"Kakak mo masuk dulu?" tanya Jingga
"Gak lah, langsung balik aja, besok gue jemput lagi ya." seolah sudah seperti rutinitas sekarang baginya.
"Gak usah kak, besok aku mo nonton pulang sekolah"
"Sama siapa?" tanya nya curiga, awas aja kalo sama cowok gumamnya.
"Sama temen aku."
"Siapa?" tanya nya posesif.
"Indira, Rico, sama Erik"
"Kok cowoknya dua? gak ada, gak boleh, pasti mo pasang pasangan kan?"
"Apaan sih, ngaco deh, kan cuma mo nonton doang, daah ah aku mo masuk" membalikkan badannya dan berlalu, seketika berhenti dan berbalik lagi "makasih udah nganterin" ujarnya ketus lalu berlalu lagi memasuki pekarangan rumah.
Langit memandang hingga punggung gadis itu tak terlihat, menghela nafas panjang lalu menyalakan lagi motor nya dan pergi dengan hati yang gundah.
*****
Waktu menunjukkan pukul 12 siang, pulang lebih cepat dari jadwal sekolah yang semestinya, walaupun masuk sekolah hanya tinggal absen saja tapi Jingga masuk tetap seperti biasa.
"Dua hari lagi Porseni, setelah Porseni kita libur deh lulus terus jadi anak kuliahan, seneng banget gue." ujar Indira.
"Yang pasti kita tetep satu kampus, satu jurasan pula kan" ucap Jingga.
"Iya kalian kayak kembar siam, dimana ada Jingga disitu ada Indira" celetuk Rico.
Mobil berwarna hitam metalik itu berhenti tepat di depan mereka.
"Ayo pada naik" ajak Erik yang sudah duduk di bangku kemudi.
Mobil melaju mengarah pada salah satu mall besar di kota itu, berempat mereka memasuki mall tersebut, langsung ke XXI, berbagi tugas, Erik dan Jingga antri untuk tiket, sedangkan Rico dan Indira sudah antri untuk popcorn dan minuman bersoda.
"Duduk dimana Ga" tanya Erik saat memilih tempat duduk di dalam bioskop nanti.
"Di tengah aja Rik"
"Empat tiket ya Mbak, H 12,13,14,15, makasih," menerima empat tiket menonton, saat Jingga berbalik badan, mendapati sepasang muda mudi yang sudah berdiri di belakangnya sejak tadi.
"Kak Langit?"
"Hmmm.." jawab Langit dengan wajah datar
"Langit, kita duduk dimana?" seorang gadis cantik memanggil Langit untuk mendekat.
Jingga menjauh mendapati pemandangan yang membuat dia bingung, kenapa langit juga ada disini pikirnya mungkin suatu kebetulan pikirnya lagi.
"Ayo, studio 1 sudah mulai film nya" ujar Erik.
Berjalan mencari tempat duduk dengan lampu yang sedikit remang. Rico, lalu Indira, Jingga lalu Erik, begitulah susunan posisi duduk mereka.
Jingga lalu sedikit menoleh, Langit dan gadis cantik tadi duduk tepat diatas barisan kursi mereka.
Film pun mulai di putar, seputar film bergenre action, sesekali Erik mengajak Jingga bicara, dengan candaan candaan kecil yang membuat Jingga sedikit terkekeh, hal itu jelas saja membuat Langit menunjukkan rasa tidak sukanya, sering kali kaki Langit menendang kursi yang di duduki oleh Jingga, sehingga membuat Jingga menoleh ke belakang. Begitu terus jika ditemukan keakraban antar Jingga dan Erik maka tidak segan kaki Langit menendang kursi Jingga.
"Ssstt, berisik" ujar Langit yang pura pura merasa terganggu.
Bukan diam Jingga dan Erik malah cekikikan tak jelas.
"Udah sih biarin aja, namanya juga anak-anak," kata Cha Cha gadis yang bersama Langit.
"Ppffttt yang di belakang kita rese banget."
"Udah Rik, kita diem deh pokus nonton hihi" ujar Jingga, lalu kursinya di tendang kembali oleh Langit.
Saat lampu dinyalakan, tanda film sudah selesai di putar, mereka menuruni tangga dari deretan kursi, perlahan satu persatu, menuju pintu exit.
"Aku ke toilet dulu, Indira mo ikut gak?" diikuti anggukan.
"Udah Ga?"
"Sebentar lagi" jawabnya " lega iihh"
"Gantian ya, tungguin"
Merapikan rambut dan pakaiannya, gadis cantik di sebelahnya pun tersenyum.
"Hai, adiknya Fajar ya"
"Hai, iya mbak"
"Kenalin aku Cha Cha, temannya Fajar dan Langit."
"Oh iya, aku Jingga."
"Udah Ga, ayo."
"Mbak, aku duluan ya," pamitnya " kapan-kapan ketemu lagi." senyumnya dan di balas dengan anggukan dari Cha Cha.
Oh jadi itu yang namanya Cha Cha, cantik banget..pantes aja Langit demen banget batinnya.
"Mo balik Lo?" Langit tiba-tiba sudah ada di belakangnya.
"Iihh, kakak ngagetin" kesalnya " iyalah mo balik masa mo bantuin tutup mall"
"Balik bareng gue" titahnya.
"Eh apaan coba, aku pulang bareng temen-temen kak, lagian kakak kan bareng itu tuh pacar kamu" memuncungkan bibir nya ke pada Cha Cha yang berjalan ke arah mereka.
"Biarin ntar dia balik sendiri"
"Dih gak tanggung jawab banget maen tinggalin anak orang" sergah Jingga " udah ah temen-temen aku dah nungguin tuh" melepaskan cengkraman tangannya dari Langit lalu berlari menuju teman-temannya.
"Sial" umpat Langit
"Kenapa? kita mau kemana lagi Lang?" tanya Cha Cha manja.
"Pulang" jawab Langit dengan ketus, dengan wajah bingung Cha Cha pun mengikuti langkah Langit.
*****
tungting
Pesan masuk pada ponsel Jingga, Jingga baru saja keluar dari kamar mandinya, selesai membersihkan diri, lalu merebahkan tubuhnya, meregangkan otot-otot tubuh, terasa sekali letihnya.
akhirnya nemu kasur juga, badan berasa kayak di gebukin orang sekampung, capek banget aku gumamnya.
tungting
Lagi lagi pesan masuk pada ponselnya, diraihnya, lalu digeser layar ponsel itu. Ada beberapa pesan diantaranya Indira dan Erik, lalu Langit.
Langit ❤️
"Dimana Lo?"
Langit ❤️
"Udah sampe?"
Langit ❤️
"Dijawab!"
Langit ❤️
"Jinggaaaa"
Langit ❤️
"Sekali lagi lo gak jawab gue ketok pintu kamar lo"
whaaaatttt, buset dah nangkring aja dia di rumah ini, dasar aneh kesalnya.
Jingga ❤️
"Aku abis mandi, kenapa?"
Langit ❤️
"Keluar sekarang"
Jingga ❤️
"Aku capek kak, mau tidur"
Langit ❤️
"Sebentar doang"
Jingga ❤️
"Mo ngapain sih"
Langit ❤️
"Keluar gak!!!"
Jingga ❤️
"Tukang maksa, aku gak suka"
Langit ❤️
"Gue itung sampe tiga"
Langit❤️
"satu"
belom juga di balas oleh Jingga
Langit ❤️
"dua"
Jingga ❤️
"iyaaaaaa"
cklek
Dan lelaki itu sudah berada di depan pintu kamar Jingga.
"Bawel banget sih, gak ada kerjaan ya gangguin orang, kenapa?" dengan mode marahnya.
"Lo tadi langsung pulang apa kemana dulu?"
"Dih, mo tau aja, kakak kenapa sih, kakak bukan, pacar bukan, tunangan bukan, apalagi suami, kepo nya lebih lebih"
"Gue nanya lo cuma tinggal jawab"
"Gak kemana-mana, aku langsung pulang, puaaasss" lalu menutup pintu kamarnya dengan keras.
Lelaki yang bertanya tadi pun menyunggingkan senyum, entah senyum penuh arti atau senyum penuh tanda tanya.
"Lang, ngapain lo?" Fajar keluar dari kamarnya dengan pakaian basketnya.
"Gak pa pa, ayo cabut ke lapangan, three on three aja kita ya" berjalan beriringan menuruni anak tangga lalu pamit pada sang Bunda.
Cha Cha
***sambung besok lagi yaaaaah
hepi baca bacanya yaaaah tq 😘***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
bunda Thalita
abis baca Arkana langsung mampu kesini
2023-07-24
1
EndRu
suka sama manisnya Cha Cha
2023-02-11
0
EndRu
akunkok manisnya Cha Cha yak
2023-02-11
0