Langit Jingga
"Jinggaa, ada yang cari lo tuh di depan."
"Siapa??"
"Tau gak kenal, tapi ganteng, gondrong iihh ganteng pokoknya."
"Mas Fajar?"
"Bukan.. sebangsanya lah, ganteng ganteng gimana gitu." Indira yang memang sejatinya tidak bisa melihat cowok bening jelas saja selalu berkata "Ganteng" pada setiap makhluk Tuhan yg berjenis kelamin laki-laki.
"Ya udah gue duluan ya, ketemu besok lagi" ujar Jingga meraih tas pundaknya dan berlalu menuju halaman sekolah.
Hari ini adalah persiapan Porseni perpisahan sekolahnya. Gadis 18 tahun itu akan menamatkan SMA nya tahun ini. Berjalan keluar gerbang sekolah masih dengan mode celingukan, mencari orang yang dimaksud oleh Indira tadi.
"Jingga" lelaki yang mengenakan jaket jeans itu berjalan kearahnya sambil membuang puntung rokok yang dia hisap tadi.
"Kakak kok disini?" tanya Jingga heran mendapati Langit yang menjemputnya. Memang tadi dia meminta Fajar kakaknya untuk menjemput jam 3 sore karena harus mempersiapkan Porseni untuk minggu depan.
"Mas Fajar mana?" mencari sosok sang kakak.
"Fajar nyuruh gue jemput lo" menarik tangan Jingga hingga mengikutinya menuju motor " dia masih ada rapat senat tadi, takut lo nunggu lama makanya nyuruh gue"
"Ooh"
" Nih pake" menyerahkan helm pada Jingga " buru naek keburu sore"
" Eh iya...udah kak"
"Pegangan."
"Udah."
"Pegangan dimana?" Langit menoleh ke belakang dan mendapati Jingga berpegangan pada jok belakang motor, "yang ada kalo lo pegangan gitu lo bisa jatoh, siniiih." menarik tangan Jingga memeluk pinggangnya.
"Yang erat,"
"Modus banget sih kak."
"Otak lo mikirnya kejauhan" ujar Langit dengan senyum tipis.
Melaju menembus siang yang terik, Langit mengarahkan motornya memasuki komplek perumahannya.
"Loh kok kesini, nanti bunda nyariin aku kak"
"Udah bilang ke bunda tenang aja, Lo dicariin ibu, kata ibu lo dah lama gak kesini" mematikan motornya, "udah turun."
"Issh.. kebiasaan deh suka maksa."
"Sekalian gue mo curhat, jadi lo kudu dengerin seperti biasa." mengacak acak rambut gadis manis itu, dan mengajaknya masuk kedalam.
Hunian besar ini sudah dua bulan memang tak pernah lagi dia kunjungi, mengingat Jingga harus persiapan dalam ujian akhirnya.
"Assalamualaikum Ibu," menjulurkan tangannya pada wanita berumur yang masih terlihat cantik dan mencium punggung tangannya.
"Ibu kira kamu gak bakal kesini lagi gara - gara Langit suka buat kamu sebel."
"Gak Bu, Jingga dua bulan kemarin persiapan untuk UAS"
"Ayo sini, Ibu bikinin kamu opor ayam, belom makan kan? Arumiiii, turun ini ada Jingga!" mereka duduk di meja makan.
Gadis cantik berumur 15 tahun dengan rambut hitam bergelombang terurai, berlari kecil menuruni tangga.
"Kak Jingga, kok baru kesini? Arum mo cerita."
"Ibu heran sama kalian, emang Jingga itu tempat cerita apa, semua cerita ditampung semua sama Jingga"
"Ibu tau gak, Kak Jingga itu kalo diajak curhat enak bikin adem, kalo ngasih solusi pasti pas banget, ya kan Kak"
"Bisaan Arumi aja Bu."
"Eh bener loh, buktinya Kak Langit juga gitu kan, segala cerita pacar ke Kak Jingga, awas aja ntar lama lama Kak Langit nya yang kepincut sama Kak Jingga, emang Kak Jingga itu bikin kita nyaman Bu, kayak terhipnotis."
"Halaaah bisa aja lo" Langit yang sudah berganti baju santai menepuk kepala Arumi dari belakang.
"Apaan sih kak, kepala ini, fitrah tauuu" mencebikkan bibirnya.
"Sudah temenin Jingga makan dulu ya, Ibu mo ke rumah Tante Lela, mo arisan."
"Ibu, Arumi ikut dong, abis itu ke kantor ayah kan? ikut ya Bu."
" Loh, Arum katanya mo cerita"
"Hari ini sesi nya kak Langit, Kak..Arumi besok aja"
"Ya udah Ibu pergi dulu, Langit antar Jingga jangan malem malem, nanti Bundanya nyari, Jingga nanti minta sama Bik Asih brownies yang Ibu buat tadi bawa pulang buat Bunda ya"
"Iya Bu."
Setelah kedua wanita berbeda umur tersebut berlalu dari hadapan mereka, Jingga meneruskan makannya, sesekali Langit mencuri pandang gadis cantik keturunan Belanda yang mempunyai bulu mata lentik, kulit putih, rambut lurus agak bergelombang, tinggi badan 165cm, dengan berat badan yang ideal. Melihatnya saja kadang suka lupa kalau Jingga adalah adik sahabat karibnya.
"Laper banget kek nya lo Ga"
"He eh, enak Kak, Ibu emang juara kalo masak sama kayak Bunda gak ada yang bisa nyaingin" ujarnya sambil memasukkan suapan terakhir ke mulutnya.
"Makan belepotan, jorok banget sih lo"
"Eh mana, gak ada" menyapukan jarinya ke sudut bibirnya tapi memang tidak ada satupun nasi yang tersisa.
"Sini gue bersihin, anak gadis makan belepotan." menyeka bibir Jingga dengan jari nya.
"Pake tisue Kak, jorok tau..sama aja aku yang bersihin juga ini mah." ujar Jingga yang salah tingkah saat jari tangan Langit menyentuh bibirnya, entahlah seperti ada gelenyar aneh di sekitar perut nya, apalagi setelah melihat mata Langit yang menatap tajam.
"Kakak kenapa ngajak aku kesini bukan langsung pulang ke rumah, kalo Bunda marah gimana coba, mau tanggung jawab?"
"Gue tuh sebelum disuruh jemput lo emang niatan mo bawa ke rumah, secara Ibu kangen katanya" dan gue juga batin Langit "ya udah gue bilang sama Fajar sekalian gue pinjem lo bawa ke rumah, Fajar bilang ok ntar di sampein sama Bunda."
"Iisssh kayak barang aja pinjem pinjem," mencebikkan bibirnya "terus, Kakak mo curhat apa emang?" sambil berjalan ke dapur membawa piring kotor nya dan di sambut oleh Bik Asih.
"Sini non, biar Bibik yang cuci"
"Makasih ya Bik."
"Ikut gue ke atas"
"Kemana?"
"Ke balkon nyari angin" ujarnya " Bik, es jeruk yaa sama cemilan jangan lupa" ujar Langit berlalu menarik tangan Jingga agar mengikuti nya.
"Gue putus"
"Whattt? putuus lagi? baru dua bulan kemarin loh kamu curhat ke aku baru jadian, siapa namanya..eemm Cha Cha itu anak cantik, kalo senyum manis banget Ga, kalo ngomong lembut, perhatian ke aku, gitu kan..terus putus kenapa?"
Pembicaraan terhenti ketika Bik Asih datang dengan es jeruk dan brownies.
"Makasih Bik Asih" ucap Jingga.
"Sama-sama non, bibik permisi lagi" diikuti anggukan Langit dan Jingga.
"Putus aja, hambar gak asik" meraih gitarnya dan mulai memetik metik senar gitar.
"Aku heran, kamu pengen yang model kayak apa sih kak pacar nya? setaun bisa delapan kali ganti pasangan, gak abis pikir aku tuh.. Terus putus nya kenapa? bukan karena hambar doang dong pastinya"
"Gue suka sama cewek lain" jawabnya santai sambil membetulkan kunci kunci pada gitarnya.
"Gustiiiii" Jingga menepuk jidatnya " siapa lagi kali ini?"
"Cuma gue belom bisa bilang ke dia kalo gue suka"
"Kenapa?"
"Gue janji bakal bilang ke dia kalo dia sudah.."
lalu Langit terdiam " kalo dia sudah lulus sekolah" batinnya dalam hati.
"Sudah apa Kak? dia tau kalo kamu suka sama dia?"
"Gak, gue pendam hampir tiga tahun."
"What?? selama itu? kayaknya kamu cinta bukan suka itu namanya."
"Iya, emang cinta bukan suka..tapi dia gak peka" ujar Langit lalu menatap Jingga.
"Perkara sulit ini" kata Jingga dengan menggelengkan kepalanya dan memijit keningnya, lalu duduk di samping Langit.
"Aku kasih tau ya Kak, gini" merubah posisi duduknya menghadap ke Langit "tatapan diam diam, jatuh cinta diam-diam, tersakiti diam diam...Cinta itu terang terangan bukan diam diam..jadi menurut aku ya udah kakak ungkapin aja jangan jadi penyesalan di kemudian hari." jelasnya.
"Hhmm gitu ya.."
"Iya lah, kalo gak ke ungkap, terus keburu diambil orang loh"
"Iya juga sih"
"Pasti cantik kan?" Langit pun mengangguk " cantikan mana sama aku?"
"Hhmmm.. cantikan siapa ya" ujar Langit tersenyum melihat kedipan mata Jingga dan deretan gigi putihnya.
"Pasti cantikan aku" masih dengan kedipan kedua matanya
Cantikan kamu, manisan kamu, karena orangnya memang kamu gumam Langit dalam hatinya
***haiiiii ketemu lagi sama aku di karya aku yang kedua...semoga kalian suka yaaaa...aku minta dukungan dari kalian dooong, like, komen, share nya, terus klik ❤️ biar jadi paporit di rak buku kalian..sama kalo boleh bintangnya juga terus vote deh..banyak yaaa minta nya aku hihihi... dukung aku terus biar mood nya cakepan buat nulis cerita ini...tq loooh
hepi baca bacanya yaaaah 😘 tq***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Aq mampir lagi 🙏
2024-01-22
1
ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI
LANGIT JINGGA😁
2023-12-24
1
Rapuncell Sheila Yulita
aq baca ulang lagi ni kak...kangen ama karyanya kakak chida 🥰
2023-12-10
0