RUMAH BARU DI PESANTREN
Pagi ini setelah usai berpamitan dengan teman-teman dan para anggotanya di blackcobra Dhea pun siap untuk menunaikan janji ayah nya kepada oppa dan omma nya. Dia sudah siap dengan celana jeans putih dan kardigan coklat di padu dengan dalaman berwarna hitam tak lupa dengan hijab yg berada di kepalanya yang di letakkan begitu saja tanpa perekat.
" Dhea cepetan nak mama dan ayah sudah menunggu di bawah." bunda berteriak keras.
" Iya Bun bentaran Dhea lagi ngambil tas." Riak Dhea dari atas.
" Baiklah cepetan sayang."
Dhea pun turun seketika semua orang di sana melihat penampilan Dhea, mereka semua seketika terhipnotis dengan penampilan nya.
Anggun, cantik, mempesona, itulah yang ada di benak mereka saat ini. Tampa basa basi mereka langsung menuju PONDOK PESANTREN Al-Ikhlas.
1 jam 2 jam 3 jam mereka akhirnya sampai di depan tugu ponpes Al ikhlas. Mama bunda dan ayah sudah lebih dulu turun untuk menjumpai pak kyai dam Bu nyai untuk berbicara soal kemasukan Dhea ke ponpes Al ikhlas ini.
30 menit kemudian Dhea keluar dengan menggunakan kaca mata yang melekat pada mata nya.
Semua mata tertuju pada Dhea yang saat itu memang sangat cantik, tak lepas dari pandangan kaum Adam dan kamu hawa yang begitu terpesona dengan kedatangan Dhea bak bidadari itu.
Saat hendak berjalan untuk melihat lihat Dhea bertabrakan dengan seorang gadis
" Afwan ukhti saya tidak sengaja! " ujar gadis yang berada di hadapan Dhea saat itu.
" Oke ga masalah santai aja sama gua!" Ujar Dhea sedikit jutek.
" Hmn syifani!! " ujar syifani karena merasa tertarik dengan kepribadian Dhea dan berusaha mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengannya.
" Dhea!" jawab Dhea karena merasa Syifa adalah gadis yg baik.
" Dhea kamu mau kemana? saya lihat dari tadi kamu terlihat bingung." tanya syifani dengan ramah nya.
" iya ni gua lagi nyari rumah nya pak kyai dan Bu nyai"seru Dhea sambil melihat sekeliling.
" ouh gitu yasudah sekalian saja saya juga mau kesana untuk bertemu Gus Sean!'' ujar syifani.
" oke barengan aja."
Dhea dan syifani berjalan dengan beriringan banyak mata yang tertuju dengan kedua gadis yang cantik dan banyak di gemari oleh kaum Adam.
" Dhea kita sudah sampai! "
" thank ya!''
Tiba tiba orang yang di tunggu oleh syifani pun keluar. Seorang pria tampan tinggi putih dan sangat mempesona itu keluar dengan penuh wibawa.
Tapi saat Dhea hendak masuk dia berpapasan dengan pria itu yg tak lain adalah Gus Sean.
" kalo jalan pake mata dong jangan pake dengkul" Dhea sedikit berteriak Tampa menatap ke orang yang di ajak nya berbicara itu.
" Afwan! "
" Hmn "
" Assalamu'alaikum Gus! ini tugas Syifa semalam" seru syifani sambil memberikan sebuah buku.
" Terimakasih Syifa kamu dari mana?" tanya Gus Sean.
" Saya dari aula Gus " jawab Syifani.
" Dasar caper! " Dhea ngedumel di sela sela pembicaraan Gus Sean dan syifani.
" Ekhemm maaf ukhti saya ada salah apa dengan kamu" tanya Gus Sean mencoba melihat lawan bicaranya itu karena sedari tadi Dhea hanya membelakangi nya saat berbicara.
" Banyak! " jawab Dhea ketus.
" Kalo begitu tolong di saat seseorang sedang berbicara sama kamu jangan membelakangi nya karena itu terkesan tidak sopan!'' tegur Gus Sean sedikit menekan kata 'sopan'
Seketika Dhea merasa tertantang dengan perkataan Gus Sean, sehingga dengan spontan dia membalikkan tubuh nya hingga wajah nya sangat dekat dengan Gus Sean saat itu.
" Terus kalo iya lo mau apa?." Dhea berbalik dengan suara tinggi.
deg.
deg.
deg.
Mata mereka bertemu dan mereka berdua saling degdegan satu sama lain.
" ekhemm zina mata" Syifani menyadarkan kedua insan yang lagi berpandangan.
" Astaghfirullah kenapa saya jadi degdegan ya." Batin Gus Sean sembari terhanyut dalam pikirannya.
" gua kenapa sih kok jadi salting gini." Batin Dhea kebingungan dalam pikirannya.
" Dasar modus! " Ketus Dhea.
" maaf siapa ya yang modus?." Gus Sean tidak terima karena di katakan modus oleh santri nya.
" ya elo lh!" Dhea kembali berteriak dan mata mereka kembali bertemu.
" Subhanallah nikmat mana lagi yang engkau dustai! wanita ini benar benar cantik, matanya, bibirnya, semuanya begitu indah, astaghfirullah apa yang sedang aku pikirkan maafkan hamba ya Allah." gumam Gus Sean.
" Kaya nya gua harus ke dokter jantung deh, tumben banget ni jantung berdetak lebih kencang dari biasanya, tapi kalo di pikir pikir cowo ini ganteng juga bahkan sangat sempurna untuk kata ganteng, duh otak gua kaya nya udh ga beres deh." Dhea tersadar dari gumamnya.
Syifani sangat tidak suka dengan apa yang baru saja di lihat nya ini, dia berlalu meminta izin untuk kembali ke asrama nya.
"ekhemm kalo gitu Syifa balik dulu Gus assalamualaikum!'' syifani langsung pergi sebelum mendengar jawaban salam dari Gus Sean.
" tapi syif, waalaikumsalam."
" ada apa dengan syifani?, Dia pasti salah paham." Batin Gus sean menatap kepergian Syifani.
" bodoh amat, gua masuk duluan malas ketemu dengan orang modus." Dhea menyindir Gus Sean sebelum dia masuk.
" Astaghfirullah kuat kan saya ya Allah untuk menghadapi gadis nakal seperti dia!" ucap Gus Sean mengelus dada nya.
Dhea masuk dengan santai dan langsung duduk di tengah tengah mama dan bunda nya.
Yang di maksud mama disini adalah mama nya Rama mantan kekasih kesayangan nya, mama Fani sudah di anggap seperti orang tuanya karena memang dia sangat dekat sama mama nya Rama.
" ouh iya pak kyai ini putri kami yang hendak kami daftar kan ke ponpes ini." seru ayah mengelus kepala Dhea.
" assalamualaikum pak kyai! "
" Waalaikumsalam siapa nama mu?." Tanya pak kyai.
" Dhea Zheyyfa Amanda pak kyai." Jawab Dhea sembari cengengesan.
" Yasudah kalau begitu nak Dhea panggil saja saya umi" seru bu nyai yang entah kenapa menyukai Dhea.
" terimakasih umi."
" yasudah kalau begitu Ayah bunda dan mama balik ya Dhe" seru ayah sama Dhea.
" ayah, bunda, mama sebentar saja hanya sebentar lagi! Dhea masih kangen." ujar Dhea memeluk ayah nya itu.
" Dhea ga bisa sayang, ayah mu masih banyak kerjaan begitu juga mama mu masih ada urusan dengan papa." jelas bunda yg mengambil alih pelukan Dhea.
"tapi Bun.."
" sayang kita janji kok akan sering sering datang kesini untuk melihat kamu." ujar mama mengelus kepala Dhea lembut.
" mah Dhea pasti kangen banget sama mama."seru Dhea sembari memeluk mama Fani.
" mama juga sayang." sambil memeluk putri kesayangannya itu.
" yasudah kita balik dulu ya nak! pak kyai, Bu nyai kita pamit dulu di karena kan masih banyak pekerjaan yang harus di urus assalamualaikum!." ujar ayah disusul salam oleh ketiga orang tua Dhea.
" waalaikumsalam " ucap Dhea bersamaan dengan pak kyai dan Buk nyai.
" yasudah Dhea mari umi hantarkan kamu ke asrama mu nak " ujar umi dengan amat lembut dan ramah.
" Makasih umi pak kyai! "
" panggil saja Abi nak" ujar pak kyai.
" baik Abi! "
Tiba tiba saat Dhea dan umi nyai hendak keluar datanglah seorang pria tampan yang tak lain adalah Gus Sean, seketika Dhea terkejut dan terdiam.
" assalamualaikum Abi umi!" Salam orang yang baru masuk tersebut.
" waalaikumsalam " jawab mereka bertiga.
" Sean perkenalkan ini Dhea anak dari keponakan teman nya Abi!" Seru Abi kyai pada Sean.
" kamu?!" Gus Sean kaget.
" Gua..?" Dhea salting saat Gus Sean menatap nya lekat.
" kalian sudah saling kenal?" tanya umi bingung dengan ekspresi kedua nya.
" BELUMM! " keduanya menjawab dengan kompak.
" ekhemm sudah sudah." Abi menengahi.
" Sean! para santri memanggil saya Gus Sean" jelas Gus Sean sembari mengenalkan dirinya kepada Dhea.
" Dhea.!" Ketusnya singkat.
" apa dia begitu pelit dengan kata katanya? sungguh menyebalkan gadis ini!!" Batinku Gus Sean.
" yasudah Abi umi Sean masuk dulu assalamualaikum."
"waalaikumsalam"
...
Dhea sudah sampai di asrama nya "BIDADARI SURGA" begitu lah nama asrama yang tertulis di hadapan nya.
" assalamualaikum " Dhea dan ummi mengucap salam.
" waalaikumsalam eh ada umi, mari umi, kamu juga di sini Dhe? silahkan!." syifani mempersilahkan Dhea dan umi nyai masuk.
" Syifa! Dhea akan menjadi salah satu teman di kamar kamu. " ujar umi.
" ha? serius umi? Alhamdulillah Syifa jadi ga kesepian lagi" ujar syifani girang.
Kenapa syifani begitu senang?, karena diasrama ini dia hanya seorang diri temen temen di asramanya tidak ada yang ingin berteman dengan nya karena iri dengan Paras nya sekaligus tidak suka karena syifani adalah santri yang dekat dengan Gus Sean.
" Yasudah umi permisi dulu kalian baik baik di asrama ya." ujar umi berlalu pergi.
" Ghea mari aku tunjuk kan di mana tempat tidur mu dan lemari mu " ajak Syifa pada Dhea yang masih melihat sekeliling.
syifani pun menunjuk kan kasur dan lemari untuk Dhea.
" Syif emang lo sendri disini? tapi kok gua lihat disini ada kasur lebih dan lemari yang sudah terisi sih?" Dhea menguakkan rasa penasaran nya pada syifani.
" Sebenarnya aku disini ga sendirian tapi temen temen yang lain tidak ingin berteman dengan ku!" Jawab syifani dengan raut wajah yang sedikit sendu.
" alasan nya?" tanya Dhea singkat semakin penasaran.
" karena aku Deket dengan Gus Sean!" Jawab nya lagi.
" hanya itu? Heum dasar ga berguna mereka! hanya karena itu mereka menjauhi lo? tenang saja sekarang sudah ada gua, jadi lo ga perlu khawatir kalau ga ada temen lagi! lo bisa cerita semua tentang lo sama gua!" jelas Dhea tersenyum tipis tapi terlihat jelas bahwa dia sangat cantik .
" Terimakasih Dhea!" syifani langsung berhambur memeluk Dhea dan Dhea hanya membalas pelukan syifani singkat.
Tiba tiba ada tiga orang masuk Tampa mengucapkan salam terlebih dahulu. Dan langsung menatap Dhea sinis.
" Eh guys lihat deh kaya nya ada orang asing masuk ke kamar kita?!" seru wanita itu yang tak lain adalah Lissa .
" Iya ni Lis kaya nya syifani ada temen baru deh, tapi kayanya mereka sama aja deh tukang caper." seru yang lain adalah Dini temen nya Lissa.
" heh ingat ya disini punya peraturan, kamu ga boleh Deket Deket dengan Gus Sean! karena Gus Sean sudah di tandai duluan sama Lissa." ujar Rani teman Lissa yang lain.
Dhea yang sudah tak tahan dengan perkataan mereka pun akhirnya ikut angkat bicara.
" Syifa kaya nya ada yang iri ni sama kita? wah syif kita kaya nya harus lebih Deket deh sama Gus Sean!" ujar Dhea yang sudah memancing kemarahan Lissa and the Genk.
" Kamu! " ujar Lissa dengan suara tinggi sambil menunjuk Dhea.
" APAA?" suara Dhea tak kalah keras dari suara Lissa sehingga dia terdiam.
" Lihat saja kita belum selesai!" ujar Lissa berlalu pergi dengan wajah kesal nya.
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Risma Farna
harus pake kata ''kata bu nyai'' bukan ''seru bu nyai'' krna seakan berteriak... maaf klu salah
2023-06-06
0
Dini Eriani
yah dini ,nama gua di bawa😰
2022-03-24
0
Vietha utami
kok bisa santri putri malah deket sama seorang Gus,dimana" seorang Gus pasti jaga jarak dg santriwati.santri pasti tawadu' dg anak seorang kiyai
2022-03-02
0