah-olah mendengarkan Rama yang berbicara langsung padanya.
" Tuh kan cantik nya nambah kalo lagi senyum, terus tersenyum ya sayang, Jangan pernah sedih lagi! nanti aku ikutan sedih dong di sana." Canda Rama sambil terkekeh.
" iya dear, aku ga akan sedih lagi! pacar kamu ini kan kuat." ucap Dhea sembari menghapus air matanya dan mencoba tersenyum semanis mungkin.
" kamu jangan pernah lupain aku ya! karena aku ga akan pernah lupain kamu." tutur Rama sembari kembali menampilkan raut wajah sedih.
" aku janji ga akan pernah lupain kamu dear, kamu udh berada di hati aku di tempat yg paling spesial." ujar Dhea sembari menepuk dadanya seakan-akan sedang berbicara bahwa Rama akan selalu ada di hatinya.
" kalau kamu rindu kamu main ya kerumah aku! aku pasti seneng banget ngelihat kamu! tapi ga boleh ada air mata ya." ucapan Rama sambil tersenyum.
" iya dear aku pasti akan sering sering main kerumah kamu! karena setiap menit pun pasti aku sangat merindukanmu."
" yauudah aku mau istirahat dulu ya hubby! don't cry! I LOVE YOU MORE."
"I LOVE YOU TO RAMADHATIA ARGA! SELAMAT JALAN SAYANG! SEMOGA KAMU TENANG DI SANA."
DVD OFF
Dhea memeluk pakaian terakhir Rama yg ada di kasur itu setelah percakapan singkat dari DVD itu.
Dhea tersenyum walaupun hati nya rapuh dan ingin menangis.
" makasih dear atas waktu yang kamu berikan selama ini, aku bahagia." ujar Dhea memeluk pakaian itu semakin erat.
Di sisi lain seseorang sedang mengamati Dhea dari balik pintu, Dia menatap haru dengan pasangan kekasih itu yg saling melengkapi satu sama lain. Dia tak lain adalah bunda Maya dan mama Fina.
FLASHBACK END
...
Syifani memeluk Dhea agar sahabatnya itu tidak larut dalam kesedihan. Dia bisa merasakan bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang begitu berarti dalam hidup ini.
Dhea terlihat begitu rapuh setelah menceritakan semua tentang masa lalu nya.
" sabar ya Dhe! aku yakin Rama bahagia di alam sana! tugas kamu sekarang adalah berdoa agar Rama di tempat kan di sisi Allah yang terbaik! ga perlu sedih lagi ya Dhea." syifani mencoba menenangkan Dhea karena dia melihat Dhea begitu terpuruk.
" makasih syifani gua seneng karena punya sahabat kaya lo! " ujar Dhea kembali tersenyum.
" Sama sama "
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Romadhona
seru kak
2022-04-26
0
Syam Siah
seru bngt k ceritny
2021-04-12
3
Nisa Thahira
jeng jeng jenggggggg
2021-04-03
0