Hari itu bu Vero duduk sendirian di rumah. Ia pun pergi ke kamarnya mengambil seluruh pakaian kotor untuk di cuci. Kemudian, ia pun pergi ke kamarnya oak Anwar untuk mengambil seluruh baju kotornya untuk dicuci juga. Tampak baju kemeja kotor pak Anwar tergantung disana.
Bu Vero pun lalu mengambilnya. Disaat menyentuh pakaian pak Anwar, tiba-tiba ia teringat kenangan ketika pak Anwar menggendongnya menuju kamar. Bu Vero lalu menciumi baju kotornya. Merasakan aroma tubuh pak Anwar yang tertinggal disana, tepatnya di bagian ketiaknya sambil membayangkan hal-hal romantis bersama pak Anwar.
Tak berapa lama kemudian bu Vero pergi menuju mesin cuci. Ia pun mencuci semua pakaian kotor pak Anwar termasuk ****** ********. Namun, sebelum memasukkan CD itu ke dalam mesin cuci. Bu Vero pun menyempatkan mencium CD pak Anwar.
Setelah merasa puas menciumi CD pak Anwar. Bu Vero lalu memasukkan CD itu ke mesin cuci, dan mencucinya hingga benar-benar bersih. Setelah selesai mencuci. Bu Vero lalu duduk di sofa sambil bermain ponsel. Seketika ia pun teringat pak Anwar yang sedang sholat. Waktu itu pak Anwar terlihat begitu tampan, bercahaya dan berwibawa.
Bu Vero pun kemudian membayangkan dirinya sedang sembahyang menjadi makmum di belakang pak Anwar. Dan pak Anwar menjadi imamnya. Tapi, bu Vero pun mulai sadar bahwa ia adalah seorang non muslim. Ia pun menghentikan khayalannya itu. Namun, entah kenapa ia merasa ingin sekali khayalannya itu menjadi kenyataan.
Bu Vero pun iseng-iseng melihat di internet syarat-syarat menjadi seorang muslimah. Ia pun melihat apa-apa saja kewajiban yang harus dilakukan seorang muslimah. Ternyata tidak seperti yang ia bayangkan sebelumnya. Cukup melakukan sholat lima waktu dalam sehari. Itu pun tidak lama hanya beberapa menit jika tidak datang bulan. Kalau sedang datang bulan diperbolehkan untuk tidak sholat. Setelah itu puasa wajib, yang hanya dilakukan sekali dalam setahun.
Bu Vero pun mulai tertarik menjadi muslimah. Ia pun lalu mempelajarinya secara otodidak di internet. Dan hasilnya benar-benar mengejutkan. Ternyata, seorang non muslim yang menjadi muallaf, dosa-dosa lamanya akan terhapuskan seperti seorang bayi yang baru lahir ke muka bumi. Bersih tanpa dosa. seketika, ia pun teringat dosa-dosanya kepada mendiang suaminya pak Ateng. Ia pun berharap, kelak dosa-dosa Kepada suaminya itu juga akan terhapus kan. Kemudian, ia pun melanjutkan membaca artikel seputar muallaf.
Setelah ia merasa cocok dengan agama pak Anwar ( Agama Islam ), Bu Vero pun masih membutuhkan orang yang mendukungnya. Karena ia merasa khawatir dengan reaksi keluarganya yang semuanya non muslim taat. Dan orang yang tepat untuk mendukungnya adalah pak Anwar. Sebab, keluarga bu Vero juga menyukai lak Anwar. Dan itu terbukti ketika orang tua bu Vero menitipkan anaknya kepada pak Anwar di hari kepulangan mereka.
Tak terasa hari pun telah malam. Tiba-tiba Bel rumah pun berbunyi.
"Ting tong"
Bu Vero berjalan menuju pintu rumah dan membuka pintu. Tampak pak Anwar berdiri sambil tersenyum melihatnya. lalu pak Anwar pun masuk ke dalam rumah. Bu Vero pergi ke dapur menyiapkan makan malam untuk pria yang ia sukai itu.
"Entah kapan Mas Anwar akan melamarku?" bisik bu Vero
Ia pun menyiapkan makan malam di atas meja. Setelah selesai bu Vero pun pergi ke kamarnya pak Anwar.
"Mas, makan malamnya udah siap. Yuk, kita makan!" ujar bu Vero dari balik pintu.
"Iya. Tunggu saja disana! Ntar, saya datang" jawab pak Anwar.
Bu Vero pun duduk di kursi. Dan tak berapa lama, pak Anwar pun datang dan duduk bersamanya. Tampak di atas meja makanan kesukaan pak Anwar gulai tauco, sambal ikan sarden dan rendang jengkol.
"Waaah ini kamu yang masak? Aromanya enak banget!" ujar pak Anwar tampak senang melihat makanan kesukaannya tersedia di meja.
"Iya, Mas! Ini aku yang buat. Cuma untuk rendang jengkol aku liat resepnya di google" sahut bu Vero.
Pak Anwar pun lalu menyantapnya. Ketika mereka sedang makan, bu Vero pun menceritakan keinginannya untuk memeluk agama Islam. Mendengar itu pak Anwar pun terkejut.
Dengan penasaran pak Anwar pun bertanya
"Kamu, serius mau jadi muallaf?" tanya pak Anwar dengan wajah gembira.
"Kenapa, nggak boleh ya?"ujar bu Vero.
"Bukan begitu! Aku malah seneng banget. Cuma aku pengen tau aja, alasannya apa?" sahut pak Anwar.
"Alasannya aku merasa nyaman aja dan ada semacam kepuasan di dalam hati" imbuhnya
"Keluarga Bu Vero tau keinginan Bu Vero menjadi muallaf?" tanya pak Anwar
"Belum. Tapi, aku ingin menjadi muallaf dulu, baru memberitahu mereka" sahut bu Vero dengan tegas.
"Kalau begitu, besok pagi kita pergi ke mesjid di seberang jalan. Disana Bu Vero akan bersyahadat" ujar pak Anwar dengan wajah gembira.
Keesokan harinya, pak Anwar dan bu Vero pun pergi ke mesjid. Di sana dengan dibantu oleh seorang Ustadz, bu Vero pun bersyahadat dan di saksikan banyak ibu-ibu jama'ah. Bu Vero akhirnya resmi menjadi seorang muslimah. Dan kini, ia benar-benar tampak bahagia dan bercahaya.
Setelah itu, pak Anwar mengajaknya pergi ke pasar membeli mukena dan buku sholat. Ia pun juga membelikannya Al-Qur'an, lengkap dengan terjemahannya. Setelah selesai belanja di pasar, pak Anwar dan bu Vero pulang ke rumah. Setiba di rumah, mereka pun beristirahat sejenak. Tak terasa, adzan Maghrib pun berkumandang.
Pak Anwar lalu pergi mengambil wudhu. Setelah selesai, ia pun membantu bu Vero berwudhu. Setelah itu, mereka pun melakukan sholat berjama'ah. Pak Anwar jadi imamnya dan bu Vero sholat di belakang sebagai makmum. Setelah selesai sholat, Bu Vero pun tampak bahagia. Ia teringat khayalannya dahulu. Dan kini, khayalannya itu telah menjadi kenyataan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Lena Marlena
kok tinggal serumah tnpa ikatan thor... muslim loh...
2021-06-03
0