2. Kemarahan Rival

Rival menatap Franda dengan tatapan yang tajam seakan sampai ia keluar dari kelas. Kali ini sangat marah sekali karna Franda dengan lancangnya menjawab pertanyaan jujur dari pengajar yang ada didepan yang terkenal dengan kegalakkannya itu tanpa harus bertanya kepada ketua kelas yaitu Rival.

"Rival kamu lari keliling lapangan sebanyak tiga kali." Suruhnya yang menunjuk kearah lapangan. Rival dengan penuh kesal melihat kearah Franda yang bingung menatap dengan tatapan yang kosong. Karna guru yang killer yang menyuruhnya ini maka Rival pun mengikuti dan tidak berbicara untuk menyahut. Matahari diluar sana sudah terik sekali ditambah hari ini keadaan badannya yang tidak terlalu sehat. Namun karna ia mempertahankan badboy yang sudah mendarah daging makanya Rival tetap saja bergaya cool.

Rival mengelilingi lapangan dengan gesit dengan terik matahari yang begitu memancar. Sorotan dari kelas yang terbuka seakan melihat pemandangan yang ada di lapangan sedang mengelilinginya ditambah lagi orang famous nomor satu di sekolah terkenal ini sedang di hukum, dari dalam kelas yang terlihat jelas Roy yang merupakan kakak kandung dari Rival ia sudah tidak kaget lagi dengan hukuman yang Rival jalankan saat itu. Karna ini bukan hukuman yang pertama yang adiknya dapatkan melainkan sudah yang berulang kalinya.

"Val, val kapan berubah sih lo. Gue, kasihan sama lo val." Gumam Roy dengan bijaksana menggelengkan kepalanya yang sudah pasrah.

Tiga putaran pun sudah ia lakukan dengan keringat yang sudah membasahi badannya dan pelipis ia pun menuju untuk ke kelas kembali mengikuti pelajaran.

Ia mengetuk pintu dengan begitu santai. "Silahkan masuk lain kali jangan diulangi lagi ya Rival." Ucap guru yang sedang mengajar saat itu.

"Dasar cewek aneh. Gitu aja dilaporin ke guru. Tukang ngadu lo." Bisik Lusi tepat dibelakang Franda. Yang merupakan cewek yang selama ini suka atau naksir kepada Rival. Franda hanya diam mendengarkan ucapan Lusi walaupun ia tau kalau dirinya sebenarnya tidak bermaksud untuk melakukan hal itu.

"Makanya val, jangan berani lo sama tuh cewek kutu buku." Lirikkannya seakan menyudutkan Rival yang sudah berkeringat.

"Berisik lo." Ketus Rival yang sudah gerah.

Kali ini Rival ingin membalas perbuatan Franda di kelas. Ia mempunyai ide untuk mengerjai perempuan kutu buku itu dengan menambahkan cabe yang terpampang nyata disamping bakso yang Franda pesan.

"Val lo mau ngapain sih?" Ucap Bima yang melihat Rival mendekat ke mangkok bakso Franda. Ia sengaja mencampur cabe kedalam mangkok itu dua sendok utuh lalu ia mengaduknya. Rival tersenyum miring dengan apa yang ia lakukan ia sengaja melakukan ini agar Franda merasakan pembalasannya. "Rasain lo, emang enak. Siapa suruh lancang sama gue." Batin Rival yang tertawa bahagia. Kali ini ia tidak tinggal diam dengan apa yang ia lakukan. Ia cepat-cepat mengaduk agar tidak ketahuan dengan Franda yang membeli minuman didepan.

"Awas kalian bilang ini kerjain gue. Gue tabok lo pada."

"Dasar lo val. Bandel banget." Ucap Rudy yang tidak tega dengan reaksi nanti yang ditimbulkan.

"Taunih." Bima yang sudah penuh dengan pentol bakso dimulutnya.

"Kunyah aja dulu. Ribet lo."

Sedangkan Albert ia hanya diam dan menggelengkan kepalanya dengan kelakuan Rival kali ini. Walaupun begitu Albert tidak ingin pusing dengan sepupunya lakukan ini.

Tidak lama Franda pun datang dengan botol mineral yang ia beli. Lalu dengan santai ia menyantap bakso yang sudah Rival tambahkan dengan dua sendok makan cabe didalamnya. Awalnya Franda biasa saja menyantap baksonya, tapi entah kenapa ia merasa ada yang beda dengan rasa dari kuah bakso itu sendiri. Lidahnya seakan terbakar, keringat yang begitu keluar dengan cepat dan air mineral yang ada didalam botol langsung ia buka dan langsung ia teguk dengan cepat untuk mengurangi rasa pedas itu sendiri.

"Huh kok pedes banget sih ini bakso. Perasaan gue gak terlalu banyak ya masukkin cabenya." Ia mengaduk-ngaduk kuah itu. Perutnya terasa panas dan terbakar.

"Rasain lo emang enak. Sok sih." Ia tertawa bahagia dengan reaksi yang berhasil itu. Kali ini mereka satu sama.

Franda melirik kearah Rival dan teman-temannya. Ia yakin kalau ini yang melakukan adalah Rival siapa lagi kalau bukan dia. Tapi Franda tidak ingin berburuk sangka akan itu. Ia tetap tenang dan tidak terpropokasi dengan ini. Padahal ia merasa geram sekali.

"Kayaknya gue tau siapa yang lakuin ini. Rival lo emang good boy." Ucapnya dalam hati. Lusi sangat yakin kalau ini adalah perbuatan Rival.

"Eh, si cupu kenapa tuh sakit perut?" Milka dengan polosnya bertanya kepada Lusi dengan apa yang ia lihat.

"Biarin siapa suruh kerjain Rival."

...•••...

Ia melajukan mobilnya dengan cepat didepan Franda dan Roy yang sedang mengobrol bersama seakan ia memberi kode kalau ia masih kesal dengan perempuan itu.

"Kenapa sih tuh bocah, gue omelin tau rasa." Celetuk Roy. Sedangkan Franda memikirkan kejadian yang ada di kelas tadi mungkin Rival masih kesal dengan sikap jujur yang katakan tadi.

"Eh Rival habis ngapain tadi di kelas gue liat dia lari keliling lapangan?" Pertanyaan Roy seakan membuat Franda mati kutu. Ia bingung harus menjawab dengan apa.

"Eh, kok malah diam aja? Kenapa dia?" Tanyanya lagi yang masih menunggu jawaban dari Franda.

"Eh, kalau gitu duluan ya kak, kayaknya aku harus duluan deh. Duluan kak Roy." Franda mempercepat langkahnya untuk meninggalkan Roy yang masih menunggu jawabannya. Ia berlari kecil agar menstabilkan kegugupannya saat itu.

"Dasar, tapi lucu sih." Senyum Roy.

Franda mengelus dada dengan lega bisa-bisa ia tidak enak hati dengan Roy kakak kandung Rival. Ia takut Roy akan memarahi Rival dan Rival akan marah kepadanya masalah tambah rumit.

...•••...

"Hahahaha,,, emang enak. Siapa suruh dia kayak gitu." Teriak Rival didalam mobil dengan menyetir dengan kecepatan sedang.

"Mukanya aja merah gitu val. Cewek kayak gitu emang harus di kasih pelajaran val. Entar ngelunjak." Sahut Rudi yang mendukung Rival lakukan.

"Tapi kayaknya dia gagal makan banyak lagi deh."

"Eh gendut dia bukan lo kali. Yang suka makan?"

"Tau nih lemak aja banyakin."

"Ahahahah.."

"Val, nyokap lo udah dikasih kado? Dia kan hari ini ulang tahun?" Albert mengingatkan sesuatu tentang hari spesial ibunda Rival.

"Oh iya ya? Gue lupa palingan juga kak Roy sama Kak Tiffrany yang kasih biarin mereka yang wakilin gue. Tapi entar gue kasih bunga aja entar ya biar gak dibilang anak durhaka lah." Jawabannya seakan sekedar simbolis saja.

"Val, val nyokap digituin." Gumam Albert.

"Parah emang lo val. Cium kening kek, atau lo kasih kata-kata romantis kek. Biar nyokap lo seneng."

"Eh, gue bukan kak Roy ya. Yang suka drama. Dan gue bukan dia yang suka romantis-romantisan emang gue cowok apaan." Cibir Rival tersenyum miring.

Sampai di rumah Franda langsung saja masuk ke dalam kamar mandi untuk mengurangi rasa panas di perutnya. Perutnya terasa di guncang dengan roda karna sembelit dan sakit.

"Duh sumpah sakit banget ini perut." Ia kembali lagi menuju ke kamar mandi hingga beberapa kali.

Biasanya Franda hanya menuangkan sedikit cabe tapi ini seperti ada orang yang sengaja mencampurkan cabe didalam mangkuk bakso miliknya.

"Fran, kamu gak papa?"

"Engggak mah. Enggak papa kok." Teriaknya dari dalam.

"Mamah udah siapin makanan diatas meja. Mama berangkat dulu ya."

"Yyyyaaaaa."

...•••...

"Rival, sini nak." Rumah sudah begitu ramai dengan ucapan kecil-kecilan dari kedua anaknya dan suami. Mereka terdiam ketika Rival baru saja datang.

"Mah selamat ulang tahun ya. Semoga mamah sehat selalu dan selalu jadi kesayangan Rival. Maaf mah belum kasih kado sekarang, lupa." Ucap Rival yang melihat kado-kado pemberian mereka. Sedangkan ia belum memberikan apa-apa.

"Iya sayang gak papa kok." Ia mengecup puncak kepala Rival dengan kelembutan.

"Kita potong kue yuk." Ucap Tiffany kakak kedua Rival.

Potongan pertama ia berikan kepada suami tercinta, potongan kedua ia berikan kepada Roy anak pertama, potongan kedua diberikan ke Tiffany anak kedua dan potongan terakhir diberikan ke Rival anak paling bungsu mereka.

"Mah, maaf banget ya Roy cuma kasih itu."

"Iya mah Tiffa juga maaf cuma sempat kasih itu aja."

Rival terdiam, ia harus mengatakan apa. "Maaf mah Rival belum kasih hadiah sama mamah. Tapi Rival janji bakalan kasih kok."

"Enggak papa Rival mamah kamu sudah seneng kok sama perubahan kamu sekarang." Ucap papahnya yang sangat bijaksana.

"Maaf Rival belum bisa kasih itu mah, pah." Batinnya yang mulai tersentuh dengan ucapan ayahnya itu.

"Rival ke atas dulu ya." Ia perlahan mundur untuk masuk kedalam kamarnya.

Episodes
1 1. Kedekatan Mereka
2 2. Kemarahan Rival
3 3. Salah Paham
4 4. Tatapan Berbeda
5 5. Kepo
6 6. Tatapan Tidak Sengaja
7 7. Insiden
8 8. Ancaman Rival
9 9. Canggung
10 10. Genggam Tangan
11 11. Tugas
12 12. Panggilan Tak Terjawab
13 13. Ulang Tahun
14 14. Perhatian
15 15. Kepikiran Franda
16 16. Menjauh
17 17. Sapu Tangan
18 18. Ada Apa Dengan Rasa
19 19. Salah Paham
20 20. Kode Keras
21 21. Loh
22 22. Memendam Rasa
23 23. Cemburu
24 24. Dibikin Baper (1)
25 25. Dibikin Baper (2)
26 26. Permohonan Mamanya Robi
27 27. Nebeng
28 28. Antara Rubi Dan Franda
29 29. Pertunjukkan Persentasi
30 30. Cidera
31 31. Tentang Rival
32 32. Jantung Yang Berdebar
33 33. Bekal Dan Dikenalin Ke Orang Tua
34 34. Cemburu Tak Beralasan
35 35. Sandiwara Dimulai
36 36. Pengen Dimanja
37 37. Seharian Bareng Rival
38 38. Marah Dan Kecewa
39 39. Kalang Kabut
40 40. Dansa
41 41. Canggung
42 42. Bunga Mawar Merah
43 43. Pertemuan Tidak Disengaja
44 44. Ada Apa
45 45. Ucapan Rival
46 46. Dibuktikan
47 47. Ulang Tahun Roy
48 48. Hadiah Dari Franda
49 49. Galau Tingkat Dewa
50 50. Ternyata
51 51. Kasmaran
52 52. Misterius
53 53. Indah Kebersamaan
54 54. Dilema
55 55. Cemburu Tak Beralasan
56 56. Rasa Yang terabaikan
57 57. Romantis
58 58. Rasa Memiliki
59 59. Penasaran Part 1
60 60. Penasaran Part 2
61 61. Ternyata
62 62. Hari Ulang Tahun Part 1
63 63. Hari Ulang Tahun Part 2
64 64. Pertanyaan Franda
65 65. Rival Berubah
66 66. Mundur
67 67. Balikan
68 68. Hutang Budi
69 69. Hutang Budi Part 2
70 70. Terbongkar
71 71. Menerima Rubi
72 72. Franda dan Roy Dekat
73 73. Dan Mulai
74 74. Ingin Kembali
75 75. Stop Berpura
76 76. Bagaimana
77 77. Bimbang
78 78. Apakah Kembali
79 79. Belajar Merelakan
80 80. Selesai
81 81. Season 2
82 82. Kisah Haru
83 83. Rencana Franda & Rival
84 84. Reuni SMA
85 85. Memulai Perjodohan
86 86. Gemetar & Bingung
87 87. Bertemu Masa Lalu
88 88. Minta Tolong
89 89. Meyakinkan Mama
90 90. Cerry Bete Banget
91 91. Gimana Ini?
92 92. Yakin?
93 93. Jutek
94 94. Dia?
95 95. Ketemuan
96 96. Dinner Malam
97 97. Diikutin Terus
98 98. Tiffany Di Rampok
99 99. Jalan Berdua Bareng
100 100. Kondangan Bareng
101 101. Membuka Hati
102 102. Kondangan
103 103. Perasaan Rindu
104 104. Ngajak Cerry Jalan-jalan
105 105. Nyuruh Nembak
106 106. Nembak Cerry
107 107. Kebiasaan Baru
108 108. Tiffany Menikah
109 109. Selesai
Episodes

Updated 109 Episodes

1
1. Kedekatan Mereka
2
2. Kemarahan Rival
3
3. Salah Paham
4
4. Tatapan Berbeda
5
5. Kepo
6
6. Tatapan Tidak Sengaja
7
7. Insiden
8
8. Ancaman Rival
9
9. Canggung
10
10. Genggam Tangan
11
11. Tugas
12
12. Panggilan Tak Terjawab
13
13. Ulang Tahun
14
14. Perhatian
15
15. Kepikiran Franda
16
16. Menjauh
17
17. Sapu Tangan
18
18. Ada Apa Dengan Rasa
19
19. Salah Paham
20
20. Kode Keras
21
21. Loh
22
22. Memendam Rasa
23
23. Cemburu
24
24. Dibikin Baper (1)
25
25. Dibikin Baper (2)
26
26. Permohonan Mamanya Robi
27
27. Nebeng
28
28. Antara Rubi Dan Franda
29
29. Pertunjukkan Persentasi
30
30. Cidera
31
31. Tentang Rival
32
32. Jantung Yang Berdebar
33
33. Bekal Dan Dikenalin Ke Orang Tua
34
34. Cemburu Tak Beralasan
35
35. Sandiwara Dimulai
36
36. Pengen Dimanja
37
37. Seharian Bareng Rival
38
38. Marah Dan Kecewa
39
39. Kalang Kabut
40
40. Dansa
41
41. Canggung
42
42. Bunga Mawar Merah
43
43. Pertemuan Tidak Disengaja
44
44. Ada Apa
45
45. Ucapan Rival
46
46. Dibuktikan
47
47. Ulang Tahun Roy
48
48. Hadiah Dari Franda
49
49. Galau Tingkat Dewa
50
50. Ternyata
51
51. Kasmaran
52
52. Misterius
53
53. Indah Kebersamaan
54
54. Dilema
55
55. Cemburu Tak Beralasan
56
56. Rasa Yang terabaikan
57
57. Romantis
58
58. Rasa Memiliki
59
59. Penasaran Part 1
60
60. Penasaran Part 2
61
61. Ternyata
62
62. Hari Ulang Tahun Part 1
63
63. Hari Ulang Tahun Part 2
64
64. Pertanyaan Franda
65
65. Rival Berubah
66
66. Mundur
67
67. Balikan
68
68. Hutang Budi
69
69. Hutang Budi Part 2
70
70. Terbongkar
71
71. Menerima Rubi
72
72. Franda dan Roy Dekat
73
73. Dan Mulai
74
74. Ingin Kembali
75
75. Stop Berpura
76
76. Bagaimana
77
77. Bimbang
78
78. Apakah Kembali
79
79. Belajar Merelakan
80
80. Selesai
81
81. Season 2
82
82. Kisah Haru
83
83. Rencana Franda & Rival
84
84. Reuni SMA
85
85. Memulai Perjodohan
86
86. Gemetar & Bingung
87
87. Bertemu Masa Lalu
88
88. Minta Tolong
89
89. Meyakinkan Mama
90
90. Cerry Bete Banget
91
91. Gimana Ini?
92
92. Yakin?
93
93. Jutek
94
94. Dia?
95
95. Ketemuan
96
96. Dinner Malam
97
97. Diikutin Terus
98
98. Tiffany Di Rampok
99
99. Jalan Berdua Bareng
100
100. Kondangan Bareng
101
101. Membuka Hati
102
102. Kondangan
103
103. Perasaan Rindu
104
104. Ngajak Cerry Jalan-jalan
105
105. Nyuruh Nembak
106
106. Nembak Cerry
107
107. Kebiasaan Baru
108
108. Tiffany Menikah
109
109. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!