part 5

Gadis itu menuruni tangga, penampilannya malam ini sebenernya biasa saja, hanya mengenakan dress babydoll berwarna baby pink dengan lengan balon, rambutnya dia cepol sembarang, menyisakan juntaian rambut yang dibiarkan jatuh, leher jenjang putihnya terekspos sampai ke pundak, flatshoes dengan warna senada, make up nude, tidak berlebihan tetapi cukup menyita pandangan mata orang yang melihatnya malam ini.

"Cantik sekali anak Bunda" Bunda yang dari ruang makan membawa cemilan pun berhenti sejenak memperhatikan anak gadisnya.

Semua mata yang berada di ruang keluarga pun menoleh.

"Baby nya Ayah sudah dewasa sekarang, kamu cantik sekali anak gadis"

"Sama siapa lo jalan dek? gue anter aja" Fajar menghentikan buah caturnya " skak matt Yah" dengan senyum kemenangan.

"Wah, gak bisa gitu" Ayah tak terima akan kekalahannya.

"Aku di jemput Erik kak, sebentar lagi datang mungkin" ujarnya.

Lalu menatap Langit yang sedari tadi melihatnya, iya Langit ada disana seperti biasa selalu ada disaat yang tepat, hhmmm.

"Non, ada temen nya" bik Marni datang bersama Erik yang mengikuti dari belakang.

"Selamat malam Om, Tante" ujar Erik sedikit menunduk memberi hormat.

"Malam" suara bariton dari sang Ayah menyambut sapaan dari pemuda itu.

"Saya Erik Om, teman Jingga" Erik pun mengulurkan tangannya.

"Saya Edward, ayah Jingga" menerima uluran tangan Erik " ini Bunda Melia, dan itu kakak Jingga, Fajar serta sahabatnya Langit" memperkenalkan satu per satu orang yang ada di ruangan itu.

" Selamat malam semua" sapa nya kembali " saya mau jemput Jingga Om, untuk acara Porseni dan perpisahan sekolah"

"Silahkan tapi antar kan pulang setelah acara selesai, maksimal jam 10 malam" ujar ayah Edward dengan wajah berwibawa.

"Baik Om, saya permisi"

Jingga pun berpamitan pada orang tuanya, sempat melihat ke arah Langit dengan tatapan tajam Langit seperti ingin menikam mangsanya.

*****

"Ga, abis ini giliran Lo ya" ujar Indira yang menjadi panitia acara.

"Siap" mengacungkan jempol nya.

Suara MC acara diatas panggung pun akhirnya memanggil namanya, Jingga naik ke atas panggung disambut tepuk tangan dan siulan dari para pengagum pengagumnya selama ber sekolah.

Diraihnya gitar akustik disana, mulai memetik senar senarnya dengan jari jemari, tak lama suara merdu itu pun terdengar, semua yang menikmati alunan lagu itu pun mengikuti untuk bersama bernyanyi.

...🎶🎶🎶...

...Datang akan pergi...

...Lewat kan berlalu...

...Ada kan tiada bertemu akan berpisah...

...Awal kan berakhir...

...Terbit kan tenggelam...

...Pasang akan surut bertemu akan berpisah...

...Hey!...

...Sampai jumpa di lain hari...

...Untuk kita bertemu lagi...

...Ku relakan dirimu pergi...

...Meskipun...

...Ku tak siap untuk merindu...

...Ku tak siap tanpa dirimu...

...Ku harap terbaik untukmu...

...🎶🎶🎶🎶🎶🎶...

...~sampai jumpa - Endang Sukamti~...

Acara berjalan sesuai jadwal, setengah sepuluh malam Jingga bersiap untuk pulang.

"Jingga, kayaknya ada yang nungguin Lo deh di depan" ujar Indira mendatangi Jingga yang sedang bersiap "temen kakak lo kemarin" ujarnya lagi.

"Langit?" tanyanya lalu berjalan menuju gerbang sekolah.

Dilihatnya Langit bersandar di mobilnya dengan menghisap rokok sambil memainkan ponselnya.

"Kakak?"

"Udah kelar? ayo pulang"

"I-iya, tapi sebentar ya, aku bilang ke Erik dulu kalo kakak yang jemput aku" berbalik badan tapi tangannya diraih oleh Langit.

"Udah biar aja, gak usah pamit, ayo naik"

"Tapi.."

"Buru, keburu malem, Ayah bilang jam 10 dah harus di rumah"

Mau tidak mau suka tidak suka, apa boleh buat Jingga menuruti juga titah pemuda yang suka memaksa itu.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, menembus malam. Keheningan terasa di dalamnya. Hingga Langit memutar mobilnya kearah lain.

"Kok lewat sini kak?"

"Gue laper mo makan, lama nungguin Lo dari tadi"

"Kan gak ada yang minta kakak jemput aku"

"Kalo gue gak jemput, lo bakal bedua lagi sama si jangkrik"

"Jangkrik? sembarangan ganti nama orang, namanya Erik"

"Iya siapalah dia, tunggu disini gue pesen nasi nya dulu, lo mau gak?"

"Gak, liat muka kakak aja aku dah kenyang sampe mual" cemberut Jingga.

Langit kenapa sih suka banget maksa in kehendak sendiri, coba kalo sikapnya manis kan enak aku nya nurut gak pake bantah gumam Jingga melihat langit yang sedang memesan nasi goreng.

"Kak, gak pake lama ya, ntar Ayah marah aku pulang kemaleman"

"Ayah dah tau, gue dah minta ijin buat jemput lo, tadi nya Fajar juga mau ikut, tapi keburu pacarnya telpon minta dijemput juga jadi ya udah bagi tugas."

"Ooh" hanya itu yang keluar dari mulut Jingga.

Tak lama pesanan pun datang, Langit memang terlihat sangat lapar.

"Kakak, makannya pelan-pelan aku gak bakal minta, sampe belepotan gitu"

"Eh?! bersihin." memajukan wajahnya ke arah Jingga.

"Ogah, bersihin sendiri"

"Mana gue bisa bersihin sendiri, kan tangan gue satu pegang sendok satu pegang piring, tuh tisue nya" menunjuknya dengan dagu.

"Makan aja masih ngerepotin orang." sungut Jingga yang mau tidak mau membersihkan nasi di sekitar bibir Langit.

Seketika mata mereka pun terkunci, tatapan khas Langit begitu menghipnotis Jingga, dengan kesadaran penuh Jingga pun menyudahi tatapan itu. Tatapan yang sering kali membuat jantungnya berdebar-debar.

"Aku ngantuk, pulang kak buruan."

"Iya bawel, aku abisin satu dulu ya" ujarnya sambil menunjuk rokok yang sudah ada disela jari nya.

"Jendelanya buka lebar-lebar, aku gak suka bau nya," ujarnya sambil memejamkan mata menghadap arah jendela.

"Bawel banget sih lo." Langit mengacak rambut Jingga.

Setelah menghabiskan rokoknya, mobil pun melaju lagi menuju arah pulang, berhenti di pekarangan rumah, Jingga masih nampak terlelap, diarahkan nya wajah Jingga menghadap pada Langit.

Gue kalo liat lo begini berasa pengen gue bawa pulang terus gue kurung gak bakal gue kasih keluar lo Ga batinnya.

Masih memandangi wajah polos dihadapannya, Langit memberanikan diri membelai pipi gadis cantik itu, diamatinya setiap lekuk wajahnya, pandangan wajahnya jatuh pada bibir yang selalu melontarkan kata-kata bantahan jika berbicara padanya, tapi juga sering melontarkan kata-kata bijak jika sedang mendengarkan curhatannya.

Kapan waktu itu akan datang, gue harap lo juga merasakan hal yang sama Ga gumamnya dalam hati.

tok tok tok

Kaca mobil diketuk dari luar, spontan Langit membuka jendela mobilnya.

"Kok gak turun Lang,"

"Adek Lo tidur, bingung gue, di bangunin gak bangun-bangun, kek kebo lagi ngorok."

"Lo pencet idungnya pasti bangun" usil Fajar sambil memencet hidung Jingga.

"Aduuh" Jingga membuka matanya sambil meringis memegang hidungnya.

"Bener kan gue bilang juga apa, bangun dia" Fajar dan Langit tertawa.

"Kalian nyebelin banget sih." keluar dari mobil dengan menghentakkan kakinya, diikuti tawa dari kakak dan lelaki yang paling menyebalkan menurut Jingga.

***pliiissss jangan bosen yaaaa 😂😁

hepi baca bacanya yaaaah tq 😘***

Terpopuler

Comments

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

Langit & Jingga sama2 suka 😊

2024-01-22

0

Diii

Diii

naksir bilang!!...diem diem aja

2023-08-25

1

EndRu

EndRu

cakep novelnya Lak Chida..

2023-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 part 30
31 part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35
36 part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 part 63
64 part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 part 83
84 part 84
85 part 85
86 part 86
87 part 87
88 part 88
89 part 89
90 bukan up
91 part 90
92 part 91
93 part 92
94 part 93
95 part 94
96 part 95
97 part 96
98 part 97
99 part 98
100 part 99
101 part 100
102 part 101
103 part 102
104 part 103
105 part 104
106 part 105
107 part 106
108 part 107
109 part 108
110 part 109
111 part 110
112 Say thank you
113 Pengumuman
Episodes

Updated 113 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
part 30
31
part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35
36
part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
part 63
64
part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
part 83
84
part 84
85
part 85
86
part 86
87
part 87
88
part 88
89
part 89
90
bukan up
91
part 90
92
part 91
93
part 92
94
part 93
95
part 94
96
part 95
97
part 96
98
part 97
99
part 98
100
part 99
101
part 100
102
part 101
103
part 102
104
part 103
105
part 104
106
part 105
107
part 106
108
part 107
109
part 108
110
part 109
111
part 110
112
Say thank you
113
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!